Anda di halaman 1dari 23

E SU M E

R
JURNAL
O TO M I
FLEB
m a A b stinensia
h La
Pengaru aktu Likuifaksi
dan W K u alitas
Terha d ap
s aa n S perma
Pemerik
1. Agustina (P17334120491)
KELOMPOK
2. Gina Wulandari (P1733
3. N. Nira Ayu W(P173341
4. Nurma Laelasari (P1733
4120542)
20581)
19
4120590)
5. Tintin Kartina (P173341
20621)
D4 ALIH JENJANG TLM
POLTEKKES BANDUNG
JURNAL
Time Bound change (in 24h) in Preclinical Evaluation of a New
Human Sperm Motility and Level Cryopreservation Container for a
of Calsium and Magnesium in Limited Number of Human

01 02
Seminal Plasma. Alexandria Spermatozoa. Journal of
Journal of Medicine Vol.52 Pages Reproduction and Development
235-241 Tahun 2016. by : J. Valsa, Vol 65 No 4. Tahun 2019. by:
KP. Skandhan, B. Sumangala, Kumiko Nakata, Kaoru Yoshida,
V.Jaya Naoki Yamashita.

Analisis Trace Element Alpha


Glucosidase pada Plasma Sperma

03 Pria dengan Infertilitas. Jurnal


Sinergitas Multidisiplin Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi Vol 1
No 1 Hal 10-16 Tahun 2018. By :
Fauziyah Annisa, Een Kurnaesih,
nasrudin
JURNAL

Hubungan Kualitas Sperma Influence of The Abstinence Period


Pada Perokok Berat dan Bukan on Human Sperm Quality:

04 Perokok pada Mahasiswa. JKG


Universitas islam Sumatera
Utara Vol 1 No 1 Tahun 2018.
05 Analysis Of 2,458 Semen Samples.
JBRA Assist Reproduction Vol 21
No 4 Hal 306-312 Tahun 2017. By:
By : Sisca Devy Vanessa A Comar, Claudia G.
Petersen.

Kualitas Larutan Pengencer dan


Kualitas Semen Domba pada

06 Temperatur Penyimpanan yang


Berbeda. Kandaga Vol 1 Hal 1
Tahun 2019. By: Winangun K,
Toha, A. Yusrina
PENDAHULUAN
Infertilitas merupakan ketidakmampuan pasangan suami istri untuk memiliki anak, yang telah melakukan
hubungan intim secara teratur selama 1 tahun tanpa menggunakan alat kontrasepsi. Kejadian infertilitas ini
masih menjadi masalah kesehatan di dunia termasuk Indonesia. Penelitian menunjukkan sekitar 72,4 juta
pasangan di dunia mengalami infertilitas.

Analisis sperma adalah tahap awal untuk mendiagnosa infertilitas pada pria. Pemeriksaan analisis sperma dapat
menilai kondisi kesehatan sperma secara keseluruhan. Pemeriksaan sperma dapat memprediksi penyebab
infertilitas, fungsi testis, saluran reproduksi dan kelenjar aksesoris atau memastikan keberhasilan prosedur
vasektomi.

Analisis Trace Element Alpha Glucosidase pada


Plasma Sperma Pria Dengan Infertilitas
( Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi Tahun 2018)
Tujuan Analisis Sperma
 Memeriksa kesuburan pria
Analisis sperma disarankan bila pasangan mengalami kesulitan untuk hamil. Pemeriksaan ini bertujuan
mengecek ada tidaknya gangguan kesuburan pada sang pria dan memastikan apakah gangguan sperma
menjadi penyebab ketidaksuburan.

 Memastikan keberhasilan vasektomi


Vasektomi adalah prosedur kontrasepsi permanen pada pria yaitu pemotongan saluran yang
menghubungkan buah zakar dan penis. Setelah vasektomi, dokter akan menyarankan pemeriksaan analisis
sperma sebulan sekali selama tiga bulan. Langkah ini dilakukan untuk memastikan tidak ada sperma dalam
air mani.

Analisis Trace Element Alpha Glucosidase pada


Plasma Sperma Pria Dengan Infertilitas
( Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi Tahun 2018)
Tahapan penting pada Pemeriksaan Sperma:

1. Pengambilan Sampel
2. Pemeriksaan Sperma
Pengambilan Sampel

Kondisi pasien

Pantangan makanan

Waktu abstinensia

Cara pengambilan

Wadah penampung

Tempat pengambilan

Waktu pengumpulan

Zat tambahan
1. Kondisi pasien
Pria yang akan diambil semennya dalam keadaan sehat dan cukup istirahat. Tidak dalam keadaan letih
atau lapar.
 

2. Makanan pantangan
Hindari mengonsumsi alkohol, kafein, dan tembakau atau produk tembakau 2-5 hari sebelum menjalani
pemeriksaan. Hindari mengonsumsi obat-obatan yang dapat menurunkan jumlah sperma,
seperti cimetidine, dan produk herba, seperti echinacea dan St. John’s wort.

Analisis Trace Element Alpha Glucosidase pada


Plasma Sperma Pria Dengan Infertilitas
( Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi Tahun 2018)
3. Masa abstinensia
Sperma manusia diproduksi di tubulus seminiferus, dan kemudian disimpan di epididimis untuk dilepaskan
di kemudian hari. Tidak seperti spesies lain, agar gamet mamalia jantan menjadi dewasa dan memperoleh
potensi pembuahan harus melewati epididimis, di mana ia mengalami serangkaian perubahan fisiologis dan
biokimia. Waktu transit epididimis diperkirakan antara 2 hingga 11 hari. Variasi tersebut dipengaruhi oleh
frekuensi ejakulasi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan periode pantang 2-7 hari sebelum pengumpulan
untuk evaluasi semen standar (WHO, 2010). Masa pantang penting untuk memastikan kuantitas dan kualitas
spermatozoa, yang diperlukan untuk pembuahan yang berhasil, alami, dan terbantu.

Influence of the Abstinence Periode on Human


Sperm Quality Analysis of 2.458 Semeen
Samples. JBRA Assist Reproduction Vol 21 No.4
Hal 306-312. By: Vanessa A Comar, Claudia G.
Petersen.
Masa Abstinensia
Perubahan utama dalam periode abstinensia yang berbeda adalah volume semen, konsentrasi semen,
motilitas progresif, konsentrasi leukosit, vitalitas sperma, persentase fragmentasi DNA, persentase positif
CMA3 dan persentase MMP abnormal.

Tidak ditemukan perubahan besar pada parameter sperma lain, seperti pH, morfologi dan persentase
apoptosis.

Masa abstinensia yang memanjang maka:


Volume semen, konsentrasi/jumlah total sperma, konsentrasi leukosit, fragmentasi DNA, dan potensi
abnormal membran mitokondria.

Vitalitas sperma, motilitas progresif sperma, dan kepositifan CMA3


Influence of the Abstinence Periode on Human
Sperm Quality Analysis of 2.458 Semeen
Samples. JBRA Assist Reproduction Vol 21 No.4
Hal 306-312. By: Vanessa A Comar, Claudia G.
Petersen.
Masa Abstinensia
Konsentrasi sperma meningkat secara signifikan setelah 2-5 dan > 5 hari pantang dibandingkan dengan 2
hari pantang.

Peningkatan masa pantang seksual memengaruhi kualitas sperma. Sehingga pentingnya durasi pantang
ejakulasi terhadap variasi parameter semen. Ini menyoroti efek merusak dari peningkatan pantangan pada
kerusakan DNA, yang kemungkinan besar terkait dengan ROS (kerusakan mitokondria / jumlah
leukosit).

Influence of the Abstinence Periode on Human


Sperm Quality Analysis of 2.458 Semeen
Samples. JBRA Assist Reproduction Vol 21 No.4
Hal 306-312. By: Vanessa A Comar, Claudia G.
Petersen.
4. Cara pengambilan
Cara pengambilan adalah dengan masturbasi. Coitus interruptus tidak disarankan karena
kemungkinan kehilangan satu atau dua tetes selama pengambilan serta pencampuran sampel
dengan sekret vagina dan sel vagina. Jumlah semen penting untuk pemeriksaan analisa sperma.
Volume sperma yang berbeda akan berpengaruh terhadap jumlah sperma total dan pola
motilitasnya.

Hindari menggunakan pelumas atau produk lain yang mengandung bahan spermisidal seperti
sabun, minyak, dll.

Time Bound Changes (in 24h) in Human Sperm


Motilitas of Calsium and Magnesium in Seminal
Plasma. Alexandria Journal of Medicine Vol 52
Issue 3 pages 235-241 Tahun 2016
5. Wadah penampungan
Wadah penampung harus bersih dan bermulut lebar yang memungkinkan tidak kehilangan setetes pun.
Semen yang dikumpulkan dalam botol atau tabung reaksi bermulut sempit dapat menyebabkan hilangnya
sebagian kecil sampel.

Wadah yang bersih untuk mencegah adanya bahan kimia dalam wadah. Peralatan gelas yang digunakan
dibersihkan dengan baik dengan merendam semalaman dalam HNO 3 6N, dicuci dengan air ledeng, lalu
dibilas dengan air destilasi selama 3x. Tidak ada kontak dengan karet. Semua peralatan gelas dikeringkan
dalam oven udara panas. ditempatkan di atas kertas saring bersih untuk dikeringkan.

Kondom tidak disarankan untuk penampungan sampel karena diketahui mengandung bahan kimia

Time Bound Changes (in 24h) in Human Sperm


Motilitas of Calsium and Magnesium in Seminal
Plasma. Alexandria Journal of Medicine Vol 52
Issue 3 pages 235-241 Tahun 2016
6. Tempat Pengumpulan Sperma
Menyediakan tempat di sebelah laboratorium untuk pengambilan sampel yang sesuai agar
tidak merusak sperma selama masa transisi yang disebabkan oleh pergerakan serta
perubahan suhu dan untuk mempelajari sampel berdasarkan waktu pengumpulan.

Waktu pemeriksaan yang paling baik adalah jam 8 pagi (± 30 m). Penelitian menunjukkan
terjadi perbedaan yang signifikan secara statistik terhadap kualitas semen ketika sampel
dikumpulkan pada waktu yang berbeda dalam satu hari.

Hubungan Kualitas Sperma pada Perokok Berat


dan Bukan Perokok Pada Mahasiswa. JKG
Universitas Islam Sumatera Utara Vol 1 No 1
Tahun 2018. by : Sisca Devy
Tempat Pengumpulan Sperma
Pengeluaran dan penampungan sperma  dapat dilakukan dirumah dengan  ketentuan:
 Sperma diperoleh dengan  melakukan Masturbasi. 
 Tempat penampungan sperma  bersih dan terbuat dari gelas yang  bermulut lebar. 
 Selama perjalanan ke laboratorium  usahakan agar sperma yang akan  diperiksa terhindar dari: 
a. Penyinaran sinar matahari  langsung. 
b. Goncangan yang terus  menerus. 
c. Temperatur yang mendekati  temperatur badan (±370C). 
d. Sperma yang dikeluarkan harus  tertampung semuanya. 
e. Sperma yang akan diperiksa  harus sudah sampai di  laboratorium selambat-lambatnya 15
menit  kemudian, terhitung dari sejak sperma dikeluarkan. 

Hubungan Kualitas Sperma pada Perokok Berat


dan Bukan Perokok Pada Mahasiswa. JKG
Universitas Islam Sumatera Utara Vol 1 No 1
Tahun 2018. by : Sisca Devy
7. Waktu likuifaksi di bawah 15 menit. Pemeriksaan sperma dilakukan dalam
waktu 1 jam.

8. Kalium penisilin ditambahkan ke sampel untuk mencegah pertumbuhan


mikroorganisme

Hubungan Kualitas Sperma pada Perokok Berat


dan Bukan Perokok Pada Mahasiswa. JKG
Universitas Islam Sumatera Utara Vol 1 No 1
Tahun 2018. by : Sisca Devy
Pemeriksaan Laboratorium
Pada Saat pemeriksaan Laboratorium yang perlu diperhatikan:

1. Penerangan laboratorium
Penerangan laboratorium dipertahankan konstan selama pemeriksaan motilitas sperma. Dengan
mempertahankan panjang gelombang cahaya yang konstan di laboratorium dan tingkat cahaya tetap
pada tahap mikroskopis.

2. Suhu ruangan.
Pentingnya sample dan slide untuk tetap mendekati suhu 37  C
3. Waktu Pemeriksaan
Motilitas sperma menurun dengan sedikit perubahan pada kondisi biofisik dan juga memburuk seiring
berjalannya waktu. Persentase motilitas sperma secara signifikan berkorelasi dengan jumlah sperma total. Hasil
pada motilitas sperma total (%) menunjukkan penurunan dari 75,6 ± 3,22 (1/2 jam) menjadi 9,8 ± 2,77 (24
jam). Persentase motilitas total menurun dari 1 jam studi meskipun perbedaan yang signifikan secara statistik
(<0,01) terlihat dari 2 jam. Penurunan yang signifikan (<0,01) terlihat pada sperma motil PR dari 1 jam.

Eliasson dan Freund mengamati korelasi yang signifikan antara motilitas sperma dan kecepatan sperma motil
maju. Jumlah sperma NP meningkat dari 1 jam (<0,05) menjadi 4 jam. Pergerakan sperma PR  menunjukkan
bahwa total motilitas sperma > 50% berkurang pada 8 jam setelah ejakulasi. Biasanya, motilitas keseluruhan
mencapai minimal 60 persen setelah 2-3 jam ejakulasi.

Time Bound Changes (in 24h) in Human Sperm


Motilitas of Calsium and Magnesium in Seminal
Plasma. Alexandria Journal of Medicine Vol 52
Issue 3 pages 235-241 Tahun 2016
3. Waktu Pemeriksaan
Penurunan motilitas sperma yang signifikan selama 2-4 jam menunjukkan adanya masalah serius meskipun
jumlah sperma dan motilitas aslinya baik. Salah satu penyebab penurunan motilitas sperma adalah karena
adanya perubahan unsur organik dan anorganik. Faktor penghambat motilitas sperma yang ada dalam semen
juga bertanggung jawab yang dikeluarkan dari semen setelah pengendapannya di vagina. 

Setelah ejakulasi dalam 8 jam, motilitas sperma total memburuk hingga 50%. Sperma PR terlihat berkurang
menjadi 50% dalam 4 jam dan meningkatkan jumlah sperma NP. Dalam 24 jam persentase PR 3,0 dan NP 6,8.
Kadar kalsium dan magnesium dalam plasma mani tidak menunjukkan perubahan yang signifikan.

Namun sperma tidak bertahan lama dalam plasma mani tetapi tidak juga disebut sebagai media yang buruk.
Plasma seminal bertanggung jawab untuk inisiasi dan pemeliharaan motilitas progresif.
 

Time Bound Changes (in 24h) in Human Sperm


Motilitas of Calsium and Magnesium in Seminal
Plasma. Alexandria Journal of Medicine Vol 52
Issue 3 pages 235-241 Tahun 2016
KESIMPULAN
Analisis sperma adalah tahap awal untuk mendiagnosa infertilitas pada pria. Pemeriksaan analisis
sperma dapat menilai kondisi kesehatan sperma secara keseluruhan. Pemeriksaan sperma dapat
memprediksi penyebab infertilitas, fungsi testis, saluran reproduksi dan kelenjar aksesoris atau
memastikan keberhasilan prosedur vasektomi.

Untuk melakukan analisa sperma, banyak persiapan yang harus dilakukan. Salah satunya masa pantang
seksual atau abstinensia. Masa abstinensia yang baik adalah 2-5 hari. Peningkatan masa pantang seksual
memengaruhi kualitas sperma. Masa pantang penting untuk memastikan kuantitas dan kualitas
spermatozoa, yang diperlukan untuk pembuahan yang berhasil, alami, dan terbantu.

Untuk pemeriksaan sendiri, sperma harus segera dilakukan pemeriksaan sebelum 1 jam karena
likuifaksi biasanya terjadi 15 menit setelah dikeluarkan. Penundaan waktu pemeriksaan akan
berpengaruh terhadap motilitas sperma
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai