Dengan pertambahan usia, tubuh akan mengalami berbagai penurunan akibat proses penuaan,
hampir semua fungsi organ dan gerak menurun, diikuti dengan menurunnya imunitas sebagai
pelindung tubuh pun tidak bekerja sekuat ketika masih muda
antibiotik adalah jenis obat yang digunakan untuk membunuh bakteri. Virus tidak bisa dibunuh
dengan antibiotik. Apabila pemberian antibiotik dilakukan pada penderita COVID-19 atau influenza,
hal itu dilakukan untuk pencegahan atau pemberantasan infeksi penyerta.
Penularan itu terjadi melalui benda di sekitar kita yang tercemar virus Covid-19 yang kita sentuh dan
kemudian menyentuh mulut, hidung, dan mata
Soal Sosialisasi Covid-19
1) Secara umum, efek samping yang timbul dapat beragam pada umumnya ringan dan bersifat
sementara, dan tidak selalu ada, serta bergantung pada kondisi tubuh. Efek seperti demam
dan nyeri otot atau kemerahan pada bekas suntikan adalah hal yang wajar namun tetap
perlu dimonitor.
2) Manfaat vaksin jauh lebih besar dibandingkan risiko sakit karena terinfeksi bila tidak
divaksin.
3) Apabila terjadi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), dapat dilaporkan kepada Fasyankes
tempat pemberian vaksinasi, kemudian akan ditindaklanjuti oleh focal point yang ada di
masing-masing Dinas Kesehatan dan dikaji oleh Komite Pengkajian dan Penanggulangan KIPI
yang ada di setiap daerah maupun Nasional.
Siapa saja yang boleh dan tidak boleh diberikan vaksinasi COVID-19
Apakah orang yang sudah pernah terkonfirmasi COVID-19 boleh diberikan vaksin?
Penyintas COVID-19 dapat divaksinasi 3 bulan setelah sembuh. Apabila setelah dosis pertama
sasaran terinfeksi COVID-19 maka dosis pertama vaksinasi tidak perlu diulang tetap diberikan dosis
kedua dengan interval yang sama yaitu 3 bulan sejak dinyatakan sembuh.
Apakah setelah divaksin kita pasti kebal terhadap COVID-19?
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, vaksin tidak 100% membuat kita kebal terhadap COVID-
19. Namun, akan mengurangi dampak yang ditimbulkan jika kita tertular COVID-19. Untuk itu,
meskipun sudah divaksinasi, masyarakat harus tetap menerapkan protokol Kesehatan 5M.
Saat berbelanja bahan makanan, jaga jarak setidaknya 1 meter dari orang lain dan tidak menyentuh
mata, mulut, dan hidung Anda. Jika memungkinkan, bersihkan pegangan kereta belanja atau
keranjang sebelum berbelanja. Saat tiba di rumah, cuci tangan Anda sampai bersih dan juga setelah
memegang dan menyimpan produk yang Anda beli.
Saat ini tidak ada kasus konfirmasi COVID-19 yang ditularkan melalui makanan atau kemasan
makanan.
Hal yang paling penting untuk diketahui tentang coronavirus pada permukaan benda adalah bahwa
coronavirus mudah dibersihkan menggunakan disinfektan rumah tangga biasa yang dapat
membunuh virus tersebut. Penelitian telah menunjukkan bahwa virus COVID-19 dapat bertahan
hingga 72 jam pada plastik dan stainless steel, kurang dari 4 jam pada tembaga, dan kurang dari 24
jam pada karton.
Pastikan Anda selalu menjaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan
air bersih mengalir, atau cairan antiseptik berbahan dasar alkohol. Hindari menyentuh mata, mulut,
atau hidung Anda.
Sumber : https://covid19.go.id/tanya-jawab?page=10&search=