Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODE PENGELOLAAN KASUS

3.1 Desain Pengelolaan Kasus

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus, studi kasus

yaitu studi yang mengeksplorasi suatu masalah/fenomena dengan Batasan terperinci,

memiliki pengambilan data yang mendalam dan menyertakan berbagai sumber

informasi. Studi kasus dibatasi oleh waktu dan tempat serta dipelajari berupa

peristiwa, aktifitas atau individu.

Studi kasus ini adalah studi untuk mengeksplorasi masalah asuhan

keperawatan pada Ny Ika Medikawati dengan gangguan isolasi sosial : Menarik diri

di RT02/RW04 Kelurahan Nangeleng Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi

3.2 Batasan Istilah

Batasan Isitilah adalah pernyataan yang menjelaskan istilah-istilah kunci yang

menjadi fokus studi kasus. Adapun definisi konsep yang akan di paparkan adalah

definisi isolasi sosial, definisi menarik diri,dan definisi asuhan keperawatan jiwa.

Isolasi sosial adalah keadaan dimana ketika seseorang mengalami

penurunan bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain

disekitarnya. Pasien mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak

mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain (Jenny dkk. 2012).
Menarik diri merupakan suatu sikap yang dilakukan oleh seorang individu

untuk menghindari diri dari interaksi dengan orang lain. Seorang individu tersebut

merasa bahwa dirinya kehilangan hubungan akrab dan tidak memiliki kesempatan

untuk membagi perasaan, pikiran, ataupun lainnya. (Nursito 2012)

Gangguan jiwa adalah pola psikologis yang diperlihatkan oleh individu

berupa distress, gangguan fungsi dan penurunan kualitas hidup (Stuart 2013).

3.3 Subjek Pengelolaan Kasus

Subjek pengelolaan kasus ini adalah satu orang pasien dengan gangguan jiwa

isolasi sosial : Menarik diri.

3.4 Lokasi dan Waktu

Lokasi penelitian ini akan dilaksnakan di RT02/RW04 Kelurahan Nangeleng

Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi

3.5 Pengumpulan Data

3.5.1 Wawancara : Berkaitan dengan hal-hal yang perlu diketahui, baik aspek

fisik, mental, social budaya, ekonomi, kebiasaan, lingkungan dan

sebagainya. Dalam pengelolaan kasus ini wawancara dilakukan mulai dari

pengkajian, implementasi, sampai dengan evaluasi.

3.5.2 Observasi dan Pemeriksaan Fisik : Dengan pendekatan IPPA “ Inpeksi,

Palpasi, Perkusi, dan Auskultasi”. Pada system tubuh klien. Dalam

pengelolaan kasus ini observasi dilakukan pada pasien setelah pasien


diberikan startegi pelaksanaan, dan pemeriksaan fisik dilakukan pada

tanda-tanda vital.

3.5.3 Studi Dokumentasi : Studi berkaitan dengan perkembangan Kesehatan

klien. Dalam penulisan studi dokumentasi dicatat dari mulai Pengkajian,

Diagnosa, Intervensi, Implementasi, Sampai evaluasi.

3.6 Uji Keabsahan Data

Ujia keabsahan data dimaksud untuk menguji kualitas data/informasi yang

diperoleh sehingga menghasilkan data dengan validasi tinggi. Disamping integritas

peneliti ( karena peneliti menjadi instrument utama ), uji keabsahan data dilakukan

dengan memperpanjang waktu pengamatan/tindak dan sumber informasi tambahan

menggunakan triangulasi dari tiga sumber utama yaitu klien, perawat, dan keluarga

klien, yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

3.7 Analisa Data

Analisa data dilakukan sejak pengelolaan kasus lapangan, sewaktu

pengumpulan data, sampai dengan semua data terkumpul. Analisa data dilakukan

dengan cara mengemukakan fakta, selanjutnya dalam opini pembahasan. Teknik

Analisa yang digunakan dengan cara menarasikan jawaban-jawaban yang diperoleh

dari hasil interpretasi wawancara mendalam yang dilakukan untuk menjawab

rumusan masalah. Teknik analisis digunakan dengan cara observasi oleh peneliti dan

studi dokumentasi yang menghasilkan data untuk selanjutnya diinterpretasikan dan


dibandingkan teori yang ada sebagai bahan untuk memberikan rekomendasi dalam

intervensi tersebut.

3.7.1 Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi. Yang

hasilnya ditulis dalam bentuk catatan lapangan, kemudian disalin dalam

bentuk transkip (catatan terstruktur)

3.7.2 Meredukasi Data

Data hasil dari wawancara yang terkumpul dalam bentuk catatan dijadikan

satu dalam bentuk transkip dan dikelompokan menjadi data subjektif dan

objektif , Dianalisis berdasarkan hasil pemeriksaan diagnostic kemudia

dibandingkan dengan nilai normal.

3.7.3 Penyajian Data

Penyajian data dapat dilakukan dengan tabel, gambar, bagan, maupun teks

naratif. Kerahasiaan dari klien dijamin dengan jalan mengaburkan identitas

dari klien.

3.7.4 Kesimpulan

Dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan dibandingkan dengan

hasil-hasil penelitian terdahulu dan secara teoritis dengan perilaku

Kesehatan. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan metode induksi.

3.8 Etik Pengelolaan Kasus


Etika yang mendasari penyusunan studi kasus yaitu :

3.8.1 Informed Consent (Persetujuan Menjadi Klien)

Informed Consent adalah bentuk persetujuan antara peneliti dengan

subjek penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed

Consent Tersebut diberikan sebelum peneliti dilakukan dengan memberikan

lembar persetujuan untuk menjadi subjek penelitian.

3.8.2 Anonimity (Tanpa Nama)

Salah satu cara untuk menjamin kerahasiaan subjek penelitian adalah

dengan tidak mencantumkan nama subjek penelitian dalam penyajian hasil

penelitian.

3.8.3 Confidentiality (Kerahasiaan)

Bila penelitian menyangkut data pribadi, Kesehatan dan data lain yang

dianggap rahasia oleh subjek penelitian maka peneliti harus menjaga

kerahasiaan data tersebut.

Anda mungkin juga menyukai