Anda di halaman 1dari 4

Masa remaja adalah suatu fase perkembangan yang dinamis dalam kehidupan seorang

individu. Masa ini merupakan periode transisi dari masa anak ke masa dewasa yang ditandai
dengan percepatan perkembangan fisik, mental emosional, dan sosial serta berlangsung pada
dekade kedua masa kehidupan.

Berdasarkan umur kronologis dan berbagai kepentingan, terdapat definisi tentang remaja
menurut WHO adalah anak telah mencapai umur 10-18 tahun.

Tahap-Tahap Masa Remaja

1. Masa Remaja Awal


Yang dimaksud dengan masa remaja awal adalah periode di mana masa anak telah
lewat dan pubertas dimulai. Secara kasar masa ini merupakan masa transisi dari
Stadium Maturitas Seks (SMS) 1 ke SMS 2 sebelum SMS 3. Pada anak perempuan
biasanya terjadi antara umur 10-13 tahun sedangkan anak laki-laki 10,5-15 tahun.
 Hormon-Hormon Gonadotropin
Tanda pertama yang menunjukan terjadi pubertas adalah meningkatnya sekresi
LH oleh kelenjar pitutaria sebagai respon terhadap pelepasan Gn-RH secara
pulsatil. Pulsasi mengikuti siklus tidur di mana pada masa remaja awal, kadar
yang lebih tinggi terdapat pada waktu tidur dibandingkan pada siang hari.
Pada masa remaja awal, pada anak laki-laki kadar LH meningkat secara
dramatis dan kadar FSH meningkat secara bertahap. Sebaliknya, pada anak
perempuan, kadar LH meningkat pada akhir-akhir masa pubertas sedangkan
FSH meningkat menunjukan peningkatan dini.
 Peningkatan kadar testoteron dari sekitar 10 ng/dL menjadi sekitar 200 ng/dL
pada anak laki-laki dan peningkatan estrogen serta kadar prolaktin pada anak
perempuan.

Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik

 Tinggi
Pada anak perempuan percepatan pertumbuhan tinggi dimulai segera setelah
thelarche (mulainya pertumbuhan payudara) dan mencapai puncaknya kira-
kira satu tahun kemudian. Pada umumnya dicapai pada usia 10-14 tahun, pada
masa percepatan tumbuh tinggi ini anak perempuan bertambah tinggi 25 cm.
Pada awal masa-masa pubertasnya kecepatan tumbuh anak laki-laki sama
seperti pada masa prepubertasnya. Puncak pertambahab tinggi maksimal pada
anak laki-laki adalah 11-15 tahun, pada masa percepatan tumbuh tinggi ini
anak laki-laki bertambah tinggi rata 28 cm.
 Berat
Pada waktu memasuki masa remaja awal, anak laki-laki telah mencapai 55%
dari berat dewasa sedangkan perempuan 59%. Kenaikan berat badan masih
sama dengan pada akhir masa anak yaitu 2 kg/tahun.
Terdapat perbedaan dari jaringan yang menyebabkan berat. Pada anak
perempuan setiap tahap perkembangan masa pubertas berhubungan dengan
peningkatan lemak tubuh, sedangkan pada anak laki-laki kenaikan berat badan
masa pubertas terutama disebabkan oleh peningkatan masa otot.
 Reproduksi
Ciri-ciri seks primer pada laki-laki, tanda klinis yang pertama dari pubertas
adalah pembesaran testis, akibat pembesaran dari tubulus seminiferus dan
bertambahnya jumlah dari sel-sel leydig dan sertoli. Pembesaran epididimis,
vesikula seminalis, dan prostat mulai pada masa remaja awal. Suatu efek
fungsional yang penting dari perubahan-perubahan ini adalah kemampuan
berejakulasi, yang terjadi kira-kira 1 tahun setelah pertumbuhan testis dimulai
dan terjadi bersamaan dengan munculnya rambut pubis. Spermache, sperma
yang matang bisa muncul di dalam cairan ejakulasi.
Ciri-ciri seks primer pada anak perempuan adalah berkembangnya dan
pelepasan sel telur dari folikel ovarium kira-kira seyiap 28 hari. Sekresi
estrogen mengakibatkan penebalan dan differensiasi endometrium,
peningkatan jumlah sel dari actinomysin, creatine phosphokinase dan ATP
dari miometrium, mungkin sebagai persiapan untuk menstruasi dan kelahiran.
Rasio ukuran korpus uteri dan serviks meningkat. Menarche antara 11-15
tahun (rata-rata 13 tahun).
 Gigi caninus dan molar I dari gigi susu akan lepas pada masa ini. Caninus
tetap, premolar I dan II dan molar II mulai tumbuh.
 Neurologi, pada usia 10 tahun otak telah mencapai 95% dari berat dewasa.
Tidak ada perubahan-perubahan yang berarti lagi dari morfologi otak selama
masa adolsensi.
 Kognitif dan psikososial, pada stadium operasional formal yaitu 12 tahun dan
seterusnya secara progresif berkembang pengertian tentang konsep dan ide-ide
abstrak. Proses belajar mencakup pendekatan sistematis terhadap pemecahan
masalah, pemerian alasan secara deduktif, serta pembentukan dan pengujian
hipotesis.
Di dalam keluarga, perkembangan utama pada adolesensi awal adalah
memulai ketidaktergantungan terhadap keluarga sehingga masa ini hubungan
antar keluarga yang tadinya sangat erat tampak jelas teerpecah. Penerimaan
kelompok sebanya merupakan hal yang sangat penting, bisa mengikuti dan
tidak tampak beda dengan lainnya.
2. Masa Remaja Menengah
Masa remaja menengah mencangkup stadium SMS 3 dan 4 dari tanner. Umur
pencapaian berkisar 11-14 tahun pada anak perempuan dan 12-12,5 tahun pada anak
laki-laki. Masa ini adalah masa perubahan dan pertumbuhan yang paling dramatis.
Apa yang telah ada pada masa remaja awal terus berlanjut dan berkembang selama
masa remaja menengah ini.
3. Masa Remaja Akhir
Masa remaja akhir adalah tahap terakhir dari perkembangan pubertas yaitu SMS 5,
sebelum masa dewasa. Umur kronologis pencapaian stadium ini sangat bervariasi.
Pada anak perempuan 13-17 tahun dan anak laki-laki 14-16 tahun.
 Endokrinologi
Dengan tercapainya SMS 5 maka lengkaplah pertumbuhan pubertas.
Perbedaan diurnal pada sekresi LH dan FSH menghilang sehingga kadar
hormon ini sama pada waktu bangun dan tidur. Pada anak perempuan, kadar
LH mencapai puncak tertingginya dan kadar FSH mendatar. Pada anak laki-
laki LH sedikit meningkat dan FSH meningkat tinggi. Testoteron dan estradiol
mencapai puncak tertingginya dalam serum pada SMS 5. Kadar prolaktin
serum pada anak perempuan mencapai kadar dewasa segera setelah menarche.
Kadar hormon pertumbuhan di dalam serum menueun pada akhir masa
remaja, tetapi tetap disekresi dalam jumlah sedikit sewaktu tidur. Kadar
somatomedin-C mulai menurun setelah mencapai puncaknya pada SMS 4.
 Puncak dari kurva percepatan tinggi akan tercapai pada semua anak saat SMS
5. Setelah mencapai puncak ini hanya terjadi pertambahan pertumbuhan
sedikit sekali dari sistem skeletal. Yang masih tumbuh biasanya terbatas pada
dagu akibat aposisi dari tulang pada simfisis mandibula. Diikuti dengan
pertumbuhan ke depan dari maksila sehingga rahang lebih menonjol ke depan.
Epifisi terakhir yang mengadakan fusi adalah bagian sterna dari klavikula.
 Jumlah sel otot dan kekuatan otot pada anak laki-laki masih terus bertambah
setelah pertumbuhan dari bagian-bagian lain berkurang.
 Ciri-ciri seks primer dan sekunder anak laki-laki, testis sudah mencapai bentuk
dewasanya yaitu volumenya kira-kira 25 ml masing-masing dan beratnya 20
gram. Kemampuan bereproduksi penuh dicapai pada SMS 5. Rambut pubis
telah mencapi bentuk dewasanya. Pada saat lengkap pertumbuhan genitalia
eksterna dan rambut pubis ini, biasa tumbuh rambut di dagu. Pada anak
perempuan, seperti halnya laki-laki, potensi untuk bereproduksi normal
tercapai pada masa ini. Perkembangan payudara memasuki stadium SMS 5
dengan bentuk dewasa yang khas. Seperti halnya pada anak laki-laki SMS 5
menunjukan dengan tumbuhnya rambut pubis mencapai tekstur dan distribusi
dewasa.
 Gigi geligi, molar III mulai tumbuh pada masa remaja akhir ini. Adakalanya
gigi ini baru tumbuh pada tahun-tahun pertama dekade ketiga.
 Pada masa remaja menengah struktur dan fungsi neurologis telah berkembang
dengan sempurna sehingga tidak terjadi lagi pematangan fungsi neurologis
pada masa ini.
 Kognitif, pada masa ini remaja telah mencapai stadium berpikir operasional,
mempunyai kemampuan untuk memproses informasi, serta strategi
pengambilan keputusan bagaimana memberikan respon terhadap stimulasi
yang meragukan atau kontradiktif. Perkembangan moral pada masa ini telah
mencapai stadium di mana seorang individu dalam mengambil keputusan akan
didasarkan pada pengertiannya tentang norma-norma dalam masyarakatnya
dan pengertiannya tentang hak-hak seseorang dengan cara mengerjakam apa
yang dianggapnya merupakan tugasnya dan dengan mematuhi peraturan-
peraturan dan hukum.
 Psikososial, orientasi ke masa depan. Perencanaan karir terjadi setelah
pemantapan identitas perannya dalam keluarga maupun masyarakat.
Hubungan dengan orang tua mulai stabil ke arah tingkat interaksi yang lebih
demokratis. Pergaulan dengan kelompok sebaya mulai mengarah pada
pembinaan keintiman dengan jenis kelamin yang berbeda. Hubungan dengan
teman lebih santai, tidak takut utuk ditinggalkan atau dikhianati. Mulai dapat
diterima adanya perbedaan di antara teman sebaya.

Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2002. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Jakarta : Sagung
Seto.

Nelson 2000.

Anda mungkin juga menyukai