Lakukan sebuah
RENCANA BISNIS
1. A. Perencanaan
Secara sederhana perencanaan merupakan usaha menetapkan kegiatan yang akan
dilakukan tentang :
– Apa yang akan dilakukan atau apa yang hendak dilakukan?
– Bagaimana melaksanakannya atau apa yang harus dikerjakan?
– Kapan melaksanakannya?
– Siapa yang akan melaksanakannya?
Slide # 2
1. B. Manfaat Perencanaan
Manfaat perencanaan antara lain:
(1) Dipakai sebagai alat koordinasi.
(2) Dapat memberikan “kepastian” mengenai masa depan atau membatasi
“ketidakpastian”.
(3) Merupakan alat ukur terhadap prestasi yang akan dicapai dan alat pengendalian
(control) jalannya kegiatan/organisasi.
(4) Meningkatkan kemampuan antisipasi terhadap perubahan.
(5) Meningkatkan produktifitas (efektifitas dan efisiensi) karena memfokuskan pada
sasaran.
(6) Meningkatkan dukungan dan peran serta, karena tujuan/sasaran dapat diketahui oleh
pelaksananya.
(7) Dalam proses perencanaannya, “team building” (terbentuk kerjasama) merupakan
hasil sampingan yang sangat bermanfaat bagi organisasi.
Dalam kegiatan usaha perikanan baik secara berkelompok maupun kegiatan usaha yang
dilakukan oleh individu, diperlukan perencanaan yang matang, mengingat kegiatan usaha
ini memiliki risiko tersendiri, terutama yang berhubungan dengan kondisi alam
(iklim/musim), keterampilan sumberdaya manusia, teknologi maupun modal usaha.
Slide # 3
1. C. Perencanaan Usaha (Business Plan)
– Sebagian besar usaha dimulai dari modal yang dibiayai wirausahawan dan timnya atau
investasi kecil dari keluarga dan teman. Modal yang diberikan pada umunya
berdasarkan “keyakinan” dari wirausahawan dan cukup dngan deskripsi lisan dan
produk serta prospeknya. Dana yang diperoleh pada umunya dipergunakan untuk
mengembangkan prototiep produk, melakukan studi pasar, dan sekedar untuk memulai
usaha.
– Memulai usaha baru yang kecil, tentu tidak diperlukan dana yang besar. Terkadang
dana yang diperoleh dari penyandang dana berdasarkan kepercayaan saja, tidaklah
memadai untuk memulai pertumbuhan yang tinggi, atau kebutuhan dana tambahan
untuk mendapatkan potensi pasar dan menjadi perusahaan besar. Tambahan modal
yang ekuitas sangat diperlukan bukan hanya untuk dapat membeli asset dan memenuhi
modal kerja, tetapi juga untuk mendapatkan dukungan dari lembaga keuangan.
– Suatu rencana usaha yang efektif akan dapat menyakinkan penyandang dana bahwa
anda telah mengindikasikan peluang dari pertumbuhan usaha tinggi, serta anda
memilki bakat dalam mengelola dan berwirausaha, berbagai kemampuan yang lain,
sehingga dapat secra efektif memanfaatkan peluang, serta anda memiliki rencana yang
rasional dan kredibel. Pengembangan rencana usaha sebagaimana diuraikan diatas,
memang tidak mudah dan tidak pula sukar. Ini merupakan pekerjaan yang menuntut
ketelitian, kesabaran, kerja keras, apabila anda mengikuti rencana usaha (terlampir).
– Namun demikian, sebelum menyiapkan rencana usaha, anda harus meninjau kembali
analisis awal sebagaimana dijelaskan dalam langkah 2. jika dari analisis tersebut
muncul pertanyaan mendasar tentang kelayakan usaja anda, janganlah memulai
rencana usaha. Rencana usaha dapat dimulai, apabil anda telah memperoleh hasil
penelitian lebih lanjut yang memberi keyakinan pada anda bahwa tidak ada cacat
mendasar dari usaha anda.
Slide # 4
1. D. Fungsi (Kegunaan) Perencanaan Usaha
– Sebuah perencanaan usaha memiliki fungsi yang sangat mendukung
keberhasilan usaha. Fungsi tersebut meliputi :
1. Mendorong calon pelaku bisnis untuk berpikir mengenai “apa yang akan
dikerjakan” :
Menggunakan pandangan yang obyektif
Bersikap kritis
Tidak emosional
2. Dapat digunakan untuk menilai keragaan aktual usaha (bisnis) pada jangka waktu
tertentu,
3. Merupakan dokumen yang dapat dinilai oleh pemberi kredit (calon investor) untuk
menilai bisnis baru maupun mengembangkan bisnis yang sedang dikerjakan.
4. Diperlu Untuk:
– Mengevaluasi kelayakan bisnis
– Mengestimasi investasi dan modal operasional
– Menjamin pembiayan bisnis cukup
Slide # 5
1. E. Mengapa Ada Rencana Usaha?
Pertanyaan tersebut diatas muncul mengingat bahwa banyak alas an yang mengatakan
bahwa rencana akan usang setelah dituliskan, tidak ada seorangpun yang tahu masa
datang, peluang lebih baik atau bencana, hal yang berbahaya bila memberikan komitmen
pada sesuatu yang tidak menentu, masa datang tidak dapat ditebak.
Namun demian ada beberapa hal penting dari rencana yaitu :
1. Terdapat kaitan yang erat antara wirausahawan yang sukses dan penentuan gol
serta proses perencanaan. Salah satu karakteristik penting dari mereka yaitu
perilaku mereka dalam penentuan gol.
2. Penentuan gol membantu anda untuk bekerja “lebih cerdik” dari pada bekerja
“lebih keras”. Rencana membantu anda memperoleh jalan yang lebih baik dengan
mempertimbangkan berbagai alternatif.
3. Rencana membantu anda memilki kerangka pikiran berorientasi kedepan.
Pemikiran ini membantu anda untuk melakukan antusipasi, lebih waspada dan
responsif terhadap masalah, peluang, dan perubahan yang dapat mengganggu
anda.
4. Perencanaan dapat menolong anda untuk mengembangkan dan memperbarui
strategi yang lebih baik dengan cara menguji ide anda dan pendekatan orang lain.
5. Perencanaan gol yang tepat memberikan efek motivasi terhadap gol yang dituntut.
Gol moderat merupakan gol yang dapat dicapai, namun memerlukan usaha untuk
memperolehnya. Seseorang akan lebih termotivasi mengejar gol yang menantang
tapi dapat dicapai bila dibandingkan dengan gol yang terlalu mudah atau terlalu
sulit.
6. Penentuan gol akan memberikan gambaran hasil, suatu perhatian terhadap
pencapaian dan kemajuan. Setelah dinyatakan secara spesifik, masa waktu, gol
yang terukur akan memudahkan anda dan orang lain untuk mengevaluasi kinerja
anda. Ini memungkinkan anda untuk melihat seberapa dekat pencapaian sasaran,
sehingga menuntut tanggung jawab atas langkah-langkah anda.
7. Perencanaan membantu anda untuk mengelola risiko dan ketidakpastian masa
depan, meskipun tidak dapat memperkirakan masa depan.
8. Banyak petani ikan sukar mendapat pendanaan, Pemodal mungkin kurang familiar
dengan bisnis akuakultur
9. Membantu membuat kesalahan dan memecahkan masalah sebelum terlambat
10. Meminimalisir resiko yang berhubungan dengan pasar, produksi dan pembiaya
Slide # 6
a. G. Kelemahan Perencanaan
Perencanaan mungkin bukan untuk semua orang. Ini bukan obat buat segala penyakit atau
obat penenang bagi hambatan dalam kemajuan seseorang. Bagi mereka yang mungkin
bukanlah wirausahawan, melihat perencanaan sebagai berikut :
1. Bagi orang yang hati-hati, juga khawatir akan kegagalan, melihat bahawa
penentuan gol akan merupakan sumber ketegangan dan tekanan dan mempertinggi
rasa takut gagal. Konsekuensi mental dan fisik yang mungkin dari kecemasan
tersebut yang mempengaruhi aktivitas yang dapat kontra produktif bagi mereka.
3. Komitmen terhadap gol yang berorientasi karir, terutama bagi mereka yang muda
dan belum banyak mengetahui dunia nyata. Sebagai missal, berapa banyak anak
muda memilki informasi akurat, pengetahuan dan pengalaman tentang karir
tertentu atau peran untuk menjadi insinyur, pilot, wirausahawan?.
4. Bagi seseorang yang cenderung kompulsif dan obsesif, penentuan gol bagaikan
memberikan bensin pada api. Perencanaan yang efisien dan manajemen waktu
akan mendorong seseorang untuk tenggelam dalam sesuatu tugas tertentu, proyek
atau karir, sehingga mengeasmpingkan keluarga, teman, komunitas, atau tanggung
jawab lain. Inipun merupakan dilemma bagi semua orang termasuk wirausahawan.
5. Berbagai kejadian dan faktor lingkungan yang diluar kontrol akan menggalkan
rencana terbaik yang ada : bencala alam, kemtian, dll. Tidak ada proses
perencanaan yang dapat melihat hal tersebut, ataupun mencegahnya meskipun
terlihat. Sehingga selama tahap awal usaha baru yang tengah berjuang dalam
ukuran minggu atau bulan, alokasi utama waktu untuk merencanakan tahun
berikutnya tidak mungkin.
Slide # 7
2.1 PERTANYAAN MENDASAR DALAM PERENCANAAN BISNIS AKUAKULTUR
SlIDE # 8
3. KOMPONEN RENCANA BISNIS
Sebuah rencana bisnis yg baik akan memuat:
1. Deskripsi lokasi dan sistem Produksi
2. Rencana pemasaran
3. Analisis finansial
4. Biodata pemilik (pembenih, PEMBUDIDAYA)
4m
1. Material = lokasi, fasilitas, peralatan, sistem produksi
2. Market = pasar, harga, produksi
3. Money = modal, biaya, profit
4. Man = petani, pembenih, peMBUDIDAYA , pemodal
Slide # 9
3.1. Deskripsi lokas, fasilitas, peralatan i dan sisstem produksi
Lokasi:
• Pada rencana bisnis, kita akan menyebutkan alamat tempat usaha. Selain tempat usaha
utk proses jual-beli, ada yg membutuhkan pabrik atau gedung sebagai tpt produksi
ataupun penyimpanan bahan baku.
• Kita perlu menyebutkan keunggulan tempat usaha tsb, seperti berada di tempat strategis,
mudah di akses, & lain sebagainya.
• Selain lokasi, kita bisa menyertakan layout atau gambaran kasar ttg denah tempat usaha.
Foto-foto yg mendukung-pun dpt digunakan utk lbh meyakinkan pihak pemilik modal ttg
keseriusan usaha kita.
• Jika usaha memerlukan sebuah pabrik atau gudang, kita perlu menyebutkannya juga
secara jelas.
• Deskrispsi tentang kesesuaian lokasi dari segi - karakteristik tanah, kondisi lingkungan
dan suplai air (mautu dan jumlah)
• Daya jangkau lokasi terhadap : fasilitas umum, fasilitas produksi, fasilitas servis (bengkel,
karantina) dan kantor DKP
• Keterangan ini berguna bagi pemilik dan pekerja dimana untuk menari fasilitas-fasilitas
dan jasa
• Imformasi tentang perizinan yang diperlukan
Produk dan Produksi
• Setelah melakukan riset pasar & menentukan sebuah produk utk diproduksi, kita harus
merencanakan kegiatan produksi produk tersebut, mulai dari penyediaan bahan baku
sampai pengemasan/pengepakan.
• Selanjutnya, pelaksanaan proses produksi, bagaimana cara membuat produk tersebut!
• Contoh: cara untuk membudidayakan jamur tiram, maka kita harus menyusun langkah-
langkah operasionalnya.
Slide # 10
Berikut adalah Rician Kegiatan dalam Bagian Produk & Produksi.
a. Produk dan pengembangan produk
• Jika sebuah produk sdh ditentukan, maka pengembangan produk tersebut juga perlu
dipikirkan. Dlm dunia usaha, inovasi sangat diperlukan utk menarik konsumen.
• Contoh: saat kita membudidayakan jamur tiram, maka pengembangan produknya
adalah mengolah jamur tiram menjadi makanan jadi, dpt berupa: botok jamur, sate
jamur, bakso jamur, dan lain-lain.
• Sebuah produk yg memiliki kemampuan dikembangkan lbh lanjut, tentu prospeknya
akan lebih baik.Pada kondisi ini, produsen hrs dpt melihat kelebihan produknya dan
terus memikirkan inovasi agar berbeda dari produsen lain.
b. Proses Produksi
• Cara membuat produk juga dpt dijelaskan dalam rencana bisnis.Pemilik modal tentu
ingin tahu bagaimana cara produk atau jasa tersebut dibuat.Contohnya: apakah
sebuah produk perikanan sdh memenuhi standar sanitasi & higiene (kesehatan dan
kebersihan).Produk dpt diproduksi menggunakan mesin atau tenaga manusia,
maupun kombinasi keduanya.Sementara utk produk jasa, kita bisa menjelaskan
standardisasi pelayanan jasa tersebut.
c. Teknologi dan Peralatan
• Sebuah usaha modern tak bisa lepas dari teknologi.
• Teknologi dapat membantu proses produksi berjalan lebih efektif dan efisien.
• Namun, penggunaan teknologi tdk perlu berlebihan jika usaha baru dimulai.
• Teknologi dimaksud dpt berupa mesin & peralatan komputer. Peralatan yang
digunakan dalam proses produksi juga dapat kita rinci penggunaannya.
d. Bahan Baku
• Ketersediaan bhn baku juga merupakan hal sangat penting yg harus diperhatikan.
• Bahan baku yg sulit ditemukan akan menghambat proses produksi sehingga jlh
produk akan terpengaruh.
• Beberapa usaha memang memiliki bahan baku yg sulit sehingga bukan utk produksi
massal. Hasil produksinya-pun memang tdk banyak, yg akhirnya berimbas pada harga
produk.
• Kemudahan mendapatkan bhn baku akan mempermudah kontinuitas proses
produksi.
• Disamping bahan baku, bahan penunjang-pun perlu diperhatikan ketersediannya
sehingga proses produksi berlangsung kontinu.
Slide # 11
e. Rencana Produksi (ton)
1. Kapasitas Produksi
• Dalam merencanakan usaha, kita selalu merencanakan jumlah produk (kapasitas)
yg diproduksi pada jangka waktu tertentu.
• Di dalam rencana bisnis, kapasitas produksi bisa ditulis dalam bentuk tabel yg
berisi waktu dan jlh produksi.Waktu produksi dapat berupa hari, minggu, bulan,
ataupun tahun, sesuai dengan rencana peasaran/penjualan.
2. Sarana Penunjang
• Selain proses produksi, suatu usaha membutuhkan sarana penunjang yg tdk
boleh dilupakan.
• Sarana penunjang biasanya tidak berhubungan langsung dengan proses produksi,
namun menunjang kegiatan produksi sehingga produksinya lancar, contohnya:
listrik, air, telepon, & Internet.
• Sarana penunjang tersebut malah biasanya harus terpasang terlebih dahulu
sebelum proses produksi dimulai. Instalasi sarana penunjang tersebut juga
memerlukan biaya yang nantinya akan masuk dalam aspek keuangan perusahaan
3. Penjadwalan
• Penjadwalan sendiri merupakan pengalokasian sumber daya utk melaksanakan
tgsnya. Misalnya, pengalokasian pegawai tdp tugasnya, pengalokasian mesin tdp
proses produksi, & lain-lain.
• Sistem penjadawlan yg efektif dpt membuat proses produksi menjadi efektif juga.
• Menurut Heizer dan Render (2005: 213), teknik penjadwalan yang benar
bergantung pada volume pesanan, sifat alami operasi, dan kompleksitas
pekerjaan keseluruhan,
• Demikian pula kepentingan yang ditempatkan pada setiap kriteria (4 kriteria)
a) Minimalisasi waktu penyelesaian. Kriteria ini dievaluasi dgn menentukan
waktu penyelesaian rata-rata utk setiap pekerjaan.
b) Maksimal utilitas. Kriteria ini dievaluasi dgn menghitung % waktu
penggunakaan fasilitas.
c) Minimalisasi persediaan barang setengah jadi.
d) Minimalisasi waktu tunggu pelanggan.
Slide # 12
3.2. Perencanaan Pemasaran
• Bisnis budidaya yang paling sukses:
– Adalah berorientasi pasar
– Memiliki pasar yang beragam
– Adalah memiliki perhatian terhadap pelanggan
• Keputusan trhadap jenis ikan, jenis produksi (benih, induk, telor, larva dll) dan
volume harus berdasarkan analisis pasar
Profit diperoleh dengan menjual ikan, BUKAN sekedar memproduksi nya..
• Renana pemasaran yang baik akan memberi kepercayaan bagi pemilik
• Jika di lokasi dan sekitarnya tidak memiliki sejarah tentang akuakultur ; maka perlu
imformasi : Ukuran dari BBI atau skala grow out yang akan dibangun, antusias
masyarakan terhadap akuakultur; potensi akuakultur ke depan
• Bagaimana mulai analisa PASAR
– Bicara kepada petani ikan langsung atau kepada penyalur
– Penting untuk dipahapi tentang kualitas produk yang diharapkan oleh petani
guna membesarkan ikan di wadah mereka
– Bicara kepada berbagai tipe pembeli ikan yang potensial untuk menentukan
kebutuhannya:.
Pembeli langsung - penjual eceran
Pengumpul - restoran
Supermarkat - toko ikan
Penyalur benih,
dll
Slide # 13
– Tiap pembeli memilik pola sendiri dalam membeli.
– Cara pembayaran
– Bentuk produk
– Jumlah
– Biaya transportasi
– Prekuensi pembayaran
– Isu2 musiman
– Volume
– Standar kualitas
– Prosedur pemesanan
– Contracts
– Keinginan pembeli yang lain
– Cukupkah petani ikan untk mendukung bisnis anda ?
– Setiap dokumen dari rencana atau surat pernyataan dimana para petani akan
membeli benih atau ikan konsumsi dari anda, akan memnguatkan proposal
rencana bisnis anda mendapat pinjaman dana atau sokongan dana
– Berapa banyak pembeli yang berlangganan dan tidak selama 5 tahun terakhir
Slide # 14
3.3 Modal dan Rencana Keuangan (Investasi dan Ananilis Keuangan)
a. Total Investasi
• Total investasi adalah jlh modal yg dibutuhkan saat pendirian sebuah usaha, dapat
berupa :
– Tanah dan bangunan
– Mesin dan peralatan
– Peralatan kantor
– Infrastruktur
– Alat transportasi; &
– Biaya praoperasi.
– Sumber pendanaan utk modal/investasi tsb juga dpt disebutkan berasal dari mana
saja !. Misalnya: dari investor yg akan bekerja sama dgn sistem bagi hasil atau dari
hasil pinjaman bank.
b. Biaya Operasional
Biaya operasional merupakan biaya-biaya yg dikeluarkan perusahaan dlm
menghasilkan sejumlah produk atau jasa, antara lain :
– Biaya bahan baku (benih, pakan, obat-obatan)
– Biaya tenaga kerja
– Biaya kemasan &
– Biaya listrik
c. Prinsip Analisis Biaya
• Usaha akuakultur merupakan suatu kegiatan ekonomi di bidang perikanan dimana
terdapat sejumlah unsur (input) yang digunakan dan setiap input tersebut
mengandung suatu nilai yang merupakan korbanan bagi pelaku usaha perikanan,
yaitu sebagai biaya usaha perikanannnya. Input usaha perikanan yang umumnya
dibutuhkan oleh pelaku usaha perikanan meliputi benih, lahan, mesin (alat), pakan,
tenaga kerja, modal dan pengelolaan atau manajemen.
• Input produksi saling berkaitan dan kedudukannya dalam usaha akuakutur sama
penting sehingga sering disebut sebagai faktor produksi. Pemahaman faktor produksi
menyangkut masalah penguasaan dan pemilikan terhadap faktor-faktor produksi
tersebut, dimana pemilikan memberikan kekuatan dan kekuasaan untuk berbuat
terhadap faktor-faktor produksi dalam penggunaan pada proses produksi. Seseorang
yang menguasai atau memiliki faktor produksi, dapat memberikan posisi atau status
sosial yang tinggi di lingkungan masyarakatnya.
• Lahan merupakan faktor produksi yang relatif langka dibanding dengan faktor
produksi lain, selain itu distribusi penguasaannya dimasyarakat tidak merata dan tidak
dapat dipindah-pindah walaupun dapat dipindahtangankan atau diperjualbelikan.
Tenaga kerja dalam akuakultur terbagi atas tenaga keja manusia, dan tenaga kerja
mesin, dimana tenaga kerja manusia terbagi menjadi tenaga kerja pria, wanita dan
anak – anak. Terdapat perbedaan konversi dalam penentuan kerja, sehingga perlu
diseragamkan agar memudahkan dalam penentuan kerja. Untuk menyeragamkan,
maka konversi tenaga kerja yang digunakan adalah Hari Kerja Pria (HKP).
• Modal adalah barang atau uang yang bersama – sama dengan faktor produksi lain
yang digunakan untuk menghasilkan barang baru, yaitu produk akauakultur. Modal
dapat dibedakan berdasarkan sifatnya menjadi modal tetap dan modal bergerak.
Modal tetap adalah modal yang tidak habis dalam satu periode, meliputi tanah dan
bangunan. Sedangkan modal bergerak adalah modal yang habis dalam satu periode,
meliputi uang tunai dan sarana produksi.
• Manajemen atau pengelolaan merupakan unsur terakhir dalam kegiatan usaha.
Manajemen dalam usaha perikanan adalah kemampuan pelaku usaha perikana dalam
menentukan, mengorganisir dan mengkoordinasikan faktor – faktor produksi yang
dikuasai untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Manajemen merupakan unsur
usaha yang tidak berbentuk fisik akan tetapi unsur yang paling menentukan dalam
keberhasilan usaha.
Slide # 15
• Keberadaan dan harga input usaha akuakultur sangat menentukan dalam
keberlanjutan usaha perikanan, sementara ketersediaannya bergantung kepada
kondisi permintaan dan penawaran di pasar. Dengan demikian, maka pelaku usaha
akuakultur perlu memahami prinsip-prinsip analisis biaya dalam penyelenggaraan
usaha pakuakulturnya.
• Prinsip analisis biaya sangat penting karena pelaku usaha akuakultur dapat
menguasai pengaturan biaya produksi dalam usahanya tetapi tidak mampu mengatur
harga komoditi (hasil produksi) yang dijualnya atau memberikan nilai kepada
komoditi tersebut. Harga-harga tersebut ditentukan oleh berbagai faktor di luar
usaha perikanan, termasuk pula faktor-faktor di luar negeri. Apabila keadaan lainnya
tidak berubah, pelaku usaha perikanan harus mengurangi biaya persatuan komoditi
yang dihasilkan bila ia ingin meningkatkan pendapatan bersih usahanya.
• Biaya tetap ialah biaya yang tidak ada kaitannya dengan jumlah barang yang
diproduksi. Pembudidaya rumput laut harus mampu membayarnya, berapapun
jumlah produksi yang dihasilkan dari usaha budidayanya. Biaya tetap menjadi sangat
penting apabila pembudidaya rumput laut memikirkan tambahan investasi seperti
mesin, perahu, bangunan dan alat-alat lainnya. Tiap tambahan investasi hanya dapat
dibenarkan apabila pembudidaya rumput laut mampu membelinya dan dalam jangka
panjang dapat memberikan arus keuntungan.
• Biaya tidak tetap (variable cost) ialah biaya yang berubah apabila luas usahanya
berubah. Biaya ini ada apabila ada sesuatu barang yang diproduksi. Sebagai contoh,
banyaknya tenaga kerja yang diperlukan dalam usaha rumput laut. Apabila pelaku
utama atau nelayan juragan mengupah tenaga kerja (buruh perikanan), maka ketika
produksi dapat meningkat, kebutuhan terhadap buruh/tenaga kerja juga meningkat.
Tetapi apabila tidak ada produksi, maka tidak ada kebutuhan terhadap tenaga kerja
(buruh perikanan) tersebut.
Slide # 16
h. Analisis Pendapatan Usaha
• Pendapatan dalam suatu kegiatan usaha adalah balas jasa terhadap setiap faktor
produksi dan merupakan ukuran keberhasilan dari suau tkegiatan usaha. Analisis
pendapatan usaha akuakultur dilakukan untuk menggambarkan keadaan sekarang dari
suatu kegiatan usaha akuakultur atau untuk menggambarkan keadaan yang akan datang
dari perencanaan atau tindakan dalam kegiatan usaha akuakultur. Bagi pelaku usaha
akuakultur, analisis pendapatan dapat digunakan untuk mengukur apakah kegiatan
usaha yang dilaksanakan berhasil atau tidak. Informasi yang diperlukan dalam analisis
pendapatan adalah jumlah penerimaan dan jumlah pengeluaran usaha akuakultur
dalam jangka waktu yang telah ditetapkan.
• Pada analisis pendapatan usaha akuakultur ini, perhitungan didasarkan kepada biaya
tunai dan biaya tidak tunai atau biaya yang diperhitungkan. Biaya tunai digunakan untuk
melihat seberapa besar likuiditas tunai yang dibutuhkan pelaku utama akuakultur untuk
menjalankan kegiatan usaha di bidang perikanan akuakultur. Biaya tidak tunai digunakan
untuk menghitung berapa sebenarnya pendapatan kerja pelaku utama jika bunga modal
dan nilai kerja keluarga diperhitungkan.
• Penerimaan total merupakan nilai produk dari suatu usaha yaitu harga produk dikalikan
dengan total produksi. Total biaya atau pengeluaran dari suatu usaha akuakultur
merupakan jumlah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk melakukan kegiatan budidaya
dalam memproduksi komoditi perikanan. Pendapatan total usaha merupakan selisih
antara penerimaan total dengan pengeluaran total.
• Umumnya pendapatan usaha (keuntungan) dihitung untuk satu tahun kegiatan usaha.
Keuntungan usaha dapat pula dihitung per musim tanam, dengan tetap menyesuaikan
perhitunan besarnya beberapa jenis biaya secara proporsional, misalnya besarnya biaya
penyusutan yang merupakan salah satu komponen dari biaya tetap (fixed cost). Berarti
apabila telah dilakukan perhitungan biaya penyusutan untuk satu tahun, maka jika akan
dihitung besarnya keuntungan per siklus pemeliharaan, harus dilakukan pembagian
dengan angka 8.
p = TR – TC
Keterangan :
p = Keuntungan (Rp)
TR = Total Revenue atau Penerimaan Total (Rp)
TC = Total Cost atau Biaya Total (Rp)
Slide # 17
• Dalam hal ini Total Revenue atau Penerimaan Total merupakan perkalian antara jumlah
barang yang diproduksi/dipasarkan dengan harga barang tersebut; dengan asumsi bahwa
semua barang yang diproduksi dapat dipasarkan seluruhnya. Total Revenue atau
Penerimaan Total dalam bahasa perdagangan sehari-hari dikenal dengan
sebutan omzet. Total Revenue atau Penerimaan Total dirumuskan sebagai berikut :
TR = P x Q
Keterangan :
TR = Total Revenue atau Penerimaan Total (Rp)
P = Harga jual (Rp/Kg)
Q = Jumlah barang yang dijual (Kg)
• Adapun Total Cost atau Biaya Total merupakan penjumlahan dari Biaya Tetap (fixed cost)
dengan biaya variabel (variable cost). Dalam bentuk matematis Total Cost dirumuskan
sebagai berikut :
TC = FC + VC
Keterangan :
TC = Total Cost atau Biaya Total (Rp)
FC = Fixed Cost atau Biaya Tetap (Rp)
VC = Variable Cost atau Biaya Variabel (Rp)
Slide # 18
• Untuk dapat menghitung besarnya keuntungan usaha, pelaku utama/usaha perikanan
dituntut untuk mampu mengidentifikasi dan melakukan pencatatan dengan baik setiap
biaya investasi dan biaya-biaya total yang dikeluarkan dalam kegiatan usahanya.
• Dalam menghitung keuntungan usaha, diperlukan data biaya yang sifatnya
mendukung/melengkapi total biaya yang digunakan, yaitu berupa biaya penyusutan.
Biaya penyusutan ini mudah dihitung dan data dasarnya berasal dari data biaya
investasi. Biaya penyusutan ini dihitung dengan menggunakan metode garis lurus,
dengan rumus sebagai berikut :
❑
Penyusutan=( Harga beli−nilai sisa ¿¿¿ umur ekonomis tahun )
Keterangan :
Penyusutan dalam satuan Rp/thn
Harga beli dalam satuan Rupiah
Nilai sisa dalam satuan Rupiah
TR
R/C=
TC
• Keriteria:
Bila R/C > 1, maka usaha dinyatakan menguntungkan
Bila R/C = 1, usaha mengalami impas
Bila R/C < 1, usaha mengalami kerugian
Slide # 19
j. Analisis Waktu Balik Modal (Payback Period/PP)
• Payback Period merupakan cara penilaian investasi yang didasarkan pada pelunasan
biaya investasi oleh keuntungan atau dengan kata lain Payback Period adalah waktu
yang diperlukan untuk mengembalikan modal yang telah ditanamkan.
• Secara matemetis Payback Period dapat dirumuskan sebagai berikut :
I
PP=
p¿
¿
Keterangan:
PP = Payback Period (tahun)
I = Investasi (Rp)
p = Keuntungan (Rp/tahun)
• Dengan kriteria, semakin singkat periode tingkat pengembalian modal
maka usaha tersebut layak untuk diusahakan.
k. Analisa BEP
• BEP atau Break Even Point merupakan kondisi dimana suatu usaha atau perusahaan
berada pada titik tidak mendapatkan keuntungan dan juga tidak mendapatkan
kerugian (titik impas)
• BEP ada 2 jenis, yaitu BEP operasional dan BEP investasi.
– BEP Operasional = Biaya operasional / Margin
– BEP investasi = Total investasi / Margin
– Menghitung margin :Margin = {(Harga jual – harga pokok) / Harga Jual} x 100 %
l. Analisis Harga Pokok Produksi (HPP)
• Harga pokok produksi merupakan semua pengeluaran yang dikeluarkan baik secara
langsung maupun tidak langsung untuk menghasilkan barang atau jasa yang akan
dijual. Harga pokok produk dirumuskan sebagai berikut :
❑
HPP=( Total Biaya produksi dan pemasaran ¿¿¿ Total produksi yang dihaslkan )
• Keterangan
Total Biaya Produksi dalam satuan Rupiah
Total Produksi yang dihasilkan dalam Kg atau ekor
HPP dalam satuan Rupiah / kg atau Rupiah/ekor
Slide # 20
m. Analisis ROI atau Return of Investment
• adalah pengembalian investasi dalam satu waktu produksi.
• Rumus dari ROI, yaitu: ROI = (Keuntungan / Total Biaya) x 100%
n. Proyeksi Laba-Rugi
• Bagian-bagian dalam proyeksi laba-rugi, antara lain:
– Pendapatan
– Beban-beban (biaya)
– Laba
• Contoh proyeksi laba-rugi
Beben-Beban
• Beban gaji Rp. 12.600
• Beban Upah Rp. 12.000
• Beban Bahan Pembantu Rp. 800
• Beban bahan baku Rp. 12.500
• Beban Pemasaran Rp. 1.000
• Beban Listrik, air dan telepon Rp. 800
• Beban Lain-lain Rp. 800
Jumlah Beban Rp. 40.500
Laba Rp. 31.500
Slide # 21
3.4 Sumber Daya Manusia
• Komponen ke 4 dari perencanaan bisnis adalah Manusia (sumberdaya manusia)
a. Manajemen dan Organisasi
• Aspek manajemen merupakan sistem manajemen baku yg digunakan dlm perusahaan.
Jika sebuah perusahaan memiliki sistem manajemen yg baik, maka keberlangsungan
perusahaan tersebut akan terjamin pula.Manajemen terdiri atas perencanaan,
pelaksanaan, pengorganisasian, dan pengawasan secara menyeluruh untuk mencapai
tujuan perusahaan. Aspek organisasi & manajemen terdiri atas nama perusahaan, nama
pemilik, struktur organisasi, & penggajian. Struktur organisasi berupa rincian susunan
pegawai beserta kedudukannya.
d. Pelatihan Karyawan.
• Sebelum mempekerjakan karyawan, biasanya dilakukan pelatihan, guna memberikan
kejelasan tentang tugas, hak, dan wewenang karyawan.Pelatihan karyawan juga dpt
dilakukan scr rutin utk memperbaiki kualitas karyawan tsb.Kebijakan atau program
pelatihan karyawan juga perlu dituliskan dlm rencana bisnis. Hal tsb akan menunjukkan
keseriusan dlm membina karyawan yang baik sehingga pelayanan & proses produksi
dapat berjalan lancar.
e. Program Asuransi
• Mengikutsertakan karyawan pada program asuransi menjadi salah satu pilihan utk
mengantisipasi hal-hal buruk yang terjadi saat kerja.Contoh: setiap pekerja yg tlh
diikutkan pada program asuransi, maka kerugian atas setiap kecelakan akan ditanggung
pihak asuransi.Perusahaan perlu memilih jenis asuransi yg cocok utk karyawannya.
Perusahaan tentu memerlukan uang tambahan utk membayar premi asuransi, dengan
pengaturannya akan disesuaikan dengan kebijakanperusahaan
Slide # 22
3.5 Aspek AMDAL dan Risiko Usaha
a. AMDAL
• Pengusaha yang membangun sebuah bisnis pastik akan mempengaruhi lingkungan sekitar
tempat usahanya.dampak yang dihasilkan bisa baik maupun buruk. Tentunya kita
menginginkan dampakyang baik-baik saja sehingga usaha dapat berjalan lancar. Dalam
menciptakan dampak baik itu, kita perlu memperhatikan mengenai Amdal (Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan).Amdal dilakukan saat perencanaan pembangunan usaha.
Kajian mengenai lingkungan perlu dilakukan agar usaha yang direncanakan tidak
berdampak buruk terhadap lingkungan. Misalnya, usaha pabrik makanan yang tentunya
akan menghasilkan jenis limbah tertentu. Perlu dipikirkan terlebih dahulu bagaimana cara
mengolah lingkungan, baik alam maupun masyarakat. Pengelolaan lombah tentunya juga
membutuhkan biaya. Saat ini, memang masih banyak usaha yang tidak mengolah
limbahnya dengan baik. Namun, di kemudian hari, sikap tak acuh itu pasti akan
berdampak buruk pada usaha tersebut baik cepat maupun lambat
• Pemilik usaha yang sudah melakukan kajian tentang dampak usahanya terhadap
lingkungan sekitar akan mencari solusi agar dampak buruk menjadi baik. Salah satunya,
pengelolaan limbah. Mengelola limbah, selain baik untuk lingkungan ada yang bisa
dimanfaatkan sebagai bisnis sampingan. Limbah tersebut ada yang bisa dimanfaatkan lagi
sehingga bisa menjadi barang bisnis.Amdal tidak hanya mengkaji dampak terhadap aspek
fisik dan kimia, tetapi menyangkutdampak terhadap sosial-ekonomi, sosial-budaya, dan
kesehatan masyarakat. Usaha yang memperhatikan masalah Amdal akan menjadi usaha
yang disenangi masyarakat dan lingkungan. Usaha tersebut tidak melulu mencari
keuntungan probadi, tetapi memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar.Pengkajian
terhadap Amdal dapat dimasukkan ke dalam rencana bisnis. Misalnya, bagaimana
perusahaan mengelola limbahnya. Hal tersebut tentu akan memberikan nilai lebih bagi
perusahaan di mata calon investor.
b. Risiko Usaha
• Setiap usaha pasti memiliki risiko. Risiko tersebut bisa besar maupun kecil. Sebelum
usaha dimulai, pengusaha bisa mengira-ngira risiko apa yang mungkin terjadi. Risiko
tersebut bisa dibuat daftarnya. Tidak hanya mendaftar risiko apa yang mungkin terjadi,
tetapi mencari solusinya. Solusi tersebut mungkin tak semudah yang dibayangkan.
Namun, setidaknya pengusaha sudah memiliki sebuah pandangan tentang apa yang harus
dilakukan saat risiko itu terjadi. Beberapa contoh risiko usaha, yaitu sebagai berikut:
1. Pasokan bahan baku yang terhenti.
2. Pasar yang sedang lesu sehingga permintaan menurun.
3. Krisis ekonomi.
4. Persaingan yang tidak sehat.
5. Gangguan dari internal perusahaan.
6. Bencana alam.
7. Kecelakaan kerja.
• Salah satu cara yang bisa dilakukan perusahaan dalam mengatasi risiko tersebut adalah
mengikuti program asuransi. Asuransi kecelakaan kerja misalnya, yang akan memberikan
santunan pada pegawai saat terjadi kecelakaan kerja. Perusahaan tidak perlu
kebingungan mencari dana santunan tersebut jika dari awal setiap pegawai sudah
diikutkan dalam profram asuransi. Perusahaan asuransilah yang akan menanggung risiko-
risiko terkait kecelakaan kerja.