(Uji Tempel)
(Occupational Dermatosis)
Penyakit kulit akibat kerja atau dermatosis akibat kerja (DAK) adalah perubahan-
perubahan pada kulit yang disebabkan oleh bahan-bahan yang berada di lingkungan kerja.
Dermatosis kontak alergi (DKA) adalah dermatitis yang terjadi akibat pajanan ulang dengan
bahan luar yang bersifat haptenik atau antigenik yang sama atau mempunyai struktur kimia
serupa pada kulit seseorang yang sebelumnya telah tersensitasi. Untuk membantu menegakkan
diagnosis penyakit kulit akibat kerja selain pentingnya anamnesa, juga banyak test lainnya yang
digunakan untuk membantu. Salah satu yang paling sering digunakan adalah patch test.
Penyakit paru akibat kerja merupakan penyakit atau kelainan paru yang terjadi akibat
terhirupnya partikel, kabut, uap atau gas yang berbahaya saat seseorang sedang bekerja.
Tempat tertimbunnya bahan-bahan tersebut pada saluran pernafasan atau paru dan jenis
penyakit paru yang terjadi tergantung pada ukuran dan jenis yang terhirup. Beberapa jenis
partikel yang di antaranya bisa menyebabkan penyakit paru yaitu partikel organik dan
anorganik. Selain itu gas dan bahan aerosol lain seperti gas dari hidrokarbon, bahan kimiawi
insektisida, serta gas dari pabrik plastik dan hasil pembakaran plastik. Masa waktu untuk
timbulnya penyakit ini cukup lama, waktu yang terpendek adalah lima tahun. Partikel
anorganik yang jika terhirup dalam jumlah banyak dapat pula menimbulkan gangguan paru,
hal ini banyak terjadi pada pekerja di pabrik semen, asbes, keramik dan tambang. Di Indonesia,
penyakit atau gangguan paru akibat kerja yang disebabkan oleh debu diperkirakan cukup
banyak, meskipun data yang ada masih kurang.
1. Penyakit Silikosis
2. Penyakit Asbestosis
3. Penyakit Bisinosis
4. Penyakit Antrakosis
5. Penyakit Beriliosis
6. Pneumonitis Kimia
7. Asma karena pekerjaan
8. Pneumonitis Hipersensitivitas
9. Kanker Paru
1. Health promotion
2. Specific protection
3. Early diagnosis and prom treatment
4. Disability limitations
5. Rehabilitation
General Disease
Penyakit Akibat Kerja yang disebabkan oleh cuaca maupun lingkungan seperti
kebisingan, getaran,pencahayaan, udara, dan temperatur. Penyakit akibat kerja yang
dialami sebagian besar karyawan yang bekerja di lapangan tidak dirasakan secara langsung
tetapi dalam kurun waktu tertentu. Penyakit akibat kerja yang dialami karyawan tersebut
seperti gangguan pendengaran, sakit pinggang, dan lain-lain.
Penyakit akibat kerja dan total hari yang hilang pada bagian porter, cargo, dan gse :
1. Sakit pinggang dapat disebabkan oleh banyak hal. Salah satu penyebab sakit
pinggang adalah posisi kerja yang tidak tepat saat bekerja atau pekerja memaksakan
untuk mengangkat barang yang berat sendirian dengan tempo yang cepat dan
banyak.
2. Demam dapat disebabkan oleh pekerja yang bekerja pada kondisi cuaca yang
berubah-ubah dan APD yang disediakan kurang lengkap.
3. Keseleo banyak dialami oleh pekerja bagian porter atau loading-unloading karena
posisi badanbpekerja tidak pas sehingga menyebabkan keseleo saat pekerja
mengangkat dan memindahkan barang.
4. Sakit kepala yang dialami pekerja dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan kerja
(kebisingan, suhu) dan urusan di luar pekerjaan.
5. Batuk/influenza dapat disebabkan oleh kondisi cuaca, penggunaan APD dan
lingkungan kerja