Anda di halaman 1dari 5

PRINSIP-PRINSIP LAS LISTRIK

Pada dasarnya las listrik yang menggunakan elektroda karbon maupun logam
menggunakan tenaga listrik sebagai sumber panas. Busur listrik yang terjadi antara ujung
elektroda dan benda kerja dapat mancapai temperatur tinggi yang dapat melelehkan
sebagian bahan merupakan perkalian antara tegangan listrik (E) dangan kuat arus (I) dan
waktu (t) yang dinyatakan delam satuan, panas joule atau kalori seperti rumus dibawah
ini :

H=ExIxt
dimana :
H = panas dalam satuan joule
E = tegangan listrik delam volt
I = kuat arus dalam amper
t = waktu dalam detik

Las Listrik Dengan Elektroda Karbon


Busur listrik yang terjadi diantara ujung elektroda karbon dan logam atau diantara
dua ujung elektroda karbon akan memanaskan dan mencairkan logam yang akan dilas.
Sebagai bahan tambah dapat dipakai elektroda dengan fluksi atau elektroda yang
berselaput fluksi.

Las Listrik Dengan Ekktroda Berselaput ( SMAW )


Las tistrik ini menggunakan alektroda berselaput sebagai bahan tambah. Busur
listrik yang terjadi diantara ujung elektroda dan bahan dasar akan mencairkan ujung
elektroda dan sebagian bahan dasar. Selaput elektroda yang turut terbakar akan mencair
dan menghasilkan gas yang melindungi ujung elektroda, kawah Ias, busur Iistri dan
daerah Ias di sekitar busur listrik terhadap pengaruh udara luar. Cairan selaput elektroda
yang membeku akan menutupi permukaan Ias yang juga berfungsi sebagai pelindung
terhadap pengaruh luar.
Gbr. Dibawah ini adalah sirkuit Ias listrik dengan elektroda berselaput dimana G adalah
sumber tenaga arus searah dan elektroda dihubungkan ke terminal negetif sedang bahan
ke terminal positif.
Dalam Gbr. Dibawah ini ditunjukkan pemindahan cairan logam dari elektroda ke bahan
dasar dimana gas dari pembakaran selaput elektroda melindungi daerah ini.

Las lisrtik TIG


Las Iistrik TIG menggunakan elektroda wolfram yang bukan merupakan bahan
tambah. Busur listrik yang terjadi antara ujung elektroda wolfram dan bahan dasar adalah
marupakan sumber panas untuk pengelasan. Titik cair dari alektroda wolfram sedemikian
tingginya sampai 3410o sehingga tidak ikut mencair pada saat terjadi busur listrik.
Tangkai Ias dilengkapi dangan nosel keramik untuk penyembur gas pelindung yang
melindungi daerah Ias dari pengaruh luar pada saat pangelasan.
Sebagai bahan tambah dipakai elektroda tanpa selaput yang digerakkan dan didekatkan
ke busur lirtrik yang terjadi antara elektroda wolfram dengan bahan dasar.
Sebagai gas pelindung dipakai argon, helium ateau campuran dari kedua gas tersebut
yang pemekaiannya tergsntung dari jenis logem yang akan dilas.
Tangkai las TIG biasanya didinginkan dengan air yang bersirkulasi. Proses Ias listrik TIG
ditunjukkan pada Gbr dibawah ini

Las Listrik MIG


Las listrik MIG adalah juga las busur listrik dimana panas yang ditimbulkan oleh
busur listrik antara ujung elektroda dan bahan dasar, karena adanya Arus Listrik.
Elektrodanya adalah merupakan gulungan kawat yang berbentuk rol yang gerakannya
diatur oleh pasangan roda gigi yang digerakkan oleh motorl listrik.
Kecepatan gerakan elektroda dapat diatur sesuai dengan keperluan. Tangkai Ias
dilengkapi dengan nosal logam untuk menyemburkan gas pelindung yang dialirkan dari
botol gas malalui selang gas.
Gas yang dipakai adalah C02 untuk pengelasan baja lunak dan baja, argon atau
campuran argon dan helium untuk pengelasan Aluminium dan baja tahan karat. Proses
pengelasan MIG ini dapat secara semi otomatik atau otomatik. Semi otomatik
dimaksudkan pengelasan secara manual sedangkan otomatik adalah pengelasan di
mana seluruh pekerjaan Ias dilaksanakan secara otomatik. Proses Ias MIG ditunjukkan
pada Gbr. di bawah ini. dimana elektroda keluar melalui tangkai las bersama dengan gas
pelindung.

Las Listrik Submerged


Las listrik submerged yang umumnya otamatik atau semi otomatik menggunakan
fluksi serbuk untuk pelindung dari pengaruh udara luar. Busur listrik diantara ujung
elektroda dan bahan dasar berada didalam timbunan fluksi serbuk sehingga tidak terjadi
sinar las keluar separti biasanya pada Ias listrik lainnya. Dalam hal ini operator Ias tidak
perlu menggunakan kaca pelindung mata (helm Ias).
Pada waktu pengelasan, fluksi serbuk akan mencair dan membeku menutup Iapisan Ias.
Sebagian fluksi serbuk yang tidak mencair dapat dipakai lagi setelah dibersihkan dari
terak-terak Ias. –
Elektroda yang merupakan kawat tanpa selaput berbentuk gulungan (rol) digerakkan
maju oleh pasangan roda gigi. pasangan roda gigi yang diputar oleh motor listrik dapat
diatur kecepatannya sesuai dengan kebutuhan pengelasan .
ARUS LISTRIK
1. Arus Searah (DC)
Pada jenis arus ini, elektron-elektron bergerak sepajang penghantar hanya dalam
satu arah.

2. Arus Bolak-Balik (AC)


Arah aliran dari arus bolak-balik adalah merupakan gelombang sinusoida yang
memotong garis nol pada interval waktu 1/100 detik untuk mesin dengan frekwensi 50
Hz. Tiap siklus gelombang terdiri dari setengah gelombang positif dan setengah
gelombang. Arus bolak-balik dapat diubah menjadi arus searah dengan menggunakan
pengubah arus (rectifier).

 
PENGKUTUBAN ELEKTRODA
1. Pengkutuban Langsung
Pada pengkutuban langsung, kabel elektroda dipasang Pada terminal negatif dan
kabel massa pada terminal positif. Pengkutuban langsung sering disebut sebegai sirkuit
las listrik dengan elektroda negatif. (DC-).
2. Pengkutuban Terbalik
Untuk pengkutuban terbalik, kabel elektroda dipasang pada terminal positif dan
kabel massa dipasang pada terminal negative.
Pengkutuban terbalik sering disebut sirkuit las listrik dengan elektroda positif (DC+)

3. Pangaruh Pengkutuban Pada Hasil Las.


Pemilihan jenis arus maupun pengkutuban pada pangelasan bergantung
kepada :
 Jenis bahan dasar yang akan dilas
 Jenis elektroda yang dipergunakan
Pengaruh pengkutuban pada hasil las adalah pada penembusan lasnya. Pengkutuban
langsung akan menghasilkan penembusan yang dangkal sedangkan Pada pengkutuban
terbalik akan terjadi sebeliknya. Pada arus bolak-balik penembusan yang dihasilkan
antara keduanya.

Anda mungkin juga menyukai