Anda di halaman 1dari 6

FORMAT LAPORAN 1

NAMA Gina Wulandari


HARI / TANGGAL Senin-Sabtu/ 23 November – 03 Desember 2020
KEGIATAN Pengambilan Spesimen Darah Vena
TUJUAN Untuk mendapatkan sampel darah vena yang baik sesuai standar
WHO untuk pemeriksaan Laboratorium

HASIL KEGIATAN Telah didapatkan sampel darah vena yang baik yang sesuai standar
WHO untuk pemeriksaan Laboratorium
Dasar Teori Pasien Safety (Keselamatan Pasien)

Menurut Supari (2005), pasien safety adalah bebas dari cidera


aksidental atau menghindarkan cidera pada pasien akibat perawatan
medis dan kesalahan pengobatan.
Menurut Kohn, Corrigan dan Donaldson (2000) definisi dari pasien
safety yaitu tidak adanya kesalahan atau bebas dari cedera karena
kecelakaan.
Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana fasilitas kesehatan
membuat asuhan pasien lebih aman, mencegah terjadinya
cedera/luka atau kecelakaan yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil. Atau dalam bahasa sederhana, pasien safety
adalah pencegahan eror/kesalahan dan kejadian merugikan bagi
pasien terkait tindakan medis pada layanan kesehatan.
Kesalahan atau error merupakan salah satu hal yang dapat
mengancam keselamatan pasien. Ada beberapa sumber kesalahan
yang dapat terjadi dalam layanan kesehatan secara umum:
1. Kesalahan komunikasi (kegagalan komunikasi antara pasien atau
yg mewakili pasien dengan praktisi)
2. Manajemen pasien (delegasi tidak sesuai, rujukan salah, dll)
3. Kinerja klinis

Tujuan Sistem Pasien safety yaitu:


1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di fasilitas kesehatan
2. Meningkatkan akuntabilitas Faskes terhadap pasien &
masyarakat
3. Menurunkan KTD di Fasilitas Kesehatan
4. Terlaksananya program pencegahan sehingga tidak terjadi
penanggulangan KTD

Aspek Hukum Terhadap Pasien safety:


1. Pasal 53 (3) UU No.36/2009 : “Pelaksanaan pelayanan
kesehatan harus mendahulukan keselamatan nyawa pasien”
2. Pasal 29b UU No.44/2009: “Memberi pelayanan kesehatan yang
aman, bermutu, antidiskriminasi, dan efektif dengan
mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar
pelayanan Rumah Sakit”

7 Langkah menuju Keselamatan pasien RS (berdasarkan KKP-RS


No.001-VIII-2005):
1. Bangun kesdaran akan nilai Keselamatan pasien
2. Pimpin dan dukung staf anda
3. Integrasi aktifitas pengelolaan resiko
4. Kembangkan Sistem Pelaporan
5. Libatkan dan berkomunikasi dengan pasien
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang Keselamatan Pasien
7. Cegah cedera melalui implementasi sistem Keselamatan Pasien
Pembahasan Definisi keselamatan pasien yaitu suatu proses dalam pemberian
pelayanan terhadap pasien yang lebih aman. Sasaran utama pasien
safety di laboratorium klinik adalah meningkatkan keselamatan
pasien dan mengurangi kesalahan pada seluruh tahapan proses
pemeriksaan.
Penerapan Pasien safety di Laboratorium dilakukan dengan cara
mengidentifikasi adanya resiko di laboratorium yang dapat berakibat
pada gangguan terhadap keselamatan pasien. Bila resiko sudah
teridentifikasi lakukan manajemen resiko serta lakukan monitoring
dan evaluasi terus menerus.
Bahaya atau resiko yang mungkin terjadi di laboratorium tidak bisa
diabaikan, karena informasi dari laboratorium mempengaruhi 60-
70% treatment oleh klinisi. Penanganan yang salah dapat
menyebabkan kejadian tidak diharapkan (KTD) pada pasien.

Jenis Kesalahan di Laboratorium


a. Pra Analitik
1. Permintaan yang keliru atau identitas pasien tidak lengkap
2. Salah menggunakan wadah/tabung
3. Spesimen tidak diberi label identitas
4. Label identitas salah
5. Sampel tertukar
6. Spesimen tidak layak pemeriksan (beku, lisis, kurang, rasio
darah dengan antikoagukan tidak benar)
b. Analitik
1. Kesalahan dalam melaksanakan pemeriksaan
2. Alat tidak bekerja dengan baik
3. Reagen bermasalah
4. Kontrol bermasalah
c. Pasca Analitik
1. Tidak melaporkan hasil pemeriksaan kritis ke klinisi
2. Keterlambatan dalam pengeluaran hasil pemeriksaan
3. Hasil dilaporkan kepada orang yang salah
4. Salah memasukan hasil pemeriksaan
5. Gangguan dalam sistem pelaporan/konektivitas LIS
terganggu
Upaya yang dilakukan untuk mencapai keselamatan pasien:
1. Melakukan pengendalian mutu, pemantapan mutu, standarisasi
personil/petugas, dan pemantapan mutu eksternal
2. Penggunaan barcode dan label pada sampel maupun formulir
pasien, saat pengambilan sampel, distribusi sampel dan
pemeriksaan di alat untuk memastikan sampel tidak tertukar
3. Mengelola interaksi dengan pelanggan pada proses pengambilan
darah.
4. Pengendalian dan pengawasan proses phlebotomy melalui
penilaian kemampuan petugas phlebotomy dengan
menggunakan kuisioner yang diisi oleh pelanggan dan
pemantauan internal dengan checklist oleh supervisor.
5. Pelatihan keterampilan dalam berkomunikasi dan melayani bagi
petugas yang berinteraksi dengan pelanggan untuk memastikan
komunikasi berjalan dengan efektif.
Hasil Mampu melakukan pengambilan specimen darah vena sesuai
dengan tahapan WHO dengan mutu flebotomi yang baik
Daftar Pustaka Tutyani,dkk. 2017. “Bahan Ajar Keperawatan: Manajemen
Keselamatan Pasien”. Jakarta: Kemenkes RI PPSDMK Badan
pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Kesehatan.

Made Mertajaya, dkk. 2019. “Modul Manajemen Pasien Safety”.


Jakarta: program Studi D3 Keperawatan Fakultas Vokasi UKI.

Materi TOT Plebotomi Angkatan 1 PATELKI https://www.chem-is-


try.org/materi_kimia/kimia-aplikasi/manajemen-laboratorium-
kimia/keselamatan-kerja-laboratorium

http://pustaka.unpad.ac.id/wp-
content/uploads/2009/06/keselamatan_laboratorium.pdf

http://www.slideshare.net/aminudinharahap/ppt-pasien-safety-

https://id.scribd.com/doc/61204303/Patient-Safety-Pada-
Plebotomi

https://www.academia.edu/9045662/PHLEBOTOMI

Pembimbing Mahasiswa

(dr. Achmad Arif Rahman) (Gina Wulandari)


FORMAT LAPORAN 2

NAMA Gina Wulandari


HARI / TANGGAL Senin-Sabtu/ 23 November – 03 Desember 2020
KEGIATAN Pengambilan Spesimen Darah Kapiler
TUJUAN Untuk mendapatkan sampel darah kapiler yang baik sesuai standar
WHO untuk pemeriksaan Laboratorium

HASIL KEGIATAN Telah didapatkan sampel darah kapiler yang baik yang sesuai
standar WHO untuk pemeriksaan Laboratorium
Dasar Teori Pasien Safety (Keselamatan Pasien)

Menurut Supari (2005), pasien safety adalah bebas dari cidera


aksidental atau menghindarkan cidera pada pasien akibat
perawatan medis dan kesalahan pengobatan.
Menurut Kohn, Corrigan dan Donaldson (2000) definisi dari pasien
safety yaitu tidak adanya kesalahan atau bebas dari cedera karena
kecelakaan.
Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana fasilitas kesehatan
membuat asuhan pasien lebih aman, mencegah terjadinya
cedera/luka atau kecelakaan yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil. Atau dalam bahasa sederhana, pasien safety
adalah pencegahan eror/kesalahan dan kejadian merugikan bagi
pasien terkait tindakan medis pada layanan kesehatan.
Kesalahan atau error merupakan salah satu hal yang dapat
mengancam keselamatan pasien. Ada beberapa sumber kesalahan
yang dapat terjadi dalam layanan kesehatan secara umum:
4. Kesalahan komunikasi (kegagalan komunikasi antara pasien atau
yg mewakili pasien dengan praktisi)
5. Manajemen pasien (delegasi tidak sesuai, rujukan salah, dll)
6. Kinerja klinis

Tujuan Sistem Pasien safety yaitu:


5. Terciptanya budaya keselamatan pasien di fasilitas kesehatan
6. Meningkatkan akuntabilitas Faskes terhadap pasien &
masyarakat
7. Menurunkan KTD di Fasilitas Kesehatan
8. Terlaksananya program pencegahan sehingga tidak terjadi
penanggulangan KTD

Aspek Hukum Terhadap Pasien safety:


3. Pasal 53 (3) UU No.36/2009 : “Pelaksanaan pelayanan
kesehatan harus mendahulukan keselamatan nyawa pasien”
4. Pasal 29b UU No.44/2009: “Memberi pelayanan kesehatan yang
aman, bermutu, antidiskriminasi, dan efektif dengan
mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar
pelayanan Rumah Sakit”

7 Langkah menuju Keselamatan pasien RS (berdasarkan KKP-RS


No.001-VIII-2005):
8. Bangun kesdaran akan nilai Keselamatan pasien
9. Pimpin dan dukung staf anda
10. Integrasi aktifitas pengelolaan resiko
11. Kembangkan Sistem Pelaporan
12. Libatkan dan berkomunikasi dengan pasien
13. Belajar dan berbagi pengalaman tentang Keselamatan Pasien
14. Cegah cedera melalui implementasi sistem Keselamatan Pasien
Pembahasan Definisi keselamatan pasien yaitu suatu proses dalam pemberian
pelayanan terhadap pasien yang lebih aman. Sasaran utama pasien
safety di laboratorium klinik adalah meningkatkan keselamatan
pasien dan mengurangi kesalahan pada seluruh tahapan proses
pemeriksaan.
Penerapan Pasien safety di Laboratorium dilakukan dengan cara
mengidentifikasi adanya resiko di laboratorium yang dapat
berakibat pada gangguan terhadap keselamatan pasien. Bila resiko
sudah teridentifikasi lakukan manajemen resiko serta lakukan
monitoring dan evaluasi terus menerus.
Bahaya atau resiko yang mungkin terjadi di laboratorium tidak bisa
diabaikan, karena informasi dari laboratorium mempengaruhi 60-
70% treatment oleh klinisi. Penanganan yang salah dapat
menyebabkan kejadian tidak diharapkan (KTD) pada pasien.

Jenis Kesalahan di Laboratorium


d. Pra Analitik
7. Permintaan yang keliru atau identitas pasien tidak lengkap
8. Salah menggunakan wadah/tabung
9. Spesimen tidak diberi label identitas
10. Label identitas salah
11. Sampel tertukar
12. Spesimen tidak layak pemeriksan (beku, lisis, kurang, rasio
darah dengan antikoagukan tidak benar)
e. Analitik
5. Kesalahan dalam melaksanakan pemeriksaan
6. Alat tidak bekerja dengan baik
7. Reagen bermasalah
8. Kontrol bermasalah
f. Pasca Analitik
6. Tidak melaporkan hasil pemeriksaan kritis ke klinisi
7. Keterlambatan dalam pengeluaran hasil pemeriksaan
8. Hasil dilaporkan kepada orang yang salah
9. Salah memasukan hasil pemeriksaan
10. Gangguan dalam sistem pelaporan/konektivitas LIS
terganggu
Upaya yang dilakukan untuk mencapai keselamatan pasien:
6. Melakukan pengendalian mutu, pemantapan mutu, standarisasi
personil/petugas, dan pemantapan mutu eksternal
7. Penggunaan barcode dan label pada sampel maupun formulir
pasien, saat pengambilan sampel, distribusi sampel dan
pemeriksaan di alat untuk memastikan sampel tidak tertukar
8. Mengelola interaksi dengan pelanggan pada proses
pengambilan darah.
9. Pengendalian dan pengawasan proses phlebotomy melalui
penilaian kemampuan petugas phlebotomy dengan
menggunakan kuisioner yang diisi oleh pelanggan dan
pemantauan internal dengan checklist oleh supervisor.
10. Pelatihan keterampilan dalam berkomunikasi dan melayani bagi
petugas yang berinteraksi dengan pelanggan untuk memastikan
komunikasi berjalan dengan efektif.
Hasil Mampu melakukan pengambilan specimen darah kapiler sesuai
dengan tahapan WHO dengan mutu flebotomi yang baik
Daftar Pustaka Tutyani,dkk. 2017. “Bahan Ajar Keperawatan: Manajemen
Keselamatan Pasien”. Jakarta: Kemenkes RI PPSDMK Badan
pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Kesehatan.

Made Mertajaya, dkk. 2019. “Modul Manajemen Pasien Safety”.


Jakarta: program Studi D3 Keperawatan Fakultas Vokasi UKI.

Materi TOT Plebotomi Angkatan 1 PATELKI https://www.chem-is-


try.org/materi_kimia/kimia-aplikasi/manajemen-laboratorium-
kimia/keselamatan-kerja-laboratorium

http://pustaka.unpad.ac.id/wp-
content/uploads/2009/06/keselamatan_laboratorium.pdf

http://www.slideshare.net/aminudinharahap/ppt-pasien-safety-

https://id.scribd.com/doc/61204303/Patient-Safety-Pada-
Plebotomi

https://www.academia.edu/9045662/PHLEBOTOMI

Pembimbing Mahasiswa

(dr. Achmad Arif Rahman) (Gina Wulandari)

Anda mungkin juga menyukai