Anda di halaman 1dari 4

1. Dalam materi dijelaskan tentang RSMW.

pertanyaan saya menurut kelompok bagaimana jika


dalam pelaksanaan program RSMW ini ada prinsip yang tidak berjalan dengan baik bagaimana
tanggapan kelompok ?(Rhegina G Tulenan 19-034)

Jawaban:
Jika dlm pelaksanaan RSMW terdpt satu prinsip yg tidak berjalan dgn baik tentu akan
berdampak terhdp prinsip2 yg lainnnya, karena satu prinsip berkaitan dg prinsip lain, jika salah
satu prinsip hilang atau tidak terlaksana dgn baik tujuan dr pelaksanaan program RSMW
tentunya tidak akan tercapai secara maksimal.

2. Apakah kegiatan PMT AS efektif dilakukan di Indonesia ?dan jika dilakukan, bagaimana tahap
perencanaan ? (Agnes Stevani Gonih 19-045)

Jawaban:
Masih belum bisa dikatan efektif, tahap perencanaannya yaitu :
1) Sesuai petunjuk teknis PMT-AS (Forum Koordinasi PMT-AS, 1997) yaitu penyususnan jumlah
bahan dan macam pangan untuk kebutuhan kudapan disusun selama 1 bulan atau 12 hari
makanan kudapan, dan dilaksanakan oleh PKK bersama BP3, bidan desa dan tpg
2) Tim pemasak memperoleh peralatan yang seragam pada awal penyelenggaraan PMT-AS
3) Mendapatkan pelatihan PMT-AS, pelatihan tersebut selain di lakukan oleh PKK kecamatan,
juga dilakukan oleh tim pendamping PMT-AS

3. Bisakah kelompok jelaskan, menurut kelompok apakah program pengelolaan diversifikasi


pangan dan gizi melalui penyuluhan dan pembinaan kepada petani sudah berhasil? (Anathasya
lensang 19-046)

Jawaban:
Ya berhasil, dapat kami katakan berhasil karena pembinaan terhadap peserta program telah
dilakukan sesuai dengan pedoman yg telah disiapkan dengan berdasar pada enam tujuan pokok
dan dapat dilihat dlm laporan bahwa ke enam tujuan yg hendak dia capai tesebut telah
terlaksana dan tercapai.

4. Dari beberapa program yang telah disampaikan dalam materi yang merupakan bentuk upaya
pengimplementasian kearifan lokal dalam proses pengembangan masyarakat,menurut
kelompok program manakah yang saat ini sudah memenuhi target dan sudah sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai,dan mengapa sudah dapat dikatakan demikian? Apa yang menjadi
alasannya? (Reza Pissu 19-055)

Jawaban:
Program Pengelolaan Diversifikasi Pangan dan Gizi Melalui Penyuluhan Dan Pembinaan Kepada
Peserta/Petani, karena ke enam tujuan tercapai, dan alasannya karena peserta/petani berperan
aktif dlm kegiatan ini, mengikuti pengarahan dari pembina dan program ini juga menurut
kelompok memiliki penjadwalan dan monitoring kegiatan yang baik serta komunikasi yang aktif
antara pembina, peserta/petani sehingga semua tujuan dapat tercapai.

5. Pada materi kali ini, banyak program yang dicantumkan dalam buku, termasuk dalam rangka
perbaikan gizi anak sekolah. Setelah membaca materi kali ini, saya baru tahu bahwa ternyata
ada program seperti ini yang diterapkan. Yang saya mau tanyakan, apakah program" ini hanya
terlaksana di pulau Jawa saja? atau sudah dilakukan juga diluar Jawa, karena di Sulawesi Selatan
sendiri saya belum pernah melihat sendiri adanya pelaksanaan program ini, entah di bagaimana
di SuLut. Kalau ada di Jawa, mohon diberikan contoh pengalaman dimana dan kapan, kalau ada
di luar Jawa, mohon diberikan contoh pengalaman dmana dan kapan. (Cliff A. Johanes
19111101038)

Jawaban:
Untuk pelaksanaan Program Makanan Tambahan utk Anak Sekolah, telah dilaksanakan di
seluruh kepulauan/wilayah Indonesia tanpa terkecuali pelaksanaannya bisa sekolah Negeri atau
Swasta disuatu desa dalam rangka menunjang tercapainya program Wajib Belajar Pendidikan
Dasar 9 tahun serta utk meningkatkan kecintaan anak terhadap makanan Indonesia sehingga
membantu peningkatan produksi pangan. Pada dasarnyap program ini bertujuan untuk
meningkatkan gizi & kesehatan anak, meningkatkan ketahanan fisik anak sehingga dpt
mendorong minat dan kemampuan belajar anak utk meningkatkan prestasi. Sebagai contoh di
salah satu sekolah Negeri yg ada di salah satu desa daerah pesisir di Manado melaksanakan
kegiatan ini seminggu dua kali atau sekali seminggu sebelum pandemi, dgn memberikan
makanan yg beragam berupa kolak kacang hijau, jagung & telur yg di rebus, nasi atau ubi-ubian
yg di makan bersama dgn ikan hasil tangkapan warga desa setempat.

6. Apakah dalam kegiatan pemberdayaan melakukan kegiatan, pertemuan rutin secara teratur dan
berkelanjutan,melaksanakan usaha produktif serta aspek yang mempengaruhinya, seperti
teknologi budidaya,pengadaan sarana produksi,pemasaran,administrasi usaha,analisis usaha,
apakah ini sudah berhasil dilaksana pada tiap- tiap desa? (Westi Tandi Lele 19-037)

Jawaban:
Berhasil atau tidaknya suatu program bergantung pada kerjasama antara pihak pencetus
program dan peserta/petani/masyarakat yang turut berpartisipasi serta mendukung program
tersebut, setiap desa memiliki program dan tujuannya masing-masing, suatu program dapat
dikatakan berhasil jika semua tujuan dari program telah tercapai. Dan dapat dikatakan bahwa
program yang dilaksanakan pada tiap-tiap desa ini ada beberapa desa yang belum berhasil
dikarenakan ada tujuan yang belum tercapai. Tapi ada juga desa yang berhasil karena semua
tujuannya telah tercapai.

7. Program Aksi Desa Mandiri Pangan (PROKSI DEMAPAN), selain berupaya menanggulangi
kemiskinan juga berupaya dalam menangani kerawanan pangan. Karena itu bagaimana upaya
pemberdayaannya dan contoh dalam penanganan kerawanan pangan di suatu daerah?
Oktaviany Tumbelaka 19-032

Jawaban :
Dapat dilihat dari pelaksanaan Program Makanan Tambahan utk Anak Sekolah, selain untuk
meningkatkan gizi, kesehatan, ketahanan fisik anak program ini pada umumnya tidak
menggunakan bahan makanan produksi pabrik atau industri yang harus dibeli atau didatangkan
dari kota , seperti susu bubuk atau kaleng, macam2 mie instan, roti/kue produk pabrik,
melainkan menggunakan bahan makanan berupa ubi jalar, ubi kayu, talas, sagu, beras, jagung,
pisang, kacang-kacangang, telur, ikan yaitu pendayagunaan bahan hasil pertanian
setempat/sekitarnya yang berbasis kearifan lokal.

8. Mengapa pemberdayaan masyarakat selalu melibatkan partisipasi masyarakat baik dalam


perencanaan maupun pelaksanaan seperti Program makanan tambahan untuk anak sekolah
(PMTAS) coba jelaskan (Rafika talibo 19111101033)

jawaban :
Karena partisipasi masyarakat dalam keikutsertaan dan keterlibatan secara aktif dalam setiap
kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam rangka PMT-AS dengan memberikan tenaga, pikiran,
dana, dan kontribusi lainnya. Contohnya itu, memanfaatkan dan pengadaan pangan lokal, upaya
perbaikan gizi peserta didik, produksi pertanian, pendapatan masyarakat dan kesejahteraan
keluarga. Manfaat lain dari program PMT-AS ini bukan hanya meningkatkan gizi anak dan
kemampuan belajar anak tetapi juga meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap program
pemerintah.

9. Apakah program penyelenggaraan kegiatan PMT-AS telah berhasil? adakah hal-hal yang menjadi
hambatan Program Makanan Tambahan Untuk Anak Sekolah (PMT-AS) dan bagaimana cara
menanggulangi terjadinya hambatan tersebut? (Lailatul misbah 19040)

Jawaban :
Sepenuhnya belum berhasil karena program ini masih mengalami beberapa kendala dalam
pelaksanaannya. Kendala yang dialami antara lain manajemen penyelenggaraan yang belum
sesuai dengan petunjuk teknis PMT-AS, pelaksanaan yang tidak sesuai dengan pedoman PMT-
AS, dan makanan kudapan yang belum memenuhi persyaratan gizi. Hambatan tersebut
berpengaruh terhadap tercapainya keberhasilan pelaksanaan program makanan tambahan anak
sekolah.

10. Salah satu program dari implementasi kearifan lokal dalam pengembangan masyarakat adalah
diversifikasi pangan. Menurut kelompok, apakah program diversifikasi pangan di SULUT berjalan
dengan baik? karena jika dilihat kebanyakan masyarakat SULUT lebih memilih makanan pokok
nasi dari pada umbi'an atau lainnya. (Keensy Mangindaan 19-053)
Jawaban:
Masih belum berjalan dengan baik, karena ada beberapa faktor yang menjadi kendala :
1) beras lebih bergizi dan mudah diolah, beras memang mempunyai banyak kelebihan
dibandingkan jagung dan ubikayu. Dalam komposisi zat gizi, kandungan energi dan protein
beras adalah sekitar 360 Kalori dan 7-9 gram per 100 gram bahan, lebih tinggi daripada
jagung dan ubikayu
2) Konsep Makan Masih banyak ditemukan di masyarakat yang mempunyai konsep makan
“merasa belum makan kalau belum makan nasi, walaupun sudah mengkonsumsi macam-
macam makanan.
3) Ketersediaan Beras Melimpah dan Harga Beras Murah di Indonesia Pemerintah telah
menetapkan berbagai kebijakan yang berkaitan dengan perberasan mulai dari industri hulu
sampai industri hilir, sehingga pertumbuhan produksi beras terus meningkat dan beras
dapat dijumpai dimana-mana dengan mudah. Dan harganyapun terjangkau
4) Teknologi Pengolahan Pangan Nonberas dan Promosinya Masih Terbatas Pada saat ini,
pengolahan pangan nonberas masih terbatas dan teknologi yang digunakan masih
sederhana (tradisional) sehingga produk yang dihasilkan masih dianggap sebagai barang
inferior. Kalaupun tersedia, harganya masih mahal dan dikonsumsi dalam jumlah yang kecil
seperti snack dari jagung. Selain itu cara dan alat pengolahan pangan non beras tingkat
rumah tangga juga masih terbatas, contohnya belum ada alat masak untuk jagung dan
ubikayu seperti “rice cooker”, padahal potensi pangan lokal yang dapat berperan untuk
menggantikan atau mengurangi beras sangat tinggi.

Anda mungkin juga menyukai