Emergency exit adalah jalur keluar darurat yang berada di dalam/luar bangunan, dalam
struktur diartikan sebagai jalan keluar khusus untuk keadaan darurat seperti kebakaran,
gempa bumi,dan bahaya-bahaya lain yang menyebabkan adanya korban jiwa. Emergency exit
yang dapat menjamin kemudahan evakuasi setidaknya akan mengurangi secara signifikan
kemungkinan jumlah korban nyawa penghuninya apabila terjadi peristiwa darurat, baik
yang diakibat oleh peristiwa alam maupun oleh ulah manusia. Emergency exit yang tidak
tertata dan terencana dengan baik, atau malahan difungsikan untuk hal-hal lain selain
untuk fungsi evakuasi penghuni justru dapat menjadi sarana jebakan maut bagi peghuninya.
Gedung perkuliahan FKM Unsri telah menyediakan tanda Emergency Exit yaitu tanda
yang bertuliskan EXIT. Tanda EXIT didesain dengan tulisan warna putih, diatas dasar warna
hijau. Tanda EXIT ini telah terpasang pada setiap pintu keluar (pintu darurat). Di gedung
perkuliahan FKM petunjuk jalan keluar ini ditempatkan di tiap pintu keluar yang ada di lantai
1, 2 dan 3 serta di bagian belakang pintu gedung perkuliahan. Hal ini dimaksudkan agar
orang yang berada di tempat tersebut tidak mengalami kesulitan untuk mencari jalan keluar
apabila terjadi suatu hal yang dapat mengancam keselamatan seperti terjadi kebakaran,
peledakan maupun bahaya lainnya.
Gedung perkuliahan FKM Unsri telah menyediakan tanda jalur evakuasi yaitu tanda
yang bertuliskan jalur evakuasi. Tanda jalur evakuasi didesain dengan tulisan warna putih,
diatas dasar warna hijau. Tanda jalur evakuasi ini telah terpasang pada setiap pintu keluar
(pintu darurat). Di gedung perkuliahan FKM petunjuk jalur evakuasi ini ditempatkan di tiap
pintu keluar yang ada di lantai 1, 2, 3 dan di pintu belakang bagian gedung perkuliahan. Hal
ini dimaksudkan agar orang yang berada di tempat tersebut tidak mengalami kesulitan untuk
mencari jalan keluar apabila terjadi suatu hal yang dapat mengancam keselamatan seperti
terjadi kebakaran, peledakan maupun bahaya lainnya.
Menurut Permen PUPR No.14 Tahun 2017, titik kumpul adalah tempat yang
digunakan bagi pengguna bangunan gedung dan pengunjung bangunan gedung untuk
berkumpul setelah proses evakuasi. Sesuai Permen PUPR No.14 Tahun 2017 titik kumpul
harus memenuhi persyaratan teknis di antaranya:
1. Jarak minimum titik berkumpul dari bangunan gedung adalah 20 m untuk melindungi
pengguna bangunan gedung dan pengunjung bangunan gedung dari keruntuhan atau
bahaya lainnya.
2. Titik berkumpul dapat berupa jalan atau ruang terbuka.
3. Lokasi titik berkumpul tidak boleh menghalangi akses dan manuver mobil pemadam
kebakaran.
4. Memiliki akses menuju ke tempat yang lebih aman, tidak menghalangi dan mudah
dijangkau oleh kendaraan atau tim medis.
5. Persyaratan lain mengenai titik berkumpul mengikuti ketentuan peraturan perundang-
undangan tentang sistem proteksi kebakaran pada bangunan gedung dan lingkungan.
Gedung perkuliahan FKM Unsri memiliki titik kumpul atau Assembly Point yang
dipusatkan di depan gedung dekanat FKM Unsri. Tetapi, untuk pemasangan lambang atau
sign titik kumpul tersebut belum disediakan. Titik kumpul yang disediakan di FKM Unsri
ini hanya berupa pemberitahuan dan tidak didukung dengan rambu/tanda. Rekomendasi
yang disarankan adalah pembuatan atau pemberian tanda jika di tempat tersebut (di depan
gedung dekanat) merupakan titik kumpul (Assembly Poin) agar memudahkan saat
melakukan evakuasi dan tidak membuat orang bingung dalam mencari titik kumpul di
keadaan darurat.