Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Farmasi merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara membuat,
meracik, memformulasi, mengidentifikasi, mengkombinasi, serta menganalisis
obat-obatan dan pengobatannya. Sejalan dengan perkembanagan ilmu
pengetahuan, ilmu farmasi pun mengalami perkembangan hingga terpecah
menjadi ilmu yang lebih khusus tetapi saling berkaiatan, salah satu cabang ilmu
farmasi adalah farmakologi.
Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari sejarah, asal usul obat, sifat
fisika serta kimiawi, efek terhadap fungsi biokimia serta faal, cara kerja,
absorpsi,cara mencampur dan juga membuat obat, biotransformasi dan juga
eksresi, penggunaan dalam klinik dan efek toksiknya. Dalam farmakologi
membahas tentang pembuatan obat. Salah satu jenis obat yaitu jenis obat
analgetika atau obat antinyeri.
Analgetik adalah senyawa dalam dosis terapeutik yang dapat meringankan
atau menekan rasa nyeri, tanpa menghilangkan kesadaran. Analgesik
diklasifikasikan dalam 2 golongan besar yaitu analgesik sentral (golongan
narkotik) dan analgesik perifer (golongan non-narkotik). Analgesik narkotik
adalah senyawa yang dapat menekan fungsi sistem saraf pusat secara selektif,
digunakan untuk mengurangi rasa sakit yang moderat ataupun berat seperti rasa
sakit yang disebabkan oleh penyakit kanker, serangan jantung akut sesudah
operasi, kolik usus atau ginjal. Aktivitas analgesik narkotik jauh lebih besar
dibanding golongan analgesik non narkotik, sehingga disebut analgesik kuat.
Pemberian obat ini secara terus menerus menimbulkan ketergantungan fisik dan
mental atau kecanduan. Analgetik suatu senyawa yang dapat meredakan nyeri.
Nyeri adalah perasaan sensoris dan emosional yang mengganggu,
berhubungan dengan ancaman, timbulnya gangguan atau kerusakan jaringan.
Keadaan psikologis seseorang sangat berpengaruh, misalnya emosi dapat
menimbulkan nyeri/sakit kepala atau membuatya semakin parah. Ambang batas
nyeri yang dapat ditoleransi seseorang berbeda – beda karena nyeri merupakan
suatu perasaan subyektif . Rasa nyeri berfungsi sebagai pertanda tentang adanya
suatu gejala atau gangguan di tubuh, seperti peradangan infeksi kuman atau
kejang otot. Rasa nyeri dapat disebabkan oleh rangsang mekanis, kimiawi, kalor
atau listrik, yang dapat merusak jaringan dan melepaskan zat mediator nyeri. Zat
ini merangsang reseptor nyeri yang letaknya di ujung syaraf bebas di kulit, selaput
lendir dan jaringan lain. Rangsangan akan di dialirkan melalui syaraf sensoris ke
Susunan Syaraf Pusat (S.S.P), melewati sumsum tulang belakang ke thalamus
(optikus) kemudian ke pusat nyeri yang berada di dalam otak besar, dimana
rangsangan terasa sebagai nyeri
Berdasarkan latar belakang diatas maka maka dilakukan pecobaan
“Analisis efek obat analgetik”. Dengan tujuan untuk menganalisis efek dari obat
paecetamol dan ibuprofen pada hewan uji mencit.
1.2 Rumusan masalah
1 Bagaimana mekanisme dari obat paracetamol dan ibuprofen?
2 Bagaimana efek pemberian obat paracetamol dan ibuprofen terhadap
geliat mencit?
1.3 Tujuan percobaan
1. Untuk mengetahui mekanisme dari oabat paracetamol dan ibuprofen
2. Untuk mengetahui efek pemberian obat paracetamol dan ibuprofen
terhadap geliat mencit
1.4 Prinsip percobaan
Semakin tinggi kemampuan analgesik suatu obat semakin berkurang
jumlah geliatan mencit yang diakibatkan induksi dengan asam asetat.

Anda mungkin juga menyukai