Anda di halaman 1dari 17

PENDAHULUAN

Nyeri punggung bawah adalah gejala yang paling sering timbul di masyarakat kita.
Hampir setiap orang pernah mengalami episode nyeri punggung bawah di sepanjang hidupnya.
Nyeri dapat bervariasi dari berat dan berlangsung lama sampai sedang dan sebentar. Ini akan
membaik dalam beberapa minggu bagi kebanyakan orang.
Anamnesa dan pemeriksaan fisik memegang peranan penting untuk bisa mengetahui
penyebab dari terjadinya nyeri punggung bawah ini seperti, riwayat trauma, demam, riwayat
kanker, penggunaan steroid yang lama, dan lain-lain.

Definisi
Low back pain (LBP) atau nyeri punggung bawah termasuk salah satu dari gangguan
muskuloskeletal, gangguan psikologis dan juga gangguan akibat dari mobilisasi yang salah. LBP
menyebabkan timbulnya rasa pegal, linu, ngilu, atau tidak enak pada daerah lumbal berikut
sakrum. LBP diklasifikasikan kedalam 2 kelompok, yaitu kronik dan akut. LBP akut akan terjadi
dalam waktu kurang dari 12 minggu. Sedangkan LBP kronik terjadi dalam waktu 3 bulan. Yang
termasuk dalam faktor resiko LBP adalah umur, jenis kelamin, faktor indeks massa tubuh yang
meliputi berat badan, tinggi badan pekerjaan, dan aktivitas / olahraga.

Struktur Punggung dan Organ Lain yang Berdekatan


Garis besar struktur punggung bawah adalah sebagai berikut:
a. Kolumna vertebralis dengan jaringan ikatnya termasuk, diskus intervertebralis dan
nukleus pulposus.
b. Jaringan saraf yang meiputi konus medularis, filum terminalis, duramater, dan
araknoid, radiks dengan saraf spinalnya.
c. Pembuluh darah dan muskulus atau otot skelet.
Organ lain di luar struktur punggung bawah adalah traktus digestivus, traktus urinarius,
traktus genitalis. Sementara itu masih ada lagi satu struktur yanng tak akan pernah terlihat,
akan tetapi dapat sangat berperan dalam hal terjadinya keluhan NPB. Struktur tadi ialah
status mental atau kondisi psikologis.

1
Kolumna vertebralis
Kolumna vertebralis ini terbentuk oleh unit – unit fungsional yang terdiri dari segmen
anterior dan segmen posterior.
1. Segmen anterior
Sebagian besar fungsi segmen ini adalah sebagai penyangga badan. Segmen ini
meliputi korpus vertebra dan diskus intervertebralis yang diperkuat oleh ligamentum
longitudinale anterior dan ligamentum longitudinale posterior.
Ligamentum longitudinale posterior membentang dari oksiput sampai sakrum; di daerah
setinggi vertebra lumbal ke satu menyempit sehingga di bagian akhir tinggal separuh di
bagian atas.
Hal ini mungkin untuk mempermudah gerakan vertebra di daerah lumbal, namun hal ini juga
menyebabkan tidak terlindunginya daerah posterolateral diskus intervertebralis sehingga
diskus ini lebih mudah mendesak ke dalam kanalis spinalis, yang dalam kenyataannya
banyak dijumpai.
2. Segmen posterior
Segmen ini dibentuk oleh arkus, prosesus transversus dan prosesus spinosus. Satu
sama lain dihubungkan dengan sepasang artikulasi dan beberapa ligamentum serta otot.
Gerakan tubuh yang terbanyak ialah gerakan fleksi dan ekstensi, dan gerakan ini paling
banyak dilakukan oleh sendi L5 – S1, yang dimungkinkan oleh bentuk artikulasinya tidak
datar tetapi membentuk sudut 30 derajat dengan garis datar. Titik tumpu berat badan terletak
kira – kira 2,5cm di depan S2. Titik ini penting karena setiap pemindahan titik tersebut akan
memaksa tubuh untuk mengadakan kompensasi dengan jalan mengubah sikap.
3. Diskus intervertebralis
Diskus ini terdiri dari anulus fibrosus dan nukleus pulposus. Anulus vibrasus terdiri
dari beberapa anyaman serabut fibro elastik yag tersusun sedemikian rupa sehingga tahan
untuk mengikuti gerakan vertebra atau tubuh. Tepi atas dan tepi bawahnya melekat pada
korpus vertebra.
Di tengah – tengah anulus tadi terdapat suatu bahan kental dari mukopolisakarida
yag banyak mengandung air. Mulai usia dekade kedua, anulus dan nukleus tadi mengalami
perubahan. Serabut fibroelastik mulai putus yang sebagian diganti jaringan dan sebagian lagi

2
rusak; hal ini berlangsung terus menerus sehingga terbentuk rongga – rongga dalam anulus
yang kemudian di isi bahan dari nukleus pulposus.
Nukleus pulposus juga mengalami perubahan yaitu kadar air berkurang. Dengan
demikian terjadi penyusutan nukleus dan bertambahnya ruangan dalam anulus sehingga
terjadi penurunan tekanan intradiskus. Hal ini menyebabkan :
a. Jarak antar vertebra akan mengecil atau memendek, dengan akibat terlepasnya
ligamentum longitudinale posterior dan anterior, sehingga terbentuk rongga antara
vertebra dengan ligamentum yang kemudian di isi jaringan fibrosis dan mengalami
pengapuran. Hal terakhir ini dikenal sebagai osteofit, yang apabila terlalu besar atau
menonjol dapat menekan medula spinalis atau mempersempit kanalis spinalis.
b. Mendekatnya kapsul sendi posterior sehingga timbul rangsangan sinovial.
c. Materi nukleus pulsposus yang masuk ke dalam rongga – rongga di anulus makin banyak
dan makin mendekati lapisan terluar sehingga bila secara mendadak tekanan intradiskus
naik maka isi nukleus akan menonjol keluar dan terjadilah hernia nukleus pulposus.

ETIOLOGI
Low back pain dapat dihubungkan dengan hal-hal sebagai berikut :
1. Proses degeneratif, meliputi : Spondilosis, HNP, stenosis spinalis, osteoartritis.
Perubahan degeneratif pada vertebrata lumbosakralis dapat terjadi pada korpus
vertebrae berikut arkus dan prosessus artikularis serta ligamenta yang menghubungkan
bagian-bagian ruas tulang belakang satu dengan yang lain. Dulu proses ini dikenal
sebagai osteoartrosis deforman, tapi kini dinamakan spondilosis. Perubahan degeneratif
ini juga dapat menyerang anulus fibrosis diskus intervertebralis yang bila tersobek dapat
disusul dengan protusio diskus intervertebralis yang akhirnya menimbulkan hernia
nukleus pulposus (HNP). Unsur tulang belakang lain yang sering dilanda proses
degeneratif ini adalah kartilago artikularis yang dikenal sebagai osteoartritis.
2. Penyakit Inflamasi
LBP akibat inflamasi terbagi 2 yaitu artritis rematoid yang sering timbul sebagai
penyakit akut dengan ciri persendian keempat anggota gerak terkena secara serentak atau
selisih beberapa hari/minggu, dan yang kedua adalah pada spondilitis angkilopoetika,

3
dengan keluhan sakit punggung dan sakit pinggang yang sifatnya pegal-kaku dan pada
waktu dingin dan sembab linu dan ngilu dirasakan.
3. Osteoporotik
Sakit pinggang pada orang tua dan jompo, terutama kaum wanita, seringkali
disebabkan oleh osteoporosis. Sakit bersifat pegal, tajam atau radikular.bab linu dan ngilu
dirasakan.
4. Kelainan Kongenital
Anomali kongenital yang diperlihatkan oleh foto rontgen polos dari vertebrae
lumbosakralis sering dianggap sebagai penyebab LBP meskipun tidak selamanya benar.
Contohnya adalah lumbalisasi atau adanya 6 bukan 5 korpus vertebrae lumbalis
merupakan variasi anatomik yang tidak mengandung arti patologik. Demikian pula pada
sakralisasi, yaitu adanya 4 bukan 5 korpus vertebrae lumbalis.
5. Gangguan Sirkulatorik
Aneurisma aorta abdominalis dapat membangkitkan LBP yang hebat dan dapat
menyerupai sprung back atau HNP. Gangguan sirkulatorik yang lain adalah trombosis
aorta terminalis yang perlu mendapat perhatian karena mudah didiagnosa sebagai HNP.
Gejalanya disebut sindrom Lerichie. Nyeri dapat menjalar sampai bokong, belakang paha
dan tungkai kedua sisi.3
6. Tumor
Dapat disebabkan oleh tumor jinak seperti osteoma, penyakit Paget,
osteoblastoma, hemangioma, neurinoma,meningioma. Atau tumor ganas yang primer
seperti myeloma multipel maupun sekunder seperti macam-macam metastasis.
7. Toksik
Keracunan logam berat, misalnya radium.
8. Infeksi
Akut disebabkan oleh kuman piogenik (stafilokokus, streptokokus) dan kronik
contohnya pada spondilitis tuberkulosis (penyakit Pott), jamur, osteomielitis kronik
9. Problem Psikoneurotik
Histeria atau depresi, malingering, LBP kompensatorik. LBP yang tidak
mempunyai dasar organik dan tidak sesuai dengan kerusakan jaringan atau batas-batas
anatomis.

4
Fisiologi Nyeri
Rangsangan nyeri yang dapat berupa rangsangan mekanik, ternik atau suhu, kimiawi
dan campuran, diterima oleh reseptor yang terdiri dari akhiran saraf bebas yang mempunyai
spesifikasi. Di sini ada dua kelompok yaitu :
1. Yang berganti neuron dilamina I yang kemudian menyilang linea mediana membentuk
jaras anterolateral yang langsung ke talamus, sistem ini disebut sistem neospinotalamik
yang menganyarkan rangsangan secara cepat
2. Bersinaf dilamina V kemudian menyilang linea mediana membentuk jaras anterolateral
dan bersinapsis disubstansia retikularis batang otak dan di talamus. Sistem ini disebut
sistem paleospinotalamik yang menghantarkan perasaan nyeri yang kronik dan kurang
terlokalisasi.

Mekanisme Nyeri
1. Nyeri Inflamasi
 Stimuli menyebabkan inflamasi jaringan menyebabkan perubahan komponen
nosiseptif  Jaringan yang inflamasi mengeluarkan mediator inflamasi
(prostaglandin, bradykinin)  Mediator inflamasi mengaktivasi/mensensitasi
nosiseptor langsung/ tidak langsung  menyebabkan nyeri & sensitasi nosiseptor
menyebabkan hiperalgesia
 Dua jenis hiperalgesia: primer & sekunder
 Hiperalgesia primer dibangkitkan stimulasi termal & mekanikal; sementara
hiperalgesia sekunder hanya mekanikal
 Hiperalgesia sekunder terjadi karena kemampuan neuron di kornu dorsalis medula
spinalis memodulasi transmisi impuls neuronal
2. Nyeri Neuropatik
 Nyeri neuropatik pada pasien NPB : penekanan/jeratan radiks oleh HNP,
penyempitan kanalis spinalis, pembengkakan artikulasio/jaringan sekitar, fraktur
mikro, penekanan tumor dan sebagainya.
Iritasi serabut saraf menyebabkan :

5
1. Penekanan hanya terjadi pd selaput pembungkus saraf yang kaya nosiseptor dari
nervi nervorum yang menimbulkan nyeri inflamasi. Nyeri dirasakan sepanjang
distribusi saraf dan bertambah bila peregangan serabut saraf
2. Penekanan serabut saraf sehingga terjadi gangguan keseimbangan neuron sensorik
melalui perubahan molekuler. Perubahan molekuler menyebabkan aktivitas SSA
abnormal dengan timbulnya aktivitas ektopik (aktivitas di luar
nosiseptor),akumulasi saluran ion Na dan saluran lain di daerah lesi.
 Penumpukan saluran ion Na & saluran ion baru di daerah lesi menyebabkan
timbulnya mechano-hot-spot yg sangat peka rangsang makanis & temperatur
(mekanikal & termal hiperalgesia)
 Aktivitas ektopik menyebabkan timbulnya nyeri neuropatik spontan:parestesia,
disestesia, nyeri seperti kesetrum listrik dsb
 Terjadinya hiperalgesia & alodinia pada nyeri neuropatik disebabkan fenomena wind-
up, LTP (Long-term Potentiation) & perubahan fenotip Aβ2

Faktor Resiko
Banyak faktor yang dapat meningkatkan resiko terjadinya Nyeri Punggung Bawah :
1. Keseharian seperti pengguna tembakau, kurangnya latihan atau olahraga dan juga
inadekuat nutrisi yang dapat mempengaruhi kesehatan diskus
2. Usia, perubahan biokimia yang natural menyebabkan diskus menjadi lebih kering yang
akhirnya menyebabkan kekakuan atau elastisitas dari diskus
3. Postur tubuh yang tidak proporsional yang dikombinasikan dengan mekanisme gerak
tubuh yang tidak benar dapat menyebabkan stres dari lumbal spine
4. Berat tubuh
5. Trauma
Beberapa membagi faktor resiko menjadi :
1. Faktor resiko fisiologis : usia 20-50 tahun, kurangnya latihan fisik, postur tubuh yang
tidak anatomis, kegemukan, scoliosis berat (Kurvutura berat >80), HNP, spondilitis,
spinal stenosis, osteoporosis, merokok
2. Faktor resiko lingkungan : duduk terlalu lama, terlalu lama menerima getaran, terpelintir.
3. Faktor resiko psikososial : tidak nyaman dalam bekerja, depresi dan stres.

6
Penyebab Nyeri Punggung Bawah
Kondisi Hubungan dengan klinik

LBP tidak spesifik (mekanik, nyeri Tidak ada gangguan saraf, nyeri terlokalisir di
sendi, osteoarthritis,spasme otot) area lumbosacral
Sciatica / herniasi diskus Punggung-ekstremitas inferior berhubungan,
pola spasme radikuler, lassegue (+)

Fraktur spina (fraktur kompresi) Riwayat trauma (+), osteoporosis, nyeri


terlokalisir pada spina

Spondylolysis Pada atlet muda nyeri pd ekstensi spina,


gambaran defek pada interartikularis pd foto
obliq
Proses keganasan (multiple Berat badan turun tanpa sebab yg jelas, demam,
myeloma), metastase gambaran serum protein abnormal pada
elektroporesis, riwayat keganasan

Penyakit jaringan ikat (SLE) Demam, LED, antinuclear antibodies (+),


scleroderma, rheumatoid arthritis
Infeksi (disc space, spinal Demam, penyalahgunaan obat terlarang IV,
tuberculosis) riwayat TB

Aneurisma aorta abdominal Tidak dapat mnemukan posisi yg nyaman, LBP


tidak hilang dengan istirahat, teraba masa
berdenyut di abdomen

Sindrom kauda equina (spinal Retensi urin, gangguan miksi & defekasi,
stenosis) anestesi saddle, kelemahan ekstremitas inferior
secara progresif

Hiperparathyroidism Berhubungan dgn hypercalcemia, batu ginjal,


konstipasi

Ankylosing spondylitis (morning Laki-laki usia 20, HLA-B27 antigen (+), family
stiffness) history (+), LED

Batu ginjal Nyeri flank area yang kolik ke arah groin,


hematuria, tidak dapat menemukan posisi yg
nyaman
Klasifikasi

7
A. Berdasarkan perjalanan klinis
1. Acute Low Back Pain
Rasa nyeri yang menyerang secara tiba – tiba, keluhan dirasakan kurang dari 6
minggu. Rasa ini dapat hilang atau sembuh. Acute Low Back Pain dapat disebabkan
karena luka traumatik seperti kecelakan mobil atau terjatuh, rasa nyeri dapat hilang
sesaat kemudian. Kejadian tersebut dapat merusak jaringan, juga dapat melukai otot,
ligamen dan tendon. Sampai saat ini penatalaksanaan awal nyeri pingang akut
terfokus pada istirahat dan pemakain analgetik.
2. Chronic Low Back Pain
Rasa nyeri yang menyerang lebih dari 3 bulan atau rasa nyeri yang berulang – ulang
atau kambuh kembali. Fase ini biasanya memiliki onset yang berbahaya dan sembuh
pada waktu yang lama. Chronic low back pain dapat terjadi karena osteoartritis,
rheumatoidarthritis, proses degenerasi discus intervertebralis dan tumor.

B. Berdasarkan keluhan nyeri


Keluhan nyeri yang beragam pada pasien NPB dan nyeri diklasifikasikan sebagai nyeri
yang bersifat lokal, radikular, dan menjalar ( refered pain 0 atau spasmodik :
1. Nyeri yang bersifat lokal
Nyeri lokal yang berasal dari proses patologik yang merangsang ujung saraf
sensorik, umumnya menetap , namun dapat pula interminten, nyeri dipengaruhi
perubahan posisi, bersifat tajam atau tumpul.
2. Nyeri radikular
Nyeri radikular berkaitan erat dengan distribusi radiks saraf saraf spinal (spinal
never root), dan keluhan ini lebih dirasakan berat pada posisi yang mengakibatkan
tarikan seperti membungkuk dan berkurang dengan istirahat.
3. Nyeri menjalar (referred pain)
Nyeri alih atau menjalar dari pelvis visera umum yang mengenai dermatom tertentu,
bersifat tumpul dan terasa lebih dalam.

C. Berdasarkan karakteristik NPB

8
Nyeri punggung bawah disebabkan oleh berbagai kelainan atau perubahan patologik
yang mengenai berbagai macam organ atau jaringan tubuh.

1. NPB Viserogenik
NPB Viserogenik disebabkan oleh adanya proses patologik ginjal atau visera
didaerah pelvis, serta tumor retroperitonial. Riwayat nyeri biasanya dapat dibedakan
dengan NPB yang bersifat spondilogenik. Nyeri viserogenik ini tidak bertambah berat
dengan aktivitas tubuh, dan sebaliknya tidak berkurang dengan istirahat. Penderita NPB
viserogenik yang mengalami nyeri hebat akan selalu menggeliat dalam upaya untuk
meradakan perasaan nyerinya. Sementara itu NPB spondilogenik akan lebih memilih
berbaring diam dalam posisi tertentu yang paling meredakan rasa nyerinya.
Adanya ulserasi atau tumor didinding ventrikulus dan duodenum akan
menimbulkan induksi nyeri didaerah epigastrium. Tetapi bila dinding bagian belakang
turut terlibat dan terutama apabila ada perluasan retroperitoneal, maka nyeri mungkin
juga akan terasa di punggung. Nyeri tadi biasanya terasa digaris tengah setinggi lumbal
pertama dan dapat naik sampai torakal ke-6.

2. NPB Vaskulogenik
Aneurisma atau penyakit vaskular perifer dapat menimbulkan nyeri punggung
atau nyeri menyerupai iskialgia. Aneurisma abdominal dapat menimbulkan NPB
dibagian dalam dan tidak ada hubungannya dengan aktivitas tubuh. Insufisiensi arteria
glutealis superior dapat menimbulkan nyeri dibagian pantat, yang makin memperberat
pada saat berjalan akan mereda pada saat diam berdiri. Nyeri ini dapat menjalar
kebawah, sehingga mirip dengan iskialgia, tetapi nyeri ini tidak berpengaruh terhadap
presipitasi tertentu, misalnya membungkuk dan mengangkat benda berat.
Klaudikasio intermintens- nyeri interminten di betis sehubungan dengan
penyakit vaskular perifer, suatu saat akan sangat menyerupai iskialgia yang disebabkan
oleh iritasi radiks. Namun demikian, dengan adanya riwayat yang khas ialah nyeri yang
makin berat pada saat berjalan, dan kemudian mereda pada saat diam berdiri, tetap
memberikan gambaran ke aarah insufiensi vaskular perifer.
3. NPB Neurogenik

9
Keadaan patologik pada saraf dapat menyebabkan NPB yaitu pada :
a. Neoplasma
Neoplasma intrakanalis spinal yang sering ditemukan adalah neurinoma,
hemangioma, ependimoma, dan meningioma. Nyeri yang diakibatkan neoplasma ini
sering sulit dibedakan dengan nyeri akibat HNP. Pada umumnya gejala pertama
adalah nyeri kemudian timbul gejala neurologik yaitu gangguan motorik,
sensibilitas, dan vegetatif. Rasa nyeri sering timbul waktu sedang tidur sehingga
membangunkan penderita. Rasa nyeri berkurang kalau untuk berjalan. Dengan
demikian penderita cenderung bangkit dari tempat tidur untuk berjalan – jalan.
b. Araknoiditis
Pada araknoiditis terjadi perlengketan-perlengketan. Nyeri timbul bila terjadi
penjepitan terhadap radiks oleh perlengketan tersebut.
c. Stenosis kanalis spinalis
Menyempitnya kanalis spinalis disebabkan oleh karena proses degenerasi diskus
intervetebralis dan biasanya disertai oleh ligamentum flavum. Gejala klinik yang
timbul ialah adalah klaudikasio interminten yang disertai rasa kesemutan dan pada
saat penderita istirahat maka rasa nyerinya masih tetap ada. Bedanya dengan
klaudikasio interminten pada penyumbatan arteri ialah disini denyut nadi hilang dan
tidak rasa kesemutan.

4. NPB Spondilogenik
NPB spondilogenik adalah suatu nyeri yang disebabkan oleh berbagai proses patologik
di kolumna vertebralis yang terdiri dari unsur tulang (osteogenik), diskus
intervertebralis (diskogenik) dan miofasial (miogenik) dan proses patologik di
artikulasio sakroiliaka.

a. NPB Osteogenik sering disebabkan:


- Radang atau infeksi, misalnya osteomielitis vertebral dan spondilitis
tuberkulosa.
- Trauma yang menyebabkan fraktur maupun spondilositesis (bergesernya korpus
vertebra terhadap korpus vertebra di bawahnya)

10
- Keganasan, dapat bersifat primer (terutama mieloma multipleks) maupun
sekunder/metastatik yang berasal dari proses keganasan di kelenjar tiroid, paru –
paru, payudara, hati, prostat dan ovarium.
- Kongenital, misalnya skoliosis dan lumbal. Nyeri yang timbul disebabkan oleh
iritasi dan peradangan selaput artikulasi posterior satu sisi.
- Metabolik, misalnya osteoporosis, osteofibrosis.

b. NPB Diskogenik :
- Spondilosis, ini disebabkan oleh proses degenerasi yang progresif pada diskus
intervertebralis, yang mengakibatkan makin menyempitnya jarak antar vertebra
sehingga mengakibatkan terjadinya osteofit, penyempitan kanalis spinalis dan
foramen intevertebrale dan iritasi persendian posterior. Rasa nyeri pada
spondilosis ini disebabkan oleh terjadinya osteoartritis dan tertekannya radiks
oleh kantung duramater yang mengakibatkan iskemia dan radang. Pada foto
rontgen lumbal orang usia lanjut sering ditemukan gambaran spondilosis
mskipun tidak ada keluhan NPB. Oleh karena itu, bila pada manusia usia lanjut
ada keluhan NPB dan ditemukan spondilosis, maka masih perlu dicari
kemungkinan penyebab yang lain. Gejala neurologiknya timbul karena
gangguan pada radiks , yaitu gangguan sensabilitas dan motorik (paresis,
fasikulasi dan mungkin atrofi otot). Nyeri akan bertambah apabila tekanan
cairan serebrospinal dinaikkan dengan cara mengejan (percobaan Valsava) atau
dengan menekan kedua vena jugularis (percobaan Naffziger).
- Hernia nukleus pulposus (HNP), ialah keadaan dimana nukleus pulposus keluar
menonjol untuk kemudian menekan ke arah kanalis spinalis melalui anulus
fibrosus yang robek. Penonjolan dapat terjadi di bagian lateral dan ini yang
banyak terjadi, disebut HNP lateral, dapat pula di bagian tengah dan disebut
HNP sentral.
Dasar terjadinya HNP ini adalah proses degenerasi diskus intervertebralis, maka
banyak terjadi pada usia pertengahan. Pada yang berusia muda mungkin ada
faktor penyebab yang lain. Ada umumnya HNP didahului oleh aktivitas yang
berlebihan misalnya mengangkat benda berat (terutama secara mendadak),

11
mendorong benda berat. Laki – laki banyak mengalami HNP daripada wanita.
Gejala yang timbul pertama kali adalah rasa nyeri di punggung bawah disertai
nyeri di otot – otot sekitar lesi dan nyeri tekan di temapt tadi. Hal ini disebabkan
oleh spasme otot dan spasme ini menyebabkan mengurangnya lordosis lumbal
dan terjadi skoliosis. HNP sentral akan menimbulkan paraparese flaksid,
parestesi dan retensi urin. HNP lateral kebanyakan terjadi pada L5-S1 dan L4-
L5. Pada HNP lateral L5-S1 antara rasa nyeri terdapat di punggung bawah, di
tengah –tengah antara kedua pantat dan betis, belakang tumit, dan telapak kaki.
Di tempat – tempat tersebut akan terasa nyeri bila ditekan. Kekuatan ekstensi
jari ke V kaki berkurang dan refleks achiles negatif. Pada HNP latelar L4 – L5
rasanyeri dan nyeri tekan didapatkan di punggung bawah, bagian lateral pantat,
tungaki bawah bagian lateral, dan di dorsum pedis. Kekuatan ekstensi ibu jari
kkai berkurang dan refleks patela negatif. Sensabilitas pada dermatom yang
sesuai dengan radiks yang terkena menurun.
- Spondilitis ankilosa, proses ini biasanya mulai dari sendi sakroiliaka yang
kemudian menjalar ke atas, daerah leher, gejala permulaan berupa rasa kaku di
punggung bawah waktu bangun tidur dan hilang setelah mengadakan gerakan.
Pada foto rontgen terlihat gambaran yang mirip dengan ruas – ruas bambu
sehingga bamboo spine.
c. NPB Miogenik : disebabkan ketegangan otot, spasme otot, defisiensi otot, otot yang
hipersensitif.
- Ketegangan otot,disebabkan oleh sikap tegang yang konstan atau berulang –
ulang pada posisi yang sama akan memendekkan otot yang akhirnya akan
menimbulkan perasaan nyeri. Keadaan ini tidak akan terlepas dari kebiasaan
buruk atau sikap tubuh yang tidak atau kurang fisiologik. Pada struktur yang
normal, kontraksi otot – otot menjadi lelah, maka ligamentum yang kurang
elastis akan menerima beban yang lebih berat. Rasa nyeri timbul oleh karena
iskemia ringan pada jaringan otot, regangan yang berlebihan pada perlekatan
miofasial terhadap tulang, serta regangan pada kapsula.
- Spasme otot atau kejang, disebabkan oleh gerakan yang tiba – tiba dimana
jaringan otot sebelumnya dalam kondisi yang tegang atau kaku atau kurang

12
pemanasan. Spasme otot ini memberi gejala khas, ialah dengan adanya kontraksi
otot ini memberikan gejala yang khas, ialah dengan adanya kontraksi otot yang
disertai nyeri yang hebat. Setiap gerakan akan memperberat rasa nyeri sekaigus
menambah kontraksi.
- Defisiensi otot, disebabkan oleh kurang latihan sebagai akibat dari mekanisme
yang berlebihan, tirah baring yang terlalu lama maupun karena mobilisasi.
- Otot yang hipersensitif, akan menciptakan satu daerah kecil yang apabila
dirangsang akan menimbulkan rasa nyeri dan menjalar ke daerah tertentu (target
area). Daerah kecil tadi disebut sebagai noktah picu, dalam pemeriksaan klinik
terhadap penderita NPB, tidak jarang dijumpai adanya noktah picu ini. Tidak ini
apabila ditekan dapat menimbulkan rasa nyeri bercampur rasa sedikit nyaman.

5. NPB Psikogenik
Pada umumnya disebabkan oleh ketegangan jiwa atau kecemasan, dan depresi atau
campuran antara kecemasan dan depresi. Pada anamnesis akan terungkap bahwa
penderita mudah tersinggung, sulit tertidur atau mudah terbangun di malam hari tetapi
akan sulit untuk tidur kembali, kurang tenang atau mudah terburu – buru tanpa alasan
yang jelas.

Tanda dan Gejala


Berdasarakan pemeriksaan yang cermat, LBP dapat dikategorikan ke dalam kelompok :

A. Simple Back Pain (LBP sederhana) dengan karakteristik :


- Adanya nyeri pada daerah lumbal atau lumbosacral tanpa penjalaran atau keterlibatan
neurologis
- Nyeri mekanik, derajat nyeri bervariasi setiap waktu, dan tergantung dari aktivitas
fisik
- Kondisi kesehatan pasien secara umum adalah baik.

13
B. LBP dengan keterlibatan neurologis, dibuktikan dengan adanya 1 atau lebih tanda atau
gejala yang mengindikasikan adanya keterlibatan neurologis
- Gejala : nyeri menjalar ke lutut, tungkai, kaki ataupun adanya rasa baal di daerah
nyeri
- Tanda : adanya tanda iritasi radikular, gangguan motorik maupun
sensorik/refleks.

C. Red flag a LBP dengan kecurigaan mengenai adanya cedera atau kondisi patologis yang
berat pada spinal. Karakteristik umum :
- Trauma fisik berat seperti jatuh dari ketinggian ataupun kecelakaan kendaraan
bermotor
- Nyeri non mekanik yang konstan dan progresif
- Ditemukan nyeri abdomen dan atau thoracal
- Nyeri hebat pada malam hari yang tidak membaik dengan posisi terlentang
- Riwayat atau adanya kecurigaan kanker, HIV, atau keadaan patologis lainnya
yang dapat menyebabkan kanker
- Penggunaan kortikosteroid jangka panjang
- Penurunan berat badan yang tidak diketahui sebabnya, menggigil dan atu demam
- Fleksi lumbal sangat terbatas dan persisten
- Saddle anestesi, dan atau adanya inkonentinensia urin
- Risiko terjadinya kondisi yang lebih berat adalah awitan NPB pada usia kurang
dari 20 tahun atau lebih dari 55 tahun.

D. LBP akibat sikap yang salah


- Sering dikeluhkan sebagai rasa pegal yang panas pada pinggang, kaku dan tidak
enak namun lokasi tidak jelas.
- Pemeriksaan fisik menunjukkan otot-otot paraspinal agak spastik di daerah
lumbal, namun motalitas tulang belakang bagian lumbal masih sempurna,
walaupun hiperfleksi dan hiperekstensi dapat menimbulkan perasaan tidak enak
- Lordosis yang menonjol
- Tidak ditemukan gangguan sensibilitas, motorik, dan refleks pada tendon

14
- Foto rontgen lumbosakral tidak memperlihatkan kelainan yang relevan.
E. Pada Herniasi Diskus Lumbal
- Nyeri punggung yang onsetnya perlahan-lahan, bersifat tumpul atau terasa tidak
enak, sering intermiten, wala kadang onsetnya mendadak dan berat.
- Diperhebat oleh aktivitas atau pengerahan tenaga serta mengedan, batuk atau
bersin.
- Menghilang bila berbaring pada sisi yang tidak terkena dengan tungkai yang sakit
difleksikan.
- Sering terdapat spasme refleks otot-otot paravertebrata yang menyebabkan nyeri
sehingga membuat pasien tidak dapat berdiri tegak secara penuh.
- Setelah periode tertentu timbul skiatika atau iskialgia.

F. LBP pada Spondilosis


- Kompresi radiks sulit dibedakan dengan yang disebabkan oleh protrusi diskus,
walaupun nyeri biasanya kurang menonjol pada spondilisis
- Dapat muncul distesia tanpa nyeri pada daerah distribusi radiks yang terkena
- Dapat disertai kelumpuhan otot dan gangguan refleks
- Terjadi pembentukan osteofit pada bagian sentral dari korpus vertebra yang
menekan medula spinalis
- Kauda ekuina dapat terkena kompresi pada daerah lumbal bila terdapat stenosis
kanal lumbal.

G. LBP pada Spondilitis Tuberkulosis


- Terdapat gejala klasik tuberkulosis seperti penurunan berat badan, keringa malam,
demam subfebris, kakeksia. Gejala ini sering tidak menonjol.
- Pada lokasi infeksi sering ditemukan nyeri vertebra/lokal dan menghilang bila
istirahat.
- Gejala dan tanda kompresi radiks atau medula spinalis terjadi pada 20% kasus
(akibat abses dingin)
- Onset penyakit dapat gradual atau mendadak (akibat kolaps vertebra dan kifosis)

15
- Diawali nyeri radikular yang mengelilingi dada atau perut, diikuti paraparesis
yang lambat laun makin memberat, spastisitas, klonus, hiperrefleksia dan refleks
Babinsky bilateral. Dapat ditemukan deformitas dan nyeri ketok tulang vertebra.
- Penekanan mulai dari bagian anterior sehingga gejala klinis yang muncul
terutama gangguan motorik.

H. LPB pada Spondilitis Ankilopoetika


- Biasanya dirasakan pada usia 20 tahun.
- Tidak hilang dengan istirahat dan tidak diperberat oleh gerakan.
- Pemeriksaan fisik menunjukkan pembatasan gerakan di sendi sakrolumbal dan
seluruh tulang belakang lumbal.
- Laju endap darah meninggi.
- Terjadi osifikasi ligamenta interspinosa

16
DAFTAR PUSTAKA

1. www. America Academy of Orthopaedic Surgeon.org

2. Bratton, Robert L. Assessment And Management Of Acute Low Back Pain. The

American academy of family physician. November 15, 1999 (online www.aafp.org 22

Mei 2007 19.00 pm)

3. P. croft, A .Papageorgius, R.McNelly. Low Back Pain. HCNA chap.3. 2000. (online

www. HCNA.org. tgl 23/5/2007)

4. Waddel. G, A.K.Burton. Occupational Health Guideline for The Management Low Back

Pain at Work Evidence Review. Occup Med vol.51no. 2 pp 124 – 135. Oxford University

Press. Great Britain. 2001

17

Anda mungkin juga menyukai