Oleh:
KELAS VA
No Prosedur Kerja
1 Inkubasi 0 menit
Dalam tabung reaksi berisi pengaduk, dimasukkan larutan buffer fosfat dan larutan
tripsin.
Kemudian ke dalam masing-masing tabung ditambahkan 3 mL larutan TCA 20%,
diaduk kuat.
Ke dalam tabung ditambahkan 5 mL larutan kasein 1%
Didiamkan selama 30 menit dalam air es
Selanjutnya disentrifugasi selama 10 menit, kemudian disaring menggunakan
kertas saring. Filtrat dikerjakan melalui cara ANSON
Metode ANSON
Ke dalam 2 mL filtrat yang dihasilkan ditambahkan 4 mL NaOH 0,5 M. Kemudian
ditambahkan 1 mL reagen Folin-Ciocalteu, lalu diaduk
Didiamkan selama 10 menit, kemudian diukur absorbansinya dengan spektronik-
20 pada Panjang gelombang 650 nm.
2 Inkubasi 20 menit
Masing-masing tabung diisi dengan larutan kasein sesuai dengan tabel
Setiap tabung yang berisi larutan kasein dan pengaduknya diinkubasi selama 5
menit dalam inkubator air 35oC
Ke dalam masing-masing tabung ditambahkan berturut-turut larutan buffer fosfat
dan tripsin (sesuai dengan tabel) sambal diaduk perlahan-lahan (jangan sampai
berbusa)
Tabung diinkubasi selama 20 menit dalam inkubator air 35oC dihitung mulai
tripsin ditambahkan.
Sebanyak 3 mL TCA 20% ditambahkan ke dalam masing-masing tabung disertai
dengan pengadukan yang kuat. Agar pengendapan berlangsung sempurna
didiamkan selama 30 menit dalam air es.
Selanjutnya disentrifugasi selama 10 menit, kemudian disaring menggunakan
kertas saring
Filtrat dikerjakan menurut cara ANSON.
Metode ANSON
Ke dalam 2 mL filtrat yang dihasilkan ditambahkan 4 mL NaOH 0,5 M. Kemudian
ditambahkan 1 mL reagen Folin-Ciocalteu, lalu diaduk
Didiamkan selama 10 menit, kemudian diukur absorbansinya dengan spektronik-
20 pada Panjang gelombang 650 nm.
V. Hasil Pengamatan
Perhitungan konsentrasi substrat untuk setiap tabung reaksi adalah sebagai berikut:
Massa susu yang ditimbang = 2,00 gr dalam 100 mL aquades dengan perhitungan:
Setelah dilakukan pengenceran, harga konsentrasi substrat pada masing-masing tabung reaksi
dapat diketahui dengan menggunakan persamaan V1 × M1 = V2 × M2
Diketahui:
M1 = 20,0 mg/mL
V2 = 7 mL
V1 masing-masing tabung, yaitu: 0,5; 1,0; 1,5; 2,0
Sehingga didapatkan konsentrasi enzim yaitu:
Tabung Konsentrasi (mg/mL)
I 1,428
II 2,857
III 4,286
IV 5,714
VI. Pembahasan
Pada percobaan ini diberikan dua kontrol waktu yang berbeda yaitu pada t = 0 dan t = 20
menit, juga komposisi tabung yang berbeda pula. Untuk masing-masing waktu disediakan
empat buah tabung reaksi (I-IV). Dalam tabung-tabung tersebut digunakan konsentrasi
substrat yang berbeda-beda. Tujuan dari penambahan volume yang beragam adalah untuk
membuat konsentrasi pada masing-masing substrat menjadi berbeda-beda, sehingga dapat
dibuat plot laju reaksi terhadap konsentrasi substrat. Tabung dengan inkubasi 0 menit
berfungsi sebagai kontrol terhadap tabung dengan inkubasi 20 menit.
Pada konsentrasi substrat tertentu, bertambahnya konsentrasi enzim secara bertingkat
akan menaikkan kecepatan reaksi enzimatis. Dengan kata lain, semakin besar volume atau
konsentrasi enzim, semakin tinggi pula aktivitas enzim dalam memecah substrat yang
dikatalisis. Pada keadaan enzim telah jenuh oleh molekul-molekul substrat (yaitu semua
molekul enzim mengikat substrat), peningkatan kecepatan reaksi awal secara linier. Ini akan
menghasilkan kurva garis lurus jika Vo diplot terhadap konsentrasi enzim.
40
30
20
10
0
1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6
[S]
VII. Kesimpulan
1. Konsentrasi enzim yang tinggi akan mempengaruhi kecepatan reaksi secara liner
(kecepatan bertambah secara konstan). Hubungan antara laju reaksi dengan konsentrasi
enzim berbanding lurus. Jadi, semakin besar konsentrasi enzim maka semakin cepat laju
reaksi yang tertera pada kurva.
2. Kurva pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitasnya:
40
30
20
10
0
1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6
[S]
Dari kurva di atas diperoleh persamaan garis yaitu y= 6,5724x + 27,517 dengan regresi
liniernya sebesar 0.97.
DAFTAR PUSTAKA