Jumlah
KRITERIA 7.1.2.
EP 1 1. Tersedia media informasi tentang
pendaftaran di tempat pendaftaran
EP 2 2. Semua pihak yang membutuhkan
informasi pendaftaran memperoleh
informasi sesuai dengan yang dibutuhkan
Jumlah
KRITERIA 7.1.3.
EP 1 1. Hak dan kewajiban pasien/keluarga
diinformasikan selama proses pendaftaran
dengan cara dan bahasa yang dipahami oleh
pasien dan/keluarga
EP 2 2. Hak dan kewajiban pasien/keluarga
diperhatikan oleh petugas selama proses
pendaftaran
Jumlah
KRITERIA 7.1.4.
EP 1 1. Tersedia tahapan dan prosedur pelayanan
klinis yang dipahami oleh petugas
Jumlah
KRITERIA 7.1.5.
EP 1 1. Pimpinan dan staf Puskesmas
mengidentifikasi hambatan bahasa, budaya,
kebiasaan, dan penghalang yang paling
sering terjadi pada masyarakat yang dilayani
Jumlah
KRITERIA 7.2.1.
EP 1 1. Terdapat prosedur pengkajian awal yang
paripurna (meliputi anamesis/alloanamnesis,
pemeriksan fisik dan pemeriksaan penunjang
serta kajian sosial) untuk mengidentifikasi
berbagai kebutuhan dan harapan pasien dan
keluarga pasien mencakup pelayanan medis,
penunjang medis dan keperawatan
Jumlah
KRITERIA 7.2.2.
EP 1 1. Dilakukan identifikasi informasi apa saja
yang dibutuhkan dalam pengkajian dan
harus dicatat dalam rekam medis
Jumlah
KRITERIA 7.2.3.
EP 1 1. Petugas Gawat Darurat Puskesmas
melaksanakan proses triase untuk
memprioritaskan pasien dengan kebutuhan
emergensi.
Jumlah
KRITERIA 7.3.1.
EP 1 1. Kajian dilakukan oleh tenaga kesehatan
yang profesional dan kompeten
EP 2 2. Tersedia tim kesehatan antar profesi yang
profesional untuk melakukan kajian jika
diperlukan penanganan secara tim
KRITERIA 7.3.2.
EP 1 1. Tersedia peralatan dan tempat
pemeriksaan yang memadai untuk
melakukan pengkajian awal pasien secara
paripurna
EP 2 2. Ada jaminan kualitas terhadap peralatan di
tempat pelayanan
Jumlah
KRITERIA 7.4.1.
EP 1 1. Terdapat kebijakan dan prosedur yang
jelas untuk menyusun rencana layanan medis
dan rencana layanan terpadu jika diperlukan
penanganan secara tim.
KRITERIA 7.4.2.
EP 1 1. Petugas kesehatan dan/atau tim kesehatan
melibatkan pasien dalam menyusun rencana
layanan
Jumlah
KRITERIA 7.4.3.
EP 1 1. Layanan dilakukan secara paripurna untuk
mencapai hasil yang diinginkan oleh tenaga
kesehatan dan pasien/keluarga pasien
Jumlah
KRITERIA 7.4.4.
EP 1 1. Pasien/keluarga pasien memperoleh
informasi mengenai tindakan
medis/pengobatan tertentu yang berisiko
yang akan dilakukan
Jumlah
KRITERIA 7.5.1.
EP 1 1. Tersedia prosedur rujukan yang jelas serta
jejaring fasilitas rujukan
EP 2 2. Proses rujukan dilakukan berdasarkan
kebutuhan pasien untuk menjamin
kelangsungan layanan
KRITERIA 7.5.2.
EP 1 1. Informasi tentang rujukan disampaikan
dengan cara yang mudah dipahami oleh
pasien/keluarga pasien
KRITERIA 7.5.3.
EP 1 1. Informasi klinis pasien atau resume klinis
pasien dikirim ke fasilitas kesehatan
penerima rujukan bersama pasien.
EP 2 2. Resume klinis memuat kondisi pasien.
Jumlah
KRITERIA 7.5.4.
EP 1 1. Selama proses rujukan secara langsung
semua pasien selalu dimonitor oleh staf yang
kompeten.
Jumlah
KRITERIA 7.6.1.
EP 1 1. Tersedia pedoman dan prosedur pelayanan
klinis
EP 2 2. Penyusunan dan penerapan rencana
layanan mengacu pada pedoman dan
prosedur yang berlaku
EP 3 3. Layanan dilaksanakan sesuai dengan
pedoman dan prosedur yang berlaku
KRITERIA 7.6.2.
EP 1 1. Kasus-kasus gawat darurat dan/atau
berisiko tinggi yang biasa terjadi
diidentifikasi
Jumlah
KRITERIA 7.6.3.
EP 1 1. Penanganan, penggunaan dan pemberian
obat/cairan intravena diarahkan oleh
kebijakan dan prosedur yang baku
EP 2 2. Obat/cairan intravena diberikan sesuai
kebijakan dan prosedur
Jumlah
KRITERIA 7.6.4.
EP 1 1. Ditetapkan indikator untuk memantau dan
menilai pelaksanaan layanan klinis.
EP 2 2. Pemantauan dan penilaian terhadap
layanan klinis dilakukan secara kuantitatif
maupun kualitatif
Jumlah
KRITERIA 7.6.5.
EP 1 1. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk
mengidentifikasi keluhan pasien/keluarga
pasien sesuai dengan kebutuhan dan hak
pasien selama pelaksanaan asuhan
EP 2 2. Tersedia prosedur untuk menangani dan
menindaklanjuti keluhan tersebut
EP 3 3. Keluhan pasien/keluarga pasien
ditindaklanjuti
EP 4 4. Dilakukan dokumentasi tentang keluhan
dan tindak lanjut keluhan pasien/keluarga
pasien.
Jumlah
KRITERIA 7.6.6.
EP 1 1. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk
menghindari pengulangan yang tidak perlu
dalam pelaksanaan layanan
Jumlah
KRITERIA 7.6.7.
EP 1 1. Petugas pemberi pelayanan
memberitahukan pasien dan keluarganya
tentang hak mereka untuk menolak atau
tidak melanjutkan pengobatan.
Jumlah
KRITERIA 7.7.1.
EP 1 1. Tersedia pelayanan anestesi lokal dan
sedasi sesuai kebutuhan di Puskesmas
EP 2 2. Pelayanan anestesi lokal dan sedasi
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
kompeten
EP 3 3. Pelaksanaan anestesi lokal dan sedasi
dipandu dengan kebijakan dan prosedur
yang jelas
Jumlah
KRITERIA 7.7.2.
EP 1 1. Dokter atau dokter gigi yang akan
melakukan pembedahan minor melakukan
kajian sebelum melaksanakan pembedahan
EP 2 2. Dokter atau dokter gigi yang akan
melakukan pembedahan minor
merencanakan asuhan pembedahan
berdasarkan hasil kajian.
EP 3 3. Dokter atau dokter gigi yang akan
melakukan pembedahan minor menjelaskan
risiko, manfaat, komplikasi potensial, dan
alternatif kepada pasien/keluarga pasien
EP 4 4. Sebelum melakukan tindakan harus
mendapatkan persetujuan dari
pasien/keluarga pasien
EP 5 5. Pembedahan dilakukan berdasarkan
prosedur yang ditetapkan
EP 6 6. Laporan/catatan operasi dituliskan dalam
rekam medis
EP 7 7. Status fisiologi pasien dimonitor terus
menerus selama dan segera setelah
pembedahan dan dituliskan dalam rekam
medis
Jumlah
KRITERIA 7.8.1.
EP 1 1. Penyusunan dan pelaksanaan layanan
mencakup aspek penyuluhan kesehatan
pasien/keluarga pasien
Jumlah
KRITERIA 7.9.1.
EP 1 1. Makanan atau nutrisi yang sesuai untuk
pasien tersedia secara reguler
Jumlah
KRITERIA 7.9.2
EP 1 1. Makanan disiapkan dengan cara yang
baku mengurangi risiko kontaminasi dan
pembusukan
EP 2 2. Makanan disimpan dengan cara yang baku
mengurangi risiko kontaminasi dan
pembusukan
Jumlah
KRITERIA 7.9.3.
EP 1 1. Pasien yang pada kajian awal berada pada
risiko nutrisi, mendapat terapi gizi.
Jumlah
KRITERIA 7.10.1.
EP 1 1. Tersedia prosedur pemulangan dan/tindak
lanjut pasien
EP 2 2. Ada penanggung jawab dalam
pelaksanaan proses pemulangan dan/tindak
lanjut tersebut
EP 3 3. Tersedia kriteria yang digunakan untuk
menetapkan saat pemulangan dan/tindak
lanjut pasien
EP 4 4. Dilakukan tindak lanjut terhadap umpan
balik pada pasien yang dirujuk kembali
sesuai dengan prosedur yang berlaku, dan
rekomendasi dari sarana kesehatan rujukan
yang merujuk balik.
EP 5 5. Tersedia prosedur dan alternatif
penanganan bagi pasien yang memerlukan
tindak lanjut rujukan akan tetapi tidak
mungkin dilakukan
Jumlah
KRITERIA 7.10.2.
EP 1 1. Informasi yang dibutuhkan mengenai
tindak lanjut layanan diberikan oleh petugas
kepada pasien/keluarga pasien pada saat
pemulangan atau jika dilakukan rujukan ke
sarana kesehatan yang lain
EP 2 2. Petugas mengetahui bahwa informasi
yang disampaikan dipahami oleh
pasien/keluarga pasien
EP 3 3. Dilakukan evaluasi periodik terhadap
prosedur pelaksanaan penyampaian
informasi tersebut
Jumlah
KRITERIA 7.10.3.
EP 1 1. Dilakukan identifikasi kebutuhan dan
pilihan pasien (misalnya kebutuhan
transportasi, petugas kompeten yang
mendampingi, sarana medis dan keluarga
yang menemani) selama proses rujukan.
Ada SOP survey pelanggan media eletronik, Agar mempertajam analisis, sehingga tindak
kotak saran, smile box, survei kuesioner, survei lanjut lebih aplikatif.
IKM. Ada hasil survei dan tindak lanjut, namun
tindak lanjut masih dangkal, belum melalui
analisis yang tajam.
Petugas loket belum pernah dilatih sesuai Agar mengupayakan pelatihan untuk petugas
kompetensi. Petugas lain sudah dilatih sesuai loket, bidan dan perawat sehingga sesuai
kompetensi. Dokter 2 orang. Apoteker 1 orang. kompetensi.
Perawat 18 orang, meliputi Perawat terlatih
PONED 2 orang, Perawat terlatih PPGDON 2
orang. Bidan 18 orang, meliputi bidan terlatih
PONED 2 orang dan Bidan terlatih PPGDON 4
orang. Nutrisionis 1 orang.
Ada SOP pelayanan medis, SOP asuhan Agar memberikan pelayanan/asuhan sesuai SOP
keperawatan, dan asuhan profesi kesehatan Layanan Medis dan SOP asuhan profesi
yang lain. Hasil observasi proses pelayanan kesehatan; kemudian mendokumentasikannya
klinis: telaah rekam medis tertutup maupun dengan tertib.
terbuka, sudah memakai SOAP, 60% lengkap.
Hasil wawancara pada petugas: acuan dalam
memberikan pelayanan/asuhan belum
sepenuhnya sesuai SOP Layanan Medis dan SOP
asuhan profesi kesehatan.
Ada SK Pelayanan Klinis yang mencantumkan Agar melaksanakan pencatatan yang tertib
keharusan praktisi klinis untuk tidak melakukan terhadap pemeriksaan penunjang, tindakan dan
pengulangan yang tidak perlu baik dalam pengobatan yang diberikan.
pemeriksaan penunjang maupun pemberian
terapi. Ada SOP pengkajian yang
mencantumkan pencegahan pengulangan yang
tidak perlu. Pada telaah rekam medis tertutup
maupun terbuka: belum sepenuhnya ada
pencatatan yang tertib terhadap pemeriksaan
penunjang, tindakan dan pengobatan yang
diberikan.
Ada SOP kajian awal yang memuat informasi Agar mengadakan rekam medis yang tertib dan
apa saja yang harus diperoleh selama proses lengkap pada seluruh pasien.
pengkajian. Isi rekam medis meliputi informasi
untuk kajian medis, kajian keperawatan, dan
kajian profesi kesehatan lain. Hasil telaah rekam
medis tertutup maupun terbuka: hanya 60%
yang tertib dan lengkap.
Ada SK dan SOP koordinasi dan komunikasi Agar melaksanakan pencatatan proses
tentang informasi kajian kepada petugas/unit koordinasi dan komunikasi dalam pelayanan
terkait. Koordinasi dan komunikasi dalam yang tertib dan lengkap pada seluruh rekam
pelayanan tercatat dalam 60% rekam medis. medis.
(hanya pada ANC integrasi). Hasil pengamatan
proses koordinasi dalam pemberian pelayanan,
telaah rekam medis tertutup dan telaah rekam
medis terbuka: koordinasi dengan petugas lain
yang tercatat, tertib dan cukup lengkap hanya
pada 60% rekam medis. Hasil simulasi: ada
proses koordinasi antar petugas pemberi
pelayanan klinis dan dengan petugas kesehatan
yang lain, namun belum memenuhi SOP.
Ada SOP pemeliharaan sarana (gedung), SOP Agar menyusun bukti pelaksanaan
sterilisasi peralatan yang perlu disterilkan. pemeliharaan sarana dan peralatan yang
Ada SK pemeliharaan sarana dan peralatan. Ada memadai. (tanggal pemeliharaan, jumlah,
SK menjamin keamanan peralatan yang kondisi alat). Agar melaksanakan monitoring
digunakan termasuk tidak boleh menggunakan penggunaan peralatan disposable; kemudian
ulang (reuse) peralatan yang disposable. Hasil mendokumentasikan dengan tertib.
observasi : ada bukti pelaksanaan pemeliharaan
sarana, dan peralatan, namun tidak memadai.
Ada bukti pengecekan peralatan yang telah
disterilisasi, namun tidak memadai. Belum ada
bukti monitoring penggunaan peralatan
disposable.
Belum ada bukti evaluasi terhadap pelaksanaan Agar melengkapi bukti evaluasi terhadap
tindak lanjut yang memadai. pelaksanaan tindak lanjut.
Pada proses penyusunan rencana asuhan: bukti Bukti keterlibatan pasien dalam penyusunan
keterlibatan pasien dalam penyusunan rencana rencana asuhan ada pada seluruh rekam medis.
asuhan ada pada 60% rekam medis.
Ada SOP layanan terpadu, jika perlu pelayanan Agar menyusun dokumen pelaksanaan layanan
dengan pendekatan tim. Pelaksanaan layanan dengan pendekatan tim dengan baik.
dengan pendekatan tim belum sepenuhnya
didokumentasikan dengan baik. Hasil simulasi:
proses pelayanan adalah dengan pendekatan
tim.
Dokumentasi SOAP dari berbagai disiplin Agar mendokumentasikan SOAP dari berbagai
praktisi klinis yang terkait dalam 60% rekam disiplin praktisi klinis yang terkait dalam rekam
medis. medis.
Ada dokumentasi pelaksanaan asuhan sesuai Agar menyusun dokumentasi pada seluruh
dengan berbagai disiplin praktisi klinis yang Rekam Medis pasien pelaksanaan asuhan
terkait dalam 60% rekam medis. sesuai dengan berbagai disiplin praktisi klinis
yang terkait.
Ada bukti identifikasi risiko pada saat kajian Agar menyusun bukti identifikasi risiko pada
pasien, belum pada seluruh pasien. Proses saat kajian pasien.
kajian awal pada pasien belum sepenuhnya
sesuai SOP
Belum ada bukti evaluasi dan tindak lanjut Agar melakukan evaluasi dan tindak lanjut
terhadap pelaksanaan informed consent (audit terhadap pelaksanaan informed consent;
terhadap pelaksanaan informed consent). kemudian mendokumentasikannya dengan
tertib.
Ada bukti resume klinis pada pasien rujukan; Agar membuat resume klinis pada semua pasien
namun belum sepenuhnya pada semua pasien rujukan.
yang dirujuk.
Ada bukti resume klinis pada pasien rujukan, Agar membuat resume klinis pada semua pasien
yang memuat kondisi pasien; namun belum rujukan, yang memuat kondisi pasien.
sepenuhnya pada semua pasien yang dirujuk.
Ada bukti resume klinis pada pasien rujukan Agar membuat resume klinis pada semua pasien
yang memuat prosedur dan tindakan yang telah rujukan yang memuat prosedur dan tindakan
dilakukan; namun belum sepenuhnya pada yang telah dilakukan.
semua pasien yang dirujuk.
SK rujukan mengatur isi resume klinis. Ada bukti Agar membuat resume klinis pada semua pasien
resume klinis pada 60% RM pasien rujukan, rujukan, yang memuat kebutuhan pasien akan
yang memuat kebutuhan pasien akan pelayanan lebih lanjut.
pelayanan lebih lanjut
Ada bukti kelengkapan SOAP pada 60% rekam Agar menulis SOAP dengan lengkap pada rekam
medis, sesuai dengan kondisi pasien. Hasil medis, sesuai dengan kondisi pasien.
observasi pada saat pelayanan pasien: layanan
yang diberikan sesuai rencana layanan.
Ada bukti dokumentasi SOAP pada 60% rekam Agar mendokumentasikan SOAP dengan
medis. lengkap pada rekam medis.
Ada catatan dalam rekam medis tentang Agar membuat catatan dalam rekam medis
perkembangan pasien, perubahan rencana tentang perkembangan pasien, perubahan
layanan, dan pelaksanaan layanan; namun rencana layanan, dan pelaksanaan layanan
belum kepada seluruh pasien yang ada kepada seluruh pasien yang ada perkembangan.
perkembangan (<80%).
Ada catatan dalam rekam medis tentang Agar membuat catatan dalam rekam medis
perkembangan pasien, perubahan rencana tentang perkembangan pasien, perubahan
layanan, dan pelaksanaan layanan; namun rencana layanan, dan pelaksanaan layanan
belum kepada seluruh pasien yang ada catatan kepada seluruh pasien yang ada catatan
perkembangan (<80%).. perkembangan .
Ada bukti pelaksanaannya di informed consent.
Ada bukti data hasil pengumpulan indikator, Agar menyusun data hasil pengumpulan
namun tidak runtut dan lengkap. indikator, secara runtut dan lengkap.
Ada bukti analisis terhadap indikator yang Agar membuat bukti analisis terhadap indikator
dikumpulkan, namun belum tuntas. yang dikumpulkan secara lengkap.
Ada bukti tindak lanjut terhadap hasil analisis Agar membuat bukti tindak lanjut terhadap
hasil monitoring/evaluasi pelayanan klinis, hasil analisis hasil monitoring/evaluasi
namun belum tuntas. pelayanan klinis yang aplikatif untuk perbaikan
layanan klinis.
Ada pendokumentasian yang lengkap pada 60% Agar melaksanakan pendokumentasian yang
rekam medis baik tindakan, pengobatan lengkap baik tindakan, pengobatan maupun
maupun pemeriksaan penunjang sebagai upaya pemeriksaan penunjang sebagai upaya untuk
untuk mencegah pengulangan yang tidak perlu. mencegah pengulangan yang tidak perlu pada
Integrasi pelayanan klinis dan penunjang untuk semua rekam medis. Agar melaksanakan
mencegah terjadinya pengulangan yang tidak integrasi pelayanan klinis dan penunjang untuk
perlu belum sepenuhnya sesuai SOP. mencegah terjadinya pengulangan yang tidak
perlu sesuai SOP.
REKOMENDASI
Ada panduan, SOP penolakan/tidak
melanjutkan pengobatan. Ada form
penyampaian informasi jika menolak atau tidak
melanjutkan pengobatan dan form penolakan
atau tidak melanjutkan pengobatan. Ada bukti
form yang terisi jika ada pasien yang menolak
atau tidak melanjutkan pengobatan. Hasil
wawancara : proses jika pasien menolak/tidak
melanjutkan pengobatan: sesuai SOP. Hasil
simulasi tentang apa yang dilakukan oleh
petugas, jika pasien menolak/tidak melanjutkan
pengobatan: sesuai SOP.
REKOMENDASI
Ketersediaan pelayanan sesuai dengan SK.
Ada bukti pencatatan dalam 60% rekam medis Agar melakukan pencatatan pada rekam medis
memuat jenis anestesi/sedasi, dan tehnis yang memuat jenis anestesi/sedasi, dan tehnis
anestesi/sedasi yang dilakukan. anestesi/sedasi yang dilakukan.
REKOMENDASI
Ada catatan pada rekam medis yang
membuktikan pelaksanaan kajian sebelum
dilakukan pembedahan.
Ada catatan pada 60% rekam medis pasien Agar membuat catatan pada rekam medis yang
dengan kasus pembedahan yang membuktikan membuktikan adanya penjelasan oleh dokter
adanya penjelasan oleh dokter tentang risiko, tentang risiko, manfaat, komplikasi potensial,
manfaat, komplikasi potensial, dan alternatif dan alternatif kepada pasien/keluarga untuk
kepada pasien/keluarga. Hasil wawancara pada seluruh pembedahan minor. Agar
dokter tentang proses asesmen, rencana mengupayakan dokter melaksanakan
pembedahan, tindakan pembedahan, dan dokumentasi proses asesmen, rencana
penyampaian informasi pada pasien sudah pembedahan, tindakan pembedahan, dan
sesuai SOP; namun tidak semua penyampaian informasi pada pasien sesuai SOP.
didokumentasikan.
Ada bukti informed consent pada kasus
pembedahan.
REKOMENDASI
Ada SK pelayanan klinis memuat kewajiban
praktisi klinis untuk melakukan penyuluhan dan
pendidikan pasien. Ada bukti catatan dalam
rekam medis terhadap pelaksanaan
penyuluhan/pendidikan pasien/keluarga.
Ada bukti catatan dalam 60% rekam medis Agar melaksanakan pencatatan pada semua
terhadap pelaksanaan penyuluhan/pendidikan rekam medis terhadap pelaksanaan
pasien/keluarga yang berisi mengenai penyakit, penyuluhan/pendidikan pasien/keluarga yang
penggunaan obat, peralatan medik, aspek etika berisi mengenai penyakit, penggunaan obat,
di Puskesmas dan PHBS. peralatan medik, aspek etika di Puskesmas dan
PHBS, yang memadai.
REKOMENDASI
Hasil observasi proses penyediaan makanan
pada pasien rawat inap: makanan disediakan
secara reguler
REKOMENDASI
Ada SOP penyiapan makanan dan distribusi
makanan yang mencerminkan upaya
mengurangi risiko terhadap kontaminsasi dan
pembusukan. Ada proses penyiapan makanan
yang mengurangi risiko kontaminasi dan
pembusukan. Dapur masih 1 pintu.
Hasil observasi : sudah ada cara baku pada
proses penyimpanan makanan. Ada SOP dalam
mengurangi risiko kontaminasi dan
pembusukan.
REKOMENDASI
Belum ada bukti yang memadai tentang Agar membuat bukti yang memadai tentang
pelaksanaan asuhan gizi pada pasien dengan pelaksanaan asuhan gizi pada pasien dengan
risiko nutrisi risiko nutrisi.
SOP asuhan gizi. Belum ada bukti yang memadai Agar membuat bukti yang memadai tentang
tentang pelaksanaan asuhan gizi pada pasien pelaksanaan asuhan gizi pada pasien dengan
dengan risiko nutrisi. risiko nutrisi.
Belum ada bukti yang memadai pelaksanaan Agar membuat dokumen yang memadai
monitoring status gizi pada rekam medis tentang pelaksanaan monitoring status gizi pada
rekam medis, tentang asupan makanan, respon
pasien terhadap makanan (alergi).
Belum ada bukti catatan yang memadai dalam Agar membuat catatan yang memadai dalam
rekam medis tentang respons pasien terhadap rekam medis tentang respons pasien terhadap
asuhan gizi yang diberikan asuhan gizi yang diberikan.
REKOMENDASI
Ada SOP pemulangan dan tindak lanjut
REKOMENDASI
Ada bukti pemberian informasi tentang tindak
lanjut layanan pada saat pemulangan atau
rujukan
REKOMENDASI
Ada SK dan SOP rujukan memuat kewajiban
dilaksanakan identifikasi kebutuhan/pilihan
pasien selama proses rujukan. Ada bukti
dilakukan identifikasi kebutuhan/pilihan pasien
pada saat rujukan.
Jumlah
KRITERIA 8.1.2.
EP 1 1. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk
permintaan pemeriksaan, penerimaan
spesimen, pengambilan dan penyimpan
spesimen
EP 2 2. Tersedia prosedur pemeriksaan
laboratorium
EP 3 3. Dilakukan pemantauan secara berkala
terhadap pelaksanaan prosedur tersebut
Jumlah
KRITERIA 8.1.3.
EP 1 1. Pimpinan Puskesmas menetapkan waktu
yang diharapkan untuk laporan hasil
pemeriksaan.
KRITERIA 8.1.4.
EP 1 1. Metode kolaboratif digunakan untuk
mengembangkan prosedur untuk pelaporan
hasil yang kritis dan pemeriksaan diagnostik
Jumlah
KRITERIA 8.1.5.
EP 1 1. Ditetapkan reagensia esensial dan bahan
lain yang harus tersedia
KRITERIA 8.1.6.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan
nilai/rentang nilai rujukan untuk setiap
pemeriksaan yang dilaksanakan
EP 2 2. Rentang nilai rujukan ini harus disertakan
dalam catatan klinis pada waktu hasil
pemeriksaan dilaporkan
EP 3 3. Pemeriksaan yang dilakukan oleh
laboratorium luar harus mencantumkan
rentang nilai
Jumlah
KRITERIA 8.1.7.
EP 1 1. Tersedia kebijakan dan prosedur
pengendalian mutu pelayanan laboratorium
Jumlah
KRITERIA 8.1.8.
EP 1 1. Terdapat program keselamatan/keamanan
laboratorium yang mengatur risiko
keselamatan yang potensial di laboratorium
dan di area lain yang mendapat pelayanan
laboratorium.
EP 2 2. Program ini adalah bagian dari program
keselamatan di Puskesmas
KRITERIA 8.2.1.
EP 1 1. Terdapat metode yang digunakan untuk
menilai dan mengendalikan penyediaan dan
penggunaan obat
Jumlah
KRITERIA 8.2.2.
EP 1 1. Terdapat ketentuan petugas yang berhak
memberikan resep
EP 2 2. Terdapat ketentuan petugas yang
menyediakan obat dengan persyaratan yang
jelas
EP 3 3. Apabila persyaratan petugas yang diberi
kewenangan dalam penyediaan obat tidak
dapat dipenuhi, petugas tersebut mendapat
pelatihan khusus
EP 9 9. Penggunaan obat-obatan
psikotropika/narkotika dan obat-obatan lain
yang berbahaya diawasi dan dikendalikan
secara ketat
Jumlah
KRITERIA 8.2.3.
EP 1 1. Terdapat persyaratan penyimpanan obat
KRITERIA 8.2.4.
EP 1 1. Tersedia prosedur pelaporan efek samping
obat
EP 2 2. Efek samping obat didokumentasikan
dalam rekam medis
EP 3 3. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk
mencatat, memantau, dan melaporkan bila
terjadi efek samping penggunaan obat dan
KTD, termasuk kesalahan pemberian obat
EP 4 4. Kejadian efek samping obat dan KTD
ditindaklanjuti dan didokumentasikan
Jumlah
KRITERIA 8.2.5.
EP 1 1. Terdapat prosedur untuk mengidentifikasi
dan melaporkan kesalahan pemberian obat
dan KNC
EP 2 2. Kesalahan pemberian obat dan KNC
dilaporkan tepat waktu menggunakan
prosedur baku
EP 3 3. Ditetapkan petugas kesehatan yang
bertanggung jawab mengambil tindakan
untuk pelaporan diidentifikasi
EP 4 4. Informasi pelaporan kesalahan pemberian
obat dan KNC digunakan untuk
memperbaiki proses pengelolaan dan
pelayanan obat.
Jumlah
KRITERIA 8.2.6.
EP 1 1. Obat emergensi tersedia pada unit-unit
dimana akan diperlukan atau dapat terakses
segera untuk memenuhi kebutuhan yang
bersifat emergensi
EP 2 2. Ada kebijakan yang menetapkan
bagaimana obat emergensi disimpan, dijaga
dan dilindungi dari kehilangan atau
pencurian
KRITERIA 8.3.1.
EP 1 1. Pelayanan radiodiagnostik memenuhi
standar nasional, undang-undang dan
peraturan yang berlaku.
EP 2 2. Pelayanan radiodiagnostik dilakukan
secara adekuat, teratur, dan nyaman untuk
memenuhi kebutuhan pasien.
Jumlah
KRITERIA 8.3.2.
EP 1 1. Terdapat program keamanan radiasi yang
mengatur risiko keamanan dan antisipasi
bahaya yang bisa terjadi di dalam atau di
luar unit kerja
EP 2 2. Program keamanan merupakan bagian
dari program keselamatan di Puskesmas, dan
wajib dilaporkan sekurang-kurangnya sekali
setahun atau bila ada kejadian
EP 3 3. Kebijakan dan prosedur tertulis yang
mengatur dan memenuhi standar terkait,
undang-undang dan peraturan yang berlaku.
KRITERIA 8.3.3.
EP 1 1. Ditetapkan petugas yang melakukan
pemeriksaan diagnostik
EP 2 2. Tersedia petugas yang kompeten dan
pengalaman yang memadai melaksanakan
pemeriksaan radiodiagnostik
EP 3 3. Petugas yang kompeten dan pengalaman
yang memadai menginterpretasi hasil
pemeriksaan.
EP 4 4. Petugas yang kompeten yang memadai,
memverifikasi dan membuat laporan hasil
pemeriksaan
EP 5 5. Tersedia staf dalam jumlah yang adekuat
untuk memenuhi kebutuhan pasien
Jumlah
KRITERIA 8.3.4.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan tentang
harapan waktu pelaporan hasil pemeriksaan.
KRITERIA 8.3.5.
EP 1 1. Ada program pemeliharaan peralatan
radiologi dan dilaksanakan
EP 2 2. Program termasuk inventarisasi peralatan
EP 3 3. Program termasuk inspeksi dan testing
peralatan
EP 4 4. Program termasuk kalibrasi dan perawatan
peralatan
EP 5 5. Program termasuk monitoring dan tindak
lanjut
EP 6 6. Ada dokumentasi yang adekuat untuk
semua testing, perawatan dan kalibrasi
peralatan
Jumlah
KRITERIA 8.3.6.
EP 1 1. X-ray film, reagensia dan semua
perbekalan penting ditetapkan
EP 2 2. X-ray film, reagensia dan perbekalan
penting lain tersedia
EP 3 3. Semua perbekalan di simpan dan
didistribusi sesuai dengan pedoman
EP 4 4. Semua perbekalan dievaluasi secara
periodik untuk akurasi dan hasilnya.
EP 5 5. Semua perbekalan diberi label secara
lengkap dan akurat
Jumlah
KRITERIA 8.3.7.
EP 1 1. Pelayanan radiologi dibawah pimpinan
seseorang yang kompeten
EP 2 2. Pelayanan radiologi dilaksanakan oleh
petugas yang kompeten.
EP 3 3. Penanggung jawab pelayanan radiologi
mengembangkan, melaksanakan,
mempertahankan kebijakan dan prosedur,
ditetapkan dan dilaksanakan.
EP 4 4. Penanggung jawab pelayanan radiologi
melakukan pengawasan administrasi
ditetapkan dan dilaksanakan.
EP 5 5. Penanggung jawab pelayanan radiologi
mempertahankan program kontrol mutu
ditetapkan dan dilaksanakan.
EP 6 6. Penanggung jawab pelayanan memantau
dan me-review pelayanan radiologi yang
disediakan
Jumlah
KRITERIA 8.3.8.
EP 1 1. Ada program kontrol mutu untuk
pelayanan radiodiagnostik, dan
dilaksanakan.
EP 2 2. Program kontrol mutu termasuk validasi
metode tes.
EP 3 3. Program kontrol mutu termasuk
pengawasan harian hasil pemeriksaan.
EP 4 4. Program kontrol mutu termasuk perbaikan
cepat bila ditemukan kekurangan.
KRITERIA 8.4.2.
EP 1 1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur akses
petugas terhadap informasi medis
KRITERIA 8.4.3.
EP 1 1. Puskesmas mempunyai rekam medis bagi
setiap pasien dengan metoda identifikasi
yang baku
KRITERIA 8.4.4.
EP 1 1. Isi rekam medis mencakup diagnosis,
pengobatan, hasil pengobatan, dan
kontinuitas asuhan yang diberikan
KRITERIA 8.5.1.
EP 1 1. Kondisi fisik lingkungan Puskesmas
dipantau secara rutin.
KRITERIA 8.5.2.
EP 1 1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur
inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan
penggunaan bahan berbahaya
Jumlah
KRITERIA 8.5.3.
EP 1 1. Ada rencana program untuk menjamin
lingkungan fisik yang aman
EP 2 2. Ditetapkan petugas yang bertanggung
jawab dalam perencanaan dan pelaksanaan
program untuk menjamin lingkungan fisik
yang aman
EP 3 3. Program tersebut mencakup perencanaan,
pelaksanaan, pendidikan dan pelatihan
petugas, pemantauan, dan evaluasi
Jumlah
KRITERIA 8.6.1.
EP 1 1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur untuk
memisahkan alat yang bersih dan alat yang
kotor, alat yang memerlukan sterilisasi, alat
yang membutuhkan perawatan lebih lanjut
(tidak siap pakai), serta alat-alat yang
membutuhkan persyaratan khusus untuk
peletakannya
Jumlah
KRITERIA 8.6.2.
EP 1 1. Dilakukan inventarisasi peralatan yang
ada di Puskesmas
EP 2 2. Ditetapkan Penanggung jawab pengelola
alat ukur dan dilakukan kalibrasi atau yang
sejenis secara teratur, dan ada buktinya
EP 3 3. Ada sistem untuk kontrol peralatan,
testing, dan perawatan secara rutin
Jumlah
KRITERIA 8.7.1.
EP 1 1. Ada penghitungan kebutuhan tenaga klinis
di Puskesmas dengan persyaratan
kompetensi dan kualifikasi.
Jumlah
KRITERIA 8.7.2.
EP 1 1. Dilakukan evaluasi kinerja tenaga
kesehatan yang memberikan pelayanan
klinis secara berkala
Jumlah
KRITERIA 8.7.3.
EP 1 1. Tersedia informasi mengenai peluang
pendidikan dan pelatihan bagi tenaga
kesehatan yang memberikan pelayanan
klinis
EP 2 2. Ada dukungan dari manajemen
Puskesmas bagi tenaga kesehatan untuk
memanfaatkan peluang tersebut
Jumlah
KRITERIA 8.7.4.
EP 1 1. Setiap tenaga kesehatan yang memberikan
pelayanan klinis mempunyai uraian tugas
dan wewenang yang didokumentasikan
dengan jelas
EP 2 2. Jika tidak tersedia tenaga kesehatan yang
memenuhi persyaratan untuk menjalankan
kewenangan dalam pelayanan klinis,
ditetapkan petugas kesehatan dengan
persyaratan tertentu untuk diberi
kewenangan khusus
Jumlah
akreditasi FKTP 2018
Petugas yang melakukan interpretasi hasil Agar mengupayakan pelatihan (PMI, Tb Paru,
adalah Pelaksana Laborat dan dokter. 1 orang IMS, HIV/AIDS, pelatihan lain sesuai
petugas lab dan dokter sudah sesuai dengan kompetensi) kepada pelaksana laborat sehingga
persyaratan kompetensi. memenuhi persyaratan kompetensi untuk
melakukan interpretasi hasil.
REKOMENDASI
Ada SK tentang pelayanan laboratorium dan
SOP permintaan pemeriksaan, penerimaan
spesimen, pengambilan dan penyimpanan
specimen
Ada bukti monitoring penggunaan APD dan Agar mengadakan bukti monitoring penggunaan
tindak lanjutnya, namun data dukung belum APD dan tindak lanjutnya secara terus-menerus.
runtut.
Ada SOP pengelolaan limbah. Ada bukti Agar mengadakan bukti monitoring dan tindak
monitoring dan tindak lanjut terhadap lanjut terhadap pengelolaan limbah, secara
pengelolaan limbah, namun tidak runtut, bukti terus menerus, runtut dilengkapi
dukung tidak memadai. Hasil observasi pendokumentasian yang memadai. Agar segera
pembuangan limbah laboratorium belum melaksanakan proses pembuangan limbah
sepenuhnya sesuai SOP. Hasil wawancara pada laboratorium sesuai SOP.
petugas tentang proses pengelolaan limbah lab,
sudah sesuai SOP.
REKOMENDASI
Ada SK pelayanan lab yang memuat waktu Agar menyusun kembali SK pelayanan lab yang
penyampaian laporan hasil pemeriksaan memuat waktu penyampaian laporan hasil
laboratorium dan pemeriksaan lab cito; hanya pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan lab
untuk Hb dan Gula darah cito, tidak hanya untuk Hb dan Gula darah
Ada bukti hasil pemantauan pelaporan hasil Agar melengkapi bukti hasil pemantauan
pemeriksaan laboratorium, namun hanya Hb pelaporan semua hasil pemeriksaan
dan gula darah. laboratorium.
REKOMENDASI
REKOMENDASI
Ada panduan tertulis untuk evaluasi reagensi. Agar melakukan evaluasi dan tindak lanjut
Belum ada bukti evaluasi dan tindak lanjut terhadap pengelolaan reagen; serta
terhadap pengelolaan reagen. mendokumentasikannya secara tertib.
Ada pelabelan yang lengkap pada reagensia
sesuai prosedur.
Belum ada bukti pelaksanaan pendidikan dan Agar melaksanakan pendidikan dan pelatihan
pelatihan bagi petugas lab jika ada prosedur bagi petugas lab jika ada prosedur baru atau
baru atau penggunaan bahan berbahaya atau penggunaan bahan berbahaya atau peralatan
peralatan yang baru yang memadai. yang baru dan mendokumentasikannya.
Ada SK pelayanan farmasi, yang didalamnya
memuat metoda untuk menilai, mengendalikan
penyediaan dan penggunaan obat. Ada SOP
penilaian dan pengendalian penyediaan dan
penggunaan obat.
Ada hasil evaluasi, namun belum ada tindak Agar melaksanakan evaluasi secara lengkap dan
lanjut ketersediaan obat terhadap formularium. tindak lanjut ketersediaan obat terhadap
formularium secara memadai.
Ada bukti hasil evaluasi, namun belum ada bukti Agar melaksanakan evaluasi dan tindak lanjut
tindak lanjut kesesuaian peresepan terhadap kesesuaian peresepan terhadap formularium.
formularium.
Ada bukti pelaksanaan pengawasan dari DKK, Agar menyusun bukti tindak lanjut terhadap
namun belum ada tindak lanjut puskesmas hasil pengawasan terhadap penggunaan dan
terhadap hasil pengawasan. pengelolaan obat oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Banjarnegara.
Hasil observasi pada saat pemberian obat pada Agar memberikan penjelasan tentang
pasien belum sepenuhnya disertai penjelasan kemungkinan terjadi efek samping obat atau
tentang kemungkinan terjadi efek samping obat efek yang tidak diharapkan.
atau efek yang tidak diharapkan.
Hasil observasi pada saat pemberian obat pada Agar memberikan penjelasan tentang petunjuk
pasien belum disertai penjelasan tentang penyimpanan obat di rumah
penyimpanan obat di rumah.
Ada bukti catatan efek samping obat dalam 60% Agar menulis catatan efek samping obat pada
rekam medis. seluruh rekam medis.
Ada laporan dan bukti perbaikan jika terjadi Agar menyusun laporan dan bukti perbaikan jika
kesalahan pemberian obat dan KNC, namun terjadi kesalahan pemberian obat dan KNC,
belum memadai. dengan tertib dan baik sesuai SOP.
Sudah ada pelaksanaan monitoring dan Agar melaksanakan monitoring dan penggantian
penggantian obat emergensi, namun belum obat emergensi; kemudian mendokumentasikan
memadai dan belum didokumentasikan dengan dengan baik.
baik.
REKOMENDASI
Tidak ada pelayanan radiodiagnostik
REKOMENDASI
Tidak ada pelayanan radiodiagnostik
REKOMENDASI
Tidak ada pelayanan radiodiagnostik
REKOMENDASI
Tidak ada pelayanan radiodiagnostik
REKOMENDASI
Tidak ada pelayanan radiodiagnostik
REKOMENDASI
Tidak ada pelayanan radiodiagnostik
REKOMENDASI
Tidak ada pelayanan radiodiagnostik
REKOMENDASI
Tidak ada pelayanan radiodiagnostik
REKOMENDASI
Ada SK tentang pengelolaan rekam medis yang
berisi tentang ketentuan akses terhadap rekam
medis, Ada pedoman pengelolaan rekam medis.
Ada SOP tentang akses terhadap rekam medis.
Hasil observasi yang dapat mengakses rekam Agar melakukan proteksi terhadap kerahasiaan
medis petugas pendaftaran, dokter dan isi rekam medis sesuai SOP; petugas
paramedis. Hasil wawancara dengan petugas pendaftaran harus dilengkapi dengan surat
rekam medis yang berhak mengakses rekam pernyataan untuk menjaga kerahasiaan dan
medis adalah petugas pendaftaran, dokter dan keamanan rekam medis.
paramedis. Cara melakukan proteksi terhadap
kerahasiaan isi rekam medis belum sesuai SOP.
Dalam SK pengelolaan rekam medis ada Agar melakukan proteksi terhadap kerahasiaan
ketentuan bahwa hak akses isi rekam medis sesuai SOP; petugas
mempertimbangkan kerahasiaan dan pendaftaran harus dilengkapi dengan surat
keamanan. Hasil wawancara dengan petugas pernyataan untuk menjaga kerahasiaan dan
rekam medis yang berhak mengakses rekam keamanan rekam medis.
medis adalah petugas pendaftaran, dokter dan
paramedis. Cara melakukan proteksi terhadap
kerahasiaan isi rekam medis belum sepenuhnya
sesuai SOP.
REKOMENDASI
REKOMENDASI
Agar melaksanakan pencatatan pada seluruh
rekam medis berupa diagnosis, pengobatan,
hasil pengobatan, dan kontinuitas asuhan
SK pengelolaan rekam medis memuat tentang (SOAP) yang lengkap.
ketentuan isi rekam medis. Hasil observasi cara
identifikasi rekam medis sudah sesuai SOP. Hasil
cek pada telaah rekam medis: diagnosis,
pengobatan, hasil pengobatan, dan kontinuitas
asuhan (SOAP) pada 60% rekam medis lengkap.
Agar menyusun hasil dan tindak lanjut
Ada bukti pelaksanaan penilaian kelengkapan penilaian.
dan ketepatan isi rekam medis; namun belum
dilengkapi dengan hasil dan tindak lanjut
penilaian.
Ada SOP untuk menjaga kerahasiaan rekam
medis.
REKOMENDASI
Ada jadual pemantauan fisik lingkungan Agar menyusun bukti pelaksanaan pemantauan
puskesmas. Ada SOP pemantauan fisik lingkungan fisik puskesmas yang memadai.
lingkungan puskesmas. Bukti pelaksanaan
pemantauan lingkungan fisik puskesmas masih
belum memadai.
REKOMENDASI
Ada SK, Panduan pengelolaan bahan berbahaya.
Ada SOP inventarisasi, pengelolaan,
penyimpanan dan penggunaan bahan
berbahaya.
Belum ada bukti pelaksanaan pemantauan yang Agar menyusun bukti pelaksanaan pemantauan
memadai, belum ada hasil pemantauan, tindak yang memadai, sehingga ada hasil pemantauan
lanjut pemantauan. Hasil wawancara dengan dan tindak lanjut pemantauan.
petugas: petugas paham tentang proses
sterilisasi alat.
Ada SOP penilaian kinerja tenaga klinis. Ada Agar menyusun bukti pelaksanaan evaluasi
instrumen penilaian kinerja tenaga klinis. Ada kinerja tenaga klinis yang memadai.
bukti pelaksanaan evaluasi kinerja tenaga klinis.
Belum ada bukti-bukti yang memadai tentang Agar menyusun bukti yang memadai tentang
dukungan manajemen untuk pendidikan dan dukungan manajemen untuk pendidikan dan
pelatihan, dengan memberi kesempatan untuk pelatihan, dengan memberi kesempatan untuk
mengikuti diklat/seminar/workshop. mengikuti diklat/seminar/workshop.
Belum ada bukti pelaksanaan evaluasi dan Agar menyusun bukti pelaksanaan evaluasi dan
tindak lanjut. tindak lanjut kegiatan diklat yang dilakukan
tenaga kesehatan.
Ada SK kredensial yang mengatur pemberian Agar melaksanakan proses penilaian terhadap
kewenangan khusus untuk tenaga kesehatan pengetahuan dan keterampilan yang
yang diberi kewenangan khusus karena tidak bersangkutan. Agar mendokumentasikan bukti
tersedia tenaga kesehatan yang memenuhi pelaksanaan penilaian (kredensial) pengetahuan
persyaratan. Belum ada proses penilaian dan keterampilan bagi petugas yang diberi
terhadap pengetahuan dan keterampilan yang kewenangan khusus.
bersangkutan. Belum ada bukti pelaksanaan
penilaian (kredensial) pengetahuan dan
keterampilan bagi petugas yang diberi
kewenangan khusus.
Belum ada bukti evaluasi dan tindak lanjut Agar menyusun dokumen bukti evaluasi dan
terhadap pelaksanaan uraian tugas dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan uraian tugas
wewenang setiap tenaga kesehatan (yang dan wewenang setiap tenaga kesehatan (yang
terlibat dalam pelayanan klinis) terlibat dalam pelayanan klinis).
Langkah Pemenuhan Metode Perbaikan
Indikator Pencapaian Waktu PIC (PJ)
Keterangan
PPS (perencanaan, perbaikan, strategi)
untuk menindaklanjuti Rekomendasi Survey akreditasi FKTP 2018
Jumlah
KRITERIA 9.1.2.
EP 1 1. Dilakukan evaluasi dan perbaikan perilaku
dalam pelayanan klinis oleh tenaga klinis
dalam pelayanan klinis yang mencerminkan
budaya keselamatan dan budaya perbaikan
yang berkelanjutan.
KRITERIA 9.1.3.
EP 1 1. Dialokasikan sumber daya yang cukup
untuk kegiatan perbaikan mutu layanan
klinis dan upaya keselamatan pasien.
Jumlah
KRITERIA 9.2.1.
EP 1 1. Dilakukan identifikasi fungsi dan proses
pelayanan yang prioritas untuk diperbaiki
dengan kriteria yang ditetapkan
Jumlah
KRITERIA 9.2.2.
EP 1 1. Standar/prosedur layanan klinis disusun
dan dibakukan didasarkan atas prioritas
fungsi dan proses pelayanan
Jumlah
KRITERIA 9.3.1.
EP 1 1. Disusun dan ditetapkan indikator mutu
layanan klinis yang telah disepakati bersama
Jumlah
KRITERIA 9.3.2.
EP 1 1. Ada penetapan target mutu layanan klinis
dan keselamatan pasien yang akan dicapai
EP 2 2. Target tersebut ditetapkan dengan
mempertimbangkan pencapaian mutu klinis
sebelumnya, pencapaian optimal pada sarana
kesehatan yang serupa, dan sumber daya
yang dimiliki
KRITERIA 9.3.3.
EP 1 1. Data mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien dikumpulkan secara periodik
Jumlah
KRITERIA 9.4.1.
EP 1 1. Ada kejelasan siapa yang bertanggung
jawab untuk peningkatan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien
EP 2 2. Terdapat tim peningkatan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien yang
berfungsi dengan baik
Jumlah
KRITERIA 9.4.2.
EP 1 1. Data monitoring mutu layanan klinis dan
keselamatan dikumpulkan secara teratur
Jumlah
KRITERIA 9.4.3.
EP 1 1. Petugas mencatat peningkatan setelah
pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien
Jumlah
KRITERIA 9.4.4.
EP 1 1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur
distribusi informasi dan komunikasi hasil-
hasil peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien
EP 2 2. Proses dan hasil kegiatan peningkatan
mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
disosialisasikan dan dikomunikasikan
kepada semua petugas kesehatan yang
memberikan pelayanan klinis
EP 3 3. Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
sosialisasi dan komunikasi tersebut
Jumlah
akreditasi FKTP 2018
Ada SK Kepala Puskesmas yang mewajibkan Agar menyusun bukti yang memadai tentang
semua praktisi klinis berperan aktif dalam upaya kegiatan perbaikan mutu di tiap-tiap unit
peningkatan mutu mulai dari perencanaan pelayanan klinis. Agar mengupayakan
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Ada bukti pemahaman pada semua tenaga klinis tentang
pertemuan dengan agendanya. Belum ada bukti peran aktifnya dalam peningkatan mutu.
yang memadai tentang kegiatan perbaikan
mutu di tiap-tiap unit pelayanan klinis. Hasil
wawancara tentang peran aktif tenaga klinis
dalam peningkatan mutu: belum semua paham.
Belum ada bukti yang memadai tentang analisis, Agar menyusun bukti yang memadai tentang
dan tindak lanjut KTD, KTC, KPC, KNC (belum analisis, dan tindak lanjut KTD, KTC, KPC, KNC
sepenuhnya menggunakan metode dan alat dengan menggunakan metode dan alat
manajemen) manajemen.
Agar menyusun bukti identifikasi risiko, analisis,
dan tindak lanjut risiko pelayanan klinis
(minimal dilakukan FMEA untuk satu kasus),
disusun register risiko pelayanan klinis dengan
akurat dan menggunakan metode serta alat
manajemen.
Ada rencana program peningkatan mutu dan Agar menyusun rencana program peningkatan
keselamatan pasien, namun belum sepenuhnya mutu dan keselamatan pasien dengan kejelasan
ada kejelasan alokasi dan kepastian alokasi dan kepastian ketersediaan sumber
ketersediaan sumber daya. daya.
Ada Program peningkatan mutu klinis dan
keselamatan pasien. Ada bukti pertemuan
penyusunan program peningkatan mutu klinis
yang melibatkan praktisi klinis.
Ada SK penetapan area prioritas dengan Agar mengupayakan proses yang runtut dan
mempertimbangkan 3 H + 1 P. Ada bukti lengkap dalam menentukan area prioritas.;
penghitungan dengan kriteria 3 H + 1 P untuk dengan kriteria tertentu misal high risk, high
menentukan area prioritas; namun proses tidak volume, high costdan kecenderungan terjadi
lengkap/ runtut; langsung hasil; belum masalah, atau didasarkan atas penyakit,
tergambarkan proses penetapan area prioritas. kelompok sasaran, program prioritas atau
perkembangan lain.
Ada bukti pengukuran sasaran keselamatan Agar menyusun bukti pengukuran sasaran
pasien; namun belum memadai. Ada bukti keselamatan pasien yang memadai. Agar
monitoring dan tindak lanjut pengukuran mutu disusun bukti monitoring dan tindak lanjut
layanan klinis; namun belum memadai. pengukuran mutu layanan klinis, dengan
langkah-langkah yang sistematis dan aplikatif
perbaikan secara berkelanjutan.
Ada bukti pengumpulan data mutu layanan Agar menyusun bukti pengumpulan data mutu
klinis dan keselamatan pasien secara periodik; layanan klinis dan keselamatan pasien secara
namun belum sepenuhnya dengan pengukuran periodik melalui pengukuran yang akurat.
yang akurat. Hasil simulasi identifikasi pasien,
simulasi cuci tangan, simulasi asesmen jatuh,
simulasi pemasangan gelang: belum
sepenuhnya petugas melakukan dengan benar.
Ada bukti pengumpulan data monitoring Agar menyusun bukti pengumpulan data
mutu/kinerja pelayanan klinis dan keselamatan monitoring mutu/kinerja pelayanan klinis dan
pasien dengan audit internal; namun belum keselamatan pasien dengan audit internal yang
sepenuhnya akurat. akurat.
Ada bukti analisis terhadap masalah mutu klinis Agar menyusun bukti analisis terhadap masalah
dan keselamatan pasien; namun belum mutu klinis dan keselamatan pasien dilakukan
sepenuhnya dilakukan sesuai prosedur. sesuai prosedur dengan sepenuhnya.
Ada bukti analisis penyebab masalah, namun Agar menyusun bukti analisis penyebab masalah
belum sepenuhnya dilakukan sesuai metode. dilakukan sesuai metode.
Ada rencana program perbaikan mutu klinis dan Agar menyusun rencana program perbaikan
keselamatan pasien, belum sepenuhnya dalam mutu klinis dan keselamatan pasien dalam
kegiatan yang aplikatif, terstruktur dan kegiatan yang aplikatif, terstruktur dan
berkelanjutan. berkelanjutan; sehingga dapat menghilangkan
akar penyebab masalah yang masih dalam
ranah tanggung jawab Puskesmas dan dapat
mengantisipasi penyebab yang tidak terkendali
tapi dapat diprediksi.
Dalam menyusun program mutu klinis dan Dalam menyusun program mutu klinis dan
keselamatan pasien belum mempertimbangkan keselamatan pasien agar mempertimbangkan
peluang keberhasilan dan ketersediaan sumber peluang keberhasilan dan ketersediaan sumber
daya. daya.
Ada tindak lanjut hasil audit internal terhadap Agar melaksanakan tindak lanjut hasil audit
pelayanan klinis, namun belum merupakan internal terhadap pelayanan klinis yang
kegiatan-kegiatan yang berkelanjutan. merupakan kegiatan yang berkelanjutan.
Ada bukti dokumentasi pelaksanaan kegiatan Agar membuat bukti dokumentasi pelaksanaan
peningkatan mutu klinis dan keselamatan kegiatan peningkatan mutu klinis dan
pasien, namun belum sepenuhnya akurat. keselamatan pasien yang akurat.
Ada bukti pelaksanaan evaluasi penilaian kinerja Agar membuat bukti pelaksanaan evaluasi
pelayanan klinis dan keselamatan pasien, penilaian kinerja pelayanan klinis dan
namun belum memadai. keselamatan pasien yang memadai.
Ada bukti tindak lanjut terhadap hasil penilaian Agar menyusun bukti tindak lanjut terhadap
kinerja pelayanan klinis dan keselamatan pasien hasil penilaian kinerja pelayanan klinis dan
dalam bentuk perubahan/perbaikan SOP, keselamatan pasien dalam bentuk
namun belum merupakan kegiatan-kegiatan perubahan/perbaikan SOP yang merupakan
yang menjadikan perbaikan yang kegiatan-kegiatan yang menjadikan perbaikan
berkesinambungan. yang berkesinambungan.
Ada bukti dokumentasi pelaksanaan kegiatan Agar menyusun bukti dokumentasi pelaksanaan
peningkatan mutu klinis dan keselamatan kegiatan peningkatan mutu klinis dan
pasien, namun belum sepenuhnya akurat. keselamatan pasien yang akurat.
Ada bukti pelaksanaan evaluasi terhadap Agar menyusun bukti pelaksanaan evaluasi
kegiatan sosialisasi, namun belum sepenuhnya terhadap kegiatan sosialisasi yang terukur
terukur.
Belum ada bukti pelaporan hasil peningkatan Agar menyusun bukti pelaporan hasil
mutu ke Dinas Kesehatan Kabupaten secara peningkatan mutu ke Dinas Kesehatan
rutin. Kabupaten secara rutin.
Langkah Pemenuhan Metode Perbaikan
No Standar EP Dokumen