Anda di halaman 1dari 5

Nama: Ahmad Afiiq Anaqy

Nim: T20191162

Prodi/kelas: Pendidikan Agama Islam/ A4

BAB V

SHOLAT DHUHA

Kompetensi Inti

 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.


 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun,
percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
nyata.
 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah kongkrit (menggunakan, mengurai, merangkai,
dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut/teori.

Kompetensi Dasar

 Menjakankan Sholat Dhuhah sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah


 Menjalankan perilaku rajin dan semangat dalam menjalankan aktivitas sehari hari
 Memahami ketentuan sholat Dhuha
 Mempraktikan tata cara sholat dhuha

Indikator Pencapaian Kompetensi

 Meyakini shalat dhuha sebagai sarana bertaqarrub kepada Allah


 Membiasakan shalat dhuha setiap hari
 Membiasakan sikap rajin dalam kehidupan sehari-hari
 Membiasakan perilaku semangat dalam kehidupan sehari-hari
 Menyebutkan pengertian dan keutamaan shalat dhuha
 Memahami tata cara shalat dhuha
 Melafalkan bacaan doa setelah shalat dhuha dengan benar
 Mempraktikkan shalat dhuha dengan benar
Pengembangan materi

A. Pengertian Sholat Dhuha


Apa kamu tahu apa itu shalat dhuha? Shalat dhuha adalah salat sunnah yang dilakukan
seorang Muslim ketika waktu dhuha. Waktu dhuha adalah waktu ketika matahari mulai naik
kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya (kira-kira pukul tujuh pagi) hingga sebelum waktu zuhur.
Jumlah rakaat salat duha minimal 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat. Shalat dhuha dikerjakan
setiap dua rakaat salam. Shalat dhuha lebih baik dikerjakan secara munfarid(sendirian) namun
jika untuk tujuan pembelajaran, maka boleh juga dilaksanakan secara berjamaah.
B. Hukum Sholat Dhuha
Shalat dhuha hukumnya sunnah muakkad. Sunnah artinya jika kita kerjakan akan mendapatkan
pahala namun jika kita tinggalkan tidak berdosa, sedangkan muakkad artinya sangat dianjurkan.
Perbuatan yang hukumnya sunnah muakkad adalah perbuatan yang hampir-hampir tidak pernah
dilewatkan oleh Rasulullah Saw. Oleh karena itu, meskipun meningalkan shalat dhuha tidak
berdosa, namun sebagai bukti cinta kita pada Rasulullah Saw. sebaiknya kita merutinkan shalat
dhuha. Adapun dalil-dalil tentang kesunnahan shalat dhuha antara lain: Dari Abu Dzar ra., Nabi
Saw. Bersabda yang artinya
“Di pagi hari ada kewajiban bagi seluruh persendian kalian untuk bersedekah. Maka
setiap bacaan tasbih adalah sedekah, setiap bacaan tahmid adalah sedekah, setiap bacaan tahlil
adalah sedekah, dan setiap bacaan takbir adalah sedekah. Demikian juga amar ma‟ruf dan
nahi mungkar adalah sedekah. Semua ini bisa dicukupi dengan melaksanakan shalat dhuha
sebanyak dua raka‟at” (HR. Muslim).

Dalam hadis tersebut dikatakan bahwa shalat dhuha dua rakaat mampu mencukupi sedekah bagi
seluruh persendian manusia yang seluruhnya ada 360. Artinya hadis tersebut merupakan sebuah
bukti bahwa shalat dhuha adalah shalat yang sangat mulia meskipun hanya dilaksanakan
sebanyak dua rakaat
C. Tata cara sholat Dhuha
Bagaimana cara kita melaksanakan shalat dhuha? Cara shalat dhuha sama seperti shalat fardhu
biasa. Shalat dhuha dapat dilaksanakan 2-12 rakaat dengan dilaksanakan setiap dua rakaat salam.
Dengan demikian, tata cara shalat dhuha antara lain:
a. Niat
b. Takbiratul ihram
c. Membaca Al-fatihah dan surat pendek
d. Ruku, kemudian tuma,ninah
e. I’tidal kemudian tuma’ninah
f. Sujud pertama kemudian tuma’ninah
g. Duduk diantara dua sujud kemudian tuma’ninah
h. Sujud yang kedua kemudian tuma’ninah
i. Membaca takhiyat Akhir
j. Membaca shalawat atas Rasulullah SAW
k. Salam
l. Tertib
Tertib artinya urut dari awal hingga akhir Tidak boleh mendahulukan rukun yang
seharusnya berada di akhir dan sebaliknya
D. Keutamaan Sholat Dhuha
1) Pahala Seperti Sedekah
Keutamaan shalat dhuha bagi yang rajin menunaikannya adalah akan mendapatkan
pahala seperti jika ia bersedekah. Ternyata, amalan shalat dhuha memiliki nilai yang
sama layaknya bersedekah. Sedekah yang dimaksud adalah sedekah yang diperlukan oleh
360 persendian tubuh, terutama jika Anda ikhlas mengerjakannya. Bagi umat Islam yang
mengerjakan shalat dhuha, maka dirinya akan mendapat pahala sebanyak persendian
tersebut sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Rasulullah SAW yang berbunyi,
“Di setiap sendi seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih (ucapan subhanallah)
adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan Alhamdulillah ) adalah sedekah, setiap tahlil
(ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir (ucapan Allahu akbar) adalah
sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah
sedekah. Dan dua rakaat Dhuha sebanding dengan pahala semua itu.”
2) Kebutuhannya Akan Dicukupi
Keutamaan shalat dhuha yang selanjutnya adalah akan dicukupi segala
kebutuhan bagi siapa saja yang mengerjakannya. Shalat dhuha adalah shalat yang
dilakukan untuk memohon limpahan rezeki dari Allah swt. Untuk itu, barangsiapa yang
mengerjakannya maka ia akan mendapati bahwa kebutuhannya tercukupi pada akhir hari.
Hal ini tersirat dalam ketentuan waktu pengerjaan shalat dhuha dan bacaan doa
yang dipanjatkan setelah melaksanakan shalat. Sesuai janji-Nya, Allah SWT akan
memberikan imbalan dan balasan atas kesediaan hamba-Nya mengingat diri-Nya di
waktu dhuha. Janji Allah tersebut dapat ditemukan dalam sebuah hadist qudsi Rasulullah
SAW yang berbunyi: “Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla berfirman: “Wahai anak
Adam, cukuplaah bagi-Ku empat rekaat di awal hari, maka Aku akan mencukupimu
disore harimu.”
3) Raih Ghanimah atau Keuntungan
Keutamaan shalat dhuha yang ketiga adalah untuk meraih ghanimah atau keuntungan
secara lebih cepat. Umat Islam yang secara tekun mengerjakan shalat dhuha
akan memperoleh ghanimah atau keuntungan yang lebih cepat atas izin Allah SWT. 
Di zaman Rasulullah, beliau membandingkan orang-orang mukmin yang
melaksanakan shalat dhuha dengan para mujahid yang berangkat bertempur ke medan
perang dekat dengan tampat tinggal mereka. Para mujahid tersebut kembali dengan cepat
membawa ghanimah (rampasan perang) dalam jumlah banyak beserta kemenangannya.
Hal ini adalah motivasi bagi para umatnya untuk mengerjakan amal ibadah serta usaha
untuk bertawakkal kepada Allah SWT, karena manfaat dari tawakkal sangatlah besar.
Rasulullah bahkan menimbang bahwa keuntungan yang diperoleh oleh para
pelaksana shalat dhuha berjumlah lebih banyak dibanding dengan keuntungan yang
diperoleh oleh para mujahid perang tersebut. Hal ini sebagaimana sabda rasullulah SAW
yang berbunyi: “Perolehlah keuntungan (ghanimah) dan cepatlah kembali!. Mereka
akhirnya saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan banyaknya
ghanimah (keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat kembali (karena dekat jaraknya).
Lalu Rasulullah saw bersabda; “Maukah kalian aku tunjukan kepada tujuanpaling dekat
dari mereka (musuh yang akan diperangi), paling banyak ghanimah(keuntungan)nya dan
cepat kembalinya? Mereka menjawab: “Ya! Rasul berkata lagi: “Barangsiapa yang
berwudhu’, kemudian masuk ke dalam masjid untuk melakukan shalat Dhuha, dialah
yang paling dekat tujuannya (tempat perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih
cepat kembalinya”
4) Mendapat Rumah di Surga
Keutamaan shalat dhuha bagi yang melaksanakannya adalah akan mendapatkan rumah di
surga kelak. Umat Islam yang  bersedia meluangkan waktu untuk melaksanakan shalat
dhuha sebanyak 12 rakaat di awal hari, dijanjikan oleh Allah SWT imbalan berupa rumah
yang indah bagai istana di surga nanti. Menurut Anas Bin Malik yang mendengar
Rasulullah SAW bersabda:
“Siapa saja yang shalat Dhuha 12 rekaat, Allah akan membuat untuknya sebuah istana
yang terbuat dari emas di surga.” (HR. Ibnu Majah)
5) Pahala Haji dan Umrah
Keutamaan shalat dhuha yang tak kalah dahsyat lainnya adalah dapat mendatangkan
pahala yang setara dengan haji dan umrah. Barangsiapa yang melaksanakan shalat dhuha
dengan tekun, maka orang tersebut akan mendapatkan pahala setara haji dan umrah yang
sempurna. Dari Anas ra, Rasulullah bersabda,

“Barangsiapa yang mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah


usai) duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia
mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna.”
6) Gugurkan Dosa
Keutamaan shalat dhuha yang selanjutnya adalah untuk membantu
menggugurkan dosa-dosa. Dengan melaksanakan shalat dhuha secara rutin, dosa para
umat akan dihapuskan meski sebanyak buih-buih di lautan. Terdapat hadist yang
memperkuat hal ini, yakni dari Abu Hurairah ra, di mana Rasulullah saw bersabda,
“Barangsiapa yang menjaga shalat Dhuha, maka dosa-dosanya diampuni
walaupun dosanya itu sebanyak buih dilautan” (HR. Tirmidzi)
7) Dibuatkan Pintu Khusus di Surga
Keutamaan shalat dhuha yang terakhir yang dijanjikan oleh Allah SWT adalah akan
dibuatkannya pintu khusus di surga-Nya. Pintu yang dinamakan pintu dhuha ini secara
khusus diperuntukkan bagi orang-orang yang tekun dan rutin melaksanakan ibadah shalat
dhuha setiap hari semasa hidupnya. Dari Abu Hurairah ra ,Rasulullah SAW bersabda,

“Sesungguhnya disurga ada slaah satu pintu yang dinamakan pintu Dhuha, bila datang
hari kiamat malaikat menjaga surga memangil; mana ia yang melazimkan shalat Dhuha?
Inilah pintu kalian maka masukilah dengan kasih sayang Allah." (HR.Thabrani)

Anda mungkin juga menyukai