Anda di halaman 1dari 28

Tren Kemasan Terkini

Produk Kelautan dan Perikanan

Ariana Susanti Email: ariana@packindo.org


Produk Makanan Dengan Nilai Ekspor Tertinggi
Tahun 2018

KOPI FOOD PREPARATION


USD 509,84 Juta (7,87%) USD 421,65 Juta (6,51%)

UDANG
TUNA
USD 361,92 Juta (5,59%)
USD 387,28 Juta (5,98%)

Sumber: Ditjen PEN-Kemendag


Fungsional

Ekologis
Ekonomis

Konsumen

Desain & Teknologi Mesin Pengemasan











Paper, Carton
Corrugated Boxes / KKG
Plastic Rigid
Flexible / Multilayer
Glass, Jars / Gelas Kaca
Kaleng / Metal Can & Aluminum Can
Woven Polyolefin Sack & Gunny Sack
Kayu / Wood
Natural / Alami
PERLINDUNGAN
LOGISTIK
• Masa simpan / mutu produk
• Transport Pack
• Keamanan produk
• Transportasi
• Consumer Pack
• Supply chain
MARKETING
• Nilai tambah
• Kenyamanan
• Konsep
• Shelf impact
• Printing, labelling KEMASAN
MAKANAN
MINUMAN
BIAYA DAMPAK LINGKUNGAN
• Bahan kemasan • Mengurangi pemakaian
• Investasi mesin kemasan
• Efisiensi • Daur Ulang / 3R
• Active & Intelligent Packaging
• MAP (Modified Atmosphere Packaging)
• Vacuum Pack (preserve the freshness of food)
• Frozen Food (Freezing food preserves)
• Retort Packaging (for Ready to Eat Meals)
• Dan masih banyak lagi…
Digital Economy

Semuanya berubah
Tren Kemasan untuk Produk Kelautan dan Perikanan
MRE - Meals Ready to Eat
Self Heating Food Flameless Packaging

24
Kulit ikan menjadi camilan
lezat yang kaya protein.
Salah satunya adalah Irvins Salted Egg
Oleh dua anak muda Indonesia yang
membuka restoran seafood di
Singapura dan menyajikan camilan
seperti salted egg crab (kepiting telor
asin), salted egg chicken (ayam telor
asin), salted egg potato chips (keripik
kentang ikan asin) dan salted egg fish
skin (kulit ikan telor asin).
Produknya langsung laris dijual dalam
waktu dua bulan usai diproduksi, dan
saat ini diharapkan produknya dapat di
ekspor ke berbagai negara.
Ready To Eat – Retort Can Packaging
Strategi Peningkatan Daya Saing
▪ Pengemasan (packaging) yang rapi dan menarik berbasis desain kreatif dan
inovatif.
▪ Memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh otoritas yang diakui secara luas,
seperti GMP, HACCP, ISO, SNI, Halal dll yang dikuatkan dengan kepemilikan
sertifikatnya.
▪ Pemilihan kualitas bahan baku (quality control) yang konsisten.
▪ Penetapan harga jual yang bersaing namun tetap memenuhi rasio antara biaya
produksi dan daya beli konsumen.
▪ Menciptakan bentuk promosi yang kreatif, informatif, dan mudah dipahami
mengenai produk yang dipasarkan.
▪ Pemanfaatan e-commerce atau digital marketing.
Thank you
Ariana Susanti Email: Ariana.Susanti@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai