Anda di halaman 1dari 10

NAMA : ANDI MUHAMMAD FARHAN

NIM : D111191066

TUGAS 1 MEKANIKA BATUAN

- BATUAN BEKU

BATU GRANIT

Sampel batuan BB-01 memiliki ciri-ciri berwarna segar putih

kekuningan dan berwarna lapuk cokelat. Dilihat dari teksturnya sampel

batuan ini kristanilitasnya adalah hipokristalin dan granularitasnya

adalah fanerik, memiliki ukuran butir atau kristal yang berbeda sehingga

relasinya adalah inekuigranular. Bentuk kristalnya subhedral Komposisi

mineral pembentuk batuan dari batuan ini kuarsa sekitar 60%, feldspar

sekitar 20% dan mika sekitar 20%. Warna dari mineral penyusunnya

terdiri atas putih, hitam, abu-abu dengan bentuk subhedral. Berdasarkan


hasil deskripsinya dapat disimpulkan nama dari batuan ini adalah granit.

Granit terbentuk karena proses pembekuan magma yang berlangsung

cepat. Kegunaan dari granit adalah dapat digunakan sebagai keramik,

bahan dasar interior dan eksterior keramik.

BATU GRANIODIORIT

Sampel BB-02 memiliki ciri-ciri berwarna segar abu-abu dan

berwarna lapuk kecokelatan. Dilihat dari teksturnya sampel batuan ini

kristanilitasnya adalah hipokristalin dan granularitasnya adalah fanerik,

memiliki ukuran butir atau kristal yang berbeda sehingga relasinya

adalah inekuigranular dan bentuk kristalnya subhedral. Komposisi

mineral pembentuk batuan dari batuan ini yaitu plagioklas 50%, feldspar

30%, kuarsa 20% dengan warna mineral hijau, abu-abu putih dengan

bentuk subhedral. Berdasarkan hasil deskripsinya dapat disimpulkan

nama dari batuan ini adalah graniodiorit. Granodiorit merupakan batuan


intrusif yang terbentuk dari hasil pembekuan magma berkomposisi asam

pada kedalaman tertent u dari permukaan bumi. Kegunaan dari

granodiorit adalah sebagai bahan dasar untuk membangun jalan raya

dan sebagai bahan material kontruksi.

BATU DIORIT

Sampel batuan BB-03 memiliki ciri-ciri berwarna segar abu-abu

dan berwarna lapuk abu kehitaman. Dilihat dari teksturnya sampel

batuan ini kristanilitasnya adalah holokristalin dan granularitasnya

adalah fanerik, memiliki ukuran butir atau kristal yang berbeda sehingga

relasinya adalah inekuigranular dengan bentuk kristalnya subhedral.

Komposisi mineral pembentuk batuan dari batuan ini yaitu biotit 60%,

kuara 30% dan plagioklas 10%. Warna mineral yang terdapat yaitu
berwarna hitam, putih dan hijau. Berdasarkan hasil deskripsinya dapat

disimpulkan nama dari batuan ini adalah Diorit. Diorit merupakan batuan

yang terbentuk karena pembekuan magma yang berlangsung cepat.

Diorit juga digunakan sebagai ornament dinding dan ornament dalam

lantai suatu bangunan.

- BATUAN METAMORF

BATU SEKIS

Sampel M-01 memiliki warna abu-abu dan hitam. Sampel ini

merupakan jenis batuan metamorf. Sampel memiliki struktur foliasi

skitosa dan tekstur grano-lepidoblastik. Sampel memiliki ukuran butir

sedang yaitu sekitar 1-5 mm, setelah mencocokkan hasil deskripsi

dengan buku Rocks and Minerals dapat disimpulkan sampel M-01

merupakan batu sekis. Warna mineral yang tampak pada sampel adalah
abu-abu, hitam, dan hijau tua. Berdasarkan warna tersebut, diperkirakan

komposisi mineralnya berupa feldspar 50%, biotit 20%, dan chlorite

30%. Mineral pada batuan ini umumnya terpisah menjadi berkas-berkas

bergelombang yang diperlihatkan dengan kristal yang mengkilap dan

terbentuk pada temperatur dan tekanan yang cukup tinggi

BATU KUARSIT

Sampel M-02 memiliki warna cokelat dan kemerahan. Sampel ini

merupakan jenis batuan metamorf. Sampel memiliki struktur non foliasi

dan tekstur granoblastik. Sampel memiliki ukuran butir sedang, setelah

mencocokkan hasil deskripsi dengan buku Rocks and Minerals dapat

disimpulkan sampel M-02 merupakan batu kuarsit. Warna mineral yang

tampak pada sampel adalah putih. Berdasarkan warna tersebut,

diperkirakan komposisi mineralnya berupa kuarsa 80%-100%.


Merupakan salah satu batuan metamorf yang keras dan kuat. Terbentuk

ketika batupasir (sandstone) mendapat tekanan dan temperatur yang

tinggi. Ketika batupasir bermetamorfosis menjadi kuarsit, butir-butir

kuarsa mengalami rekristalisasi, dan biasanya tekstur dan struktur asal

pada batupasir terhapus oleh proses metamorphosis.

BATU FILIT

Sampel M-03 memiliki warna abu-abu. Sampel ini merupakan

jenis batuan metamorf. Sampel memiliki struktur foliasi phyllitic dan

tekstur kristaloblastik lepidoblastik. Sampel memiliki ukuran butir halus

yaitu sekitar 0,1-1 mm, setelah mencocokkan hasil deskripsi dengan

buku Rocks and Minerals dapat disimpulkan sampel M-03 merupakan

batu filit. Warna mineral yang tampak pada sampel adalah abu-abu, dan

putih. Berdasarkan warna tersebut, diperkirakan komposisi mineralnya

berupa mika 10%-50% dan kuarsa 10%-50%. Terbentuk dari pada

temperatur dan tekanan yang lebih tinggi dari pada slate tetapi lebih

rendah dibanding sekis.


- BATUAN SEDIMEN

BATU KONGLOMERAT

Pada stasiun 1 didapatkan sampel dengan ciri-ciri berwarna segar

hijau tua dan warna lapuk kehitaman. Sampel distasiun ini merupakan

batuan sedimen klastik yang memiliki struktur graded bedding. Teksur

sampel ini yaitu memiliki ukuran butir kerakal (4-64mm), tekstur

pembundaran menyudut, tekstur pemilahan buruk dengan kemas yang

terbuka. Komposisi mineral dari sampel ini terdiri dari fragmen yang

berasal dari batuan basalt, matrik yang terdiri dari pasir kasar dan semen

dari silika. Berdasarkan deskripsi tersebut dan dicocokkan dengan buku

rocks and mineral dapat diambil kesimpulan bahwa sampel ini adalah

Konglomerat. Konglomerat biasanya terbentuk pada sistem sistem

sungai dan pantai.


BATU BREKSI

Pada stasiun 2 didapatkan sampel dengan ciri-ciri berwarna segar

cokelat dan warna lapuk kehijauan. Sampel distasiun ini merupakan

batuan sedimen klastik yang memiliki struktur inverted graded bedding.

Teksur sampel ini yaitu memiliki ukuran butir kerakal (4-64mm), tekstur

pembundaran menyudut, tekstur pemilahan buruk dengan kemas yang

terbuka. Komposisi mineral dari sampel ini terdiri dari fragmen yang

berasal dari batuan basalt, matrik yang terdiri dari pasir kasar dan semen

dari silika. Berdasarkan deskripsi tersebut dan dicocokkan dengan buku

rocks and mineral dapat diambil kesimpulan bahwa sampel ini adalah

Breksi. Breksi terbentuk karena gerakan intrusi magma, sesar mendatar

serta reruntuhan di dalam gua.


BATU PASIR

Pada stasiun 3 didapatkan sampel dengan ciri-ciri berwarna segar

abu-abu dan warna lapuk kekuningan. Sampel distasiun ini merupakan

batuan sedimen klastik yang memiliki struktur bedding. Teksur sampel

ini yaitu memiliki ukuran butir pasir kasar (1/4-1/8 mm), tekstur

pembundaran menyudut tanggung, tekstur pemilahan baik dengan

kemas yang tertutup. Komposisi mineral dari sampel ini terdiri dari

fragmen yang berasal dari batuan andesit, matrik yang terdiri dari pasir

kasar dan semen dari silika. Berdasarkan deskripsi tersebut dan

dicocokkan dengan buku rocks and mineral dapat diambil kesimpulan

bahwa sampel ini adalah batupasir. Batupasir terbentuk dari butiran-

butiran yang terbawah oleh pergerakan air, seperti ombak pada suatu

pantai atau saluran sungai.

Anda mungkin juga menyukai