Anda di halaman 1dari 6

Uji Kepekaan terhadap Antibiotik

Tri Umiana Soleha


Bagian Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak
Uji kepekaan antimikroba dimulai ketika WHO memprakarsai pertemuan di Jenewa pada tahun 1977, perhatian yang lebih
luas mengenai resistensi antimikroba yang berhubungan dengan infeksi pada manusia atau hewan. Hal ini memicu program
pengawasan untuk memantau resistensi antimikroba menggunakan metode yang tepat. Sensitivitas tes antimikroba akan
membantu dokter untuk menentukan antimikroba yang tepat dalam mengobati infeksi. Untuk mendapatkan hasil yang
akurat, tes sensitivitas harus dilakukan dengan metode yang akurat dan tepat, yang merupakan metode langsung dapat
digunakan untuk mendukung upaya pengobatan. Kriteria penting dalam metode uji sensitivitas adalah untuk melakukan
dengan respon pasien terhadap terapi antimikroba. [JuKe Unila 2015; 5(9):119-123]

Kata kunci: antibiotik, pengobatan antibiotik, uji kepekaan antibiotik

Susceptibility Test of Antimicroba


Abstract
Antimicrobial susceptibility testing begin when WHO initiated a meeting in Geneva in 1977, the concern for the wider good
of antimicrobial resistance associated with human or animal infections. This sparked a surveillance program to monitor
antimicrobial resistance using appropriate methods. The sensitivity of antimicrobial test will help clinicians to determine
appropriate antimicrobial to treat the infection. To obtain valid results, sensitivity tests should be performed with an
accurate and precise method, which is the direct method can be used to support treatment efforts. Important criteria in
sensitivity test method is to do with the patient's response to antimicrobial therapy. [JuKe Unila 2015; 5(9):119-123]

Keywords: antibiotic, antimicrobial susceptibiliity test, antimicrobial therapy

Korespondensi: dr. Tri Umiana Soleha, M.Kes., alamat Jln. Soemantri Brojonegoro No. 1 Gedong Meneng, HP
085269043993, e-mail dr.triumiana.unila@gmail.com

Pendahuluan adalah penisilin dan sefalosporin,


Meskipun sejak awal abad 20 antibiotik sedangkan antibiotik kelompok glikopeptida
sebagai agen kemoterapi telah sukses dalam contohnya adalah vankomisin.
memerangi penyakit infeksi oleh bakteri, 2. Antibiotik yang termasuk kelompok peptida
namun penyakit infeksi masih menjadi yang mengandung lanthionine (contoh:
penyebab utama kematian di seluruh dunia. nisin dan subtilin) merusak molekul
Bakteri penyebab infeksi telah membran sel bakteri.
mengembangkan perlindungan terhadap 3. Antibiotik kelompok makrolid bekerja
senyawa biokimia lingkungan, dan untuk menghambat sintesis protein bakteri.
resisten terhadap antibiotik yang berbahaya 4. Antibiotik kelompok aminoglikosida
bagi mereka. Resistensi mikroorganisme menghambat proses translasi.
patogen tersebut memberikan perlindungan 5. Antibiotik kelompok tetrasiklin bekerja pada
terhadap intervensi kemoterapi antibiotik dan ribosom bakteri dengan cara menghambat
dapat menyebabkan infeksi yang menjadi lebih interaksi kodon-antikodon antara mRNA
sulit untuk disembuhkan.1,2 dengan tRNA.
Antibiotik merupakan senyawa alami Mekanisme resistensi bakteri dapat
maupun sintetik yang mempunyai efek terjadi dengan mekanisme sebagai berikut: 2,3
menekan atau menghentikan proses 1. Pengurangan akses antibiotik ke target
biokimiawi di dalam organisme, khususnya porin pada membran luar
dalam proses infeksi oleh mikroba. Macam- 2. Inaktivasi enzimatis laktamase-ß (ß-
macam kelompok antibiotik, yaitu:2 laktamase)
1. Antibiotik yang mengganggu biosintesis 3. Modifikasi/proteksi target resistensi
dinding sel bakteri, contohnya adalah terhadap ß-laktam, tetrasiklin, dan kuinolon
kelompok β-laktam dan kelompok 4. Kegagalan aktivasi antibiotik
glikopeptida. Contoh antibiotik β-laktam 5. Efluks aktif antibiotik
Tri Umiana Soleha | Uji Kepekaan terhadap Antibiotik

Pada prinsipnya tes kepekaan terhadap 1. Merupakan metode yang langsung


antimikroba adalah penentuan terhadap mengukur aktivitas satu atau lebih
bakteri penyebab penyakit yang kemungkinan antimikroba terhadap inokulum bakteri.
menunjukkan resistensi terhadap suatu 2. Merupakan metode yang secara langsung
antimikroba atau kemampuan suatu mendeteksi keberadaan mekanisme
antimikroba untuk menghambat pertumbuhan resitensi spesifik pada inokulum bakteri.
bakteri yang tumbuh in vitro, sehingga dapat 3. Merupakan metode khusus untuk
dipilih sebagai antimikroba yang berpotensi mengukur interaksi antara mikroba dan
untuk pengobatan.2,4 antimikroba.7
Uji kepekaan antimikroba (antimicrobial Kemampuan antimikroba dalam
susceptibility testing) dilakukan pada isolat melawan bakteri dapat diukur menggunakan
mikroba yang didapatkan dari spesimen pasien metode yang biasa dilakukan, yaitu:
untuk mendapatkan agen antimikroba yang 1. Metode Dilusi
tepat untuk mengobati penyakit infeksi yang Metode dilusi terdiri dari dua teknik
disebabkan oleh mikroba tersebut.5 pengerjaan, yaitu teknik dilusi perbenihan cair
Pengujian dilakukan di bawah kondisi dan teknik dilusi agar yang bertujuan untuk
standar, dimana kondisi standar berpedoman penentuan aktivitas antimikroba secara
kepada Clinical and Laboratory Standards kuantitatif, antimikroba dilarutkan kedalam
Institute (CLSI). Standar yang harus dipenuhi media agar atau kaldu, yang kemudian
yaitu konsentrasi inokulum bakteri, media ditanami bakteri yang akan dites. Setelah
perbenihan (Muller Hinton) dengan diinkubasi semalam, konsentrasi terendah yang
memperhatikan pH, konsentrasi kation, dapat menghambat pertumbuhan bakteri
tambahan darah dan serum, kandungan disebut dengan MIC (minimal inhibitory
timidin, suhu inkubasi, lamanya inkubasi, dan concentration). Nilai MIC dapat pula
konsentrasi antimikroba.2,4,6 dibandingkan dengan konsentrasi obat yang
Walaupun kondisi penting untuk didapat di serum dan cairan tubuh lainnya
pemeriksaan in vitro telah distandarkan, untuk mendapatkan perkiraan respon klinik.2,7
namun tidak ada kondisi in vitro yang a. Dilusi perbenihan cair
mengambarkan kondisi yang sama dengan Dilusi perbenihan cair terdiri dari
keadaan in vivo tempat yang sebenarnya makrodilusi dan mikrodilusi. Pada prinsipnya
bakteri tersebut menginfeksi. Dengan demikian pengerjaannya sama hanya berbeda dalam
ada beberapa faktor yang memegang peranan volume. Untuk makrodilusi volume yang
penting dari pasien disamping hal-hal yang digunakan lebih dari 1 ml, sedangkan
dapat mempengaruhi hasil uji kepekaan yang mikrodilusi volume yang digunakan 0,05 ml
telah diperhitungkan pada metode uji. Faktor sampai 0,1 ml. Antimikroba yang digunakan
tersebut antara lain, yaitu: disediakan pada berbagai macam pengenceran
1. Difusi antimikroba pada sel dan jaringan biasanya dalam satuan µg/ml, konsentrasi
hospes bervariasi tergantung jenis dan sifat antibiotik,
2. Protein serum pengikat antimikroba misalnya sefotaksim untuk uji kepekaan
3. Gangguan dan interaksi obat terhadap Streptococcus pneumonia,
4. Status daya tahan dan sistem imun pasien pengenceran tidak melebihi 2 μg/ml,
5. Mengidap beberapa penyakit secara sedangkan untuk Escherichia coli pengenceran
bersamaan dilakukan pada 16 µg/ml atau lebih.8
6. Virulensi dan patogenitas bakteri yang Secara umum untuk penentuan MIC,
menginfeksi pengenceran antimikroba dilakukan penurunan
7. Tempat infeksi dan keparahan penyakit.6 konsentrasi setengahnya misalnya mulai dari
16, 8, 4, 2, 1, 0,5, 0,25 µg/ml konsentrasi
terendah yang menunjukkan hambatan
Isi pertumbuhan dengan jelas baik dilihat secara
Terdapat beberapa prinsip dasar visual atau alat semiotomatis dan otomatis,
pemeriksaan uji kepekaan terhadap disebut dengan konsentrasi daya hambat
antimikroba, antara lain:2 minimum/MIC (minimal
inhibitory
concentration).2,8

Juke Unila | Volume 5 | Nomor 9 | Maret 2015 | 120


Tri Umiana Soleha | Uji Kepekaan terhadap Antibiotik

tidak dapat tumbuh dan distribusi penanaman dari


pada teknik dilusi antimikroba akan semua perbenihan
perbenihan cair.8 mempengaruhi cair pada
dosis, rute dan penentuan MIC.
frekuensi Pada gambar 3, dari
Gambar 2.
Penentuan MIC pemberian kiri atas merupakan
pada Teknik Agar antimikroba untuk media
Dilusi10 mendapatkan dosis pertumbuhan untuk
efektif di tempat konsentrasi 0, 1, 2,
Dasar terjadinya 4, 8, 16, 32, dan 64.
penentuan infeksi.8,11 Pada konsentrasi
antimikroba secara Penentuan 32 masih ada
in vitro adalah MIC konsentrasi pertumbuhan 8
Gambar 1. (minimum inhibition minimum antibiotik koloni, sedangkan
Penentuan MIC concentration) dan yang dapat pada 64 sudah tidak
Metode MBC (minimum membunuh ditumbuhi berarti
Perbenihan Cair9 bactericidal bakteri/ minimum MBC 64 µg/ml.12
concentration). MIC bactericidal Keuntungan dan
b. Dilusi agar merupakan concentration
Pada teknik konsentrasi (MBC) dilakukan kerugian
dilusi agar, terendah bakteri dengan menanam
antibiotik sesuai yang dapat bakteri pada metode
dengan menghambat perbenihan cair dilusi
pengenceran akan pertumbuhan yang digunakan memungkinkan
ditambahkan ke bakteri dengan hasil untuk MIC ke penentuan kualitatif
dalam agar, yang dilihat dari dalam agar dan kuantitatif
sehingga akan pertumbuhan koloni kemudian dilakukan bersama-
memerlukan pada agar atau diinkubasi semalam sama. MIC dapat
perbenihan agar kekeruhan pada pada 37⁰C. MBC membantu dalam
sesuai jumlah pembiakan cair. adalah ketika tidak penentuan tingkat
pengenceran Sedangkan MBC terjadi resistensi dan dapat
ditambah satu adalah konsentrasi pertumbuhan lagi menjadi petunjuk
perbenihan agar terendah pada agar.11 penggunaan
untuk kontrol tanpa antimikroba yang antimikroba.
penambahan dapat membunuh
antibiotik, 99,9% pada biakan
konsentrasi selama waktu yang
terendah antibiotik ditentukan. Absorpsi
yang mampu obat
menghambat
pertumbuhan
bakteri merupakan
MIC antibiotik yang
diuji. Salah satu
kelebihan metode
agar dilusi untuk
penentuan MIC
Neisseria
gonorrhoeae yang
Kerugiannya
Gambar 3. metode ini tidak
Penentuan MBC efisien karena
Antibiotik10 pengerjaannya yang
rumit, memerlukan
Penentuan banyak alat-alat dan
MBC dilakukan bahan serta
Juke Unila | Volume 5 | Nomor 9 | Maret 2015 | 121
Tri Umiana Soleha | Uji Kepekaan terhadap Antibiotik

memerlukan kertas, yang telah hambat, maka resisten,


ketelitian dalam dibubuhkan semakin kecil intermediate atau
proses sejumlah tertentu konsentrasi daya sensitif terhadap
pengerjaannya antimikroba, hambat minimum antimikroba uji.8
termasuk ditempatkan pada MIC. Untuk derajat
persiapan media yang telah kategori bakteri
konsentrasi ditanami dibandingkan Gambar 4.
antimikroba yang organisme yang terhadap diameter Konsentrasi MIC
bervariasi.1 akan diuji secara (μg/ml) dan
zona hambat yang
Kemungkinan
2. Metode Difusi merata. Tingginya berbeda-beda Penggunaan Daya
Cakram setiap antimikroba, Hambat Hambat
konsentrasi dari epidemiologi, bagi sehingga dapat Digunakan Sebagai
antimikroba klinisi merupakan ditentukan kategori Antimikroba13
ditentukan oleh ukuran yang terlalu
difusi dari cakram kasar untuk Tabel 1. Standar Diameter Zona Interpretasi
dan pertumbuhan digunakan. Dengan dan
organisme uji demikian hasil Per
kira
dihambat dengan tiga
penyebarannya klasifikasi yang biasa
sepanjang difusi digunakan, (sensitif,
antimikroba intermediet, dan
(terbentuk zona resisten) seperti
jernih disekitar pada metode Kirby-
cakram), sehingga Bauer.2,8
bakteri tersebut Ukuran zona
merupakan bakteri jernih tergantung
yang sensitif kepada kecepatan
terhadap difusi antimikroba,
antimikroba. Ada derajat sensitifitas
hubungan mikroorganisme,
persamaan yang dan kecepatan
hampir linear pertumbuhan
(berbanding lurus) bakteri. Zona
antara log MIC, hambat cakram
an
seperti yang diukur antimikroba pada Kait
oleh metode dilusi metode difusi ann
dan diameter zona berbanding terbalik ya
daya hambat pada dengan MIC. MIC
metode difusi.2,8 Semakin luas zona unt
Hasil dari tes uk
kepekaan, Pen
mikroorganisme ent
diklasifikasikan ke uan
Kat
dalam dua atau
ego
lebih kategori. ri
Sistem yang sert
sederhana a
menentukan dua Inte
kategori, yaitu rpr
sensitif dan eta
resisten. Meskipun si
klasifikasi tersebut Has
memberikan il4
An h tiap cakram) Diameter
banyak keuntungan
timikr zo
untuk kepentingan
oba n
statistik dan (jumla
Juke Unila | Volume 5 | Nomor 9 | Maret 2015 | 122
Tri Umiana Soleha | Uji Kepekaan terhadap Antibiotik

a masing Perkiraan antimikroba adalah H, Bela B, et al.


(milli katego kaitan untuk Buku ajar
meter ri dengan mendapatkan agen mikrobiologi
terdek MIC antimikroba yang kedokteran.
at) (mikro tepat untuk Fakultas
untuk gm/ml)
masin pengobatan Kedokteran
untuk
g- masing- penyakit infeksi Universitas
d tertentu. Uji Indonesia:
a sensitifitas Binarupa
n antimikroba tidak Aksara; 2010.
or dilakukan pada 4. National
ga setiap spesimen, Committee for
ni melainkan hanya Clinical
s dilakukan pada Laboratory
m
spesimen dengan Standards.
e
jenis mikroba Performance
R I
tertentu yang standards for
Ampisilin (10 µg)
Enterobacteriaceae <11 12-13
belum diketahui antimicrobial
Staphylococcus spp. <28 secara umum disk
Haemophilus spp. <19 sensitifitasnya susceptibility
Enterococci <16 terhadap jenis-jenis testing.
Other streptococci <21 antimikroba yang Penssylvania:
Kloramfenikol (30 µg) <12 13-17 umum digunakan. NCCLS. 2005.
Eritromisin (15 µg) <13 14-17 5. Endriani R,
Asam nalikdisat (30 µg) <13 14-18 Daftar Pustaka Supardi I,
Streptomisin (10µg) <11 12-14
1. Sennang N, Sudigdoadi S,
Tetrasiklin (30 µg) <14 15-18
Trimetoprim (5 µg) <10 11-15 Wildena, Wartadewi.
Benny R. Penentuan
Methicilin konsentrasi
Ringkasan tumbuh in vitro, resistent hambat
Tes sehingga dapat Staphylococcu minimal (KHM),
kepekaan terhadap dipilih sebagai s aureus, konsentrasi
antimikroba adalah antimikroba antimicrobial bunuh minimal
penentuan
susceptibility (KBM) dan
terhadap bakteri yang berpotensi laboratory waktu kontak
penyebab penyakit untuk pengobatan. test. ekstrak bawang
yang kemungkinan
Indonesian putih (A.
menunjukkan Simpulan Journal of sativum)
resistensi terhadap Uji Clinical dibandingkan
suatu antimikroba
Pathology and dengan
atau kemampuan kepekaan Medical eugenol
suatu antimikroba
Laboratory. terhadap
untuk antimikroba 2010; 17(1):5- S. mutans
menghambat yang 8. secara in vitro.
pertumbuhan digunakan 2. Jawetz, JIK. 2007; 1:30-
bakteri yang pada Melnick, 5.
Adelbergs. 6. World Health
laboratorium Mikrobiologi Organization.
klinik kedokteran. Monitoring of
berdasarkan pada inhibition Jakarta: antimicrobial
metode difusi dan concentration) Salemba resistance.
dilusi. Kedua suatu agen Medika; 2005. India: WHO;
metode ini antimikroba. 3. Syahrurahman 2006.
digunakan untuk Alasan A, Chatim A,
mendapatkan MIC dilakukannya uji Soebandrio A,
(minimum kepekaan Santoso, Harun
Juke Unila | Volume 5 | Nomor 9 | Maret 2015 | 123
Tri Umiana Soleha | Uji Kepekaan terhadap Antibiotik

7. Al-ani I, -inhibitory- 13. Kuti JL, Florea


Zimmerman S, concentration NR,
Reichling J, . Nightingale
Wink 10. Minimum CH, Nicolau
M. inhibitory DP.
Pharmacologi concentration Pharmacodyn
cal sinergism [internet]. amics of
of bee and [Diakses Meropenem
plant tanggal 6 and
secondary Maret 2015]. Imipenem
metabolites Tersediadari: Against
against multi- http://www.g Enterobacteri
drugs oogle.com/im aceae,
resistants ages?hnqmini Acinetobacter
microbial mum baumannii,
pathogens. inhibitory and
International concentration Pseudomonas
Journal of &um. aeruginosa
Phytotherapy 11. MR Oggioni, JR [internet].
and Coelho, L Furi, New York:
Phytopharma DR Knigh, Viti Medscape
cology. 2015; C, Orefici G, et LLC.; 2004
22(2):245-55. al. Significant [diakses
8. Koneman differences tanggal 15
characterise
EW. Maret 2015].
the
Koneman's Tersedia
correlation
color atlas dari:
coefficients
and textbook http://www.
between
of diagnostic medscape.co
biocide and
microbiology. m/viewarticle
antibiotic
Edisi ke-6. /4 66843_2
susceptibility
Philadephia: profiles in
Lippincott Staphylococc
Williams & us aureus.
Wilkins; Curr Pharm
2006. Des. 2015;
9. Minimum 21(16):2054-
inhibitory 7.
12. Altun HU,
concentratio Yagci S, Bulut
n [internet]. C, Sahin H,
Jakarta: Kinikli S,
2010; Adiloglu AK,
[diakses et al.
tanggal Antimicrobial
5 Maret susceptibilitie
2015]. s of clinical
Tersedia Acinetobacter
dari: baumannii
https://muha isolates with
mmadcank.w different
ordpress.com genotypes.
/ Jundishapur J
2010/03/19/ Microbiol.
uji- 2014;
micminimum 7(12):e13347.
Juke Unila | Volume 5 | Nomor 9 | Maret 2015 | 124

Anda mungkin juga menyukai