DISUSUN OLEH :
DOSEN PENGAMPU :
Ns. EFA TRISNA.,S.Kep.,M.Kes
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan kemajuan teknologi, prosedur tindakan
pembedahan pun mengalami kemajuan yang sangat pesat. Dimana perkembangan
teknologi mutakhir telah mengarahkan kita pada penggunaan prosedur bedah yang
lebih kompleks dengan penggunaan teknik bedah mikro atau penggunaan laser,
peralatan by Pass yang lebih canggih dan peralatan monitoring yang lebih sensitif.
Kemajuan yang sama juga ditunjukkan dalam bidang farmasi terkait dengan
penggunaan obat-obatan anestesi kerja singkat, sehingga pemulihan pasien akan
berjalan lebih cepat. Kemajuan dalam bidang teknik pembedahan dan teknik
anestesi tentunya harus diikuti pula dengan peningkatan sistem pencatatan medis
elektronik yang semuanya itu harus didukung dengan kemampuan personil
sehingga hasil yang diharapkan dari pasien bisa tercapai.
Beberapa alasan kenapa diperlukan pencatatan keperawatan:
1. Untuk mengkomunikasikan data pasien sehingga tim kesehatan lain
mampu mengenali potensi penyimpangan dalam status pasien, pola
perilaku, atau norma organisasi.
2. Untuk mengkomunikasikan apa yang masih perlu dilakukan untuk
memenuhi rencana perawatan pasien
3. Untuk menggambarkan bagaimana rencana perawatan umum telah
disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan individual pasien
4. Untuk melindungi perawat dan institusi dari ancaman malpraktik.
1. PENGERTIAN KAMAR BEDAH
Ruang operasi adalah suatu unit di rumah sakit yang berfungsi sebagai
tempat untuk melakukan tindakan pembedahan secara elektif maupun akut,
yang membutuhkan kondisi steril dan kondisi khusus lainnya. Luas ruangan
harus cukup untuk memungkinkan petugas bergerak sekeliling peralatan
bedah. Ruang operasi harus dirancang dengan factor keselamatan yang tinggi.
Pelayanan pembedahan pada rumah sakit kelas B meliputi :
1. Bedah minor (antara lain : bedah insisi abses, ekstirpasi, tumor kecil
jinak pada kulit, ekstraksi kuku / benda asing, sirkumsisi).
2. Bedah umum/ mayor dan bedah digestif.
3. Bedah spesialistik (antara lain: kebidanan, onkologi/tumor, urologi,
orthopedik, bedah plastik dan reanimasi, bedah anak, kardiotorasik dan
vaskuler).
4. Bedah sub spesialistik (antara lain: transplantasi ginjal, mata, sumsum
tulang belakang; kateterisasi Jantung (;Cathlab); dll)
a. Daerah Publik
d. Sistem Ventilasi
Sistem ventilasi di kamar bedah sebaiknya memakai system pengatur
suhu sentral (AC sentral) dan dapat diatur dengan alat kontrol yang
memakai filter (Ultra Clean Laminar Airflow),dimana udara
dipompakan ke dalam kamar operasi dan udara dikamar operasi
dihisap keluar.
e. Suhu dan Kelembaban
Suhu di kamar operasi di daerah tropis sekitar 19° - 22 ° C.
Sedangkan di daerah sekitar 20°-24°C dengan kelembaban 55% (50-
60%)
f. Sistem Gas Medis
Pemasangan sebaiknya secara sentral memakai system pipa, yang
bertujuan untuk mencegah bahaya penimbunan gas
yang berlebihan di kamar operasi bila terjadi kebocoran dan tabung
gas. Pipa gas tersebut harus dibedakan warnanya
g. Sistem listrik
Di dalam kamar operasi sebaiknya tersedia 2 macam voltage,yaitu
110 volt dan 220 volt. Karena alat-alat kamar operasi memiliki
voltage yang berbeda. Semua tombol listrik dipasang pada ketinggian
1,40 m dari lantai.
h. Sistem komunikasi
Sistem komunikasi di kamar operasi adalah sangat vital,terutama bila
ada keadaan darurat maka mudah untukmelakukan komunikasi.
i. Peralatan
1) Semua peralatan yang ada di kamar operasi harus berodadan
mudah dibersihkan.
2) Semua peralatan harus terbuat dari bahan stainless steelagar
mudah untuk dibersihkan.
3) Untuk alat-alat elektrik harus ada petunjuk penggunaan dan
menempel pada alat agar mudah untuk penggunaan.
j. Pintu
1). Pintu masuk dan keluar penderita harus berbeda.
2). Pintu masuk dan keluar petugas harus tersendiri.
3).Semua pintu harus menggunakan door closer (bila
memungkinkan).
4). Setiap pintu diberi kaca pengintai untuk melihat kegiatan dikamar
operasi tanpa membuka pintu.
k. Pembagian area
1). Ada batas tegas antara area bebas terbatas. semi ketat, dan area
ketat.
2). Ada ruang persiapan untuk serah terima pasien dan perawat
ruangan kepada perawat kamar operasi.
l. Air Bersih
Air bersih harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1). Tidak berwama, berbau dan berasa.
2). Tidak mengandung kuman pathogen
3). Tidak mengandung zat kimia
4). Tidak mengandung zat beracunm.
A. TIM BEDAH ;
1. Ahli Bedah
2. Ahli Anestesi
3. Asisten bedah
4. Asisten anestesi
1. Perawat Kepala OK
2. Supervisor
C. TENAGA YG LAIN
1. Adminstrasi
2. Penunjang medis
1. Perawat Kepala OK
f. Uraian tugas: