Anda di halaman 1dari 24

Bagian Obstetrik Dan Ginekologi Fakultas

Kedokteran Universitas Hasanuddin

Penilaian Hasil
Pemeriksaan
Semen

Disusun oleh : Siti Hawa Binti Abd Rani


C 111 12 818

Pembimbing residen : dr.Rahayu

Dosen pembimbing : Dr.dr.Isharyah Sunarno,


SpOG(K)
BAB 1
PENDAHUL
UAN
Anatomi reproduksi pria
Latar belakang
• diagnosis infertile
Analisa sperma berguna untuk • Terapi
• informasi masalah organ genital pria

• Pemeriksaan Dasar
Pemeriksaan semen • Pemeriksaan Lanjutan
• Analisa semen  tidak lagi dianggap prediktor kuat infertilitas laki-laki.

• Dikembangkan pemeriksaan kualitas spermatozoa  pemeriksaan fragmentasi


DNA spermatozoa.

• SCD (Sperm Chromatin Dispersion)  memeriksa dekondensasi diferensial


kromosom  metode sederhana, akurat, tidak mahal

• Fragmentasi DNA spermatozoa  presentasi tertinggi >>> pemeriksaan analisa


semen
Apa Itu Semen??

 Lendir yang keluar dari genitalia jantan waktu ejakulasi  semen (air mani).

 Bagian padat  spermatozoa


 Bagian cair  plasma semen (air mani).

 Spermatozoa dihasilkan  testis


 plasma semen dihasilkan ampulla vas deferens, kelenjar prostat, vesicula
seminalis, kelenjar bulbourethralis
Milardi, D., Grande, G., Sacchini, D., Astorri, A. L., Pompa, G., Giampietro, A., … Marana, R. (2012). Male fertility and reduction in semen parameters: A single tertiary-care center experience. International
Journal of Endocrinology. https://doi.org/10.1155/2012/649149
Pembelahan Sel Selama Spermatogenesis

Ilmiah, A. K. (2006). Fakultas kedokteran universitas diponegoro semarang 2006, 1–50.


Bagian-bagian Spermatozoa Secara Belah Lintang

Ilmiah, A. K. (2006). Fakultas kedokteran universitas diponegoro semarang 2006, 1–50.


Pengertian Analisa
Semen

 Pemeriksaanmakroskopis dan mikroskopis terhadap sampel semen


setelah abstinensia 2–7 hari.

 Pemeriksaan analisis semen  informasi penting mengenai kualitas dan


kuantitas sperma.
 untuk mengetahui tingkat fertilitas,diagnosis infertil,

Tujuan Analisa terapi.


 tidak dapat digunakanmemprediksi dapat menjadi

Semen ayah biologis atau tidak.


 informasi mengenai masalah organ genital
priapemeriksaan infertilitas yang berkelanjutan.
BAB II
PEMBAHASA
N
Penilaian Hasil Pemeriksaan Semen

Secara Makroskopis Secara Mikroskopis


Semen Analysis Using World Health Organization (WHO) 2010 Criteria. (n.d.). Retrieved from http://embryolab.eu/en/services/mens-fertility-issues/semen-analysis-who-criteria/
Pemeriksaan mikroskopis

1. Kecepatan gerak sperma (velocity)


• waktu yang dibutuhkan satu spermatozoa  menempuh jarak 1/20mm
• normal dibutuhkan 1-1,4 detik ini disebut normakinetik.

2. Motilitas sperma

• normal  50% atau lebih bergerak maju atau 25% atau lebih bergerak maju dengan cepat
dalam waktu 60 menit setelah ditampung.
3. Jumlah sperma
• normal ≥20 juta sperma per mL

4. Viabilitas sperma
Standar nilai viabilitas normal adalah ≥ 58%.
5. Morfologi

Semen Analysis Using World Health Organization (WHO) 2010 Criteria. (n.d.). Retrieved from http://embryolab.eu/en/services/mens-fertility-issues/semen-analysis-who-criteria/
6. Aglutinasi sperma
• Normal  tidak ditemukan adanya aglutinasi

7. Komponen seluler lain dari semen(leukosit)


• Nilai normalnya adalah ≤ 1juta/mL
Faktor yang mempengaruhi hasil analisa semen
1) Cara memperoleh semen dan pengiripan siapan

2) Sediaan diambil setelah abstinensi sedikitnya < 48 jam,tidak lebih lama dari 7 hari

3) dilakukan pemeriksaan kedua  waktu antara kedua pemeriksaan tersebut tidak boleh < 7 hari atau < 3 bulan

4) Sediaan harus diantar ke laboratorium dalam waktu satu jam setelah dikeluarkan dan apabila motilitas sperma
sangat rendah ( kurang dari 25% bergerak maju terus) sediaan kedua harus diperiksa secepatnya.
5) Sediaan sebaiknya diperoleh dengan cara masturbasi dan ditampung dalam botol kaca atau plastic
yang bemulut lebar.

6) Gunakan kondom  bahan plastic khusus ( Mylex) atau penyimpan cairan khusus (HDC Corporation,
Mountian View, Calif).

7) Coitus interruptus tidak dapat dipakai  1) kemungkinan bagian pertama ejakulat yang mengandung
sperma paling banyak akan hilang, 2) kontaminasi seluler dan bakteri pada siapan, 3) pengaruh pada
motilitas sperma akibat pH cairan vagina yang asam.

.
8)Siapan yang tidak lengkap  tidak diperiksa terutama  bagian pertama ejakulat hilang.

9) dilindungi dengan suhu yang ekstrim selama pengangkutan ke laboratorium ( suhu sebaiknya
diantara 20-40)

10) Botol harus diberi label dengan nama penderita, tanggal pengumpulan dan lamanya abstinensi.

• keadaan penderita sangat berpengaruh.


• Kelelahan atau serangan influenza dapat mempengaruhi hasil analisis semen terutama mengenai
kadar spermatozoanya
Rangkuman

• Sekresi cairan semen testis, epididimis, vesikula seminalis, dan glandula prostat. .
• Semen yang abnormal  infertilitas pada pria  mengganggu proses persenyawaan
• Analisa parameter semen yang biasa diperiksa bagi hasil pemeriksaan penilaian semen menurut
WHO 2010  pemeriksaan secara makroskopis dan mikroskopis semen itu sendiri
Terima kasih
DAFTAR PUSTAKA

1) Ilmiah, A. K. (2006). Fakultas kedokteran universitas diponegoro semarang 2006, 1–50.


2) Khaidir, M. (2006). Penilaian tingkat fertilitas dan penatalaksanaannya pada pria. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 30–34.
3) ) Utomo, S. (n.d.). PENILAIAN SEMEN By :
4)Utara, universisitas sumatera. (2012). the Practice Committee of the American Society for Reproductive Medicine (ASRM),.
5)Hasil, C. M., Sperma, A., Holistik, K., & Medika, E. (n.d.). Cara Membaca Hasil Analisa Sperma Persiapan Sebelum Tes Sperma. Retrieved from
http://www.elifmedika.com/2014/02/cara-membaca-hasil-analisa-sperma.html
6) Kementerian kesehatan RI. (2013). Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar Dan Rujukan. E-Book, 22–34.
7) Milardi, D., Grande, G., Sacchini, D., Astorri, A. L., Pompa, G., Giampietro, A., … Marana, R. (2012). Male fertility and reduction in semen parameters: A
single tertiary-care center experience. International Journal of Endocrinology. https://doi.org/10.1155/2012/649149
8) Pemberian Nutrisi Kerang Darah, M., Ferial, E. W., & Muchlis Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin Jl
Perintis Kemerdekaan, A. (2013). Kajian Pemeriksaan Makroskopik Spermatozoa Manusia Macroscopic Examination of Human Spermatozoa Through
Nutrition of Blood Cockle’s (Anadara granosa L.). Jurnal Sainsmat, II(1), 1–13. Retrieved from http://ojs.unm.ac.id/index.php/sainsmat
9) Yth, K., & Klinik, T. K. (n.d.). Tutorial Kimia Klinik 1, 1–27.
10) WHO laboratory manual for the Examination and processing of human semen. (n.d.).
13) Semen Analysis Using World Health Organization (WHO) 2010 Criteria. (n.d.). Retrieved from http://embryolab.eu/en/services/mens-fertility-issues/semen-
analysis-who-criteria/

Anda mungkin juga menyukai