Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Matakuliah Metode Penelitian
DISUSUN OLEH:
JEPRI DAUS
1801100487
Kelas: proxima
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Nyeri merupakan gangguan otot yang sering terjadi pada banyak masyarakat di
Indonesia baik laki-laki maupun perempuan. Seperti yang banyak dialami oleh banyak
masyarakat di indonesia rasa nyeri atau pegal yang sering timbul di otot gastrocnemius
(betis) sangatlah mengganggu aktivitas sehari-hari. Rasa sakit yang timbul di wilayah
tersebut dapat menjadi rasa sakit yang tidak biasa seperti rasa nyeri berdenyut, atau
kesemutan dan ketidak nyamanan tersebut dapat terjadi akibat dari cidera,trauma berjalan
berlebihan dan olahraga yang terlalu berat porsinya (Lukman, 2009). Nyeri otot dapat
melibatkan lebih dari satu otot serta dapat melibatkan ligamen, tendon dan fascia, serta
jaringan lunak yaringan lunak yang menghubungkan otot, tulang dan organ. Penyebab
yang paling sering adalah tekanan, stres, kelelahan dan trauma ringan. Sedangkan nyeri
pada kaki dapat disebabkan oleh pemakaian sepatu yang tidak tepat yang mengakibatkan
trauma pada sendi, tulang, otot, ligamen, tendon atau jaringan lunak. Beberapa nyeri kaki
dapat disebabkan permasalahan pada tulang belakang atau aliran darah (Linda J. Vorvick,
2015) Myalgia atau disebut juga Nyeri otot merupakan gejala dari banyak penyakit dan
gangguan pada tubuh. Penyebab umum myalgia adalah penggunaan otot yang salah atau
otot yang terlalu tegang. Myalgia yang terjadi tanpa riwayat trauma mungkin disebabkan
oleh infeksi virus. Myalgia yang berlangsung dalam waktu yang lama menunjukkan
myopati metabolik, defi siensi nutrisi atau sindrom fatigue kronik (Koes Irianto,2014).
Menurut Mc. Ree Noble (2003: 357) Masase lahir di China 5000 tahun yang lalu,
dengan perkembangan zaman masase sampai di Indonesia dari zaman kerajaan Hindu
dan Budha, ditandai berbagai peninggalan candi dengan berbagai relief (Dwi Hatmisari
Ambarukmi dkk, 2010: 4). Terapi masase telah diketahui dan digunakan sejak zaman
dahulu sebagai media dalam penyembuhan pasien dan meningkatkan kesehatan. Seiring
berjalannya waktu terapi masase dianggap sebagai salah satu kebutuhan yang masuk
dalam terapi fisik, digunakan untuk berbagai macam pemulihan kebugaran, mengatasi
kelelahan hingga pemulihan cedera. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan (Satia
Graha, 2012: 11) dalam bukunya mengungkapkan, terapi masasse adalah salah satu
metode atau cara untuk membantu seseorang yang mengalami kelelahan, cedera ataupun
perawatan tubuh dengan melakukan sentuhan tangan pada kulit untuk mengurangi
ketegangan otot, memposisikan persendian pada tempatnya dan membantu memperlancar
peredaran darah pada anggota tubuh sehingga terasa bugar nyaman dan mengurangi
proses peradangan.
Masase frirage berasal dari kata, Masase yang artinya pijatan dan frirage yaitu
gabungan teknik masase atau manipulasi dari friction (gerusan) dan efflurage (gosokan)
yang dilakukan secara bersamaan dalam melakukan pijatan hanya menggunakan ibu jari
untuk memasasenya. Metode masase frirage yang bertujuan merawat cedera ringan yang
mengalami cedera seperti terkilir pada persendian dan kontraksi otot, perawatan tubuh,
perawatan bayi. Manipulasi dalam masase frirage menggunakan 4 cara yaitu manipulasi
friction, efflurage, traction (tarikan), dan reposition (reposisi) (Ali Satia Graha, 2012:
80). Seperti yang dijelaskan dibawah ini:
a. Manipulasi friction adalah manipulasi dengan cara menggerus.Tujuannya adalah
menghancurkan myogilosis yaitu timbunan dari sisa-sisa pembakaran yang terdapat
pada otot dan menyebabkan pengerasan serabut otot.
b. Manipulasi efflurage adalah menggunakan ibu jari untuk menggosok daerah tubuh
yang mengalami kekakuan otot. Tujuan dari manipulasi efflurage adalah untuk
memperlancar peredaran darah.
c. Traction (tarikan) adalah dengan menarik supaya ada peregangan pada bagian sendi
yang nantinya akan dilakukan reposisi.
d. Reposition (reposisi) adalah memposisikan bagian tubuh yang mengalami cedera
khususnya pada sendi ke posisi semula.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah adakah pengaruh terapi masase
terhadap nyeri otot gastrocnemius pada atlet fusal di Club Futsal Ikmawan Malang
1.3 TUJUAN
1.3.1 TUJUAN UMUM
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Pengaruh Terapi Masase Terhadap Terhadap Nyeri Otot
Gastrocnemius Pada Atlet Futsal Ikmawan Malang
Keterangan:
: Diteliti
: Tidak diteliti
: Berpengaruh
3.2 Hipotesis
Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan
hal itu yang sering dituntut untuk melakukan pengecekannya (Sugiyono, 2013). Hipotesis
merupakan pernyataan sementara yang masih lemah kebenarannya.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Hipotesis Nol (H0)
Yaitu itu hipotesis yang memprediksi bahwa variabel independen tidak mempunyai
pengaruh terhadap variabel dependen.
2. Hipotesis Alternatif (H1)
Yaitu hipotesis yang memprediksi bahwa variabel independen mempunyai
pengaruh terhadap variabel dependen.
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Desaian penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasy experiment yaitu
penelitian yang dilakukan dengan menggunakan treatmen namun tidak secara acak dengan
one group pre test-post test. (Shadish, Cook, & Campbel: 2002).
Intervensi
Gambar 4.1. Desain Penelitian Pengaruh Terapi Masase Terhadap Nyeri Otot
Gastrocnemius Pada Atlet Futsal Di Club Futsal Ikmawan Malang”
4.2 Kerangka kerja
Populasi
Pemain futsal IKMAWAN Malang 35 orang
Sampel
Pemain futsal IKMAWAN Malang 35 orang
Teknik sampling
Total sampling
Desain penelitian
Quasy eksperimental one group pre-post test design
Pengumpulan data
Menggunakan lembar Obeservasi
Pengolahan data
Editting, Coding, kriteria/penggolongan, tabulating
Analisa data
Statistik Uji Wilcoxon
Gambar 4.2. Kerangka kerja Pengaruh Terapi Masase Terhadap Nyeri Otot
Gastrocnemius Pada Atlet Futsal Di Club Futsal Ikmawan Malang”
4.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling
4.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004 dalam Hidayat,
2009).
4.3.2 Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang diteliti atau sebagian jumlah dari
karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2009).
4.3.3 Teknik Sampling
Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili
populasi. Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan
sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan
subjek penelitian (Nursalam, 2013). Teknik sampling dalam penelitian adalah Total
Sampling (Sugiyono, 2012).
Variable Perasaan tidak nyaman 1. Nyeri ringan Observasi Rasio Skala 0, tidak
Dependen: pada otot yang umumnya 2. Nyeri dan nyeri
Nyeri otot di sebabkan oleh sedang kuisioner
rangsangan yang kuat 3. Nyeri berat Skala 1, nyeri
atau merusak sangat ringan
Skala 2, nyeri
ringan. Ada
sensasi seperti
dicubit, namun
tidak begitu sakit
Skala 3, nyeri
sudah mulai
terasa, namun
masih bisa
ditoleransi
Skala 4, nyeri
cukup
mengganggu
(contoh: nyeri
sakit gigi)
Skala 5, nyeri
benar-benar
mengganggu dan
tidak bisa
didiamkan dalam
waktu lama
Skala 6, nyeri
sudah sampai
tahap mengganggu
indera, terutama
indera penglihatan
Skala 7, nyeri
sudah membuat
Anda tidak bisa
melakukan
aktivitas
Skala 8, nyeri
mengakibatkan
Anda tidak bisa
berpikir jernih,
bahkan terjadi
perubahan
perilaku
Skala 9, nyeri
mengakibatkan
Anda menjerit-
jerit dan
menginginkan cara
apapun untuk
menyembuhkan
nyeri