L3 LP 03 A 05 13716033 Farhan Adi Farrasandi
L3 LP 03 A 05 13716033 Farhan Adi Farrasandi
Modul A
Pembuatan dan Karakterisasi Komposit
Oleh:
Kelompok 05
Fuja Apriyanto 13716021
Farhan Adi Farrasandi 13716033
Naufal Hanif Hawari 13716033
M. Iqbal Aufarafi U 13716052
Aisyah Rahma Giffari 13716061
Komposit pada saat ini telah banyak diaplikasikan secara luas, mulai dari
barang-barang rumah tangga, alat olahraga, hingga komponen yang membutuhkan
ketelitian tinggi seperti badan (fuselage) dari pesawat terbang, komponen kereta api
(rem blok dan lantai), pressure vessel, komponen kapal selam, komponen sepeda,
komponen mobil, sepatu olahraga, peluru, jembatan, terowongan, rumah, bahkan
komposit juga dapat diaplikasikan dalam pembuatan kaki palsu dan biomaterials
lainnya. Pada modul ini, akan dibahas metode pembuatan komposit sederhana dan
karakterisasi untuk memperoleh sifat-sifat dari komposit.
1.2 Tujuan
2
BAB II
TEORI DASAR
2.1. Terminologi
3
Dalam praktikum ini, serat yang digunakan umumnya adalah serat gelas
(glass fiber), sehingga komposit yang dibuat dikenal juga sebagai GFRP (Glass
Fiber Reinforced Plastic), terdiri dari serat gelas, baik serat yang sifatnya kontinyu
atau diskontinyu. Serat tersebut terkandung dalam matriks polimer dan GFRP
merupakan jenis komposit yang diproduksi dalam jumlah terbesar.
Diameter normal serat gelas berkisar antara 3 hingga 20 mmm. Serat gelas dipilih
sebagai serat pada komposit karena beberapa alasan:
3. Sebagai serat, serat ini relatif kuat, dan dapat menghasilkan komposit yang
memiliki kekuatan spesifik sangat tinggi.
Serat yang baru ditarik biasanya dilapisi selama proses drawing dengan
ukuran, lapisan tipis suatu zat yang melindungi permukaan serat dari kerusakan
interaksi lingkungan yang tidak diinginkan. Ukuran ini biasanya dihilangkan
sebelum fabrikasi komposit dan diganti dengan coupling agent atau pelapis yang
menghasilkan ikatan kimia antara serat dan matriks. Ada beberapa batasan pada
material GFRP ini. Meskipun memiliki kekuatan tinggi, mereka tidak terlalu kaku
dan tidak dapat menunjukkan sifat kekakuan yang diperlukan untuk beberapa
aplikasi engineering (misalnya, sebagai struktural untuk pesawat terbang dan
4
jembatan). Sebagian besar bahan fiberglass terbatas pada suhu layanan di bawah
200 C (400F); pada suhu yang lebih tinggi, sebagian besar polimer mulai meleleh
(sudah diatas Tm). Temperatur kerja dapat diperpanjang hingga sekitar 300 C (575
F) dengan menggunakan leburan silika yang memiliki kemurnian tinggi untuk serat
dan polimer suhu tinggi seperti resin polimida. Banyak aplikasi fiberglass
composite yang sering ditemukan: komponen otomotif dan kelautan, pipa plastik,
wadah penyimpanan, dan lantai . Industri transportasi menggunakan peningkatan
jumlah plastik yang diperkuat serat gelas dalam upaya untuk mengurangi berat
kendaraan dan meningkatkan efisiensi bahan bakar[1].
Resin diresapi dengan tenaga tangan tangan menjadi serat yang berupa
kain tenun, rajutan, dijahit atau diikat. Biasanya dilakukan dengan rol atau kuas,
dengan menggunakan impregnator jenis nip-roller untuk memaksa resin masuk ke
dalam kain dengan cara memutar rol dan bak resin. Laminat yang sudah jadi
tersebut dibiarkan curing di bawah kondisi atmosfer standar
5
Pemilihan material penyusun:
Resin: epoksi, poliester, vinilester, fenolik.(diutamakan resin termoset)
Serat: umumnya menggunakan serat gelas
iii) Perkakas berbiaya rendah, jika digunakan resin curing pada suhu kamar.
v) Fraksi serat lebih tinggi, dan serat yang digunakan lebih panjang dibandingkan
dengan spray lay-up.
i) Pencampuran resin, isi resin laminasi, dan kualitas laminasi sangat tergantung
pada keterampilan laminator. Laminasi kadar resin rendah biasanya tidak dapat
dicapai tanpa penggabungan jumlah void yang berlebihan.
ii) Pertimbangan kesehatan dan keselamatan dari resin. Berat molekul lebih rendah
dari resin lay-up tangan umumnya berarti bahwa mereka memiliki potensi untuk
menjadi lebih berbahaya daripada produk dengan berat molekul lebih tinggi.
Viskositas yang lebih rendah dari resin juga berarti bahwa resin dan serat memiliki
kecenderungan yang meningkat untuk menembus pakaian dll.
iii) Pembatasan konsentrasi styrene di udara ke level yang ditetapkan dari poliester
dan vinilester menjadi semakin sulit tanpa sistem ekstraksi yang mahal
iv) Resin harus memiliki viskositas rendah agar dapat dikerjakan dengan tangan.
Umumnya dapat menurunkan sifat mekanik / termal [3]
6
2. Compression Molding
• Tidak ada limbah materi plastik (tidak ada sistem runner atau gate)
• Tegangan internal yang minimum dalam komponen
• Proses dapat digunakan untuk komponen yang sangat berat
• Peralatan yang tidak begitu mahal
7
Kekurangan Compression Molding:
8
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
9
Preform serat gelas dipotong dengan ukuran 30
cm x 15 cm sebanyak 4 lembar
10
3.3. Uji Tarik
11
Massa total komposit dihitung sebelum
diuji bakar
12
BAB IV
PENGOLAHAN DATA
Dimensi Serat : 21 x 14 cm
Panjang : 21 cm
Lebar : 14 cm
Berikut merupakan data hasil uji tarik spesimen komposit yang telah dibuat
13
Setelah dilakukan uji tarik, spesimen dapat diketahui densitas seratnya
melalui uji bakar. Berikut merupakan data massa dari 6 spesimen komposit (3
spesimen metode WHLU, dan 3 spesimen metode CM) sebelum dan sesudah
dibakar
∆𝑙
𝑒=
𝑙
Contoh perhitungan: Spesimen 2 Compression Molding
3,06
𝑒=
50
𝑒 = 0,00612
14
Tabel 4.2.1. Data Regangan Spesimen
Vf + Vm + Vvoid = 1 (asumsi)
𝑊𝑓 𝑊𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙−𝑊𝑓
⍴𝑓
− ⍴𝑚
Vvoid = 1 - 𝑊𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
⍴𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑊𝑚
⍴𝑚
Vm = 𝑊𝑓 (1−𝑊𝑓)
+
⍴𝑓 ⍴𝑚
𝑊𝑓
⍴𝑓
Vf = 𝑊𝑓 (1−𝑊𝑓)
+
⍴𝑓 ⍴𝑚
Dari keempat persamaan diatas dan data yang telah diperoleh, kita dapat mencari
nilai Vvoid, Vf, dan Vm
15
a. WHLU
3,375 6,4128−3,375
+
2,319 1,37
Vvoid = 1 - 6,4128 =0
2,319
3,375
2,319
Vf = 3,375 (1−3,375) = 0,456
+
2,319 1,37
Vm = 1 − 0,456
Vm = 0,544
b. CM
2,871 4,594−2,871
−
2,59 1,37
Vvoid = 1 - 6,4128 = 0
2,314
𝑊𝑓
⍴𝑓
Vf = 𝑊𝑓 (1−𝑊𝑓)
+
⍴𝑓 ⍴𝑚
16
4.2.3. Menentukan Kekuatan Tarik Maksimum Spesimen
17
18
BAB V
ANALISIS DATA
19
DAFTAR PUSTAKA
3. https://id.wikipedia.org/wiki/Material_komposit
20
Tugas setelah praktikum
Jawab
1. a,
21
b. Pipeline, mengalirkan fluida dengan jarak yang panjang, biasanya berupa migas
(minyak dan gas)
c. Termasuk Jenis FRP
d.
E Filament Winding
f. Tahan Korosi, Tahan Hot Crack, Umur Pakai komponen lebih lama
22