Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH SUHU, PH DAN KONSENTRASI SUBSTRAT TERHADAP AKTIVITAS ENZIM

Ingrit Lumban Batu


Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Pendidikan Ganesha
Email: ingritmarbun5092@gmail.com

ABSTRAK
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim dan
membuat kurva pengaruh konsentrasi enzim tersebut terhadap aktivitasnya. Ada banyak faktor yang
dapat mempengaruhi aktivitas enzim antara lain suhu, pH, konsentrasi enzim, konsentrasi substrat,
aktivator; inhibitor. Pada percobaan kali ini akan dilakukan pengaruh konsentrasi enzim terhadap
aktivitasnya. Pada penentuan aktivitas dilakukan pada pH optimum dengan konsentrasi substrat dan ko-
faktor berlebih (mendekati jenuh), sehingga laju reaksi yang terjadi merupakan laju reaksi tingkat ke nol
terhadap konsentrasi enzim. Pada konsentrasi substrat tertentu, bertambahnya konsentrasi enzim secara
bertingkat akan menaikkan kecepatan reaksi enzimatis. Dengan kata lain, semakin besar volume atau
konsentrasi enzim, semakin tinggi pula aktivitas enzim dalam memecah substrat yang dikatalisis. Pada
keadaan enzim telah jenuh oleh molekul-molekul substrat (yaitu semua molekul enzim mengikat substrat),
peningkatan kecepatan reaksi awal secara linier. Ini akan menghasilkan kurva garis lurus jika Vo diplot
terhadap konsentrasi enzim. Konsentrasi enzim yang tinggi akan mempengaruhi kecepatan reaksi secara
liner (kecepatan bertambah secara konstan). Hubungan antara laju reaksi dengan konsentrasi enzim
berbanding lurus. Jadi, semakin besar konsentrasi enzim maka semakin cepat laju reaksi yang tertera
pada kurva. Dari kurva diperoleh persamaan garis yaitu y= 6,5724x + 27,517 dengan regresi liniernya
sebesar 0.97.

Kata kunci: konsntrasi, substrat, aktivator, suhu

ABSTRACT

This experiment aims to determine the effect of enzyme concentration on enzyme activity and to curve the
effect of the enzyme concentration on its activity. There are many factors that can affect enzyme activity
including temperature, pH, enzyme concentration, substrate concentration, activator; inhibitor. In this
experiment, the effect of enzyme concentration on its activity will be carried out. The activity
determination is carried out at the optimum pH with excess substrate concentration and co-factor (close
to saturation), so that the reaction rate that occurs is the zerorate reaction rate to the enzyme
concentration. At a certain substrate concentration, increasing the enzyme concentration will increase
the enzymatic reaction speed. In other words, the greater the volume or concentration of the enzyme, the
higher the activity of the enzyme in breaking down the catalyzed substrate. When the enzyme is saturated
with substrate molecules (i.e. all enzyme molecules bind to the substrate), the initial reaction speed
increases linearly. This will produce a straightline curve if Vo is plotted against the enzyme
concentration. High enzyme concentration will affect the liner reaction speed (speed increases
constantly). The relationship between the reaction rate and the enzyme concentration is directly
proportional. So, the greater the enzyme concentration, the faster the reaction rate shown on the curve.
From the curve, the equation of the line is y = 6.5724x + 27.517 with a linear regression of 0.97.
Key words: concentration, substrate, activator, temperature
PENDAHULUAN
Enzim sebagai katalisator juga dua kali lipat. Ini berarti bahwa pada
mempunyai sifat-sifat seperti katalis pada konsentrasi substrat rendah kecepatan reaksi
umumnya, yaitu ikut bereaksi, tetapi pada enzimatis berorde satu. Akan tetapi, pada
akhir reaksi akan didapat kembali dalam konsentrasi substrat yang lebih tinggi,
bentuk semula. Ada banyak faktor yang peningkatan konsentrasi substrat akan
dapat mempengaruhi aktivitas enzim antara menyebabkan perubahan V0 sangat kecil dan
lain suhu, pH, konsentrasi enzim, pada konsentrasi substrat yang sangat tinggi,
konsentrasi substrat, aktivator; inhibitor. peningkatan konsentrasi substrat tidak akan
Pada percobaan kali ini akan dilakukan mempengaruhi harga V0 (harga V0 konstan).
pengaruh konsentrasi enzim terhadap
Keadaan ini disebabkan oleh enzim telah
aktivitasnya. Pada penentuan aktivitas
jenuh oleh substrat, atau dengan kata lain
dilakukan pada pH optimum dengan
semua sisi aktif enzim telah mengikat
konsentrasi substrat dan ko-faktor berlebih
substrat. Kecepatan reaksi secara
(mendekati jenuh), sehingga laju reaksi yang
keseluruhan tergantung pada kecepatan
terjadi merupakan laju reaksi tingkat ke nol
disosiasi produk dari enzim dan
terhadap konsentrasi enzim.
penambahan substrat lebih lanjut tidak akan
Kecepatan reaksi yang dikatalisis oleh mempengaruh V0. Plot V0 terhadap [S]
suatu enzim umumnya dilaporkan sebagai berbentuk hiperboli. Pada keadaan enzim
nilai pada waktu nol (simbol V 0, dalam mol telah jenuh oleh molekul-molekul susbtrat
menit-1), karena kecepatan paling tinggi (yaitu semua molekul enzim mengikat
terjadi pada suatu keadaan dimana produk substrat), peningkatan kecepatan reaksi awal
reaksi belum terbentuk. Pada keadaan ini secara linier. Ini akan menghasilkan kurva
konsentrasi substrat paling besar dan enzim garis lurus jika V0 diplot terhadap
belum dihambat secara umpan balik oleh konsentrasi enzim.
produknya. Plot produk reaksi yang
Aktifitas enzim dapat diungkapkan
terbentuk terhadap waktu pada reaksi
dengan berbagai cara. Ungkapan yang
enzimatis menunjukkan bahwa pada tahap
paling umum adalah dengan kecepatan
awal terjadi grafik linier, kemudian diikuti
awal dari reaksi yang dikatalisis (V0).
oleh penurunan kecepatan reaksi karena
pada kondisi optimal enzim
sebagian substrat sudah digunakan dalam
bersangkutan. Katal merupakan satuan SI
reaksi atau aktivitas enzim menurun. V0
dari aktivitas enzim yang didefinisikan
diperoleh dengan menarik garis lurus
sebagai aktivitas katalitik yang dapat
melalui bagian linier kurva mulai pada titik
meningkatkan kecepatan reaksi sebanyak
waktu nol. Kemiringan garis lurus sama
satu mol per detik dalam system khusus.
dengan V0.
Istilah aktivitas (atau aktivitas total)
Pada konsentrasi substrat rendah, jika mengacu pada satuan total enzim dalam
konsentrasi substrat dinaikkan dua kali, sample, sedangkan aktivitas spesifik
maka kecepatan reaksi awal (V0) meningkat adalah jumlah unit enzim per milligram
protein (unit mg-1). Aktivitas spesifik molekul. Pada temperatur tinggi, di
adalah ukuran kemurnian enzim. Selama samping energi termal molekul-molekul
pemurnian enzim, aktivitas spesifiknya substrat meningkat, struktur protein
meningkat serta nilai aktivitas spesifiknya enzim akan rusak yang diakibatkan oleh
menjadi maksimal dan konstan jika enzim putusnya interaksi non kovalen (ikatan
murni. hidrogen, gaya van der Waals, interaksi
Ketergantungan kecepatan reaksi elektrostatik dan sebagainya). Interaksi
enzimatis pada konsentrasi substrat ([S]) non kovalen ini sesungguhnya
sebagai berikut. Pada konsentrasi mempertahankan struktur tiga dimensi
substrat rendah, jika konsentrasi substrat protein enzim. Akibat lebih jauh adalah
dinaikkan dua kali, maka kecepatan terjadinya denaturasi enzim. Perubahan
reaksi awal (V0) meningkat dua kali lipat. kecil pada struktur tiga dimensi enzim
Ini berarti bahwa pada konsentrasi dapat mengubah struktur sisi aktif enzim
substrat rendah kecepatan reaksi yang akan menyebabkan penurunan
enzimatis berorde satu. Akan tetapi, pada aktivitas katalitik. Pengaruh secara
konsentrasi substrat yang lebih tinggi, keseluruhan dari peningkatan suhu pada
peningkatan konsentrasi substrat akan kecepatan reaksi enzim adalah
menyebabkan perubahan V0 sangat kecil kesetimbangan antara dua pengaruh yang
dan pada konsentrasi substrat yang sangat bertentangan ini. Grafik temperatur
tinggi, peningkatan konsentrasi substrat diplotkan terhadap V0 menunjukkan suatu
tidak akan mempengaruhi harga V0 kurva dengan temperatur optimum
(harga V0 konstan). Keadaan ini (gambar 3a). Untuk beberapa enzim
disebabkan oleh enzim telah jenuh oleh mamalia, temperatur optimum umumnya
substrat, atau dengan kata lain semua sisi sekitar 370C, tetapi ada juga organisme
aktif enzim telah mengikat substrat. yang mempunyai enzim yang bekerja
Kecepatan reaksi secara keseluruhan pada suhu lebih tinggi atau lebih rendah.
tergantung pada kecepatan disosiasi Sebagai contoh, polymerase Taq yang
produk dari enzim dan penambahan digunakan dalam polymerase
substrat lebih lanjut tidak akan chainreaction (PCR) ditemukan dalam
mempengaruh V0. Plot V0 terhadap [S] bakteri yang hidup pada suhu tinggi
berbentuk hiperbolik. dalam sumber air panas, sehingga enzim
Pada keadaan enzim telah jenuh oleh ini bekerja optimal pada suhu tinggi.
molekul-molekul susbtrat (yaitu semua Ketika suhu bertambah sampai suhu
molekul enzim mengikat substrat), optimum, kecepatan reaksi enzim naik
peningkatan kecepatan reaksi awal secara karena energi kinetik bertambah. Hal
linier. Ini akan menghasilkan kurva garis tersebut akan mengakibatkan aktivitas
lurus jika V0 diplot terhadap konsentrasi enzim turun karena tidak terbentuk
enzim. Suhu mempengaruhi reaksi yang komplek enzim substrat, sehingga
dikatalisis oleh enzim dengan dua cara. konsentrasi produk rendah. Enzim
Pertama, peningkatan suhu akan biasanya diuji pada pH tinggi (optimum),
meningkatkan energi termal molekul- pada suhu antara 25oC sampai dengan
suhu 38oC dan pada konsentrasi substrat untuk mengetahui pengaruh konsentrasi
mendekati jenuh. Pada keadaan ini, laju enzim terhadap aktivitas enzim dan
reaksi awal biasanya sebanding dengan membuat kurva pengaruh konsentrasi
konsentrasi enzim. Dengan mengetahui enzim tersebut terhadap aktivitasnya.
konsentrasi enzim yang digunakan dalam
reaksi, maka akan terlihat pengaruhnya METODE
terhadap aktivitas enzim. Assay enzim
secara konvensional dilakukan dengan Alat dan Bahan
pengukuran kecepatan terbentuknya Alat:
produk atau kecepatan hilangnya substrat. Pipet tetes (3 buah), Gelas kimia 100 mL (3
Jika substrat atau produk menyerap sinar buah), Gelas kimia 300 mL (1 buah), Batang
pada panjang gelombang yang spesifik, pengaduk (1 buah), Gelas ukur 25 mL (1
perubahan konsentrasi substrat atau buah), Pipet volumetri 5 mL (1 buah), Sikat
produk dapat diukur melalui perubahan cuci (1 buah), Corong (1 buah), Erlenmeyer
absorbansi pada panjang gelombang 100 mL (1 buah), Pemanas (1 buah), Spatula
tertentu. Untuk itu, dapat dilakukan (1 buah), Termometer (1 buah), Penjepit
dengan mengunakan spektrofotometer. kayu (1 buah), Kaca arloji (2 buah),
Karena absorbansinya berbanding lurus Spektronik 20 (1 buah).
dengan konsentrasi, maka kecepatan
perubahan absorbansi berbanding lurus Bahan:
dengan kecepatan aktivitas enzim dalam Serbuk TCA 20% (10 gr), Serbuk kasein 1%
mol substrat yang digunakan (atau produk (5 gr), Buffer fosfat 0,1; pH 8 (8 gr), Serbuk
yang terbentuk persatuan waktu). tripsin (5 gr), Kristal NaOH 0,5 M (2 gr),
Reagen Folin Ciocalteu (10 mL), Aquades
(Secukupnya), Kertas saring (Secukupnya),
TUJUAN DAN MANFAAT
Tisu (Secukupnya), Es batu (Secukupnya),
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah Kertas indikator universal (Secukupnya).

Prosedur Kerja

Tabel 1. Uji Aktivitas Enzim Terhadap Konsentrasi Substrat Kasein

Tabung Waktu Substrat kasein 5% (mL) Buffer Fosfat Larutan


(menit) pH (mL) 7,0 tripsin (mL)
0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 8,0
t=0 2,5 5 7,5 10 12,5 1,5 0,5
I t = 20 2,5 5 7,5 10 12,5 1,5 0,5
t=0 2,5 5 7,5 10 12,5 1,0 1,0
II t = 20 2,5 5 7,5 10 12,5 1,0 1,0
t=0 2,5 5 7,5 10 12,5 0,5 1,5
III t = 20 2,5 5 7,5 10 12,5 0,5 1,5
t=0 2,5 5 7,5 10 12,5 0 2,0
IV t = 20 2,5 5 7,5 10 12,5 0 2,0

Inkubasi 0 menit masing tabung disertai dengan pengadukan


yang kuat. Agar pengendapan berlangsung
Dalam tabung reaksi berisi pengaduk, sempurna didiamkan selama 30 menit dalam
dimasukkan larutan buffer fosfat dan larutan air es. Selanjutnya disentrifugasi selama 10
tripsin. Kemudian ke dalam masing-masing menit, kemudian disaring menggunakan
tabung ditambahkan 3 mL larutan TCA kertas saring. Filtrat dikerjakan menurut cara
20%, diaduk kuat. Ke dalam tabung ANSON.
ditambahkan 5 mL larutan kasein 1%.
Didiamkan selama 30 menit dalam air es. Metode ANSON
Selanjutnya disentrifugasi selama 10 menit, Ke dalam 2 mL filtrat yang dihasilkan
kemudian disaring menggunakan kertas ditambahkan 4 mL NaOH 0,5 M. Kemudian
saring. Filtrat dikerjakan melalui cara ditambahkan 1 mL reagen Folin-Ciocalteu,
ANSON. lalu diaduk. Didiamkan selama 10 menit,
Metode ANSON kemudian diukur absorbansinya dengan
spektronik-20 pada Panjang gelombang 650
Ke dalam 2 mL filtrat yang dihasilkan nm.
ditambahkan 4 mL NaOH 0,5 M. Kemudian
ditambahkan 1 mL reagen Folin-Ciocalteu, HASIL DAN PEMBAHASAN
lalu diaduk. Didiamkan selama 10 menit, Pada percobaan ini diberikan dua
kemudian diukur absorbansinya dengan
spektronik-20 pada Panjang gelombang 650 kontrol waktu yang berbeda yaitu
nm. pada t = 0 dan t = 20 menit, juga

Inkubasi 20 menit komposisi tabung yang berbeda pula.


Untuk masing-masing waktu
Masing-masing tabung diisi dengan larutan
kasein sesuai dengan tabel. Setiap tabung disediakan empat buah tabung reaksi
yang berisi larutan kasein dan pengaduknya (I-IV). Dalam tabung-tabung tersebut
diinkubasi selama 5 menit dalam inkubator digunakan konsentrasi substrat yang
air 35oC. Ke dalam masing-masing tabung
ditambahkan berturut-turut larutan buffer berbeda-beda. Tujuan dari
fosfat dan tripsin (sesuai dengan tabel) penambahan volume yang beragam
sambal diaduk perlahan-lahan (jangan adalah untuk membuat konsentrasi
sampai berbusa). Tabung diinkubasi selama
pada masing-masing substrat
20 menit dalam inkubator air 35oC dihitung
mulai tripsin ditambahkan. Sebanyak 3 mL menjadi berbeda-beda, sehingga
TCA 20% ditambahkan ke dalam masing- dapat dibuat plot laju reaksi terhadap
konsentrasi substrat. Tabung dengan enzim, semakin tinggi pula aktivitas
inkubasi 0 menit berfungsi sebagai enzim dalam memecah substrat yang
kontrol terhadap tabung dengan dikatalisis. Pada keadaan enzim telah
inkubasi 20 menit. jenuh oleh molekul-molekul substrat
(yaitu semua molekul enzim
Pada konsentrasi substrat
mengikat substrat), peningkatan
tertentu, bertambahnya konsentrasi
kecepatan reaksi awal secara linier.
enzim secara bertingkat akan
Ini akan menghasilkan kurva garis
menaikkan kecepatan reaksi
lurus jika Vo diplot terhadap
enzimatis. Dengan kata lain, semakin
konsentrasi enzim.
besar volume atau konsentrasi

Tabel 2. Nilai absorbansi untuk setiap tabung

No Tabung Waktu (menit) Nilai Absorbansi


t=0 0,098
I t = 20 0,125
t=0 0,085
II t = 20 0,106
t=0 0,094
III t = 20 0,113
t=0 0,116
IV t = 20 0,131

Perhitungan konsentrasi substrat untuk Setelah dilakukan pengenceran, harga


setiap tabung reaksi adalah sebagai konsentrasi substrat pada masing-masing
berikut: tabung reaksi dapat diketahui dengan
Massa susu yang ditimbang = 2,00 gr menggunakan persamaan V1 × M1 = V2
dalam 100 mL aquades dengan × M2
perhitungan: Diketahui:
M1 = 20,0 mg/mL
2,00 gram gram V2 = 7 mL
[kasein] = = 0,02 =
100 mL mL
V1 masing-masing tabung, yaitu: 0,5;
mg 1,0; 1,5; 2,0
20,0
mL Sehingga didapatkan konsentrasi enzim
yaitu:
Tabel 3. Konsentrasi pada setiap tabung

Tabung Konsentrasi (mg/mL)


I 1,428
II 2,857
III 4,286
IV 5,714

Maka didapatkan kurva pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitasnya adalah sebagai
berikut:

Kurva Hubungan Vo Terhadap Konsentrasi Enzim


80
70
60 f(x) = 6.57 x + 27.52
R² = 0.97
50
1/Vo

40
30
20
10
0
1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6
[S]

SIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat dengan konsentrasi enzim berbanding lurus.
disimpulkan bahwa konsentrasi enzim yang Jadi, semakin besar konsentrasi enzim maka
tinggi akan mempengaruhi kecepatan reaksi semakin cepat laju reaksi yang tertera pada
secara liner (kecepatan bertambah secara kurva. Kurva pengaruh konsentrasi enzim
konstan). Hubungan antara laju reaksi terhadap aktivitasnya adalah sebagai berikut:
Kurva Hubungan Vo Terhadap Konsentrasi Enzim
80
70
60 f(x) = 6.57 x + 27.52
R² = 0.97
50
1/Vo

40
30
20
10
0
1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6
[S]

Redhana, I
UCAPAN TERIMAKASIH Wayan. 2004. Penuntun Praktikum
Biokimia. Yogyakarta: Universitas Negeri
Ucapan terima kasih penulis sampaikan Yogyakarta
kepada Dr. I Nyoman Tika, M.Si., sebagai
Sudarmadji, Slamet, dkk. 1996. Analisis
dosen pengampu mata kuliah Praktikum
Bahan Makanan dan Pertanian.Yogyakarta:
Biokimia, atas masukan dan sarannya
Liberty Yogyakarta
sehingga percobaan ini dapat dilaksanakan
dengan baik. Tika, I Nyoman. 2007. Penuntun Praktikum
Biokimia. Singaraja: Universitas Pendidikan
DAFTAR PUSTAKA Ganesha
Muderawan, I Wayan. 2007. Buku Ajar Wirahadikusuma, Muhamad. 1989.
Instrumen. Singaraja: Universitas Biokimia: Protein, Enzim, dan Asam
Pendidikan Ganesha Nukleat.Bandung: Penerbit ITB.

Anda mungkin juga menyukai