Anda di halaman 1dari 4

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

KESEIMBANGAN PADA LANSIA

2.1 Definisi
Sindroma geriatri adalah suatu kumpulan gejala atau tanda klinis dari satu atau lebih
penyakit yang sering dijumpai pada pasien geriatri, yang perlu penatalaksanaan segera
dan dilakukan identifikasi.Sindroma geriatri terdiri dari malnutrisi, imobilisasi,
instabilitas, infeksi, inkontinesia, insomnia dan lain sebagainya (Rosalinda, 2019).
Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan kesetimbangan tubuh
ketika ditempatkan di berbagai posisi (Darmojo, 2010). Keseimbangan adalah
kemampuan untuk mempertahankan tubuh dalam posisi kesetimbangan maupun dalam
keadaan statik atau dinamik, serta menggunakan aktivitas otot yang minimal.
Keseimbangan juga diartikan sebagai kemampuan relatif untuk mengontrol pusat massa
tubuh (center of mass) atau pusat gravitasi (center of gravity) terhadap bidang tumpu
(base of support).

2.2 Etiologi
1. Faktor intrinsik
a. Usia Lanjut
b. Medikasi: kardiovaskuler, depresan, laksatif
c. Penyakit: kardiovaskuler, serebrovaskuler, ortopedik, neurologic
d. Eliminasi: inkontinensia, urgensi
e. Defisit sensori: penglihatan dan pendengaran
f. Hambatan komunikasi
g. Perubahan status mental: konfusi, agitasi, depresi, ansietas
h. Riwayat jatuh
2. Faktor ekstrinsik
a. Perubahan lingkungan
b. Alat bantu mobilitas
c. Permukaan lantai: licin, sangat mengkilat
d. Furniture yang tinggi: tempat tidur dan kursi

5
6

2.3 Klasifikasi
Keseimbangan dikelompokkan menjadi 2 tipe, yaitu keseimbangan statis dan
keseimbangan dinamis.
a. Keseimbangan statis adalah keseimbangan yang berperan mempertahankan posisi
tubuh pada pada saat tidak bergerak atau berubah.
b. Keseimbangan dinamis adalah kemampuan mempertahankan keseimbangan
dimana tubuh selalu bergerak atau berubah

2.4 Patofiologi
Keseimbangan yang terjadi pada lansia disebabkan oleh adanya perubahan perubahan
sistem neurologis atau saraf pusat, sistem sensoris terutama sistem visual, propioseptif
dan perubahan pada sistem vestibuler serta sistem musculoskeletal. Sistem saraf
menyediakan proses sensori yang melibatkan visual, vestibular dan sistem
somatosensorik, intergrasi sensorimotor penting untuk menghubungkan sensasi ke respon
motor dan untuk adaptasi dan antisipasi, strategi motorik untuk merencanakan,
memprogram dan mengeksekusi respon keseimbangan. Kontribusi dari sistem
muskuloskeletal meliputi alignment postural, fleksibilitas muskuloskeletal seperti lingkup
gerak sendi (LGS), integrasi sendi, performa otot dan sensasi (sentuhan, tekanan, vibrasi,
propioseptif dan kinestetik). reseptor vestibular memberikan informasi ke CNS tentang
posisi dan gerakan kepala serta pandangan mata melalui reseptor makula dan krista
ampularis yang terdapat di telinga dalam.
Susunan proprioseptif ini memberikan informasi ke CNS tentang posisi tubuh
terhadap kondisi di sekitarnya (eksternal) dan posisi antara segmen badan badan itu
sendiri (internal) melalui reseptorreseptor yang ada dalam sendi, tendon, otot, ligamentum
dan kulit seluruh tubuh terutama yang ada pada kolumna vertebralis dan tungkai.
Informasi itu dapat berupa tekanan, posisi sendi, tegangan, panjang, dan kontraksi otot.
Seluruh rangsangan atau input sensoris yang diterima disalurkan ke nuklus vestibularis
yang ada di batang otak, kemudian terjadi pemrosesan untuk koordinasi di serebelum,
dari serebelum informasi disalurkan kembali ke nuklus vestibularis. Terjadilah output
atau keluaran ke neuron motorik otot ekstremitas dan badan berupa pemeliharaan
keseimbangan dan postur yang diinginkan, keluaran ke neuron motorik otot mata
eksternal berupa kontrol gerakan mata, dan keluaran ke sistem saraf pusat berupa persepsi
gerakan dan orientasi. Mekanisme tersebut jika berlangsung dengan optimal akan
menghasilkan keseimbangan statis yang normal.
7

2.5 Penatalaksanaan
1. Mengindentifikasi faktor risiko, penilaian keseimbangan, gaya berjalan,
diberikanlatihan fleksibilitas gerakan, latihan keseimbangan fisik, koordinasi
keseimbanganserta mengatasi faktor lingkungan.
2. Setiap lansia harus dievaluasi bagaimana keseimbangan badannya dalam melakukan
gerakan pindah tempat dan pindah posisi
3. Memperbaiki kondisi lingkungan yang dianggap tidak aman, misalnya dengan
memindahkan benda yang berbahaya, lantai rumah yang tidak licin dan penerangan
yang cukup
4. Menanggapi adanya pusing dan lemas
5. Mengupayakan mengatur posisi dengan sangat hati-hati atau pelan-pelan

2.6 Pemeriksaan
1. Lakukan pemeriksaan tanda-tanda vital (TTV)
2. Lakukan pemeriksaan kepala dan leher
3. Lakukan pemeriksaan neurologi
4. Lakukan pemeriksaan muskuluskeletal

2.7 Kosep Asuhan Keperawatan


a. Anamnase
1) Menanyakan kepada klien seputar jatuh: misalnya jatuh, terpeleset, dan
tersandung.
2) Menanyakan kepada klien gejala seperti nyeri pada lutut, vertigo, lemas, nyeri
kepala, nyeri dada
3) Menanyakan kepada klien kondisi komeorbid yang relevan: hipertensi,
rematik
b. Pengkajian
a. Aktivitas/ istirahat
Gejala: nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan, memburuk dengan stres
padasendi, kekakuan pada pagi hari, biasanya terjadi bilateral dan simetris.
Limitasi fungsional yang berpengaruh pada gaya hidup, waktu senggang,
pekerjaan,keletihan. Tanda: malaise, keterbatasan rentang gerak, atrofi otot, kulit,
kontraktor/ kelaianan
8

b. Integritas Ego
Gejala: Faktor-faktor stres akut kronis: misalnya finansial, pekerjaan, faktor-faktor
hubungan, keputusan dan ketidak berdayaan situasi ketidakmampuan, ancaman
pada konsep diri, citra tubuh, identitas pribadi misalnya ketergantungan pada
orang lain.
c. Makanan atau cairan
Gejala: ketidakmampuan untuk menghasilkan, mengkonsumsi makanan, cairan
adekuat; mual, anoreksia, kesulitan untuk mengunyah. Tanda: Penurunan berat
badan, kekeringan pada membran mukosa
d. Nyeri atau kenyamanan
Gejala: kulit mengkilat, tegang, nodul subkutan, lesi kuli, ulkus kaki. Kesulitan
dalam menangani tugas / pemeliharaan rumah tangga.
c. Diagnosa
1. Gangguan mobilitas fisik yang berhubungan dengan penurunan massa otot
2. Defisisensi Pengetahuan
3. Nyeri akut yang berhubungan dengan gesekan antar sendi
d. Intervensi
1. Gangguan mobilitas fisik yang berhubungan dengan penurunan massa otot
a) Observasi tanda dan gejala penurunan mobilitas sendi
b) Observasi TTV
c) Ajarkan tentang ROM
2. Defisisensi Pengetahuan
a) Jelaskan proses penyakit dengan baik dan benar
b) Gunakan bahasa yang mudah dimengerti
c) Beri lingkungan yang nyaman
3. Nyeri kronis yang berhubungan dengan gesekan antar sendi
a) Kaji lokasi nyeri
b) Kompres area nyeri menggunakan kompres air hangat
c) Berikan lingkungan yang nyaman

Anda mungkin juga menyukai

  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Raney Assyafii
    Belum ada peringkat
  • Asuhan Keperawatan Pada Pasien Ca Paru.d
    Asuhan Keperawatan Pada Pasien Ca Paru.d
    Dokumen33 halaman
    Asuhan Keperawatan Pada Pasien Ca Paru.d
    DewiYuliana
    Belum ada peringkat
  • 061345tugas Ke-2 BTCLS Smart Emergency
    061345tugas Ke-2 BTCLS Smart Emergency
    Dokumen6 halaman
    061345tugas Ke-2 BTCLS Smart Emergency
    Raney Assyafii
    Belum ada peringkat
  • Asuhan Keperawatan Pada Pasien Ca Paru.d
    Asuhan Keperawatan Pada Pasien Ca Paru.d
    Dokumen33 halaman
    Asuhan Keperawatan Pada Pasien Ca Paru.d
    DewiYuliana
    Belum ada peringkat
  • EVALUASI
    EVALUASI
    Dokumen4 halaman
    EVALUASI
    Raney Assyafii
    Belum ada peringkat
  • COVER
    COVER
    Dokumen2 halaman
    COVER
    Raney Assyafii
    Belum ada peringkat
  • Halaman Persetujuan
    Halaman Persetujuan
    Dokumen1 halaman
    Halaman Persetujuan
    Raney Assyafii
    Belum ada peringkat
  • Bab V Penutup
    Bab V Penutup
    Dokumen2 halaman
    Bab V Penutup
    Raney Assyafii
    Belum ada peringkat
  • Analisa Data
    Analisa Data
    Dokumen1 halaman
    Analisa Data
    Raney Assyafii
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen5 halaman
    Bab Iii
    Raney Assyafii
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen4 halaman
    Bab I
    Raney Assyafii
    Belum ada peringkat
  • BAB IV Ny
    BAB IV Ny
    Dokumen12 halaman
    BAB IV Ny
    Raney Assyafii
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen2 halaman
    Cover
    Raney Assyafii
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii y
    Bab Iii y
    Dokumen1 halaman
    Bab Iii y
    Raney Assyafii
    Belum ada peringkat
  • BAB IV Ny
    BAB IV Ny
    Dokumen12 halaman
    BAB IV Ny
    Raney Assyafii
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii y
    Bab Iii y
    Dokumen1 halaman
    Bab Iii y
    Raney Assyafii
    Belum ada peringkat
  • Bab V Penutup
    Bab V Penutup
    Dokumen2 halaman
    Bab V Penutup
    Raney Assyafii
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen5 halaman
    Bab Iii
    Raney Assyafii
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen4 halaman
    Bab Ii
    Raney Assyafii
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen4 halaman
    Bab I
    Raney Assyafii
    Belum ada peringkat
  • 12 22 1 SM
    12 22 1 SM
    Dokumen15 halaman
    12 22 1 SM
    aulia ramadhani
    Belum ada peringkat
  • Lemkonsul
    Lemkonsul
    Dokumen1 halaman
    Lemkonsul
    Raney Assyafii
    Belum ada peringkat
  • Analisa Data
    Analisa Data
    Dokumen1 halaman
    Analisa Data
    Raney Assyafii
    Belum ada peringkat
  • Partus Prematurus Imminens
    Partus Prematurus Imminens
    Dokumen17 halaman
    Partus Prematurus Imminens
    Indah Seput
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen27 halaman
    Bab Ii
    Raney Assyafii
    Belum ada peringkat