Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

SISTEM PERNAPASAN DAN PEREDARAN DARAH

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Konsep Dasar IPA


Dosen Pengampu : Desi Wulandari, S. Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :
1. Mutiara Shegefandini (1401420179)
2. Putri Norma Puspitaningrum (1401420189)
3. Ita Mutiara Dewi (1401420219)
4. Yusuf Rosyid Ridho (1401420229)

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur kehadirat Allah SWT. karena telah memberikan kesempatan pada kami untuk
menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah
berjudul Sistem Pernapasan dan Peredaran Darah dengan tepat waktu. Makalah ini disusun guna
memenuhi tugas dari Ibu Desi Wulandari, S. Pd., M. Pd. selaku dosen mata kuliah Konsep Dasar
IPA. Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Desi Wulandari, S. Pd., M.
Pd. selaku dosen mata kuliah Konsep Dasar IPA karena tugas yang telah diberikan ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni. Kami juga mengucapkan
terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini. Semoga
Allah SWT. senantiasa membalas dengan kebaikan yang berlipat ganda.

Kami dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari semua pihak akan kami terima demi
kesempurnaan makalah ini. Harapan kami semoga makalah ini dapat memberikan manfat bagi
kita semua.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Blora, 3 November 2020


DAFTAR ISI

JUDUL ...................................................................................................................................
KATA PENGANTAR.............................................................................................................
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………
A. Latar Belakang……………………………………………………………………..........
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………….
C. Tujuan...............................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………….
A. Alat Pernapasan Pada Manusia…………………………………………………………..
B. Mekanisme Pernapasan Pada Manusia………………………………………………….
C. Gangguan Pada Sistem Pernapasan Manusia……………………………………………
D. Sistem Pernapasan Pada Hewan……………………………………………………………
E. Alat Peredaran Darah Pada Manusia……………………………………………………
F. Peredaran Darah Pada Manusia…………………………………………………………
G. Kelainan Yang Terjadi Pada Peredaran Darah Manusia………………………………..
H. Peredaran Darah Pada Hewan…………………………………………………………..
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………….
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………...
B. Saran ………………………………………………………………………………........
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai makhluk hidup kita masih hidup sampai saat ini karena setiap saat kita selalu
bernafas menghirup udara. Sistem pernapasan secara garis besarnya terdiri dari paru-paru
dan susunan saluran yang menghubungkan paru-paru dengan yang lainnya, yaitu hidung,
tekak, pangkal tenggorok, tenggorok, cabang tenggorok.Metabolisme normal dalam sel-sel
makhluk hidup memerlukan oksigen dan karbon dioksida sebagai sisa metabolisme yang
harus dikeluarkan dari tubuh. Pertukaran gas O2 dan CO2 dalam tubuh makhluk hidup di
sebut pernapasan atau respirasi.
Sedangkan darah adalah suatu jaringan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah
yang berwarna merah. Warna merah itu keadaannya tidak tetap, tergantung pada banyaknya
kadar oksigen dan karbondioksida yang ada. Darah yang mengalir ke seluruh tubuh
membutuhkan pemompa yaitu jantung. Sementara darah yang ada dalam tubuh akan tetap
berada dalam pembuluh darah yaitu pada pembuluh kecil dan pembuluh besar. Tanpa adanya
organ-organ peredaran darah maka darah tidak akan bisa mengalir ke tubuh.
Sistem peredaran darah adalah sistem yang memiliki hubungan dengan pergerakan darah
di dalam pembuluh darah dan juga perpindahan darah dari suatu tempat ke tempat lain.
Fungsi peredaran darah yaitu :
1. Mengangkut zat-zat makanan dari saluran pencernaan ke seluruh jaringan tubuh.
2. Mengangkut oksigen dan karbondioksida dari seluruh jaringan ke alat respirasi.
3. Mengangkut hormon dari kelenjar endokrin ke target organ dan mendistribusikan panas
dari sumbernya ke seluruh bagian tubuh.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja alat pernapasan pada manusia ?
2. Bagaimana mekanisme pernapasan pada manusia ?
3. Apa saja gangguan pada sistem pernapasan manusia ?
4. Bagaimana sistem pernapasan pada hewan ?
5. Apa saja alat peredaran darah pada manusia ?
6. Bagaimana proses peredaran darah pada manusia ?
7. Apa saja kelainan yang terjadi pada peredaran darah manusia ?
8. Bagaimana proses peredaran darah pada hewan ?

C. Tujuan
1. Mengetahui alat pernapasan pada manusia.
2. Mengetahui mekanisme pernapasan pada manusia.
3. Mengetahui gangguan pada sistem pernapasan manusia.
4. Mengetahui sistem pernapasan pada hewan.
5. Mengetahui alat peredaran darah pada manusia.
6. Mengetahui proses peredaran darah pada manusia.
7. Mengetahui kelainan yang terjadi pada peredaran darah manusia.
8. Mengetahui proses peredaran darah pada hewan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Alat Pernapasan Pada Manusia


Sistem respirasi manusia dapat berlangsung berkat keberadaan alat-alat pernafasan. Alat
pernafasan manusia terdiri dari rongga hidung, faring, trakea, bronkus, dan paru-paru. Bila
salah satu organ pernafasan tidak mampu berfungsi secara normal maka bisa mempengaruhi
kerja sistem pernafasan secara umum. Berikut ini adalah alat-alat pernapasan pada manusia :
1.Rongga Hidung
Hidung merupakan organ pernapasan yang pertama dilalui udara luar. Di dalam rongga
hidung terdapat selaput lendir dan rambut yang berfungsi untuk menahan kontaminasi
benda-benda asing, misalnya debu dan kuman, yang ikut masuk ke dalam rongga hidung.
Selain itu, rongga mulut manusia juga memiliki konka yang mengandung banyak kapiler
darah sehingga dapat menghangatkan udara yang akan masuk ke dalam sistem pernapasan.
2. Pangkal tenggorokan (Faring)
Faring merupakan pertemuan antara saluran pernafasan (nasofarings) di bagian depan
dan saluran pencernaan (orofarings) di bagian belakang. Saluran nafas akan terbuka ketika
manusia berbicara, oleh karena itu jika kita makan sambil berbicara mungkinkan makanan
masuk ke dalam saluran pernafasan. Jika makanan masuk ke dalam saluran pernafasan,
biasanya saluran pernafasan akan terangsang dan berusaha mengeluarkan makanan tersebut
lewat hidung. Bentuknya adalah peristiwa tersedak. Pada bagian belakang farings terdapat
laring (tekak). Pada laring terdapat pita suara (pita vocalis). Bila pita suara bergetar karena
masuknya udara pada faring, maka akan menimbulkan suara.
3. Batang Tenggorokan (trakea)
Batang tenggorokan berupa cincin-cincin tulang rawan yang memiliki silia-silia pada
dinding di dalamnya. Silia-silia ini berfungsi untuk menyaring benda-benda asing yang
ikut masuk ke dalam saluran pernafasan. Sebagian trakea terletak di leher dan sebagian lagi
terletak di rongga dada. Batang tenggorokan pada orang dewasa memiliki panjang sekitar
10 cm.
4. Bronkus
Bronkus merupakan percabangan dari trakea. Trakea bercabang lagi menjadi dua, yaitu
bronkus kanan dan bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus hampir sama dengan
trakea. Bronkus kanan dan bronkus kiri masing-masing bercabang-cabang lagi menjadi
bronkiolus yang merupakan salah satu bagian paru-paru.
5. Bronkiolus
Bronchiolus berfungsi sebagai saluran udara pernafasan dari bronchus menuju ke
gelembung - gelembung alveolus. Struktur dari bronchiolus hampir mirip dengan struktur
yang menyusun bronchus tapi epitelium bersilianya mengalami modifikasi menjadi sisik.
6. Alveolus
Alveolus mempunyai struktur seperti sarang lebah. Di alveolus inilah terjadi pertukaran
gas antaraudara dan darah. Luas permukaan alveolus pada orang dewasa bisa mencapai
antara 97 sampai 194 m2.

B. Mekanisme Pernapasan Pada Manusia


Berdasarkan proses inspirasi dan ekspirasi, mekanisme pernapasan dibagi atas pernapasan
dada dan pernapasan perut.
a. Pernapasan Dada
Sistem pernapasan dada adalah sistem pernapasan yang terjadi akibat aktivitas kontraksi
dan relaksasi otot antar tulang rusuk. Sistem pernafasan dada terdiri dari 2 tahap, yaitu:
 Tahap Inspirasi, yaitu kondisi di mana otot antartulang rusuk berkontraksi sehingga
tulang rusuk terangkat, rongga dada membesar dan paru-paru mengembang. Hal ini
mengakibatkan tekanan udara di dalam rongga dada lebih kecil dari tekanan atsmosfer
sehingga udara yang kaya okan oksigen terhisap masuk kedalam paru-paru melalui
saluran pernafasan.
 Tahap Ekspirasi, tahap eskpirasi disebut juga fase relaksasi, yaitu kondisi dimana otot
antara tulang rusuk kembali ke posisi semula, rongga dada kembali mengecil dan paru-
paru mengempis. Kondidi ini menyebabkan tekanan rongga dada meningkat dan lebih
tinggi dari tekanan atsmosfer sehingga udara dalam paru-paru mengalir keluar melalui
saluran pernafasan.
b. Sistem Pernafasan Perut
Sistem pernafasan perut adalah sistem pernafasan yang bergantung pada aktivitas
diafragma. Pernafasan perut juga dibedakan menjadi 2 tahap, yaitu:
 Tahap Inspirasi, yaitu keadaan dimana otot diafragma berkontraksi, sehingga rongga
dada membesar dan paru-paru mengembang, tekanan udara turun sehingga udara dari
luar dapat masuk kedalam paru-paru melalu saluran pernafasan.
 Tahap Ekspirasi adalah kondisi dimana otot diafragma berelaksasi dan otot dinding
perut berkontraksi sehingga otot diaframa kembali ke posisi semula. Akibatnya rongga
dada mengecil, paru-paru mengepis, tekanan udara dalam paru-paru meningkat
sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida terhembus keluar
melalui saluran pernafasan.

C. Gangguan-gangguan Pada Sistem Pernapasan Manusia


1. Sinusitis, yaitu infeksi pada bagian sinus. Infeksi ini terjadi ketika saluran hidung yang
mengarah ke sinus tersumbat.
2. Tonsilitis, yaitu infeksi pada bagian tonsil sehingga meradang dan membengkak.
Peradangan dan pembengkakan tonsil yang terjadi di daerah pangkal faring disebut
amandel. jika terjadi pada nasofaring disebut adenoid.
3. Laringitis, yaitu infeksi pada daerah laring yang menyebabkan suara parau atau serak.
4. Bronkitis akut, yaitu infeksi pada daerah bronkus yang biasanya didahului oleh infeksi
saluran respirasi bagian atas oleh virus yang diikuti dengan infeksi bakteri.
5. Pneumonia, yaitu infeksi pada paru-paru yang disebabkan oleh virus dan bakteri sehingga
bronkus dan alveolus berisi banyak cairan. Kondisi ini mengakibatkan terganggunya
proses pertukaran udara.
6. Tuberkulosis atau TBC, yaitu infeksi pada paru-paru yang disebabkan oleh
bakteri Mycobacterium tuberkulosis.
7. Bronkitis kronis, yaitu tersumbatnya saluran udara oleh cairan mukus sehingga suplai
udara ke paru-paru terganggu.
8. Emfisema, yaitu gangguan pada paru-paru yang ditandai dengan rusaknya dinding-
dinding alveolus sehingga kemampuan pertukaran udara menjadi berkurang.
9. Asma adalah penyakit inflamasi (radang) kronik saluran napas menyebabkan peningkatan
hiperesponsif jalan nafas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi
(nafas berbunyi ngik-ngik), sesak nafas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama
malam menjelang dini hari. Gejala tersebut terjadi berhubungan dengan obstruksi jalan
nafas yang luas, bervariasi dan seringkali bersifat reversible dengan atau tanpa
pengobatan. Seperti diketahui, saluran napas manusia bermula dari mulut dan hidung,
lalu bersatu di daerah leher menjadi trakea (tenggorok) yang akan masuk ke paru. Di
dalam paru, satu saluran napas trakea itu akan bercabang dua, satu ke paru kiri dan satu
lagi ke paru kanan. Setelah itu, masing-masing akan bercabang-cabang lagi, makin lama
tentu makin kecil sampai 23 kali dan berujung di alveoli, tempat terjadi pertukaran gas,
oksigen (O2 ) masuk ke pembuluh darah, dan karbon dioksida (CO2 ) dikeluarkan.
10. Kanker paru-paru, lebih banyak dialami pria dibandingkan wanita. Penyebab kanker ini
salah satunya dipicu oleh kebiasaan merokok dalam jangka waktu yang lama, baik aktif
maupun pasif.
11. Flu, yaitu penyakit yang ditandai dengan rongga hidung berlendir, batuk, dan demam.
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus Influenza.

D. Sistem Pernapasan Pada Hewan


1. Sistem Pernapasan Pada Ikan
Ikan bernapas pada insang yang terdapat di sisi kanan dan kiri kepala (kecuali
ikan Dipnoi yang bernapas dengan paru-paru). Selain berfungsi sebagai alat pernapasan,
insang juga berfungsi sebagai alat ekskresi dan transportasi garam-garam. Oksigen dalam
air akan berdifusi ke dalam sel-sel insang. Darah di dalam pembuluh darah pada insang
mengikat oksigen dan membawanya beredar ke seluruh jaringan tubuh, darah akan
melepaskan dan mengikat karbondioksida serta membawanya ke insang. Dari
insang,karbondioksida keluar dari tubuh ke air secara difusi.
Insang (branchia) akan tersusun atas bagian-bagian berikut ini:
1) Tutup insang (operculum). Hanya terdapat pada ikan bertulang sejati, sedangkan pada
ikan bertulang rawan, tidak terdapat tutup insang. Operculum berfungsi melindungi
bagian kepala dan mengatur mekanisme aliran air sewaktu bernapas.
2) Membrane brankiostega (selaput tipis di tepi operculum), berfungsi sebagai katup pada
waktu air masuk ke dalam rongga mulut.
3) Lengkung insang (arkus brankialis), sebagai tempat melekatnya tulang tapis insang
dan daun insang, mempunyai banyak saluran-saluran darah dan saluran syaraf.
4) Tulang tapis insang, berfungsi dalam sistem pencernaan untuk mencegah keluarnya
organisme makanan melalui celah insang.
5) Daun insang, berfungsi dalam sistem pernapasan dan peredaran darah, tempat
terjadinya pertukaran gas O2 dengan CO2.
6) Lembaran (filamen) insang (holobran kialis) berwarna kemerahan.
7) Saringan insang (tapis insang) berfungsi untuk menjaga agar tidak ada benda asing
yang masuk ke dalam rongga insang.

Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu


lembab. Bagian terluar dari insang berhubungan dengan air, sedangkan bagian dalam
berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dari
sepasang filamen, dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada
filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler sehingga memungkinkan
O2 berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar. Insang pada ikan bertulang sejati ditutupi
oleh tutup insang yang disebut operculum, sedangkan insang pada ikan bertulang rawan
tidak ditutupi oleh operculum.
Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi
sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan
osmoregulator. Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan perluasan ke atas
dari insang dan membentuk lipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-rongga tidak
teratur. Labirin ini berfungsi menyimpan cadangan O2 sehingga ikan tahan pada kondisi
yang kekurangan O2. Contoh ikan yang mempunyai labirin adalah ikan gabus dan ikan
lele. Untuk menyimpan cadangan O2, selain dengan labirin, ikan mempunyai gelembung
renang yang terletak di dekat punggung.
2. Sistem Pernapasan Pada Burung
Pada burung, tempat berdifusinya udara pernapasan terjadi di paru-paru. Paru-
paru burung berjumlah sepasang dan terletak dalam rongga dada yang dilindungi oleh
tulang rusuk. Selain paru-paru, burung biasanya memiliki 4 pasang perluasan paru-paru
yang disebut pundi-pundi hawa atau kantung udara (saccus pneumaticus) yang menyebar
sampai ke perut, leher, dan sayap. Kantung-kantung udara ini terdapat pada pangkal leher
(saccus cervicalis), rongga dada (saccus thoracalis anterior dan posterior), antara tulang
selangka atau korakoid (saccus interclavicularis), ketiak (saccus axillaris), dan di antara
lipatan usus atau rongga perut (saccus abdominalis). Kantung udara berhubungan dengan
paru-paru, berselaput tipis, tetapi tidak terjadi difusi udara pernapasan. Adanya kantung
udara mengakibatkan, pernapasan pada burung menjadi efisien.
Kantung udara memiliki beberapa fungsi berikut.
1) Membantu pernapasan, terutama pada waktu terbang, karena menyimpan oksigen
cadangan.
2) Membantu mempertahankan suhu badan dengan mencegah hilangnya panas badan
secara berlebihan.
3) Membantu memperkeras suara dengan memperbesar ruang siring.
4) Mengatur berat jenis (meringankan) tubuh pada saat burung terbang.
3. Sistem Pernapasan Pada Amphibi
Pada katak, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit, dan paru-paru.
Kecuali pada fase berudu bernapas dengan insang karena hidupnya di air. Selaput rongga
mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karma tipis dan banyak terdapat kapiler
yang bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, Iubang
hidung terbuka dan glotis tertutup sehingga udara berada di rongga mulut dan berdifusi
masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis. Selain bernapas dengan selaput rongga
mulut, katak bernapas pula dengan kulit, ini dimungkinkan karma kulitnya selalu dalam
keadaan basah dan mengandung banyak kapiler sehingga gas pernapasan mudah
berdifusi. Oksigen yang masuk lewat kulit akan melewati vena kulit (vena
kutanea) kemudian dibawa ke jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya
karbon dioksida dari jaringan akan di bawa ke jantung, dari jantung dipompa ke kulit dan
paru-paru lewat arteri kulit pare-paru (arteri pulmo kutanea). Dengan demikian
pertukaran oksigen dan karbon dioksida dapat terjadi di kulit.
Selain bernapas dengan selaput rongga mulut dan kulit, katak bernapas juga dengan paru-
paru walaupun paru-parunya belum sebaik paru-paru mamalia. Katak mempunyai
sepasang paru-paru yang berbentuk gelembung tempat bermuaranya kapiler darah.
Permukaan paru-paru diperbesar oleh adanya bentuk- bentuk seperti kantung sehingga
gas pernapasan dapat berdifusi. Paru-paru dengan rongga mulut dihubungkan oleh
bronkus yang pendek. Dalam paru-paru terjadi mekanisme inspirasi dan ekspirasi yang
keduanya terjadi saat mulut tertutup.
4. Sistem Pernapasan Pada Reptil
Paru-paru reptilia berada dalam rongga dada dan dilindungi oleh tulang rusuk.
Paru-paru reptilia lebih sederhana, hanya dengan beberapa lipatan dinding yang berfungsi
memperbesar permukaan pertukaran gas. Pada reptilia pertukaran gas tidak efektif.
Pada kadal, kura-kura, dan buaya paru-paru lebih kompleks, dengan beberapa
belahanbelahan yang membuat paru-parunya bertekstur seperti spon. Paru-paru pada
beberapa jenis kadal misalnya bunglon Afrika mempunyai pundi-pundi hawa cadangan
yang memungkinkan hewan tersebut melayang di udara.

E. Alat Peredaran Darah Pada Manusia


Organ-organ pada sistem peredaran darah meliputi jantung dan pembuluh darah.
1. Jantung
Jantung berperan sebagai pemompa dalam sistem peredaran darah. Dua rongga atas
yang disebut dengan serambi (atrium) dan dua rongga bawah yang disebut bilik
(ventrikel). Jantung memiliki tiga katup yaitu katup vena semilunair yang terletak pada
pangkal aorta(arteri besar), katup valvula bikuspidalis yang terletak antara bilik
(ventrikel) kiri dan serambi (atrium) kiri, dan katup valvula trikuspidalis yang terletak
antara bilik (ventrikel) kanan dan serambi (atrium) kanan.
Bilik (ventrikel) kiri mempunyai lapisan yang paling tebal karena berfungsi
mengedarkan arah dari jantung ke seluruh tubuh. Sedangkan bilik (ventrikel) kanan
berfungsi untuk memompa darah menuju paru-paru.
Saluran yang keluar dari jantung disebut arteri. Arteri yang berhubungan langsung
dengan jantung yaitu arteri pulmonalis dan aorta. Arteri pulmonalis membawa darah
kaya CO2 menuju paru-paru. Sedangkan aorta adalah arteri terbesar yang mengalirkan
darah dari jantung(bilik/ventrikel kiri) menuju ke seluruh tubuh.
Saluran yang menuju ke jantung disebut vena. Pada jantung terdapat tiga buah vena
yang berhubungan langsung dengan jantung atrium yaitu vena cava superior, vena cava
inferior dan vena pulmonalis. Vena cava superior adalah vena yang membawa darah dari
organ tubuh bagian atas menuju ke jantung, vena cava inferior adalah vena yang
membawa darah dari organ tubuh bagian bawah menuju ke jantung dan vena pulmonalis
adalah vena yang membawa darah kaya oksigen dari paru-paru menuju ke jantung.
Tekanan darah pada orang dewasa yang normal adalah 120/80 mmHg. Nilai 120
mmHg menunjukkan tekanan darah saat ventrikel berkontraksi disebut tekanan sistol.
Nilai 80 mmHg menunjukkan tekanan darah saat ventrikel relaksasi disebut tekanan
diastol.
2. Pembuluh Darah
Pembuluh darah terdiri dari pembuluh darah nadi (arteri), pembuluh balik (vena), dan
pembuluh kapiler.
1) Arteri, arah alirannya meninggalkan jantung. Darah dalam arteri kaya akan oksigen
kecuali arteri paru-paru, letak pembuluh ini agak dalam dari permukaan kulit.
2) Arteriole, merupakan pembuluh darah kecil yang menghubungkan kapiler dengan
arteri.
3) Kapiler, berupa saluran tipis yang memungkinkan terjadi pertukaran zat antara darah
dengan sel jaringan tubuh. Pada saat darah berada di kapiler, terjadi pertukaran gas
oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2). Oksigen dari darah berdifusi ke sel-sel
tubuh sedangkan karbon dioksida dari selsel tubuh berdifusi ke dalam darah.
4) Venule, merupakan pembuluh darah kecil yang menghubungkan kapiler dengan vena.
5) Vena, berfungsi untuk mengalirkan darah dari kapiler menuju jantung. Dindingnya
tipis dan kurang elastis. Arah aliran darah dalam vena menuju ke jantung. Darah di
dalam vena kaya akan CO2 kecuali vena paru-paru. Letak pembuluh vena dekat
dengan permukaan kulit.

F. Peredaran Darah Pada Manusia


Sistem peredaran darah manusia termasuk peredaran darah tertutup dan ganda. Peredaran
darah tertutup karena darah dilewatkan melalui suatu pembuluh. Lalu, peredaran darah ganda
karena terdiri dari peredaran darah besar, yaitu dari jantung ke seluruh tubuh dan peredaran
darah kecil, yaitu dari jantung ke paru-paru.
1. Peredaran Darah Besar
Peredaran darah besar dimulai dari darah keluar dari jantung melalui aorta menuju ke
seluruh tubuh (organ bagian atas dan organ bagian bawah). Melalui arteri darah yang
kaya akan oksigen menuju ke sistem-sistem organ, maka disebut sebagai sistem
peredaran sistemik. Dari sistem organ vena membawa darah kotor menuju ke jantung.
Vena yang berasal dari sistem organ di atas jantung akan masuk ke bilik kanan melalui
vena cava inferior, sedangkan vena yang berasal dari sistem organ di bawah jantung
dibawa oleh vena cava posterior.
Darah kotor dari bilik kanan akan dialirkan ke serambi kanan, selanjutnya akan
dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Arteri pulmonalis merupakan satu
keunikan dalam sistem peredaran darah manusia karena merupakan satu-satunya arteri
yang membawa darah kotor (darah yang mengandung CO2).
Urutan peredaran darah besar : bilik kiri – aorta – pembuluh nadi – pembuluh kapiler –
vena cava superior dan vena cava inferior – serambi kanan.
2. Peredaran Darah Kecil
Peredaran darah kecil dimulai dari dari darah kotor yang dibawa arteri pulmonalis
dari serambi kanan menuju ke paru-paru. Dalam paru-paru tepatnya pada alveolus terjadi
pertukaran gas antara O2 dan CO2. Gas O2 masuk melalui sistem respirasi dan CO2 akan
dibuang ke luar tubuh. O2 yang masuk akan diikat oleh darah (dalam bentuk HbO) terjadi
di dalam alveolus. Selanjutnya darah bersih ini akan keluar dari paru-paru melalui vena
pulmonalis menuju ke jantung (bagian bilik kiri). Vena pulmonalis merupakan keunikan
yang kedua dalam system peredaran darah manusia, karena merupakan satu-satunya vena
yang membawa darah bersih.
Urutan peredaran darah kecil : bilik kanan – arteri pulmonalis – paru-paru – vena
pulmonalis – serambi kiri.

G. Kelainan Pada Peredaran Darah Manusia


Beberapa kelainan pada sistem peredaran darah adalah sebagai berikut :
1. Anemia, merupakan keadaan tubuh yang kekurangan hemoglobin atau sel darah merah.
Kadar hemoglobin yang rendah menyebabkan tubuh kekurangan oksigen sehingga tubuh
akan terasa lesu, kepala pusing, dan muka pucat. Perdarahan yang berat juga dapat
mengakibatkan anemia. Selain itu anemia dapat terjadi akibat terganggunya produksi
eritrosit.
2. Serangan jantung, ditandai dengan sakit pada bagian dada, gelisah, pucat, dan kulit terasa
dingin. Serangan jantungnya hebat dan tidak segera mendapat pertolongan dapat
menimbulkan gagalnya jantung memompa darah. Faktor-faktor yang meningkatkan
resiko terkena serangan jantung adalah tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi,
merokok, penyakit diabetes melitus, kegemukan, dan kurang olahraga.
3. Varises, yaitu pelebaran pembuluh vena terutama di bagian kaki. Pada varises yang
parah, pembuluh vena tampak melebar dan berkelok-kelok. Varises disebabkan oleh
cacat/kerusakan pada katup vena sejak lahir. Varises juga sering terjadi karena
bertambahnya beban vena akibat terlalu banyak berdiri, kehamilan, dan sebagainya.
Pelebaran vena pada bagian anus disebut wasir atau ambeian.
4. Tekanan darah rendah (hipotensi), yaitu keadaan tekanan darah yang di bawah normal.
Gejala hipotensi adalah lesu, pusing, dan gangguan penglihatan, bahkan sampai pingsan.
Penyebabnya dapat karena terlalu banyak meminum obat penurun tekanan darah,
muntaber, dan pendarahan.
5. Tekanan darah tinggi (hipertensi), yaitu keadaan tekanan darah yang melebihi tekanan
normal. Penyebab hipertensi adalah nikotin pada rokok, faktor keturunan, stress,
kelebihan berat badan, kelebihan garam, kurang olahraga dan kelebihan obat-obatan.

H. Peredaran Darah Pada Hewan


Sistem peredaran darah pada hewan tidaklah sama. Sistem peredaran darah pada hewan
berbeda-beda. Sistem peredaran darah pada hewan dibedakan berdasarkan tingkatannya.
Semakin tinggi tingkatan hewan, maka semakin rumit susunan alat peredaran darah yang
dimiliki. Misalnya saja pada protozoa bersilia, ia melakukan sirkulasi tubuhnya dengan
menggunakan sebuah organel bernama khoanosit. Sementara organisme coelentrata, ia
melakukan sirkulasi dengan mengalirkan cairan menggunakan saluran yang khusus dan
terdapat pada gastrovakuler dengan silia.
Peredaran darah pada hewan hampir sama dengan peredaran darah pada manusia, yang
membedakannya hanya alat-alat peredaran darah saja. Peredaran darah pada hewan
dibedakan menjadi dua, yaitu peredaran darah terbuka dan peredaran darah tertutup.
1. Peredaran Darah Terbuka
Pada sistem peredaran darah terbuka, darah dan cairan lainnya tidak selalu diedarkan
melalui pembuluh pembuluh darah. Pada saat tertentu darah meninggalkan pembuluh
darah, kemudian langsung beredar ke dalam pembuluh. Sistem peredaran darah terbuka
terdiri dari jantung yang merupakan pusat peredaran darah, sejumlah rongga, dan
sejumlah arteri. Jantung terletak di bagian tengah belakang dada, berdinding otot tebal,
berbentuk tabung terbungkus oleh perikardium. Hewan yang memiliki sistem peredaran
darah terbuka antara lain udang, mollusca, serangga, dan masih banyak lagi.
Peredaran darah pada serangga termasuk sistem peredaran darah terbuka. Artinya,
darah mengalir tampa melalui pembuluh darah. Ketika jantung pembuluh berdenyut,
darah terpompa dan mengalir ke seluruh tubuh. Darah dari aorta langsung beredar bebas
di dalam tubuh dan masuk ke sel-sel tubuh untuk memberikan sari-sari makanan dan
megangkut zat-zat sisa dan sel-sel tersebut. Selanjutnya, darah kembali ke jantung
pembuluh melalui ostium di sisi kanan dan untuk beredar ke seluruh tubuh.
2. Peredaran Darah Tertutup
Pada sistem peredaran darah tertutup, darah mengalir ke seluruh jaringan tubuh
melalui pembuluh darah. Pada sistem peredaran darah ini, darah diedarkan melewati
arteri dan kembali ke jantung melewati vena. Jantung dan saluran darahnya memiliki
katup sehingga darah tidak mengalir kembali ke jantung. Aliran darah disebabkan oleh
kontraksi lengkung jantung. Hewan yang memiliki peredaran darah tertutup antara lain
cacing tanah, ikan, katak, reptil, aves, amfibi, protozoa, dan masih banyak lagi. Alat
peredaran darah pada aves (burung) mirip dengan peredaran darah pada manusia. Alat
peredaran darah pada burung terdiri atas jantung dan pembuluh darah. Sistem peredaran
darahnya merupakan peredaran darah terutup dan rangkap.
Jantung burung memiliki empat ruangan dengan sekat yang sempurna, yaitu serambi
kanan, serambi kiri, bilik kanan dan bilik kiri sehingga tidak terjadi pencampuran antara
darah yang banyak mengandung oksigen dan darah yang mengandung banyak karbon
dioksida. Pembuluh darah dibedakan menjadi dua macam, yaitu pembuluh darah nadi
(arteri) dan pembuluh darah balik (vena). Pembuluh nadi menyalurkan darah dari jantung
ke seluruh tubuh. Pembuluh balik menyalurkan darah dari seluruh tubuh kembali ke
jantung. Pembuluh nadi yang besar disebut aorta. Pembuluh nadi tersebut kemudian
bercabang-cabang menjadi pembuluh darah arteri yang lebih kecil.
Darah dari seluruh tubuh yang banyak mengandung karbon dioksida ditampung pada
serambi kanan jantung. Darah dari serambi kanan dialirkan ke bilik kanan, kemudian
mengalir ke paru-paru melalui pembuluh nadi paru-paru. Di dalam paru-paru, karbon
dioksida dilepaskan dan oksigen diikat oleh hemoglobin di dalam sel-sel darah merah.
Darah dan paru-paru yang banyak mengandung oksigen dialirkan ke serambi kiri,
kemudian ke bilik kiri dan akhirnya dipompa ke luar jantung untuk diedarkan ke seluruh
tubuh melalui pembuluh nadi.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Alat-alat respirasi pada manusia adalah rongga hidung, faring, laring, trakea, paru-paru,
bronkus, bronkiolus, dan alveolus. Pada proses inspirasi dan ekspirasi, mekanisme
pernapasan pada manusia dibagi atas pernapasan dada dan pernapasan perut.
2. Pada pernapasan hewan Juga melibatkan alat-alat repirasi yang beragam. Hewan yang
hidup di lingkungan darat kebanyakan bernapas menggunakan paru-paru, sedangkan
hewan yang hidup di air bernapas menggunakan insang. Selain memiliki alat-alat
respirasi utama, beberapa hewan tertentu memiliki alat respirasi tambahan sesuai tempat
hidupnya.
3. Sistem peredaran darah manusia termasuk peredaran darah tertutup dan ganda.
4. Sistem peredaran darah manusia ada dua yaitu sistem peredaran darah besar (bilik kiri –
aorta – pembuluh nadi – pembuluh kapiler – vena cava superior dan vena cava inferior –
serambi kanan) dan sistem peredaran darah kecil (bilik kanan jantung – arteri pulmonalis
– paru-paru – vena pulmonalis – serambi kiri jantung).
5. Sistem peredaran darah pada hewan ada dua yaitu peredaran darah terbuka dan peredaran
darah tertutup. Pada sistem peredaran darah terbuka, darah dan cairan lainnya tidak selalu
diedarkan melalui pembuluh pembuluh darah. Sedangkan, pada sistem peredaran darah
tertutup, darah mengalir ke seluruh jaringan tubuh melalui pembuluh darah.

B. Saran
Kami tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak kesalahan
dan jauh dari kesempurnaan. Kami akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman
pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

http://blog.unnes.ac.id/ayurizqiyani/2015/11/19/makalah-sistem-pernapasan-pada-manusia/
http://ekaajimustari.blogspot.com/2016/03/makalah-respirasi-pernapasan-hewan.html
https://lifepack.id/organ-organ-sistem-peredaran-darah-manusia/
https://www.gurupendidikan.co.id/sistem-peredaran-darah/
https://mediabelajaronline.blogspot.com/2010/02/sistem-peredaran-darah-pada-
manusia.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai