Disusun Oleh :
1801100504
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah Chronic Obstruktive Pulmonary Disease
(COPD), sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan kritis. Dalam
hal ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, karena itu pada kesempatan kali
ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat diperlukan guna
tersusunnya makalah yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca pada umumnya.
Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
2.2 Klasifikasi
2..3 Indikasi
2..8 Komplikasi
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUTSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Ventilasi mekanik adalah alat pernafasan bertekanan negatif atau positif yang dapat
mempertahankan ventilasi dan pemberian oksigen dalam waktu yang lama. (Brunner dan
Suddarth, 1996).
Ventilator adalah suatu alat yang digunakan untuk membantu sebagian atau seluruh
proses ventilasi untuk mempertahankan oksigenasi. (Carpenito, Lynda Juall 2000).
Ventilasi mekanik dengan alatnya yang disebut ventilator mekanik adalah suatu alat
bantu mekanik yang berfungsi memberikan bantuan nafas pasien dengan cara memberikan
tekanan udara positif pada paru-paru melalui jalan nafas buatan. Ventilator mekanik merupakan
peralatan “wajib” pada unit perawatan intensif atau ICU. ( Corwin, Elizabeth J, 2001).
Ventilator adalah suatu system alat bantuan hidup yang dirancang untuk menggantikan
atau menunjang fungsi pernapasan yang normal. Tujuan utama pemberian dukungan ventilator
mekanik adalah untuk mengembalikan fungsi normal pertukaran udara dan memperbaiki fungsi
pernapasan kembali ke keadaan normal. (Bambang Setiyohadi, 2006).
Ventilator mekanik merupakan alat bantu pernapasan bertekanan positif atau negative
yang menghasilkan aliran udara terkontrol pada jalan napas pasien sehingga mampu
mempertahankan ventilasi dan pemberian oksigen dalam jangka waktu lama. Tujuan
pemasangan ventilator mekanik adalah untuk mempertahankan ventilasi alveolar secara optimal
dalam rangka memenuhi kebutuhan metabolic pasien, memperbaiki hipoksemia, dan
memaksimalkan transport oksigen. ( Iwan Purnawan, 2010).
Tujuan pemasangan
Ada beberapa tujuan pemasangan ventilator mekanik, yaitu:
1. Mengurangi kerja pernapasan
2. Meningkatkan tingkat kenyamanan pasien
3. Pemberian MV yang akurat
4. Mengatasi ketidakseimbangan ventilasi dan perfusi
5. Menjamin hantaran O2 ke jaringan adekuat
2.2 Klasifikasi
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ventilator mekanis adalah alat pernafasan bertekanan negatif atau positif yang
dapat mempertahankan ventilasi dan pemberian oksigen selama waktu yang lama
(Brunner and Suddarth, 2001).
Terdapat beberapa jenis ventilator mekanis.Ventilator diklasifikasikan
berdasarkan cara alat tersebut mendukung ventilasi. Dua kategori umum adalah
ventilator tekanan-negatif dan tekanan-positif.Sampai sekarang kategori yang
paling umum digunakan adalah ventilator tekanan-positif.
Jika pasien mengalami penurunan kontinu oksigenasi (PaO 2), peningkatan kadar
karbondioksida arteri (PaCO2), dan asidosis persisten (penurunan pH), maka
ventilasi mekanis kemungkinan diperlukan. Kondisi seperti pascaoperatif bedah
toraks atau abdomen, takar lajak obat, penyakit neuromuskular, cedera inhalasi,
PPOM, trauma multipel, syok, kegagalan multisistem, dan koma semuanya dapat
mengarah pada gagal nafas dan perlunya ventilasi mekanis
3.2 Saran
Perawat yang bekerja di ruang kritis hendaknya adalah perawat yang
berpengalaman atau perawat yang mau belajar untuk meningkatkan
pengetahuannya mengenai teknologi di ruang kritis terkait penggunaan mesin-
mesin penunjang kehidupan yang digunakan oleh pasien-pasiennya.
Perawat diharapkan harus mampu untuk menganalisa
manfaat transfer dan transform teknologi dari teknologi medis menjadi teknologi
keperawatan, tidak hanya di area keperawatan kritis tapi juga di area-area
keperawatan lainnya. Hal ini sebenarnya akan meningkatkan kualitas praktek dan
profesi keperawatan. Namun sayangnya masih ada perawat yang beranggapan
bahwa teknologi di suatu area keperawatan merupakan suatu tambahan pekerjaan
bagi perawat.
DAFTAR PUSTAKA
Diakses http://senyumbening.blogspot.com/2011/04/asuhan-keperawatan-pasien-dengan.html
(14 september 2021, 19.20)
http://nurainiperawatpjnk.blogspot.com/2012/09/ventilasi-mekanik.html