Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PRAKTIK HUBUNGAN INDUSTRIAL


DI INDONESIA

Oleh :

JEFRI WAHYU EKO SATRIO

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

2020
DAFTAR ISI

LATAR BELAKANG

TUJUAN

PERMASALAHAN

PEMBAHASAN

KESIMPULAN DAN SARAN

REFERENSI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Menurut UU No. 13/2003 tentang ketenagakerjaan pasal 1 angka 16, Hubungan


Industrial adalah suatu sistem hubungan yang terbentuk antara para pelaku dalam proses
produksi barang dan/atau jasa yang terdiri dari unsur pengusaha, pekerja/buruh, dan
pemerintah yang didasarkan pada nilai nilai Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.

Jadi dapat disimpulkan bahwa hubungan industrial merupakan hubungan antara


semua pihak yang berkepentingan atas proses produksi atau pelayanan jasa suatu
perusahaan. Dan hubungan industrial tersebut harus diciptakan sedemikian rupa agar aman,
harmonis, serasi dan sejalan, supaya perusahaan terus meningkatkan produktivitasnya guna
menyejahterakan semua pihak yang terkait atau berkepentingan terhadap perusahaan
tersebut.

Diawal tahun 2020 ini banyak sekali kasus-kasus yang tidak menyenangkan bagi
seluruh lapisan masyarakat, seperti para pengusaha dari tingkat atas, menengah maupun
tingkat bawah, sehingga berpengaruh besar terhadap para pekerjanya. Hal tersebut
disebabkan adanya pendemi covid19, sehingga banyak terjadi perubahan peraturan dalam
satu tahun ini. Banyak pekerja atau buruh yang mengalami PHK akibat dari menurunnya
profit dari suatu perusahaan.
1.2 TUJUAN

Makalah ini pertama dibuat untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester pada mata
kuliah Hubungan Industrial. Kedua untuk berlatih agar mampu menulis karya ilmiah
dengan benar. Ketiga untuk memperluas wawasan dan pengetahuan. Keempat memberikan
sumbangan pemikiran baik berupa konsep teoritis maupun praktis. Dan terakhir sebagai
bahan analisa berbagai permasalahan dalam hubungan industrial di Indonesia saat ini.

1.3 PERMASALAHAN

1.3.1 Apa saja permasalahan dalam bidang hubungan industrial yang ditimbulkan
akibat pandemi covid19 ?
1.3.2 Mengapa pandemi covid19 menyebabkan masalah – masalah demikian ?
1.3.3 Bagaimana solusi untuk menangani masalah – masalah yang terjadi ?
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 PERMASALAHAN DALAM BIDANG HUBUNGAN INDUSTRIAL YANG


DITIMBULKAN AKIBAT PANDEMI COVID-19

Menurut Sri Mulyani Indrawati (Menteri Keuangan) terdapat tiga masalah


ekonomi yang disebabkan pandemi Covid-19.

Pertama, menimbulkan masalah sosial, khususnya pada saat pemerintah


menjalankan berbagai langkah untuk melakukan upaya pencegahan penyebaran
covid-19. Terutama pada usaha kecil menengah atau sektor informal yang menjadi
salah satu bantalan bagi perekonomian Indonesia, saat ini pun ikut terpukul. Oleh
karena itu, di dalam penanganan dampak Covid-19 ini pemerintah melihat konsumsi
masyarakat akan turun secara drastis.

Kedua, adanya ketidakpastian di tengah pandemi membuat tingkat investasi


juga ikut melemah, karena orang yang akan melakukan investasi, atau sedang dalam
posisi menjalankan suatu investasi, mereka terhenti akibat Covid-19.

Ketiga, dikarenakan perekonomian di seluruh dunia mengalami pelemahan,


maka kinerja ekspor juga ikut terpukul. Hal tersebut tecermin dari penurunan harga
komoditas, minyak, batu bara, sampai Crude Palm Oil (CPO).

Penurunan ini berpengaruh terhadap basis perekonomian Indonesia yang


berorientasi ekspor, bahkan sektor manufaktur Indonesia yang membutuhkan impor
juga mengalami penurunan karena adanya disrupsi dari pandemi. Jadi kondisi
ekonomi kita itu sangat dipengaruhi oleh situasi Covid-19, baik yang terjadi di
Indonesia maupun di seluruh dunia. Semua negara juga melakukan upaya untuk
mengurangi penularan Covid-19 melalui langkah-langkah yang cukup drastis, serta
mempengaruhi kegiatan sosial ekonomi.
Disnaker Banda Aceh juga mengungkapkan bahwa covid-19 menimbulkan
60 kasus perselisihan hubungan industrial akibat dari pandemi covid-19 antara
perusahaan dengan pekerjanya dari awal tahun hingga bulan Agustus lalu. Kepala
bidang Hubungan Industrial dan Jamsostek Disnaker Banda Aceh mengatakan
bahwa banyak perselisihan yang terjadi seperti halnya pekerja yang dirumahkan
karena operasional perusahaan yang terhenti.

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia juga mencatat bahwa hingga
bulan Oktober lalu ada lebih dari 6,4 juta pekerja yang dirumahkan atau mengalami
pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat pandemi covid-19.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perdagangan, Benny Soetrisno juga


mengatakan keputusan merumahkan atau PHK pekerja merupakan efek dari
merosotnya omzet selama pandemi virus Corona. Kemerosotan omzet menyebabkan
arus kas perusahaan mengetat sehingga banyak pengusaha tidak mampu
mempekerjakan pegawainya.

Dan situasi demikian akan memberikan dampak negatif terhadap ekonomi


secara keseluruhan. Pasalnya, tenaga kerja yang dirumahkan biasanya tak
mendapatkan gaji. Dengan begitu mereka tidak lagi memiliki pendapatan seperti
sebelumnya. Sehingga karyawan yang dirumahkan harus memutar otak untuk
bertahan hidup dengan menghemat belanja.

Hal itu membuat konsumsi masyarakat secara keseluruhan turun.


Dampaknya ke ekonomi pun negatif lantaran konsumsi menyumbang kontribusi
terbesar terhadap produk domestik bruto (PDB).
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI Jakarta mencatat
sebanyak 162.416 kaum buruh mengalami pemutusan hubungan kerja ( PHK) dan
dirumahkan akibat pandemi Covid-19. Para buruh itu berasal dari 162.416
perusahaan. Dengan rincian 30.137 pekerja dari 3.348 perusahaan di-PHK,
sementara 132.279 pekerja dari 14.697 perusahaan dirumahkan tanpa upah. Atas
peristiwa gelombang PHK dan dirumahkan tersebut, Presiden Konfederasi Serikat
Pekerja Indonesia ( KSPI) Said Iqbal pun bereaksi.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Shinta W. Kamdani mengatakan, ada


beberapa alasan perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) selama
masa penyebaran Virus Corona (Covid-19). Pertama, lemahnya permintaan pasar,
termasuk akibat kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kedua adalah
keterbatasan bantuan modal. Ketiga keterbatasan cash-flow terutama untuk
membiayai gaji tenaga kerja yang merupakan komponen tertinggi dari biaya
perusahaan.

Pada awal tahun hingga Juni lalu ada 4 perusahaan e-commerce yang telah
memangkas karyawannya, antara lain:

1. Gojek Perusahaan startup teknologi, Gojek memangkas 430 karyawan dan


menghentikan beberapa layanan. Layanan tersebut antara lain GoMassage,
GoClean, dan GoFood Festival.

2. Grab Sebelum Gojek melakukan PHK, perusahaan teknologi Grab sudah lebih dulu
melakukan PHK terhadap 360 karyawannya di Asia Tenggara. Jumlah tersebut juga
berdampak pada PHK karyawan di Indonesia. Keputusan ini dilakukan sebagai
dampak krisis pandemi Covid-19.

3. OYO Jaringan hotel budget, OYO Hotels, juga melakukan PHK pada sekitar
5.000 karyawannya di sejumlah negara. Langkah PHK OYO merupakan imbas dari
penyebaran wabah virus corona atau Covid-19 yang membuat bisnis pariwisata dan
penginapan di beberapa negara babak belur sejak akhir tahun lalu.
4. Traveloka Setelah larangan bepergian diberlakukan pada Maret 2020 lalu, jumlah
permintaan bepergian berkurang drastis. Akibat hal ini Traveloka terpaksa
melakukan PHK terhadap 100 karyawan atau 10 persen dari total keseluaran
pegawai.

2.2 PENANGANAN MASALAH EKONOMI AKIBAT COVID-19

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto


menerangkan langkah-langkah yang ditempuh pemerintah. Ia bilang, dalam setiap
langkah yang pemerintah ambil tersebut selalu mempertimbangkan aspek kesehatan,
sosial, ekonomi, dan keuangan.

Langkah pertama, program exit strategy yaitu pembukaan ekonomi secara


bertahap menuju tatanan kenormalan baru. Kedua, program Pemulihan Ekonomi
Nasional (PEN). Ketiga, reset dan transformasi ekonomi.

Airlangga menyatakan di kuartal-2020 dari sisi konsumsi yang membuat


kontraksi adalah konsumsi yang pertumbuhannya turun dari biasanya di atas 5%
menjadi 2,7%. Kemudian investasi tumbuh 1,7%, lalu konsumsi pemerintah masih
menunjang dalam bentuk belanja negara melalui anggaran, yaitu tumbuh sebesar
3,7%.

Sementara dari sisi dunia usaha (supply), sektor manufaktur tumbuh 2,1%
dan perdagangan 1,6%, namun pertanian ada di 0%. Jadi pertanian menjadi
perhatian untuk kembali bisa menopang di saat ekonomi saat pandemi ini. Di bulan
Juni-Juli akan ada panen raya, maka sektor ini diharapkan bisa membuat kuartal
ketiga 2020 tidak terlalu turun, apalagi didukung adanya new normal.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Covid-19


boleh saja kemungkinan bisa diatasi melalui vaksin, namun tidak bagi
perekonomian nasional. Beliau mengatakan bahwa solusinya adalah pertanian, satu
solusi pasti dari dampak ekonomi adalah pertanian, karena tidak ada orang di dunia
tidak butuh makan, tidak ada orang masih hidup tidak butuh pertanian. Menurutnya,
akses untuk petani dan komoditas pertanian untuk tetap menjadi penyangga
ekonomi menjadi bagian-bagian pasti untuk bisa menjadi peluang.

Selain itu banyak kita jumpai banyak sekali orang-orang saat ini memilih
berbelanja online ketimbang datang langsung ke toko atau supermarket, hal itu
disebabkan karena mereka membatasi diri untuk berkerumun di tempat umum demi
menghindari virus covid-19. Dengan demikian maka perlu kita tonjolkan di bidang
e-commerce.

E-commerce sebenarnya sudah mampu menarik banyak konsumen di


Indonesia bahkan sebelum terjadinya wabah Covid-19. E-commerce juga
merupakan salah satu pendorong utama yang menjadikan Indonesia sebagai negara
dengan nilai ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara mencapai $40 miliar pada
tahun 2019 dan dipresiksi meningkat hingga $130 miliar pada tahun 2025. Dengan
semakin banyaknya toko retail dan konsumen yang terpaksa beralih ke e-commerce,
pertumbuhannya dapat ditingkatkan lebih jauh.

Ada 5 langkah yang akan dilakukan pemerintah, Pertama melakukan belanja


besar-besaran guna meredam kontraksi ekonomi akibat pandemi Covid-19. Langkah
tersebut dipilih karena, pada masa krisis akibat pandemi Covid-19, Di samping itu,
sektor swasta dan UMKM harus dipulihkan dengan stimulus.

Kedua, pemerintah membentuk Komite Penanganan Covid-19 dan


Pemulihan Ekonomi Nasional. Pada komite ini, Airlangga Hartarto bertindak
sebagai pemimpin, dan Erick Thohir selaku Ketua Pelaksana. Komite tersebut akan
memastikan penanganan kesehatan dan ekonomi berjalan sinergi, dan menjaga
pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2020.

Ketiga, pemerintah memberi bantuan kredit berbunga rendah, dan


menyiapkan berbagai program agar UMKM bergeliat kembali. Salah satunya adalah
kebijakan restrukturisasi dan subsidi bunga kredit.

Keempat, pemerintah menempatkan dana di perbankan guna memutar roda


ekonomi. Adapun penempatan yang telah dilakukan adalah Rp 30 triliun di
Himpunan Bank Milik Negara, dan Rp 11,5 triliun di Bank Pembangunan Daerah.
Berkat langkah tersebut, penyaluran kredit perbankan mulai membaik.Terbukti
hingga Rabu (22/7/2020), penyaluran kredit dari penempatan dana di Himpunan
Bank-bank Milik Negara (Himbara) telah dilakukan kepada 518.797 debitur, dengan
nilai mencapai Rp 43,5 triliun.

Kelima, pemerintah melakukan penjaminan kredit modal kerja untuk


korporasi. Menurut Airlangga, Perbankan telah menandatangani perjanjian
penjaminan, terutama untuk sektor padat karya.

Dengan kelima langkah tersebut, pemerintah menegaskan bahwa perkataan


segelintir pengamat yang mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan
semakin parah hanyalah asumsi negatif. Terlebih Lembaga keuangan International
Monetary Fund (IMF) memprediksi, pada 2021 Indonesia akan menjadi negara
dengan pemulihan ekonomi tercepat setelah Cina. Lebih lanjut, IMF memperkirakan
pertumbuhan perekonomian dunia sebesar 5,4 persen, dan diikuti proyeksi Bank
Dunia sebesar 4,2 persen. Sementara itu, Organisation for Economic Co-operation
and Development memprediksi, pertumbuhan ekonomi global antara 2,8 dan 5,2
persen.
BAB 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Jadi, telah kita ketahui bahwa covid-19 ini menimbulkan dampak yang
serius terhadap perekonomian dunia khususnya Indonesia. Di Indonesia sendiri
memang belum bisa di temukan langkah yang benar pasti untuk mengatasi hal
demikian, terutama dalam menghilangkan virus tersebut.

Untuk itu demi mengembalikan perekonomian agar seperti semula perlu


dilakukan berbagai hal salah satunya untuk memutus rantai penyebaran virus
covid19 maka sangat di anjurkan untuk kita selalu menjaga pola hidup sehat, dan
selalu membersihkan diri terutama tangan dan selalu gunakan masker dan
handsanitizer bila terpaksa keluar rumah untuk melakukan sesuatu.

3.2 SARAN

Menurut saya bukan hanya bidang pertanian saja yang dapat mendobrak
ekonomi saat pandemi seperti ini, melainkan perlu adanya pelatihan- pelatihan yang
merujuk pada suatu bisnis atau usaha, misalkan di bidang perikanan dan bidang
peternakan. Kita tahu betul seberapa mahalnya bahan pokok lauk pauk seperti
halnya ikan, ayam, dan daging.

oleh karena itu perlu kita perbanyak agar harga bisa menurun, sehingga
disegala lapisan masyarakat mampu menjaga pola makan 4 sehat atau bahkan 5
sempurna, yang mana sebagai penunjang kuatnya sistem imun kita, agar tidak
mudah tertular oleh covid. Sehingga masyarakat bisa meningkatkan kekebalan
tubuh serta meningkatkan pendapatannya sendiri. Jadi, menurut saya perlu
memaksimalkan di 3 bidang tersebut (perikanan, peternakan, dan perikanan).
SUMBER REFENRENSI

https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt5e877921a4f81/hak-korban-phk-
imbas-wabah-covid-19/

https://www.antaranews.com/berita/1694726/disnaker-banda-aceh-covid-19-
timbulkan-60-kasus-hubungan-industrial

https://nasional.kontan.co.id/news/sri-mulyani-ungkap-tiga-masalah-ekonomi-yang-
disebabkan-pandemi-covid-19

https://news.ddtc.co.id/kadin-64-juta-pekerja-dirumahkan-atau-di-phk-akibat-corona-
24551

https://www.merdeka.com/uang/alasan-pengusaha-terpaksa-phk-karyawan-di-tengah-
pandemi-corona.html

https://nasional.kompas.com/read/2020/04/07/08281031/gelombang-phk-di-tengah-
wabah-corona-4-faktor-dan-7-solusi-usulan-kspi?page=all

https://nasional.kontan.co.id/news/begini-cara-pemerintah-mengatasi-tiga-dampak-
wabah-corona-ke-ekonomi

https://nasional.kompas.com/read/2020/08/07/16224171/5-upaya-pemerintah-
kembalikan-pertumbuhan-perekonomian-nasional?page=all
Jawaban Nomor 2

A. Jadi, serikat pekerja merupakan sebuah organisasi yang terbentuk dari para pekerja baik dalam
maupun luar perusahaan, yang mana bersifat tebuka, bebas, demokratis dan bertanggung jawab
untuk membela dan melindungi hak dan kewajibannya serta untuk menyejahterakan pekerja
dan keluarganya. Misalnya Organisasi Buruh berikut :

a. ILO - International Labour Organization.


b. PPMI - Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia.
c. FSPS Federasi Serikat Pekerja Singaperbangsa.
d. SPSI - Serikat Pekerja Seluruh Indonesia.
e. SPN - Serikat Pekerja Nasional.
f. FSBI - Federasi Serikat Buruh Independen.
g. GASBIINDO - Gabungan Serikat Buruh Islam Indonesia.

B. Menurut undang-undang dasar 1945 dalam pasal 28 hak untuk menjadi anggota dari serikat
pekerja merupakan hak asasi yang telah dijamin dalam undang-undang tersebut, antara lain:

 Membuat perjanjian kerja sama dengan perusahaan


 Mewakili pekerja dalam menyelesaikan perselisihan industrial
 Membentuk lembaga atau melakukan kegiatan yang berkaitan dengan usaha peningkatan
kesejahteraan pekerja
 Mewakili pekerja dalam lembaga ketenagakerjaan
 Melakukan kegiatan lainny dibidang ketenagakerjaan yang tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-unndangan yang berlaku

Sedangkan kewajiban serikat pekerja terhadap anggotanya antara lain:

 Melindungi dan membela anggota dari pelanggaran hak-hak dan memperjuangkan


kepentingannya
 Memperjuangkan peningkatan kesejahteraan anggota dan keluarganya
 Mempertanggungjawabkan kegiatan organisasi kepada anggota sesuai dengan anggaran dasar
dan anggaran rumah tangganya

Contoh Kasus :

Pada kasus PT ARIM THREAD (Lokasi, produksi, brand, dan jumlah buruh), bahwa dasar
pembentukan serikat buruh FSB Garteks SBSI di PT. ARIM THREAD bertujuan untuk
menciptakan hubungan kerja yang harmonis antara Buruh dan perusahaan, namun dalam kenyataan
yang ada, serikat buruh dipandang seperti duri atau benalu yang ada di dalam perusahaan. Pada
tanggal 11 November 2014 telah terjadi kesepakatan bersama antara pihak perusahaan PT. ARIM
THREAD dengan pihak buruh, dengan isi kesepakatan diantaranya perusahaan siap menjalankan
UMK 2014, Perhitungan upah lembur, hak cuti, BPJS, sesuai peraturan perundang undangan yang
berlaku, serta akan mempekerjakan kembali pengurus maupun anggota yang sebelumnya ditolak
bekerja.
Namun dengan berjalanya waktu perusahaan dengan terang –terangan menurunkan jabatan
terhadap pengurus komisariat di tingkat perusahaan dan memutus hubungan kerja 2 (Dua) anggota
FSB Garteks SBSI PT ArimThread dengan alasan habis kontrak. Pemutusan Hubungan Kerja
sepihak yang dilakukan oleh Manajemen PT. ARIM THREAD tanpa adanya Penetapan tertulis dari
Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial adalah hal yang sangatlah lumrah dan
semakin menjamur bahkan sudah mendarah daging dimata pengusaha nakal seperti yang dilakukan
Management PT. ARIM THREAD dengan mengkebiri UU 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Dengan demikian, implementasi dari hak berserikat belum mendapatkan perhatian serta
tindakan yang konkrit dari pemeritah, hal ini membuat pengusaha selalu memberikan sanksi kepada
buruhnya yang berserikat. Pada hakekatnya pengusaha mengetahui bahwa tindakan yang dilakukan
adalah bertentangan dengan norma hukum yang berlaku di Indonesia tapi kurang tegasnya penegak
hukum bahkan hukum dimainkan oleh penegak hukum itu sendiri.

Secara herarki UU lebih tinggi tingkatannya dibandingkan dengan Peraturan Perusahaan,


namun pada kenyataannya Implementasi dari UU tidak sesuai dengan tujuan dari pembuatan UU itu
sendiri agar bisa berjalan secara MUTATIS MUTANDIS, hanya retorika yang digaungkan para
penegak hukum dalam pelaksanaan UU, perubahan tak berarti.

Pemutusan Hubungan Kerja yang dilakukan oleh pihak perusahaan terhadap anggota kami,
yang tidak disertai dengan penetapan dari Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan Indutrial
(LPPHI) maka berdasarkan UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan maka PHK tersebut
batal demi hukum dan mutasi serta penurunan jabatan/tingkatan kerja (demosi) yang dilakukan
management PT. ARIM THREAD terhadap pengurus komisariat di tingkat perusahaan, kami
anggap sebagai bentuk kampanye anti serikat buruh di perusahaan karena bertentangan dengan
Pasal 28 UU No.21 Tahun 2000 jo Pasal 28 UU No. 21 Tahun 2000 tentang Serikat Buruh/Serikat
Pekerja.

Pasal 28 UU No. 21 Tahun 2000 tentang SP/SB berbunyi Siapapun dilarang menghalang-
halangi atau memaksa pekerja/buruh untuk membentuk atau tidak membentuk, menjadi pengurus
atau tidak menjadi pengurus, menjadi anggota atau tidak menjadi anggota dan/atau menjalankan
atau tidak manjalankan kegiatan serikat pekerja/serikat buruh dengan cara melakukan pemutusan
hubungan kerja, memberhentikan sementara, menurunkan jabatan, atau melakukan mutasi ;

1. Tidak membayar atau mengurangi upah pekerja/buruh ;


2. Melakukan intimidasi dalam bentuk apapun ;
3. Melakukan kampanye anti pementukan serikat pekerja/serikat buruh.”
Bagi pelanggar Pasal 28 dikenakan sanksi Pidana paling singkat 1 (satu) tahun dan paling
lama 5 (lima ) tahun dan atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000,00 ( seratus juta rupiah )
dan paling banyak Rp. 500.000.000,00 ( lima ratus juta rupiah ) karena tindakan Pidana
tersebut diatas merupakan tindakan Pidana Kejahatan.

Jelas tindakan yang dilakukan oleh pihak managemen terkait dengan PHK, Mutasi serta
Demosi yang dilakukan pihak Management PT. ARIM THREAD terhadap Pengurus dan anggota
kami, kami anggap sebagai bentuk dari kampanye anti serikat buruh dan upaya pemberangusan
serikat Buruh (Union Busting) dan Union Busting merupakan isu Nasional maupun Internasional.
Disnaker Kab. Tangerang menjadwalkan untuk mengklarifikasi permasalahan ketenagakerjaan,
Pada hari senin tanggal 22 Desember 2014 bertempat di PT ARIM THREAD Pkl.
13.1 WIB namun tidak ada satupun pengawas dari disnaker Kab. Tangerang yang hadir pada hari dan
jam tersebut, hanya seorang mediator tanpa hasil apapun.

Hukum sebab akibat mendasari kita untuk menduga, akibat pengusaha yang dimanja oleh
pemerintah menjadikan pelanggaran yang dilakukan itu tidak bermasalah. Berdasarkan keterangan dari
anggota dan pengurus beberapa kali oknum pejabat Disnaker Kab. Tangerang hadir ke PT. ARIM
THREAD namun semua ketentuan yang bersifat normative belum ada yang dijalankan, ??? kalau sudah
seperti ini seolah olah pemerintah menerima keadaan tanpa ada tindakan berarti dalam mempresure
Pengusaha Nakal yang selalu membuat kesalahan atau melanggar hukum.

Apabila permasalahan ini tidak segera diselesaikan maka kami dari Pihak DPC FSB
GARTEKS SBSI Tangerang Raya akan melaporkan ke permasalahan ini ke Kementerian Tenaga Kerja
RI di Jakarta terkait :

1. Kinerja Pengawas Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tangerang


2. Dugaan telah terjadinya pelanggaran pada Pasal 28 jo Pasal 43 UU No. 21 Tahun 2000 tentang
SP/SB dan UNION BUSTING di PT. ArimThread yang beralamat di Jl. Millenium 12 Blok F.
12 No. 7 Ds. Peusar, Kec. PanonganKab. Tangerang Banten Indonesia ke Kepolisian Republik
Indonesia di Jakarta ;
3. Koordinasi dengan Konfedersai dan Afiliasi di luar negeri untuk melakukan aksi solidaritas
dan memboikot produk dari PT. ArimThread yang beralamat di Jl. Millenium 12 Blok F. 12
No. 7 Ds. Peusar, Kec. PanonganKab. Tangerang.

https://www.turc.or.id/kasus-buruh-pt-arim-thread-menggugat/

Anda mungkin juga menyukai