Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA

ANC TRIMESTER I

Untuk memenuhi tugas matakuliah Keperawatan Maternitas

yang di bina oleh

Ibu Ratih Novitasari, SST, MPH

Oleh

Gusti Arya Gumelar

P17230194098

3B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

JURUSAN KEPERAWATAN

D3 KEPERAWATAN BLITAR

2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Status kesehatan ibu hamil sangat berpengaruh terhadap masa depan kesejahteraan janin dan
merupakan suatu cerminan dari keadaan janin yang aktual.  Status kesehatan dipengaruhi oleh
berbagai faktor yang tidak semua ibu mengetahuinya.  Bukan hanya faktor fisik ibu yang dapat
dinilai dengan status kesehatan, melainkan juga sehat dalam arti ibu tidak merasa terpaksa
mempersiapkan segala sesuatu untuk kehamilannya (faktor sosbud dan ekonomi).  Dengan
begitu sangat perlu bagi para tenaga kesehatan untuk memahami seluruh kebutuhan ibu dalam
masa antenatal, intranatal dan postnatal yang akan sangat menunjang proses persalinan nanti.  

1.2 Tujuan
Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui faktor-faktor penanganan pasien mual muntah pada kehamilan 4 minggu
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Faktor-faktor Fisik yang Memengaruhi Kehamilan

Wanita hamil akan mengalami perubahan fisik selama kehamilannya, dimana


perubahan ini terjadi karena adanya adaptasi terhadap pertumbuhan janin dalam rahim dan
dapat juga dipengaruhi oleh hal-hal yang berhubungan dengan fisik ibu sebelum dan
selama hamil.

1. Status Kesehatan
Status kesehatan wanita hamil akan berpengaruh pada kehamilan.  Kesehatan ibu
selama hamil akan memengaruhi kehamilannya dan memengaruhi tumbuh kembang zigot,
embrio dan janin termasuk kenormalan letak janin
a. Faktor Usia
1) Segi negatif kehamilan di usia tua
a) Kondisi fisik ibu hamil dengan usia lebih dari 35 tahun akan sangat menentukan proses
kelahirannya. Hal ini turut memengaruhi kondisi janin.
b) Pada proses pembuahan, kualitas sel telur perempuan pada usia ini telah menurun jika
dibandingkan dengan sel telur pada perempuan dengan usia reproduksi sehat (25-30 tahun)
Jika pada proses pembuahan, ibu mengalami gangguan sehingga menyebabkan
terjadinya gangguan perkemihan dan perkembangan buah kehamilan, maka kemungkinan
akan menyebabkan terjadinya Inta Uterine Growth Retardation (IUGR) yang berakibat
bayi berat lahir rendah (BBLR).
c) Kontraksi uterus juga sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik ibu. Jika ibu mengalami
penurunan kondisi, terlebih pada primitua (hamil pertama dengan usia lebih dari 40 tahun),
keadaan ini harus benar-benar diwaspadai.
2) Segi positif hamil di usia tua
a) Kepuasan peran sebagai ibu
b) Merasa lebih siap
c) Pengetahuan mengenai perawatan kehamilan dan bayi lebih baik
d) Rutin melakukan pemeriksaan kehamilan
e) Mampu mengambuil keputusan
f) Perkembangan intelektual anak lebih tinggi
g) Periode menyusui lebih lama
h) Toleransi pada kelahiran lebih besar
b. Riwayat Kesehatan
Penyakit yang pernah diderita ibu dapat memengaruhi kehamilannya.  Sebagai contoh
penyakit yang akan memengaruhi dan dapat dipicu dengan adanya kehamilan adalah :
1. Hipertensi
2. Diabetes Mellitus
3. Anemia
4. Penyakit Menular Seksual
5. Kehamilan ganda (Multiple)
Pada kasus kehamilan multiple atau kehamilan lebih dari satu janin, biasanya kondisi
ibu lemah.  Ini disebabkan oleh adanya beban ganda yang harus ditanggung, baik dari
pemenuhan nutrisi, oksigen dan lain-lain. Sehingga persalinan operatif (sectio caesaria)
lebih dipertimbangkan.  Dengan demikian jika dilihat dari segi biaya, proses persalinan
dari kehamilan multiple akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan kehamilan tunggal
mengingat adanya kemungkinan terjadinya persalinan secara SC.  Selain itu risiko adanya
kematian dan cacat juga harus dipertimbangkan.
Ketika bayi sudah lahir, kemungkinan ketegangan dalam merawat bayi akan terjadi
karena itu harus berkonsentrasi dua kali lipat dari pada bayi tunggal, namun adanya
keunikan-keunikan akan membawa kebahagiaan tersendiri bagi keluarga.
6. Kehamilan dengan HIV
Pada kehamilan dengan ibu yang mengidap HIV, janin akan menjadi sangat
rentan terhadap penularan selama proses kehamilannya.  Virus HIV kemungkina besar
akan ditransfer melalui plasenta ke dalam tubuh bayi.

2. Status gizi
Pemenuhan kebutuhan nutrisi yang adekuat sangat mutlak dibutuhkan oleh ibu hamil
agar dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi yang
dikandungnya dan persiapan fisik ibu untuk menghadapi persalinan dengan aman.
Selama proses kehamilan bayi sangat membutuhkan zat-zat penting yang hanya dapat
dipenuhi dari ibu. Penting bagi bidan untuk memberikan informasi ini kepada ibu karena
terkadang pasien kurang memperhatikan kualitas makanan yang dikonsumsinya. Biasanya
masyarakat di era sekarang ini lebih mementingkan selera dengan mengabaikan kualitas
makanan yang dikonsumsi.
Pemenuhan gizi seimbang selama hamil akan meningkatkan kondisi kesehatan bayi
dan ibu, terutama dalam menghadapi masa nifas sebagai modal awal untuk menyusui.

3. Gaya hidup
Selain pola makan yang dihubungkan dengan gaya hidup masyarakat sekarang ternyata
ada beberapa gaya hidup lain yang cukup merugikan kesehatan seorang wanita hamil,
misalnya kebiasaan begadang, bepergian jauh dengan berkendara motor dan lain-lain.
Gaya hidup ini akan mengganggu kesejahteraan bayi yang dikandungnya karena
kebutuhan istirahat mutlak harus dipenuhi.
1. Substance abuse
Beberapa jenis obat-obatan bisa menghambat terjadinya kehamilan atau
membahayakan bayi dalam kandungan. Jika ibu minum obat secara teratur, misalnya
untuk mengatasi epilepsy atau diabetes, mintalah nasihat dokter saat memutuskan untuk
hamil. Aspirin dan sulfanilamide cukup aman pada awal kehamilan, namun banyak yang
belum diketahui mengenai efek jangka panjang pada janin. Hindari obat-obatan yang
diduga membahayakan.
2. Perokok
Ibu hamil yang merokok akan sangat merugikan diri sendiri dan bayinya. Bayi
akan kekurangan oksigen dan racun yang dihisap melalui rokok bisa ditransfer melalui
plasenta ke dalam tubuh bayi. Pada ibu hamil dengan perokok berat kita harus waspada
akan risiko keguguran, kelahiran premature, BBLR bahkan kematian janin.
3. Hamil di luar nikah/ kehamilan tidak diharapkan
Jika kehamilan tidak diharapkan, secara otomatis ibu akan sangat membenci
kehamilannya, sehingga tidak ada keinginan untuk melakukan hal-hal positif yang akan
meningkatkan kesehatan bayinya.
4. Faktor Psikologis
A. Stresor Internal dan Eksternal
a. Stressor internal
Stressor internal meliputi factor-faktor pemicu stress ibu hamil yang berasal dari diri ibu
sendiri. Anak akan tumbuh menjadi seseorang dengan kepribadian yang tidak baik,
bergantung pada kondisi stress yang dialami oleh ibunya, seperti anak yang menjadi
temperamental, autis atau orang yang terlalu rendah diri (minder).
b. Stressor eksternal
     Pemicu stress yang berasal dari luar bentuknya sangat bervariasi, misalnya
masalah ekonomi, konflik keluarga, pertengkaran dengan suami, tekanan dari lingkungan
(respon negative dari lingkungan pada kehamilan lebih dari 5 kali), dan masih banyak
kasus yang lain.
a.) Support Keluarga
Ibu harus melakukan adaptasi pada setiap perubahan yang terjadi dimana sumber
stress terbesar terjadi dalam rangka melakukan adaptasi terhadap kondisi tertentu. Dalam
menjalani prose situ ibu hamil sangat membutuhkan dukungan yang intensif dari
keluarga dengan cara menunjukkan perhatian dan kasih sayang.
b.) Subrainstormingtan Abuse (substance abuse)
Kekerasan yang dialami oleh ibu hamil di masa kecil akan sangat membekas dan
sangat memengaruhi kepribadiannya. Ini perlu diperhatikan karena pada klien yang
mengalami riwayat ini, tenaga kesehatan harus lebih maksimal dalam menempatkan diri
sebagai teman atau pendamping yang bisa dijadikan tempat bersandar bagi klien dalam
masalah kesehatan. Klien dengan riwayat ini biasanya tumbuh dengan kepribadian yang
tertutup.
c.) Partner Abuse
Setiap bentuk kekerasan yang dilakukan oleh pasangan harus selalu diwaspadai
oleh tenaga kesehatan jangan sampai kekerasan yang terjadi akan membahayakan ibu
dan bayinya. Efek psikologis yang muncul gangguan rasa aman dan nyaman pada pasien.
Sewaktu-waktu pasien akan mengalami perasaan terancam yang akan berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan perkembangan janinnya.

B. Faktor Lingkungan, Sosbud Dan Ekonomi


a. Kebiasaan dan Adat Istiadat
Ada beberapa kebiasaan adat istiadat yang merugikan kesehatan ibu hamil.
Tenaga kesehatan harus dapat menyikapi hal ini dengan bijaksana jangan sampai
menyinggung “kearifan local” yang sudah berlaku di daerah tersebut.Penyampaian
mengenai pengaruh adat dapat melalui berbagai teknik, misalnya melalui media masa,
pendekatan tokoh masyarakat dan penyuluhan yang menggunakan media efektif. Namun,
tenaga kesehatan juga tidak boleh mengesampingkan adanya kebiasaan yang sebenarnya
menguntungkan bagi kesehatan. Jika kita menemukan adanya adat yang sama sekali
tidak berpengaruh buruk terhadap kesehatan, tidak ada salahnya jika memberikan respon
yang positif dalam rangka menjalin hubungan yang sinergis dengan masyarakat.
b. Fasilitas Kesehatan
Adanya fasilitas kesehatan yang memadai akan sangat menguntungkan kualitas
pelayanan kepada ibu hamil. Deteksi dini terhadap kemungkinan adanya penyulit akan
lebih tepat, sehingga langkah antisipatif akan lebih cepat diambil. Fasilitas kesehatan ini
sangat menentukan atau berpengaruh terhadap upaya penurunan angka kesehatan ibu
(AKI).
c. Ekonomi
Tingkat social ekonomi terbukti sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan
fisik dan psikologis ibu hamil. Pada ibu hamil dengan tingkat social ibu hamil yang baik
otomatis akan mendapatkan kesejahteraan fisik dan psikologis yang baik pula. Status gizi
pun akan meningkat karena nutrisi yang didapatkan berkualitas, selain itu ibu tidak akan
terbebani secara psikologis mengenai biaya persalinan dan pemenuhan kebutuhan sehari-
hari setelah bayinya lahir.
Ibu akan lebih fokus untuk mempersiapkan fisik dan mentalnya sebagai seorang ibu.
Sementara pada ibu hamil dengan kondisi ibu hamil yang lemah akan mendapatkan
banyak kesulitan terutama masalah pemenuhan kebutuhan primer.

2.2 Kebutuhan Dasar Pada Ibu Hamil

1. Mobilisasi, Body Mekanik, Pekerjaan

Wanita hamil dianjurkan mempunyai kebugaran jantung. Wanita yang secara


fisik bugar lebih dapatmelakukanan persalinan. Akan teteapi gerak badan selama hamil
harus dilakukan dengan bijak. Hindari peningkatan suhu tubuh diatas 38,9°C. Gerakan
badan yang ringan baik sekali dan sedapat-dapatnya diudara segar dan sinar matahari
pada pagi hari. Kebanyakan ahli menyarankan agar anda menghindari olahraga sampai
70 – 80% dari kadar olahraga pra kehamilan. Selama kehamilan jagalah agar denyut nadi
anda dibawah 120 kali permenit.

Bidan harus bisa mengidentifikasi kemungkinan pemaparan zat-zat berbahaya


yang berhubungan denga kehamilan.
a. Gambarkan pekerjaan klien baik tugas maupun lingkungannya
b. Apakah pekerja agricultural , pekerja pabrik, pembuat furniture, pekerja RS, dan
memperhatikan zat-zat apa saja yang bida membahayakan
c. Berapa jam ia bekerja?
d.  Apakah selama 6bulan terakhir terpapar zat kimia?
e. Catat apakah pekerjaannya berhubungan dengan radiasi, panas, suara yang bising?
f. Apakah klien menggunakan alat pelindung yang aman?
g. Apakah ditempat pekerjaannya terdapat klinik kesehatan dan pojok menyusui?
h. Bagaimanakah respon tempat kerjanya terhadap kehamilanmya. Apakah dengan tetap
bekerja tidak membahayakan kehamilannya?

2. Senam Hamil

Dari penilitian-penelitian diketahui bahwa senam mengurangi berat badan yang di


peroleh sewaktu hamil.Selain itu,wanita hamil yang senam secara teratur menyatakan
bahwa mereka jarang  mengalami keluhan yang terkait dengan kehamilannya,misalnya
sakit punggung,pinggang pegal atau kejang otot.
Persiapan fisik , yaitu dengan cara melakukan senam hamil sejak usia kehamilan 24
minggu.
Apabila di lakukan dengan bersungguh-sungguh dan gerakan – gerakan yang benar,
senam hamil bermanfaat untuk :
a. membantu mengontrol tubuh dan menghilangkan rasa sakit atau nyeri saat kehamilan.
b. Memperbaiki sirkulasi darah
c. Menghilangkan sakit pinggang
d. Menguatkan otot-otot panggul
e. Mencegah sembelit dan varices
f. Memudahkan proses persalinan
g. Mengontrol berat badan ibu
h. Membuat ibu lebh tenang
i. Mempersiapkan fiisik dan mental dalam menjalani proses kelahiran normal.

Hal-hal yang harus di perhatikan dalam senam hamil :


a. Dilakukan setelah usia kehamilan mencapai 24 minggu
b. Lalukan pada pagi/sore hari
c. Pakailah pakaian yang longgar dan nyaman
d. Lakukan secara teratur 3x seminggu selama 20-30 menit
e. Lakukan  secara bertahap dan tidak memaksakan diri
f. Lakukan pemanasan terlebih dahulu
g. Periksa denyut nadi terlebih dahulu

Olahraga lain yang juga dianjurkan ketika hamil :


a. Jalan kaki di alam terbuka
b. Melalukan aneka kegiatan di rumah
c. Berenang
d. Aerobic dengan tingkat benturan rendah
e. Bersepeda

3. Istirahat/Tidur

Tujuan utama istirahat dan tidur adalah untuk membangun sel-sel yang baru. Pada saat
tidur, hormoon pertumbuhan di sekresikan dan hal ini merupakan waktu yang optimal untuk
pertumbuhan janin. Wanita hamil harus beruasaha mengurangi pekerjaan yang lebih berat dan
harus meningkatkan waktu untuk istirahat. Wanita hamil memerlukan tambahan istirahat.
Wanita harus menghindari duduk  dan berdiri terlalu lama dan pada waktu istirahat
dianjurkan untuk berbaring miring kiri, bukan terlentang. Wanita dianjurkan untuk selalu rileks
pada saat duduk, tidur.
Dengan tidur terlentang, besarnya uterus akan  menekan vena-vena besar pada system
sirkulasi :
a. Menurunnya aliran darah dari tubuh bagian bawah, akan menyebabkan :
 Mengurangi aliran darah kejantung
 Berkurangnya cardiac output
 Berkurangnya aliran darah ke fertus
 Menurunnya tekanan darah yang menyebabkan wanita merasa lemah untuk bangun
b. Wanita dapat mengurangi hal diatas dengan cara duduk atau posisi miring ke kiri.

4. Imunisasi

Imunisasi TT merupakan perlindungan terbaik untuk melawan tetanus baik untuk


wanita maupun bayinya. Oleh karena itu ha ini sangat penting bagi wanita untuk imunisasi
sesuai jadwal. Wanita dan keluarganya harus merencanakan untuk memilih tempat persalinan
yang bersih dan aman serta tenaga kesehatan yang terampil. Untuk mencegah tetanus
neonatorum, tali pusat bayi harus dijaga agar tetap bersih dan kering setelah lahir sampai lepas.
a. Dipteri tetanus toxoid
Dianjurkan booster setiap 10 tahun untuk dewasa yang telah mendapatkan seri primer
sebelumnya.jika seri primer tidak pernah diberikan, berikan 3 kali imunisasi (0,5 ml/dosis)
dengan jarak suntikan kesatu kedua 4-8 minggu, jarak suntikan kedua dan ketiga 6-12
bulan.
b. Hepatitis B
Diberikan 3 kali suntikan IM. Wanita > 19 tahun; 1 ml IM jarak dosis kesatu dan kedua
adalah satu bulan.dan jarak suntikan kedua dan ketiga adalah 6 bulan. Wanita < 19 tahun
dosis yang diberikan 0,5 ml IM dengan jadwal sama.
c. Influenza
Diberikan terutama pada musim ifluenza (oktober-desember) bagi wanita hamil diatas 14
minggu kehamilan. Dosis yang diberikan 0,5 ml IM jika diperlukan diberikan pada waktu
bersamaan dengan vaksin pneumococcus.
d. Vaksin pneumococcus
Diberikan pada setiap 10 tahun pada orang yang berada pada daerah risiko tinggi infeksi
pneumococcus. Dosis 0,5 ml subcutan/ IM.
e. Vaksin rubella, Measles Rubella, mumps measles rubella
Merupakan kontraindikasi jika diberikan selama hamil. Dosis yang diberikan 0,5 ml
subcuta, kaji dulu riwayat imunisasi dan kemungkinan efek samping. Penggunaan
kontrasepsi diberikan setelah 3 bulan pemberian vaksin. Imunisasi diberikan juga pada
wanita yang telah enerima immunoglobulin selama trimester 3 dan postpartum.

5. Traveling

Bagi wanita yang mempunyai riwayat abortus, prematur, wanita hamil dengan
penyakit jantung disarankan untuk tidak melakukan perjalanan jauh. Jika perlu untuk
melakukan perjalanan jauh diupayakan untuk tidak mengalami kelelahan.
Jika ibu pergi dengan menggunakan mobil pribadi sebaiknya gunakan sabuk
pengaman yang disilangkan pada paha dan bahu, bukan yang menyilang. Jika ibu
mengemudikan sendiri, stel jok jauh ke belakang kurang lebih 10 inchi, berhentilah
beberapa jam untuk beristirahat.
Jika ibu menggunakan pesawat, ibu harus cukup fit untuk melakukan perjalanan,
perjalanan menggunakan pesawat tidak dianjurkan setelah usia kehamilan 32 minggu.
Diupayakan ibu duduk di dekat gang sehingga memudahkan untuk keluar, bisa bangkit
untuk jalan-jalan sekurang-kurangnya 2 jam dan minum yang cukup agar tidak dehidrasi.
Jika ibu hamil berkunjung ke daerah yang endemik malaria harus diberikan
profilaksis. Sebaiknya wanita hamil tidak berpergian ke daerah endemik malaria, karena
menyebabkan premature, aborsi bahkan kematian janin.

6. Persiapan Laktasi
Persiapan menyusui pada masa kehamilan merupakan hal yang penting karena
dengan persiapan dini ibu akan lebih baik dan siap untuk menyusui bayinya.
Persipan untuk menyusui ibu-ibu sejak hamil dapat menjaga kebersihan payudara
setiap hari dengan mandi, membersihkan putting dari kerak kolostrum dengan air hangat
dan kapas/kain lembut agar saluran tidak tersumbat. Tidak boleh menggunakan sabun
karena akan menghilangkan sekresi normal dan membuat putting kering. Gunakan bra yang
menyokong karena ada pembesaran ukuran payudara. Mengkonsumsi makanan yang
seimbang, berikan fisiologi laktasi dan manajemen laktasi agar wanita menjadi percaya diri
untuk menyusui.
a. Persiapan Psikologis
Persiapan psikologis ibu untuk menyusui pada saat kehamilan sangat berarti, karena
keputusan atau sikap yang positif harus sudah terjadi pada saat kehamilan atau bahkan jauh
sebelumnya.
Langkah-langkah yang harus diambil dalam mempersiapkan ibu secara kejiwaan
untuk menyusui adalah :
1) Setiap ibu untuk percaya dan yakin bahwa ibu akan sukses dalam menyusui bayinya
2) Meyakinkan ibu akan keuntungan ASI dan kerugian susu  buatan/formula
3) Memecahkan masalah yang timbul dalam menyusui
4) Mengikutsertakan suami atau anggota keluarga lain yang berperan
5) Memberikan kesempatan ibu untuk bertanya
b. Teknik Menyusui
Ada beberapa macam menyusui, yang biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri
atau berbaring. Ada posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu seperti ibu pasca
SC, bayi diletakan disamping kepala ibu dengan kaki diatas. Menyusui bayi kembar
dilakukan dengan cara memegang bola, dimana kedua bayi disusui bersamaan kiri dan
kanan. Pada ASI yang memancar penuh, bayi ditengkurapkan diatas dada ibu, tangan sedikit
menahan kepala bayi, dengan posisi ini bayi tidak akan tersedak.
Langkah-langkah menyususi yang benar
1) Usahakan posisi ibu dan bayi cukup nyaman saat menyusui. Minum segelas air
sebelum menyusui dan hindari menyusui pada saat lapar
2) Persiapan tempat dan alat. Sebelum menyusui, cuci tangan dan keluarkan ASI serta
oleskan disekitar areola mammae
3) Teknik menyusui  (lihat lampiran job sheet teknik menyusui)
4) Apabila bayi telah kenyang dan ibu ingin mengakhiri pemberian ASI, letakan jari
telunjuk pada sudut mulut bayi dan tekan pelan-pelan sampai mulutnya terlepas dari
putting susu. Kemudian bersihkan dengan kapas kering
5) Sendawakan bayi agar udara yang terhisap saat menyusui dapat dikeluarkan sehingga
perutnya tidak kembung. Hal tersebut dapat dilakukan dengan :
 Meletakkan bayi tegak lurus pada bahu dan tangan ibu menopang kepala bayi
 Meletakkan bayi pada pangkuan ibu, kemudian usap,/tepuk perlahan bayi pada
bagian belakangnya sampai sendawa
 Jika bayi sudah tidur, baringkan miring ke kanan atau tengkurap sehingga udara dari
dalam perut dapat keluar dengan sendirinya
6) Setelah selesai, oleskan ASI setelah selesai menyusui dan biarkan kering sebelum
memakai Bra.

c. Penyimpanan ASI
ASI yang dikeluarkan dapat disimpan untuk beberapa saat dengan syarat :
1) Diudara terbuka atau bebas : 6-8 jam
2) Dilemari ES (4˚C) : 24 jam
3) Dilemari pendingin/beku             : 6 bulan

d. Pemberian ASI Perasan


Jangan diberikan dengan botol atau dot, berikan dengan sendok.

7. Persiapan Persalinan dan Kelahiran Bayi


Rencana persalinan adalah rencana tindakan yang dibuat oleh ibu, anggota,
keluarga dan bidan. Rencana persalinan ini sangat penting karena:
a. Persalinan kadang-kadang dapat diprediksi juga tidak dapat diprediksi, tanggal
kelahiran, fase yang dilewati,apayang terjadi selama proses.
b. Rencana ini tidak harus dalam bentuk tertulis dan biasanya memang tidak tertulis.
c. Sebagai alat komunikasi untuk Bidan dan wanita sebagai sarana untuk mendidik wanita
menyiapkan diri menjadi orang tua dan agar Bidan dapat memahami harapan wanita.
d. Sebagai jalan yang baik untuk menggali keinginan/harapan wanita.
Langkah Membuat rencana persalinan :
a. Tempat persalinan
b. Memilih tenaga kesehatan terlatih
c. Bagaimana menghubungi tenga kesehatan tersebut
d. Bagaimana transportasi ke tempat persalinan
e. Siapa yang akan menemani persalinan
f. Berapa banyak biaya yang dibutuhkan dan bagaimana cara mengumpulkan biaya
ersebut
g. Siapa yang akan menjaga keluarganya jika ibu tidak ada

8. Memantau Kesejahteraan Janin


Pemantauan gerakan janin dapat di lakukan mulai kehamlan 28 mnggu karena
gerakan janin sudah teratur dan kuat.Di lakukan pada saat  janin aktif bergerak yaitu di luar
jam 02.00 – 08.00 WIB .
Menurut varney banyak metode untuk menghitung gerakan janin, adapun
metodenya yaitu
a. Tetapkan waktu yang tetap untuk menghitung gerakan janin setiap hari.
b. Pilih waktu dimana ibu tidak banyak pekerjaan,sudah makan dan waktu yang biasanya
gerakan janin aktif.
c. Catat beberapa waktu yang di butuhkan waktu untuk mencapai 10 gerakan janin dalam
mengisi tabel.
d. Untuk mencapai 10 gerakan tidak boleh lebih dari 10 jam.
e. Jika gerakan kurang dari 10 dalam 10 jam , jika memerlukan waktu lebih dari 10 jam
untuk mencapai 10 gerakan atau tidak ada merasa gerakan selama 10 jam maka klien
harus melakukan NST .

9. Kunjungan Ulang
Biasanya kunjungan ulang dijadwalkan setiap  4 minggu sampai usia kehamilan 28
minggu, selanjutnya setiap 2 minggu sampai usia kehamilan 36 minggu dan seterusnya
setiap minggu sampai masa persalinan. Akan tetapi jadwal kunjungan ini fleksibel dengan
kunjungan minimal sebanyak 4 kali yaitu 1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II
dan 2 kali pada trimester III.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pad kunjungan ulang antara lain :
a. Ibu
1) Tekanan darah
2) Berat badan
3) Tanda bahaya (sakit kepala, perubahan virus, sakit abdomen, nausea, muntah,
pendarahan, disuria, ketuban pecah sebelum waktunya).
4) Tinggi fundus uteri
5) Keadaan serviks
6) Ukuran pelvic

b. Janin
1) Denyut Jantung Janin (DJJ)
2) Ukuran janin (Taksiran Berat Badan Janin/TBBJ)
3) Letak dan presentasi, engagement (masuknya kepala)
4) Aktivitas
5) Kembar atau tunggal
c. Laboratorium
1) Hemoglobin dan hematocrit
2) STS pada trimester III di ulang
3) Kultur untuk gonococcus
4) Protein dalam urin bila diperlukan

10.  Tanda Bahaya Dalam Kehamilan


Pada setiap kunjungan antenatal  bidan harus mengajarkan pada ibu bagaimana
mengenal tanda tanda bahaya,dan menganjurkan untuk datang ke klinik dengan segera
jika mengalami tanda tanda bahaya tersebut.
Enam tanda-tanda bahaya selama periode antenatal  adalah :
a. Perdarahan vagina
b. Sakit kepala yang hebat
c. Perubahan visual secara tiba tiba (pandangan kabur,rabun senja)
d. Nyeri abdomen yang hebat
e. Bengkak pada muka atau tangan
f. Bayi kurang bergerak seperti biasa
2.3 PATHWAY

Perubahan pada ibu


hamil

Perubahan Fisiologis

Sistem Kardiovaskuler

Peningkatan produksi
hormone steroid oleh
plasenta dan korteks
Sistem respirasi
adrenal ↓ Payudara
Desakan uterus ke ↓
Sekresi aldosterone Sistem musculoskeletal
diafragma Estrogen meningkat
↓ ↓
↓ ↓
Retensi air dan Na Peningkatan massa Perubahan Psikologis
Rongga dada sempit Perubahan jaringan
↓ abdomen ↓
↓ mamae
Volume darah ↓ Krisis situasi
Komplien paru ↓
meningkat Penekanan syaraf ↓
terbatas Suplai darah
↓ lumbal Kurang pengetahuan
↓ meningkat
Hemodelusi ↓ ↓
Ventilasi meningkat ↓
↓ Merangsang reseptor Ketidakmampuan
↓ Payudara membesar
Anemia relative nyeri perifer mengakses pelayanan
Pernapasan meningkat dan tegang
↓ ↓ kesehatan
↓ ↓
Hb dan O2 menurun Implus nyeri ke otak ↓
Napas pendek dan ↓
↓ dangkal
Pusing ↓ Gangguan
↓ Resiko
rasa nyaman ketidakefektifan
Nyeri
proses kehamilan
Gangguan pola melahirkan
Resiko jatuh
napas
BAB III

TINJAUAN KASUS

Nama mahasiswa : GUSTI ARYA GUMELAR Tanggal pengkajian : 23 april 2018

NPM : AKBA0009 Ruangan / Rs :Puskesmas Ponggok

DATA UMUM KLIEN

1. Inisial Klien : Ny. Sa


2. Usia : 27 tahun
3. Status Perkawinan : Kawin
4. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
5. Pendidikan terakhir : SMA
Riwayat kehamilan dan persalinan yang lain

No Tahun Jenis penolong jenis Keadaan bayi Masalah


. persalinan waktu lahir kehamilan
1 - - - - - -
2 - - - - - -
3 2018 - - - - -

Pengalaman menyusui : ya Berapa lama : -


Riwayat Ginekologi
1. Masalah Ginekologi : -
2. Riwayat KB :-
Riwayat kehamilan saat ini
HPHT : 10 – 02 – 2018 Taksiran Partus : Bulan 11 tahun 2018
BB sebelum hamil : - TD sebelum hamil :-

TD BB/TD TFU Letak / DJJ Usia Keluhan Data Lain


presentasi janin Getasi
110/70mmH 42 Kg - - - 4 minggu Mual / Hb : 13,6
g morning gldl
sicknss

DATA UMUM PESEHATAN SAAT INI


Usia Obterik : G 3 P1 A1
Usia kehamilan : 4 Minggu
Keadaan umun : Cukup Kesadaran : Compos mentis BB/TB : 42 Kg/ 150 cm
Tanda Vital :
TD : 110/70 mmHg Nadi :80X/menit
Pernafasan : 20X/menit Suhu : 36 C
Kepala Leher
1. Kepala : Simetris, tidak ada luka, rambut bewarna hitam dan bersih, yidak berkentombe dan
tidak mudah rontok, tidak ada nyeri tekan dan benjolan
2. Mata : simetris kiri kanan, konjuctiva tidak anemis, sklera tidak ikterik pupil isokor
3. Hidung : simetris kiri kanan, bersih tidak ada sekret, tidak ada poli, tidak ada nyeri tekan
4. Telinga : simetris kiri kanan, bersih tidak ada serumen, tidak mengalami gangguan
pendengaran, tidak ada nyeri tekan
5. Mulut : bibir lembab, lidah bersih tidak ada stomatitis, gigi tampak bersih tidak ada carries
pada gigi, tidak ada pendarahan gusi, hipersaliva
6. Leher : tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan

DADA
1. Dada : simetris kiri kanan
2. Payu dara : simetris kiri kanan, payu dara membesar, tidak ada lecet atau luka, tidak ada
benjolan maupun nyeri
3. Jantung : denyut jantun gteratur, bunyi jantung S1 S2 lub – dub ( normal ) tidak ada suara
tambahan,
4. Paru : tidak ada bunyi tambahan baik ronchi maupun wheezing

ABDOMEN
1. Tinggi fundus eterus : - cm kontraksi : tidak
Leopold I :-
Leopold II : -
Kiri :-
Leopold III : -
Leopold IV : -
2. Pigmentasi : sawo matang
Striae : tidak
Fungsi pencernaan : berfungsi dengan normal
Masalah kasus :-

PERIENTUM DAN GENETALIA


1. Vagina : Varises : tidak
2. Kebersihan : bersih
3. Keputihan : tidak
4. Jenis/warna : -
5. Konsistansi :-
6. Bau :-
7. Hemorthoid : - derajat : - lokasi : -
8. Berapa lama : - nyeri : tidak
9. Masalah kasus : -

Ektremitas
Ektremitas atas : nomal
Edema : tidak
Varises : tidak
Ektremitas bawah : normal
Edema : tidak
Varices : tidak
Eliminasi
Urine : kebiasaan BAK : 5-6 X/hari
BAB : 2-3x/hari

Istirahat tidur
Pola tidur :6 – 7 jam, frekuensi : -
Keluhan tidak nyaman : tidak
MOBILISASI DAN LATIHAN
Tingkat mobilisasi : -
Latihan senam : -
Masalah kasus : -
NUTRISI DAN CAIRAN
Asupan nutrisi : 4 – 5x/ hari
Asupan cairan : 9 – 10 gelas /hari
Masalah khusus : -
KEADAAN MENTAL
Adaptasi psikolgi : -
Penerimaan terhadap kehamilan : keluarga pasien dan pasien sangat baik menerima
kehadiran
Masalah khusus : -
PERSIAPAN KEHAMILAN

OBAT OBATAN YANG DIKOSUMSI SAAT INI :

Px mengatakan tidak mengonsumsi obat obatan pada saat kehamilan

HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG

Kadar HB 13,6 gldl

RANGKUMAN HASIL PENGKAJIAN


MASALAH :
Pasien mengatakan sering mual ketika melihat air mentah dan mengatakan bahwa tidak
suka mengosumsi makanan yang berkuah ataupun yang bersantan

PERENCANAAN KUNJUNGAN RUMAH

Penatalaksaan yang dilakukan untuk masalah tersebut :

Bagaimana hasilnya :

ANALISA DATA
Nama pasien : Ny. SA

Umur : 27 Tahun

No. Reg : AKBA009

Tanggal Data penunjang Masalah Etiologi


23 april 2018 DS : Gangguan rasa Gangguan adaptasi
- Pasien mengeluh nyaman kehamilan
sering mual ( D0074 )

DO :
- TD : 110/70 mmHg
- N : 80x/menit
- RR : 20x/menit
- S : 36 C
- BB : 42 Kg
- TB : 150 Cm
- KU : Cukup
- Tungor kulit baik
- Kesadaran :
composmentis
- Tidak ada tanda
dehidrasi

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama pasien : Ny. SA


Umur : 27 Tahun

No. Reg : AKBA009

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN DITEMUKAN MASALAH MASALAH TERATASI


Tanggal paraf Tanggal paraf

1. Gangguan rasa nyaman b.d 23/04/201 25/04/2018


gangguan adaptasi kehamilan 8
d.d mengeluh mual

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


Nama pasien : Ny. SA

Umur : 27 Tahun
No. Reg : AKBA009

NO Tanggal Diagnosa Keperawatan TT


1. 23/04/2018 Gangguan rasa nyaman b.d gangguan adaptasi kehamilan
d.d mengeluh mual
( D0074 )

PERENCANAAN KEPERAWATAN
Nama pasien : Ny. SA

Umur : 27 Tahun
No. Reg : AKBA009

INTERVENSI
NO. HARI TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN DAN TINDAKAN RASIONAL
KRITERIA HASIL KEPERAWATAN

1 23/04/2018 Gangguan rasa nyaman b.d Setelah Observasi


gangguan adaptasi dilakukan - Identifikasi
kehamilan d.d mengeluh tindakan pengalaman
mual keperawatan mual
2x24 jam di - Identifikasi
harapkan status penyebab
kenyamanan mual
meningkat - Monitor mual
dengan kriteria
hasil : Terapeutik
- Mual - Kendalikan
menurun faktor
- Kesejahteraa lingkungan
n fisik penyebab
meningkat mual
- Dukungan - Berikan
sosial dari makanan
keluarga dengan
meningkat jumlah kecil
dan menarik

Edukasi
- Anjurkan
istirahat
tidur yang
cukup

Kolaborasi
- Pemberian
antlemetik
( jika perlu )

CATATAN KEPERAWATAN

Nama : NY. SA

Umur : 27 tahun
No. Reg : ABDA009

NO TANGGAL NO DIAGNOSA TINDAKAN TANDA TANGAN

1 23 / 04 / 2018 D0074 - Mengidentifikasi pengalaman


mual
- Mengindentifikasi faktor
menyebab mual
( hasil : jika melihat air )
- TTV : TD : 110/70 mmHg
N : 80x/menit
RR : 20X/menit
2 24 / 04 / 2018 D0074 S : 36 C

- Mengendalikan faktor
lingkungan penyebab mual
- Memberikan makan dalam
jumlah kecil dan menarik
- Menganjurkan istirahat yang
cukup
- TTV : TD : 110/80 mmHg
N : 85x/menit
RR : 20X/menit
S : 36 C

EVALUASI
Nama : NY. SA
Umur : 27 tahun

No. Reg : ABDA009

NO TANGGAL 23/04/2018 TANGGAL 24/04/2018 TANGGAL

1. S: S:
- Px mengeluh mual - Px mengeluh mual
berkurang
O:
- KU : Lemah O:
- TTV : TD : 110/70 mmHg - KU : BAIK
N : 80x/menit - TTV : TD : 110/80 mmHg
RR : 20X/menit N : 85x/menit
S : 36 C RR : 20X/menit
S : 36 C

A : masalah belum teratasi A : Masalah teratasi

P : intervensi di lanjutkan P : intervensi di hentikan

BAB IV
PEMBAHASAN

Analisa asuhan keperawatan pada klien yang mengalami gangguan rasa nyaman karena
sering mual muntah. Penulis akan membahas mulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan,
intervensi keperawatan, implementasi keperawatan, evaluasi keperawatan.

4.1.1 Pengkajian
1. Data subjektif
data subjektif pada tinjauan kasus klien mual muntah dengan masalah
keperawatan gangguan rasa nyaman dengan keluhan utama mual di pagi hari dan
pada saat melihat air.
2. Data objektif
Pada observasi tanda tanda vital di dapatkan hasil keadaan umum lemah, RR
20x/menit, N : 80x/menit, TD : 110/70 mmHg.
4.1.2 Diagnosa keperawatan
Hasil dari pemeriksaan fisik dan pemeriksaan diagnostik menunjukan masalah
yang dialami klien gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gangguan adaptasi
kehamilan ditandai dengan pasien mual. Menurut peneliti gangguan rasa nyaman
disebabkan oleh rasa mual yang berlebihan sehingga menggangu kenyamanan pada
ibu hamil
4.1.3 Intervensi keperawatan
Menurut SDKI tindakan yang harus di lakukan di antarannya Identifikasi
pengalaman mual, Identifikasi penyebab mual, Monitor mual, Kendalikan faktor lingkungan
penyebab mual, Berikan makanan dengan jumlah kecil dan menarik, Anjurkan istirahat
tidur yang cukup, Pemberian antlemetik ( jika perlu )
4.1.4 Implentasi Keperawatan
Implementasi merupakan realisasi rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Kegiatan dalam pelaksanaan juga meliputi pengumpulan data
berkelanjutan, mengobservasi respon klien selama dan sesudah tindakan serta
menilai data yang baru
4.1.5 Evaluasi
Pada hari pertama klien mengalami mual yang berlebih di hari kedua klien
mengatakan mual sudah berkurang dengan keadaan umum membaik dan kondisi
stabil.

BAB V

KESIMPULAN
Dalam kehamilan ada beberapa faktor yang memengaruhi kehamilan yaitu faktor
fisik, psikologis dan faktor lingkungan, sosial, budaya serta ekonomi
a. Faktor Fisik
Beberapa hal yang berhubungan dengan fisik pada ibu hamil, diantaranya:
 Status kesehatan
 Status gizi
 Gaya hidup
b. Faktor Psikologi
Perubahan- perubahan psikis pada wanita selama kehamilan, diantaranya :
 Stressor
 Support keluarga
 Substance abuse
 Partner abuse
c. Faktor Lingkungan
Faktor ini memengaruhi kehamilan dari segi gaya hidup, adat istiadat, fasilitas
kesehatan dan tentu saja ekonomi yang akan memengaruhi keadaan wanita hamil.
Wanita hamil dianjurkan mempunyai kebugaran jantung. Wanita yang secara fisik
bugar lebih dapatmelakukanan persalinan. Akan teteapi gerak badan selama hamil harus
dilakukan dengan bijak. Hindari peningkatan suhu tubuh diatas 38,9°C. Latihan aerobic
dapat meningkatkan suhu tubuh menjadi lebih tinggi dari hari ini, karena itu hati-hati.
Gerakan badan yang ringan baik sekali dan sedapat-dapatnya diudara segar dan sinar
matahari pada pagi hari. Sewaktu beraerobik darah akan dialirkan ke otot dan kulit dan
menjauh dari organ-organ lain, seperti ginjal, rahim, atau hati. Kebanyakan ahli
menyarankan agar anda menghindari olahraga sampai 70 – 80% dari kadar olahraga pra
kehamilan. Selama kehamilan jagalah agar denyut nadi anda dibawah 140 kali permenit.

DAFTAR PUSTAKA

Asrinah, dkk.2010.  Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta: Graha Ilmu


MIMS Bidan. Edisi pertama. 2010
Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa & NANDA NIC-NOC. Yogyakarta :
Mediaction. Nursalam. 2011.

Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Edisi 2. Nursalam. 2014

Anda mungkin juga menyukai