Kimia Nonlogam
PSKM 19A
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan segala rahmat dan karuniaNya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah kelompok ini dengan baik. Makalah ini di susun berdasarkan tugas dari proses
pembelajaran yang di berikan oleh dosen pembimbing kepada kelompok kami. Makalah ini
di susun dengan menghadapi berbagai rintangan, namun dengan penuh kesabaran kami
mencoba untuk menyelesaikan makalah ini.
Dengan ini kami mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “KARBON (C)”,
butuh waktu yang cukup panjang untuk mendalami materi ini sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Kami selaku penyusun mengucapkan banyak terimaksih kepada dosen pembimbing
yang telah banyak membantu dalam proses penyelesain makalah ini. Semoga makalah yang
kami buat dapat di nilai dengan baik dan bermanfaat oleh pembaca. Meski makalah ini masih
mempunyai kekurangan, kami selaku penyusun mohon kritik dan sarannya. Terima kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kessimpulan……………………………………………………….......................……14
3.2 Saran……………………………………………………………….......................……14
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bentuk karbon
2. Untuk mengetahui keberadaan unsur karbon di alam
3. Untuk mengetahui keunikan dari karbon
4. Untuk mengetahui sifat fisika dan kimia unsur karbon
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Karbon
(Latin: carbo, arang) Karbon, suatu unsur yang telah ditemukan sejak jaman pra-
sejarah sangat banyak ditemukan di alam. Karbon juga banyak terkandung di matahari,
bintang-bintang, komet dan amosfir kebanyakan planet. Karbon dalam bentuk berlian
mikroskopik telah ditemukan di dalam beberapa meteor yang jatuh ke bumi. Berlian
alami juga ditemukan di kimberlite pipa gunung berapi, di Afrika Selatan, Arkansas dan
beberapa tempat lainnya. Berlian sekarang ini diambil dari dasar samudera di lepas pantai
Cape of Good Hope. Sekitar 30% berlian industri yang dipakai di AS sekarang ini
merupakan hasil sintesis. Energi dari matahari dan bintang-bintang dapat diatribusikan
setidaknya pada siklus karbon-nitrogen.
2. Sifat Kimia
Bilangan oksidasi : 4,3,2,1,0,-1,-2,-3,-4
Elektronegatifitas : 2,55 (skala pauli)
Energi ionisasi : 1086 kJ/mol
Energi ionisasi ke-2 : 2352,6 kJ/mol
Energi ionisasi ke-3 : 4620,5 kJ/mol
Jari-jati atom : 70 pm
Jari-jari kovalen : 77 pm
Jari-jari Vander Waals : 170 pm
konduktifitas termal : 119-165 (grafit) 900-2300 (diamond) W/mK
Struktur Kristal : heksagonal
Grafit
Grafit berstruktur lapisan yang terdiri atas cincin atom karbon beranggotakan
6 yang mirip cincin benzen yang terkondensasi tanpa atom hidrogen. Jarak
karbon-karbon dalam lapisan adalah 142 pm dan ikatannya memiliki karakter
ikatan rangkap analog dengan senyawa aromatik. Karena jarak antar lapisan
adalah 335 pm dan lapis-lapis tersebut diikat oleh ikatan yang relatif lemah yakni
gaya van der Waals, lapisan-lapisan ini dengan mudah akan saling menggelincir
bila dikenai gaya. Hal inilah yang merupakan asal mula sifat lubrikasi grafit.
Berbagai molekul, seperti logam alkali, halogen, halida logam, dan senyawa
organik dapat menginterkalasi lapisan grafit dan membentuk senyawa interkalasi.
Grafit memiliki sifat semi-logam, konduktivitasnya (10-3 Ωcm paralel dengan
lapisan dan hantarannya sekitar 100 kali lebih kecil dalam arah tegak lurus
lapisan). Grafit lebih reaktif dibandingkan dengan karbon, disebabkan reaktan
dapat menetrasi diantara lapisan heksagonal grafit. Tidak bereaksi dengan asam
encer atau basa dan dapat dioksidasi oleh asam kromat menjadi CO 2. Grafit tidak
mencair akan tetapi mengalami sublimasi pada suhu 3500 OC. Kristal grafit
memiliki dua bentuk yaitu alfa-grafit dengan bentuk heksagonal dan beta grafit
dengan bentuk rombohedral.
Grafena
Grafena merupakan lapisan tunggal dari grafit dengan ikatan karbon
sp2 membentuk susunan seperti sarang lebah (monolayer grafit). Ikatan karbon-
karbon memiliki panjang 0,142 nm. Grafena merupakan struktur dasar dari grafit,
karbon nano, dan fuleren, dan dapat didiskripsikan sebagai lapisan molekul
aromatic.
Karbon Amorfos
Karbon amorfos atau disebut sebagai karbon reaktif, merupakan alotop karbon
dimana tidak memiliki struktur kristalin. Karbon amorfos biasa disingkat sebagai
aC untuk karbon amorfos yang biasa, aC:H untuk karbon amorfos yang
terhidrogenasi, dan ta-C untuk tetrahedral karbon amorfos (seperti diamond).
Dalam bidang mineralogy, karbon amorfos biasa digunakan untuk istilah coal dan
jenis karbon yang tak murni selain grafit dan diamond.
Fuleren
Fuleren merupakan molekul yang keseluruhannya dibangun oleh atom karbon
dalam bentuk hollow, bulatan (sphere), ellipsoidal, atau tube. Fuleren yang
berbentuk spherical disebut buckyballs, dan yang berbentuk silinder disebut
sebagai karbon nanotube atau buckytubes. Fuleren memiliki struktur seperti grafit
akan tetapi hanya dibangun dari grafena yang saling berhubungan satu sama lain.
Penemuan fuleren menjadikan alotrop karbon semakin bervariasi dan menjadi
subyek penelitan yang penting untuk elektronik, ilmu bahan, dan nanoteknoligi.
Fullerene ditemukan pada oleh Robert Curl, Harold Kroto, dan Richard
Smalley di Universitas Sussex dan Universitas Rice tahun 1985, yang dinamai
berdasarkan Richard Buckminster Fuller yang menciptakan kubah geodesik.
2. Karbon Dioksida
Karbon dioksida terdapat di atmosfer (300 ppm), dalam gas-gas vulkanik, dan
dalam larutan super jenuh dari mata air tertentu. Ia dilepaskan dalam skala besar oleh
proses fermentasi, kalsinasi batu kapur, dan semua bentuk pembakaran karbon dan
senyawa karbon. Ini termasuk dalam siklus geokimia demikian juga dalam
fotosintesis. Di laboratorium, ia dapat dibuat dengan pemberian panas atau asam pada
karbonat.
Bikarbonat adalah zat amfoter, yaitu, ia dapat bereaksi baik dengan asam
maupun basa. Bikarbonat tidak stabil; bila dipanaskan, ia terurai membentuk
karbonat. Kalium bikarbonat bubuk digunakan dalam alat pemadam kebakaran karena
ia mudah terurai dengan menghasilkan karbon dioksida.
2KHCO3 K2CO3 + H2O + CO2↑
Hidrogen Sianida
HCN, seperti halida-halida higrogen, adalah zat molekular yang kovalen,
namun mampu terdisosiasi dalam larutan akua. Ia adalah gas yang sangat beracun,
tidak berwarna dan terbentuk bila sianida direaksikan dengan asam.
Hidrogen sianida dibuat dalam industri dari CH4 dan NH3 dengan reaksi-reaksi:
2CH2 + 3O2 + 2NH3 → 2HCN +6H2O ΔH= -475 Kj mol-1
CH4 + NH3 → HCN + 3H2 ΔH= +240 kJ mol-1
Sianida
Natrium sianida dihasilkan dipabrik dengan peleburan kalsium sianamida
dengan karbon dan natrium karbonat:
CaCN2 + C + Na2CO3 → CaCO3 + 2NaCN
Sianida logam elektropositif larut dalam air, namun sianida dari Ag (I), Hg (I),
dan Pb(II) sangat tidak larut. Ion sianida sangat penting sebagai ligan dan banyak
komplek siano logam transisi, Zn, Cd, Hg, dsb. Kompleksnya kadang-kadang
mirip kompleks halogeno, misalnya, Hg(CN)4- dan HgCl42-, namun ada jenis
lainnya peleburan alkali sianida dengan sulfur menghasilkan ion thiosianat, SCN-.
5. Senyawaan dengan ikatan-ikatan C – S
Karbon disulfida, CS2
Cairan yang sangat beracun ini biasanya berwarna kuning pucat, dibuat
dengan skala besar dengan interaksi metana dan sulfur diatas katalis silika atau
alumina pada 1000o. CH4 +4 S → CS2 + 2H2S
CS2 adalah suatu molekul yang sangat teaktif dan mempunyai kimiawi yang luas,
banyak darinya adalah bersifat organik. Ia digunakan untuk membuat karbon
tetraklorida dalam industri: CS2 + 3Cl2 → CCl4 + S2Cl2
Dithiokarbomat
Biasanya dibuat sebagai garam Na olek reaksi amina primer dan sekunder
pada CS2 dengan adanya NaOH. Dithiokarbomat dari Zn, Mn, dan Fe digunakan
sebagai fungisida pertanian, dan garam-garam Zn digunakan sebagai pemercepat
dalam vulkanisasi karet.
Selain itu, karbon juga diperlukan untuk pigmen hitam di dalam tinta cetak
untuk buku, majalah dan surat kabar, kertas karbon, bahan bakar mobil, semir sepatu,
penguat dan pengeras bahan karet, ban dalam dan barang-barang karet, dan sebagai
unsur penting untuk konstruksi bermacam-macam peralatan listrik dan nuklir, mulai
dari sapu penyedot debu untuk rumah tangga sampai dinamo yang paling besar dan
rektor nuklir. Busur karbon digunakan untuk membuat radiasi tampak dan ultraviolet
dalam sejumlah besar proses industri yang bergantung pada reaksi fotokimia.
Karbon juga memiliki manfaat dibidang pertanian yaitu sebagai pembangun
bahan organik karena sebagian besar bahan kering tanaman terdiri dari bahan organik,
diambil tanaman berupa CO2.
Karbon juga berperan dalam pembuatan baja. Baja adalah logam paduan,
logam besi sebagai unsur dasar dengan karbon sebagai unsur paduan utamanya.
Kandungan unsur karbon dalam baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1% berat sesuai
grade-nya. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengeras dengan
mencegah dislokasi bergeser pada kisi kristal (crystal lattice) atom besi. Unsur paduan
lain yang biasa ditambahkan selain karbon adalah (titanium), krom (chromium), nikel,
vanadium, cobalt dan tungsten (wolfram). Dengan memvariasikan kandungan karbon
dan unsur paduan lainnya, berbagai jenis kualitas baja bisa didapatkan. Penambahan
kandungan karbon pada baja dapat meningkatkan kekerasan (hardness) dan kekuatan
tariknya (tensile strength), namun di sisi lain membuatnya menjadi getas (brittle) serta
menurunkan keuletannya (ductility).
Uji kualitas dan kuantitas karbon aktif meliputi uji kadar abu, kadar air, uji
daya serap karbon aktif, dan yield (hasil). Bilangan iodine optimal terbentuk pada
temperatur karbonisasi 3000 oC dan lamanya waktu karbonisasi 2 jam yaitu
606,589 mg/g dengan total kandungan kadar abu 4,934%, kadar air 1,419%, dan
yield 40,083% serta daya serap tinggi.
Ada tiga jenis karbon aktif yang terbuat dari tempurung kelapa yang banyak
dipasaran yaitu:
- Bentuk serbuk. Karbon aktif berbentuk serbuk dengan ukuran lebih kecil dari
0,18 mm. Terutama digunakan dalam aplikasi fasa cair dan gas. Digunakan
pada industry pengolahan air minum, industry farmasi, terutama untuk
pemurnian monosodium glutamate, penghalus gula, pemurnian asam sitrat,
pemurnian glukosa dan pengolahan zat pewarna kadar tinggi.
- Bentuk Granular. Karbon aktif bentuk granular/tidak beraturan dengan ukuran
0,2 -5 mm. Jenis ini umumnya digunakan dalam aplikasi fasa cair dan gas.
Beberapa aplikasi dari jenis ini digunakan untuk: pemurnian emas, pengolahan
air, air limbah dan air tanah, pemurni pelarut dan penghilang bau busuk.
Karbon aktif itu mampu menyerap 99,98 persen kandungan tembaga dalam air
limbah.
- Bentuk Pellet. Karbon aktif berbentuk pellet dengan diameter 0,8-5 mm.
Kegunaaan utamanya adalah untuk aplikasi fasa gas karena mempunyai
tekanan rendah, kekuatan mekanik tinggi dan kadar abu rendah. Di gunakan
untuk pemurnian udara, control emisi, penghilang bau kotoran dan pengontrol
emisi pada gas buang.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Karbon merupakan unsur utama dalam senyawa organik dan anorganik yang
begitu banyak jumlah dan jenisnya. Karbon dapat membentuk lebih banyak senyawa
dibandingkan unsur lain sebab atom karbbon tidak hanya dapat membentuk ikatan-
ikatan karbon tunggal, rangkap dua dan rangkap tiga, tetapi juga bias terkait satu sama
lain membentuk struktur rantai dan cincin. Karbon mengisi tempat khusus diantaranya
unsur-unsur dalam keragaman dan kekompleksan dalam senyawa yang dapat
dibentuknya. Karbon juga merupakan zat padat yang tegar, yang biasa diangggap
sebagai molekul raksasa yang tediri dari banyak sekali atom. Karbon terbentuk dalam
dua bentuk kristalin yaitu :
• Grafit, yang merupakan zat hitam yang benar-benar terasa berminyak sebagai bubuk
kering yang digunakan sebagai pelumas.
• Intan, yang merupakan zat padat tidak berwarna yang bisa diasah menjadi kristal-
kristal gemerlapan yang merupakan mineral yang paling keras dan paling baik untuk
menggosok. Intan biasa dikenan orang merupakan molekul besar yang melebar dari
toga dimensi (ruang) sehingga atom-atomnya terikat sangat kuat satu sama lain. Hal
ini mengakibatkan intan sangat keras.
Keberadaan karbon di alam terjadi dalam dua wujud, yang pertama dalam
wujud mineral dan yang kedua dalam wujud grafit. Intan merupakan wujud mineral
dari karbon. Sedangkan dalam grafit membentuk lingkar enam dalam bidang datar
yang beresonansi. Selain itu, unsur karbon di alam juga terdapat di dalam kerak bumi
dalam bentuk unsur bebas dan senyawa.
3.2 Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini mampu membantu mahasisiwa untuk
menjawab masalah-masalah dalam kimia khususnya yang menyamgkut hal yang
berkaitan dengan unsur karbon. Diharapkan kepada pembaca agar mampu
memberikan saran yang membangun untuk pembuatan makalah selanjutnya agar lebih
baik dari yang telah ada sekarang. Diharapkan makalah ini mampu menambah
literatur di perpustakaan untuk menambah pengetahuan pembaca khusunya
mahasiswa.
DAFTAR PUDTAKA
Cotton, F.A. dan Wilkinson, G. 1989. Kimia anorganik I. Universitas Indonesia: Jakarta
Green Wood, N.N dan Earshshaw, A., 1989. Chemistry of Elements. Pergamon Press:
Newyork
Sutresna, Nana. 2007. Kimia untuk kelas XII semester I SMA. Grafindo Media: Bandung.