A DENGAN
DIABETES MELLITUS
OLEH :
CITRA ARISTA
14420202166
PRESEPTOR INSTITUSI
A. PENGKAJIAN
1. DATA UMUM
a. Nama KK : Tn. T
b. Umur : 55 tahun
c. Agama : Islam
d. Suku : Buton
e. Pendidikan : SMA
f. Pekerjaan : Petani
g. Alamat : Desa Gaya Baru, Kel. Onemay, Kec. Tomia, Kab. Wakatobi
h. Komposisi Anggota Keluarga :
No Nama J.K Hub. Umur Pendidikan Pekerjaan Status
Keluarga Imunisasi
1 Ny.A P Istri 46 thn SMA IRT -
2 Nn. S P Anak 20 thn, Mahasiswi Pelajar Lengkap
3 An. B L Anak 14 thn SMP Pelajar Lengkap
i. Genogram
Keterangan :
Laki- Laki
Perempuan
Menikah
Tinggal serumah
Klien
j. Tipe keluarga
Tipe keluarga Ny. A adalah keluarga dengan anak remaja dengan keluarga
inti yaitu dalam satu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak
k. Suku bangsa
Keluarga Ny. A berasal dari suku Buton .Dalam kehidupan sehari-hari
keluarga lebih cenderung mengikuti kebiasaan adat Buton, adat kebiasaan yang
merugikan kesehatan tidak ada. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa
Buton.
l. Agama
Seluruh anggota Keluarga Ny. A menganut agama Islam dan Jarang
melaksanakan sholat 5 waktu. Hanya anaknya yang perempuan yaitu An. S yang
rajin sholat dan selalu mendoakan ibunya agar selalu sehat.
m. Status sosial ekonomi keluarga
Sumber pendapatan keluarga diperoleh dari kepala keluarga kurang lebih
1.500.000/ bulan. Kebutuhan yang diperlukan keluarga yaitu:
- Makan Rp. 1.000.000 ,00
- Bayar Listrik Rp. 150.000 ,00
- Pendidikan Rp. 300.000,00
- Lain-lain Rp. 200.000,00
Barang yang dimiliki 1 buah TV 17 inch.Pada ruang tamu terdapat kursi
sudut dan lemari pada ruang tengah dan ruang dapur terdapat 1 kompor gas dan
kompor biasa.
n. Aktivitas rekreasi keluarga
Rekreasi digunakan untuk mengisi kekosongan waktu dengan menonton
TV bersama keluarga di rumah.
2. Riwayat dan Tahap perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga pada saat ini
Pada saat ini keluarga Ny. A sedang berada pada tahap perkembangan
keluarga dengan anak sekolah
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Keluarga mengatakan sudah melaksanakan tugas-tugas perkembangan
keluarga anak usia sekolah dimana keluarga sudah mengajarkan sosialisasi
dengan lingkungan di sekitar rumah.
c. Riwayat Keluarga Inti
1) Tn.T
Tn. S mengatakan tidak ada penyakit kronis dan belum pernah diopname
di rumah sakit karena penyakit tertentu, paling sakit ringan.
2) Ny.A
Ny. A mengatakan, sering pusing dan lemas jika gula darahnya tinggi,
klien pernah dirawat dirumah sakit dengan penyakit yang sama. Pada
pengkajian didapatkan GDS: 324, Saat pengkajian Ny. A tampak berbaring
lemas di tempat tidur, nampak luka DM pada bagian leher klien, klien
mengatakan nyeri pada lukanya, skala nyeri 6.
3) An. S
Sebelumnya tidak pernah menderita penyakit yang serius.Paling pilek,
kadang batuk, pernah diare tetapi tidak sampai di opname di rumah sakit.
4) An. B
Sebelumnya tidak pernah menderita penyakit yang serius. Paling pilek,
kadang batuk, tetapi tidak sampai di opname di rumah sakit.
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Tidak Ada riwayat penyakit keturunan seperti Asma, hipertensi, atau DM, pada
kedua orang tua Tn. T dan Ny. A.
3. Denah Rumah
R. Tamu
R. Kamar
keluarga Dapur
Mandi
4. Pengkajian lingkungan
a. Karakteristik rumah
1) Luas rumah : 8 x 15 m
2) Tipe rumah : Semi permanen
3) Kepemilikan rumah : Milik pribadi
4) Jumlah kamar : 1 kamar mandi, 3
kamar tidur
5) Ventilasi Jendela : Cukup ada
6) Pemanfaatan ruangan : baik, dengan kondisi penerangan
7) Septi tank rumah : terdapat di belakang
8) Sumber air : menggunakan sumur
9) Kamar mandi / wc menyatu : terdapat 1 dengan wc
10) Sampah : dilangsung di pembuangan sampah didepan jalan
b. Karateristik lingkungan:
Rumah memiliki perkarangan yang cukup luas dan halaman dimanfaatkan
dengan menanam bunga
c. Mobilitas geografis keluarga:
Keluarga Ny. A merupakan penduduk asli di lingkungan tersebut.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat:
Keluarga Ny.A selalu mengikuti kegiatan di lingkungan masyarakat dan
perkumpulan-kumpulan masyarakat seperti arisan.
e. Sistem pendukung keluarga:
Suami Istri dan anak selalu saling mendukung
f. Karakteristik tetangga dan komunitas
Keluarga tinggal di lingkungan yang berada di desa dengan jumlah
penduduknya yang cukup banyak. Masih banyak pepohonan di depan rumah,
umumnya tetangga adalah suku Buton, tidak ada kesulitan dalam kehidupan
sehari-hari. Hubungan dengan tetangga baik, keluarga juga ikut aktif dalam
kegiatan pengajian, kegiatan lingkungan, sedangkan anak-anak juga bersosialisasi
dengan teman-teman di sekitar rumah. Sebagian besar tetangga masih ada
hubungan saudara Ny. A.
g. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga sudah lama tinggal dilingkungan komunitas dan Ny. A paling
sering keluar rumah saat bekerja, pagi jam 06.00 pagi sudah berangkat ke kebun
dan pulang jam 11.00 siang, sedangkan anak-anak keluar rumah jika bermain
dengan teman sebayanya.
h. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga aktif berinteraksi dengan masyarakat disekitar. Keluarga juga aktif
berkumpul dengan keluarga besar sekali setahun ketika lebaran Idul Fitri.
e. Sistem pendukung keluarga
Keharmonisan keluarga menjadi pendukung utama keluarga, dukungan dari
keluarga besar jika ada masalah, terutama sumber keuangan.
4. Struktur keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Keluarga menggunakan bahasa Buton dalam berkomunikasi. Ny A berbicara
lembut dengan istri maupun anak-anaknya dan begitupun sebaliknya.
b. Struktur kekuatan keluarga
Dalam keluarga Ny. A, Tn T yang berperan dalam mengambil keputusan.
Setiap keputusan yang diambil oleh Tn. T sebagai kepala keluarga selalu
dimusyawarakan dengan Ny. A dan anggota keluarga yang lain.
c. Struktur peran
Masing-masing anggota keluarga melaksanakan perannya masing-masing Tn
T mencari nafkah dan juga membantu mendidik anak. Ny. A mendidik anak,
memelihara rumah dan membantu suami dalam hal mencari nafkah.
d. Nilai dan norma keluarga
Nilai yang dianut dalam keluarga adalah keterbukaan dan harus selalu
berkata jujur. Ketika ada anggota yang sakit keluarga hanya membeli obat di
warung atau di toko obat. Bila belum sembuh di bawa ke puskesmas.
5. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
Keluarga telah menjalankan fungsi kasih sayang dengan baik, kebutuhan anak-
anak lebih diutamakan.
b. Fungsi sosialisasi
Keluarga aktif bersosialisasi dengan tetangga, begitu juga dengan anak nya.
c. Fungsi Ekonomi
Kepala keluarga bekerja sebagai petani.
d. Fungsi perawatan keluarga
Ny. A saat ini sedang mengeluh lemas dan pusing karna kadar glukosa darahnya
yang naik.
1) Kemampuan mengenal masalah kesehatan
Tn T mengatakan bahwa Ny. A sering kambuh Sakitnya, dan bila
kambuh Sakitnya Ny. A meminum rebusan pare dan daun salam untuk
mengobati sakitnya.
2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat
Ketika ada anggota keluarga yang sakit terutama Ny. A tidak langsung di
bawa ke puskesmas untuk berobat, Ny A hanya meminum ramuan herbal
yang sering ia lakukan. nanti kalau tidak sembuh baru di bawa ke puskesmas.
3) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Dalam merawat Ny. A anggota keluarga hanya memberikan air rebusan
daun salam dan pare. Menurut keluarga air rebusan pare dan daun salam
cukup ampuh dalam mengobati sakitnya Ny. A.
4) Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang sehat
Keluarga rajin membersihkan rumahnya, jendela bersih.
5) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat
Keluarga jarang menggunakan fasilitas kesehatan seperti puskesmas
ataupun puskesmas pembantu, walaupun jarak puskesmas dengan rumah
tidak terlalu jauh.
6. Stress dan koping keluarga
a. Stresor jangka pendek dan jangka panjang
1) Stressor jangka pendek
Ny. A mengeluh sering pusing dan lemas jika kadar gula darahnya naik.
2) Stressor jangka panjang
Tn. T khawatir jika sakitnya berkelanjutan dan menyebabkan Ny. A tidak
dapat melakukan aktifitas .
b. Respon Keluarga terhadap stresor dan mekanisme koping
1) Respon keluarga terhadap stresor
Keluarga hanya berpasrah pada Tuhan bila ada anggota keluarga yang sakit.
2) Strategi koping yang digunakan
Anggota keluarga selalu bermusyawarah bila ada masalah.
3) Strategi adaptasi disfungsional
Tidak ada strategi adaptasi disfungsional seperti marah, setiap ada masalah
dicari pemecahannya dan didiskusikan bersama keluarga.
7. Pemeriksaan fisik
Tanggal Pemeriksaan Fisik : Selasa 31 Agustus 2021
b. Menata kembali fasilitasi dan sumber yang ada pada keluarga : fasilitas di
10. Resume
Tn. T berusia 55 tahun adalah kepala keluarga, Ny. A berusia 46 tahun merupakan
istri dari Tn. T dan memlilki 2 orang anak yaitu Nn. S 20 tahun, An. B 14 tahun . Saat ini
Ny. A memiliki riwayat penyakit Diabetes Mellitus saat dilakukan pemeriksaan GDS
didapatkan GDS 324 mg/dL . Pasien mengeluh pusing , lemas, nampak terbaring lemas di
tempat tidur, dan segala aktivitas klien dibantu oleh keluarga, klien mengatakan Nyeri
pada luka DM dileher, Luka Nampak diperban dan kemerahan. Saat Gula darahnya naik
a. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1 Data subjektif ketidakmampuan Nyeri akut
- Ny. A mengatakan nyeri keluarga mengenal
pada Luka Dm di leher. penyakit
DO
- Tampak meringis
- Skala nyeri 6
- tampak luka DM
diperban,
- Luka Nampak kemerahan
- Luka Tampak adanya pus
- GDS 324 mg/dL
- TTV
TD : 130/90mmHg
N : 68 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,5˚C
BB : 59 Kg
2 DS: ketidakmampuan Intoleransi
- Klien mengatakan merasa keluarga merawat Aktifitas
pusing dan lemas. anggota keluarga
DO:
- Nampak luka pada leher.
- Klien nampak berbaring
lemas di tempat tidur
- Aktivitas klien dibantu
oleh keluarga
b. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut b.d ketidakmampuan keluarga mengenal penyakit
b. Intoleransi Aktivitas b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
yang sakit
Skoring Prioritas Masalah
1 Sifat masalah :
Tidak/kurang sehat
Ny. A sakit DM dan
- Tidak/kurang
Memerlukan tindakan
sehat 3/3 X 1 1
segera untuk mencegah
- Ancaman
komplikasi.
kesehatan
- Krisis
2 Kemungkinan Fasilitas kesehatan
masalah di ubah: (klinik ) dapat
dengan mudah 2/2 X 1 2 dijangkau dengan
- Dengan mudah mudah sehingga
- Hanya sebagian keluarga dapat
- Tidak dapat memanfaatkan
3 Potensi masalah
untuk dicegah :
Mengontrol
cukup 2/3 X 1 0.67
makanan dapat
- Tinggi
mencegah terjadinya
- Cukup
kekambuhan berulang.
- Rendah
3,67
Skor Total
b. Intoleransi Aktivitas b.d ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
No Criteria Perhitungan Scor Pembenaran
1 Sifat masalah : 3/3 X 1 1 Keluarga
Tidak/kurang sehat mengatakan Ny. A tidak
- Tidak/kurang dapat melakukan
sehat aktivitas secara mandiri
- Ancaman
kesehatan
- Krisis
- Rendah Ny. A
4 Menonjolnya 1/2X1 0,5 Keluarga masih
masalah : mampu memenuhi
masalah tidak kebutuhan Ny. A tapi
dirasakan tidak begitu tahu cara
- Masalah berat merawatnya.
harus ditangani
- Masalah tidak
perlu segera
ditangani
- Masalah tidak
dirasakan
Score total 3,67
INTERVENSI
No diagnose Tujuan Criteria hasil Intervensi
Umum Khusus Criteria Standar
DX 1 Setelah dilakukan Keluarga Verbal - Keluarga Observasi
kunjungan mengetahui dapat a. Identifikasi lokasi,
sebanyak 3 x 45 bagaaimana menjawab karakteristik, durasi,
menit keluarga cara merawat pertanyaan frekuensi, kualitas, intensitas
mampu mengenal anggota yang nyeri.
masalah kesehatan keluarga yang diberikan b. Identifikasi factor yang
tentang DM sakit. - Keluarga memperberat dan
dapat memperingan nyeri
membawa Terapeutik
keluarga c. Berikan teknik non
yang sakit ke farmakologis untuk
tempat mengurangi rasa nyeri
pelayanan (mis.hipnosis, akupresur,
kesehatan terapi musik, aroma terapi,
- Keluarga teknik imajinasi terbimbing,
mampu kompres hangat atau dingin).
merawat Edukasi
anggota d. Jelaskan penyebab, periode
keluarga yang dan pemicu nyeri
sakit e. Ajarkan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik
DX2 Banyak Keluarga dapat Verbal - Keluarga Terapi aktivitas
istirahat merawat dan mampu Observasi
memenuhi menjawab a. Identifikasi defisit tingkat
kebutuhan pertanyaan aktivitas
dasar yang b. Identifikasi kemapuan
anggota diberikan berpartisipasi dalam
keluarga Sikap - Keluarga aktivitas tertentu
yang sakit. dapat Terapeutik
memenuhi a. Fasilitasi pasien dan
kebutuhan keluarga dalam
keluarga menyesuiakan lingkungan
yang sakit. untuk mengakomodasi
Psikomotor - Keluarga aktivitas yang di pilih
mampu b. Libatkan keluarga dalam
merawat aktivitas
anggota Edukasi
keluarga yang Ajarkan cara melakukan
sakit aktivitas
IMPLEMENTASI
No. Tanggal Implementasi Respon
Diagnosa dan waktu
D.0077 Selasa, 31 a. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, a. Klien mengatakan nyeri pada Luka DM di leher
Agustus 2021 frekuensi, kualitas, intensitas nyeri. dengan skala nyeri 6
b. Mengidentifikasi factor yang memperberat b. Klien mengatakan nyeri sudah mulai berkurang
dan memperingan nyeri c. Klien mengatakan sedikit paham dan mengerti
c. Memberikan teknik non farmakologis untuk tentang periode, penyebab dan pemicu nyeri
mengurangi rasa nyeri (mis. hipnosis, d. Klien belum terlalu paham dengan terapi yang
akupresur, terapi musik,terapi pijat, diajarkan, sehingga masih perlu dibimbing
aromaterapi,terknik imajinasi terbimbing, e. Klien mengatakan meminum obat.
kompres hangat atau dingin).
d. Menjelaskan penyebab, periode dan pemicu
nyeri
e. Mengajarkan teknik non farmakologis untuk
mengurangi nyeri
f. Mengkolaborasi pemberian analgetik
D.0056 Selasa, 31 a. Mengidentifikasi defisit tingkat aktivitas a. Klien mengatakan lehernya jadi kaku karena
Agustus 2021 b. Mengidentifikasi kemampuan berpartisipasi menahan sakit jika digerakkan.
dalam aktivitas tertentu b. Klien mengatakan segala aktivitasnya dibantu oleh
c. Memfasilitasi pasien dan keluarga dalam keluarga
menyesuiakan lingkungan untuk
mengakomodasi aktivitas yang di pilih
d. Melibatkan keluarga dalam aktivitas
e. Mengajarkan cara melakukan aktivitas
EVALUASI
Tanggal No. Diagnosa Evaluasi
dan waktu
Selasa, 31 D.0077 S : Ny. A mengatakan nyeri Pada luka DM di leher
Agustus O :
2021 - Tampak meringis
- Nyeri skala 6
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Selasa, 31 D.0056 S : Klien mengatakan lehernya jadi kaku karena menahan sakit jika digerakkan.
Agustus O:
2021 - Tampak bengkak
- Tampak kemerahan
- Tampak pus
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi