Anda di halaman 1dari 8

NAMA: ANNISAA MUMTAZA

Kelas : XI MIA 3
Absen : 03

NO Jawaban
1 D
2 B
3 D
4 A
5 C
6 A
7 A
8 D
9 B
10 D
11 D
12 D
13 B
14 D
15 E
16 A
17 C
18 B
19 E
20 E

ESSAY
1

2
3

4
5

7
8

10
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), adalah rencana keuangan tahunan
pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN berisi
daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara
selama satu tahun anggaran dan ditetapkan dalam UU. Sedangkan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah di
Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. APBD ditetapkan dengan
Peraturan Daerah. Tahun anggaran APBD meliputi masa satu tahun.

Dengan disusunnya APBN/APBD, diharapkan pemerintah pusat atau daerah dapat


menjaga kestabilan arus uang dan arus barang sehingga dapat mencegah terjadinya
inflasi yang tinggi maupun deflasi yang akan mengakibatkan kelesuan
perekonomian.
Mekanisme penyusunan APBD mengacu pada UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Kewenangan Pemerintah Daerah dan UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Pusat dan Daerah yang menjelaskan mekanisme penyusunan APBD yaitu: (1)
APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah paling lambat 1 (satu) bulan setelah APBD
ditetapkan. (2) Perubahan APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah selambat-lambatnya
3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya tahun anggaran. (3) Perhitungan APBD ditetapkan paling
lambat 3 (tiga) bulan setelah berakhirnya tahun anggaran yang bersangkutan. (4) Pedoman
tentang penyusunan, perubahan, dan perhitungan APBD ditetapkan dengan peraturan
pemerintah. (5) APBD yang telah ditetapkan dengan Perda disampaikan kepada gubernur
bagi pemerintah kabupaten/kota dan kepada presiden melalui Mendagri bagi pemerintah
provinsi.
Berdasarkan analisa saya terhadap APBD Jakarta Tahun 2013. Pendapatan daerah
berjumlah 41.525,3Milyar, namun pengeluaran yang terjadi lebih besar dari pada
pendapatan, yakni sebesar 45.576,3Milyar. Hal ini menimbulkan kesan besar pasak
daripada tiang. Pendapatan daerah ini dibagi menjadi dua, yaitu pendapatan asli daerah,
dana perimbangan dan lain lain. Pendapatan ini akan dibunakan untuk belanja daerah yang
dibagi menjadi belanja langsung dan belanja tidak langsung. Dalam data di atas, belanja
langsung menghabiskan dana yang cukup besar, yakni sebesar 30.993,4Milyar.
Selanjutnya ada penerimaan pembiayaan sebesar 8.454,5Milyar. Dalam pemanfaatan dana
ini, pemerintah sepertinya mulai menghemat penggunaan dana APBD, karena pengeluaran
belanja daerah yang lebih besar. Pada akhirnya pemerintah hanya menggunakan
4.403,5Milyar untuk pengeluaran pembiayaan.
Kesimpulannya, pemanfaatan APBD berjalan efektif. Dengan total penerimaan sebesar
49.979,8Milyar dan total pengeluaran yang sama. Hal ini juga terjadi karena sudut pandang
pemerintah yang cerdas dalam memanfaatkan dana yang ada.

Dana Alokasi Umum (DAU) adalah sejumlah dana yang dialokasikan kepada setiap Daerah
Otonom (provinsi/kabupaten/kota) di Indonesia setiap tahunnya sebagai dana
pembangunan. Sedangkan Dana Alokasi Khusus (DAK), adalah alokasi dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara kepada provinsi/kabupaten/kota tertentu dengan tujuan
untuk mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan Pemerintahan Daerah dan sesuai
dengan prioritas nasional.

1. Pajak
a. Pajak Pusat
b. Pajak Daerah:
2. Retribusi
3. Keuntungan BUMN/BUMD
4. Denda dan Sita
5. Pencetakan Uang
6. Pinjaman
7. Sumbangan, Hadiah, Dan Hibah
8. Penyelenggaraan Undian Berhadiah

Secara garis besar, tahap-tahap siklus anggaran dapat digambarkan sebagai berikut:
Penyusunan RAPBN oleh pemerintah.
Penyampaian RAPBN kepada DPR/pengesahannya
Pelaksanaan APBN oleh pemerintah
Pengawasan pelaksanaan APBN oleh BPKP
Pertanggungjawaban/Perhitungan Anggaran Negara (PAN)
Persetujuan RUU PAN menjadi UU PAN oleh DPR
Penyusunan APBN memiliki tujuan sebagai pedoman pengeluaran dan penerimaan negara
agar terjadi keseimbangan yang dinamis dalam melaksanakan kegiatan kenegaraan untuk
meningkatkan produksi dan kesempatan kerja dalam rangka meningkatkan pertumbuhan
ekonomi. Oleh karena itu, anggaran pendapatan dan belanja negara harus dirumuskan
sedemikian rupa yang mencakup perkiraan periodik dari semua pengeluaran dan sumber
penerimaan.

1. meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat, maksudnya dapat mengetahui


besarnya GNP dari tahun ke tahun,

2. menciptakan kestabilan keuangan atau moneter negara, karena dapat mengatur jumlah
uang yang beredar di masyarakat,

3. menimbulkan investasi masyarakat, karena dapat mengembangkan industri-industri


dalam negeri,

4. memperlancar distribusi pendapatan, maksudnya dapat mengetahui sumber penerimaan


dan penggunaan untuk belanja pegawai dan belanja barang, serta yang lainnya,

5. memperluas kesempatan kerja, karena terdapat pembangunan proyek-proyek negara


dan investasi negara, sehingga dapat membuka lapangan kerja yang baru dan dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

1. meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat, maksudnya dapat mengetahui


besarnya GNP dari tahun ke tahun,

2. menciptakan kestabilan keuangan atau moneter negara, karena dapat mengatur jumlah
uang yang beredar di masyarakat,

3. menimbulkan investasi masyarakat, karena dapat mengembangkan industri-industri


dalam negeri,

4. memperlancar distribusi pendapatan, maksudnya dapat mengetahui sumber penerimaan


dan penggunaan untuk belanja pegawai dan belanja barang, serta yang lainnya,

5. memperluas kesempatan kerja, karena terdapat pembangunan proyek-proyek negara


dan investasi negara, sehingga dapat membuka lapangan kerja yang baru dan dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai