Anda di halaman 1dari 15

BUKU SKILL LABORATORIUM

ASUHAN KEBIDANAN PADA NIFAS


KODE MK SBD 304

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
2021/2022

1
KODE MK SBD 303

ASUHAN KEBIDANAN PADA NIFAS

TIM PENGAJAR
Etik Khusniyati., SST., S.Psi., M.Keb.
Ariu Dewi Yanti, SST., M. Kes.

TUTOR MATA KULIAH


Etik Khusniyati., SST., S.Psi., M.Keb.
Ariu Dewi Yanti, SST., M. Kes

INSTRUKTUR MATA KULIAH


Etik Khusniyati., SST., S.Psi., M.Keb.
Ariu Dewi Yanti, SST., M. Kes

1
VISI MISI PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA SEHAT PPNI
KABUPATEN MOJOKERTO

VISI
Menghasilkan lulusan yang unggul dalam pelayanan kebidanan komplementer sebagai bentuk
wirausaha

MISI
1. Menyelenggarakan Tridarma Perguruan Tinggi yang selaras dengan visi
2. Mengembangkan IPTEK kebidanan dan komplementer yang dilandasi profesionalisme serta
berdasarkan evidence-based practice (praktik berdasarkan pembuktian ilmiah).
3. Mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja dalam pendayagunaan SDM dan lulusan.

2
PETA KURIKULUM PRODI SARJANA KEBIDANAN
Semester VIII

Kebijakan Dalam Kebidanan (3 SKS) Penelitian dalam Kebidanan (4 SKS) Skripsi (4 SKS) Elektif III (4 SKS)

Semester VII
Pelayanan Kebidanan dalam sistem Pelayanan Kebidanan Komunitas (2 Terapi komplementer bayi dan balita
Praktik Profesional Bidan (4 SKS) Bahasa Indonesia (2 SKS) Elektif II (3 SKS)
pelayanan kesehatan (2 SKS) SKS) (4 SKS) Terapi komplementer ibu (3 SKS)

Semester VI

Komplikasi dalam kehamilan, Manajemen dan kepemimpinan dalam Etika perilaku dalam praktik
Profesionalisme Kebidanan (4 SKS) Praktik Kebidanan Patologi (3 SKS) Kewirausahaan ( 2 SKS) Teknologi Informasi (2 SKS) Elektif I (2 SKS)
persalinan, nifas dan BBL (3 SKS) pelayanan kebidanan (2 SKS) kebidanan (2 SKS)

Semester V
Psikologi dalam praktik Kebidanan (3 Kegawatdaruratan Maternal dan Evidence Based dalam praktik Bahasa Inggris dalam kebidanan ( 4
Ginekologi (2 SKS) Komplementer dasar (2 SKS) Praktik Kebidanan Fisiologis (3 SKS)
SKS) Neonatal (2 SKS) kebidanan (4 SKS) SKS)

Semester IV
Asuhan Kebidanan pada remaja,
Komunikasi Efektif dlm praktik Etikolegal Pelayanan Kebidanan (2 Asuhan Kebidanan balita dan anak
Pendidikan Agama (2 SKS) pranikah, prakonsepsi dan KB dan Pelayanan kontrasepsi (3 SKS) Kesehatan Reproduksi (3 SKS)
kebidanan (4 SKS) SKS) prasekolah (3 SKS)
perimenopause (4 SKS)

Semester III
Asuhan Kebidanan pada kehamilan (6 Asuhan Kebidanan pada persalinan (4 Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru
Pemeriksaan fisik ibu dan bayi (2 SKS) Asuhan Kebidanan pada nifas (3 SKS) Praktik KDPK (2 SKS)
SKS) SKS) Lahir dan Bayi (3 SKS)

Semester II
Ketrampilan dasar praktik Kebidanan Fisiologi Kehamilan, persalinan, nifas,
Biologi Reproduksi (4 SKS) Fisika kesehatan dan biokimia (2 SKS) Farmakologi (2 SKS) Bahasa Inggris dasar (4 SKS)
(4 SKS) BBL (4 SKS)

Semester I

Konsep Kebidanan (3 SKS) Komunikasi Dasar (2 SKS) Mikrobiologi dan parasitologi (2 SKS) Anatomi dan Fisiologi Manusia (5 SKS) Pendidikan Pancasila (2 SKS) Pendidikan Kewarganegaraan (2 SKS) Humaniora (2 SKS) Pendidikan Karakter (2 SKS)

3
KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa, atas karunia-Nya sehingga buku modul mata
kuliah ini bisa kami terbitkan sebagai panduan bagi dosen dan mahasiswa. Mata kuliah ini memberikan
kemampuan kepada mahasiswa untuk melaksanakan asuhan kebidanan pada masa nifas dengan
pendekatan menejemen kebidanan di dasari konsep, sikap dan keterampilan. Pokok bahasan dalam
skill lab ini: KIE pada ibu nifas, Perawatan luka jalan lahir, senam nifas, tata laksana pada ibu
menyusui, pijat oksitosin dan perawatan payudara, perah ASI dan pengelolaan ASI, edukasi masalah
nifas, kunjungan nifas, dukungan social pada ibu yang kehilangan bayi, menajemen dan administrasi
obat yang digunakan dalam asuhan nifas, dokumentasi asuhan kebidanan masa nifas serta
pembelajaran interprofesional dan bekerja interdisiplin, refleksi praktik klinik, penurunan risiko dan
promosi kesehatan pada postpartum. Diharapkan modul ini akan membantu dosen dan mahasiswa
untuk mencapai tujuan pembelajaran dalam mata kuliah Asuhan Kebidanan pada Nifas.
Proses pembelajaran yang akan digunakan dalam mata kuliah Asuhan Kebidanan pada Nifas
meliputi pembelajaran kelas, diskusi, mandiri, dan demonstrasi. Diskusi dan demonstrasi kelompok
kecil yang menerapkan metode seven jumps dan menggunakan kasus sebagai pemicu, keterampilan
kebidanan di simulasi, seminar atau presentasi jurnal, diskusi kasus, dan belajar mandiri.
Buku ini diharapkan dapat menjadi pegangan dan panduan bagi mahasiswa dan tutor dalam
memahami proses pembelajaran pada mata kuliah Asuhan Kebidanan pada Nifas. Kepada semua
pihak yang telah menyumbangkan tenaga dan pikiran demi terbitnya buku mata kuliah Asuhan
Kebidanan pada Nifas ini, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

4
DAFTAR ISI
TIM PENGAJAR .................................................................................................................................... 1
TUTOR MATA KULIAH ......................................................................................................................... 1
INSTRUKTUR MATA KULIAH ............................................................................................................... 1
VISI MISI PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN .......................................................................... 2
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA SEHAT PPNI ................................................................. 2
KABUPATEN MOJOKERTO ................................................................................................................. 2
PETA KURIKULUM PRODI SARJANA KEBIDANAN ............................................................................ 3
KATA PENGANTAR .............................................................................................................................. 4
DAFTAR ISI .......................................................................................................................................... 5
SKILL LAB 1 KIE PADA IBU NIFAS ..................................................................................................... 6
SKILL LAB 2 PERAWATAN LUKA JALAN LAHIR & POST SC .............. Error! Bookmark not defined.
SKILL LAB 3 SENAM NIFAS .................................................................. Error! Bookmark not defined.
SKILL LAB 4 TATA LAKSANA PADA IBU MENYUSUI ........................... Error! Bookmark not defined.
SKILL LAB 5 PIJAT OKSITOSIN dan PERAWATAN PAYUDARA .......... Error! Bookmark not defined.
SKILL LAB 6 PERAH ASI dan PENGELOLAAN ASI .............................. Error! Bookmark not defined.
SKILL LAB 7 EDUKASI MASALAH NIFAS ............................................. Error! Bookmark not defined.
SKILL LAB 8 KUNJUNGAN NIFAS......................................................... Error! Bookmark not defined.
SKILL LAB 9 DUKUNGAN PSIKOSOSIAL PADA IBU YG KEHILANGAN BAYI & KONSELING
MASALAH GG PSIKOLOGIS ................................................................. Error! Bookmark not defined.
SKILL LAB 10 MANAJEMEN OBAT ....................................................... Error! Bookmark not defined.
SKILL LAB 11 DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN ......................... Error! Bookmark not defined.
SKILL LAB 12 PEMBELAJARAN INTERPROFESIONAL DAN BEKERJA INTERDISIPLIN ............Error!
Bookmark not defined.
LAMPIRAN .......................................................................................................................................... 14
Panduan Kriteria Penilaian Total ..................................................................................................... 14

5
SKILL LAB 1
KIE PADA IBU NIFAS

Skenario :
Seorang wanita usia 20 tahun baru saja selesai melalui proses persalinan anak pertama di TPMB
secara normal 24 jam yang lalu. Persalinan ibu berlangsung normal tanpa ada penyulit maupun
komplikasi apapun. Rencananya hari ini ibu nifas tersebut sudah diijinkan untuk meninggalkan TPMB,
akan tetapi sebelum pulang Bidan terlebih dahulu melakukan pemeriksaan, antara lain: memeriksa
tanda-tanda vital, kontraksi uterus, perdarahan, tinggi fundus uteri serta memastikan IMD telah
berhasil. Hasil pemeriksaan didapatkan data bahwa TTV dalam batas normal, uterus berkontraksi
dengan baik dan tampak adanya lochea rubra dengan jumlah 50cc. TFU 1 jari di bawah pusat. Ibu
tersebut mengeluh perutnya terasa mules ketika bayi mengisap ASI namun ia diberi penjelasan oleh
bidan bahwa hal tersebut adalah normal karena hisapan bayi menyebabkan rahim ibu berkontraksi. Ibu
tersebut merasa tenang dan nyaman karena Bidan memberikan keyakinan kepada nya bahwa Bidan
akan selalu ada kapanpun dibutuhkan oleh Ibu. Bidan juga memberikan pesan agar Ibu tersebut
senantiasa memberikan ASI kepada bayi dan mengajari cara mengecek kontraksi uterus untuk
mencegah perdarahan. Sebelum meninggalkan TPMB, Bidan memberikan ucapan selamat kepadanya
karena telah melalui proses persalinan dengan lancar dan menyerahkan bingkisan dengan kartu
ucapan yang bertuliskan “kontrol masa 3-7 hari, 8-28 hari dan 29-42 hari postpartum”.
Pada 7 hari postpartum Bidan melakukan kunjungan rumah untuk memeriksa keadaan ibu, sekaligus
memberikan edukasi kepada ibu nifas tersebut.

Ruang lingkup :
Pada praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu melakukan KIE kepada ibu nifas sesuai dengan
standart pelayanan kebidanan

CP MK :
M1= Mampu menjelaskan dan melaksanakan konsep dan kebutuhan dasar masa nifas sesuai
standart pelayanan kebidanan pada ibu (S2, S5, S9, KU1, KU2, KK1,KK11, PP1)

SUB CPMK :
L2= Mampu menjelaskan seksualitas pada periode postpartum dengan benar

6
L3= Mampu melakukan edukasi ttg pengaturan kehamilan pada masa nifas dengan benar
L4= Mampu menerangkan nutrisi dan biochemistry masa nifas secara tepat

Pengantar
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta, serta selaput yang
diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu kurang
lebih enam minggu (Saleha, 2009).
Perawatan masa nifas memiliki kebutuhan dasar yaitu gizi, ambulasi, kebersihan diri, eliminasi,
istirahat dan tidur, senam nifas, KB, pemberian ASI/laktasi, perawatan payudara dan kebiasaan yang
tidak bermanfaat bahkan membahayakan (Suherni et al, 2009 & Saleha, 2009). Sebelum ibu pulang ke
rumah seharusnya ibu nifas mendapatkan pelayanan pasca persalinan. Pelayanan pasca persalinan
adalah pelayanan kesehatan yang diberikan bagi ibu dan bayi baru lahir dalam kurun waktu 6 jam
sampai 42 hari setelah melahirkan, yang dilaksanakan secara terintegrasi dan komprehensif. Ibu nifas
dan bayi baru lahir yang sehat dipulangkan setelah 24 jam pasca melahirkan, sehingga sebelum
pulang diharapkan ibu dan bayinya mendapat 1 kali pelayanan pasca persalinan.
Pelayanan pasca persalinan dilaksanakan minimal 4 kali dengan waktu kunjungan ibu dan bayi baru
lahir bersamaan yaitu. :
1. Pelayanan pertama dilakukan pada waktu 6 - 48 jam setelah persalinan.
2. Pelayanan kedua dilakukan pada waktu 3-7 hari setelah persalinan.
3. Pelayanan ketiga dilakukan pada waktu 8-28 hari setelah persalinan.
4. Pelayanan keempat dilakukan pada waktu 29-42 hari setelah persalinan untuk ibu dan bayi
berumur lebih dari 28 hari
Bidan seharusnya memberikan informasi dan bimbingan yang diperlukan bagi ibu sebelum ibu pulang
ke rumah. Informasi dan bimbingan perawatan nifas yang seharusnya diberikan meliputi hal-hal berikut
ini:
1. Nutrisi dan cairan
Kebutuhan nutrisi pada masa menyusui meningkat 25% yaitu untuk produksi ASI serta memenuhi
kebutuhan cairan yang meningkat tiga kali dari biasanya. Berdasarkan DKGA SK Menkes, (2005).
Penambahan kalori pada ibu menyusui sebanyak 500 kkal (Suradi, 2003).
Makanan yang dikonsumsi ibu berguna untuk melakukan aktivitas, metabolisme, cadangan dalam
tubuh, produksi ASI.Untuk kebutuhan cairannya, ibu menyusui harus minum sedikitnya sekitar 2-
3liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap kali menyusui
2. Ambulasi dan istirahat
Pada masa nifas, ibu sebaiknya melakukan ambulasi dini. Ambulasi dini adalah beberapa jam
setelah melahirkan ibu diperbolehkan miring atau segera bangun dari tempat tidur dan bergerak,
agar lebih kuat dan lebih baik Anggarini, Y., (2010). Pada ibu postpartum normal mobilisasi sudah
bisa dilakukan 2 jam setelah persalinan, dan pada ibu yang melahirkan melaui seksio secaria
dilakukan mobilisasi dini setelah 6 jam pasca persalinan.
Manfaat mobilisasi dini adalah berguna untuk memperlancar sirkulasi darah dan memperlancar
pengeluaran cairan vagina (lokhea).
3. Eliminasi
Pengeluaran urin akan meningkat pada 24-48 jam pertama sampai hari kelima setelah melahirkan.
Ibu kadang-kadang mengalami sulit kencing karena sfingter uretra ditekan oleh kepala janin dan
spasme oleh iritasi muskulus sfingter ani selama persalinan.
7
Buang air besar harus dilakukan 2-3 hari pascasalin.
4. Personal hygiene
Pada masa nifas, seorang ibu rentan terhadap infeksi.Oleh karena itu kebersihan tubuh,
pakaian, tempat tidur dan lingkungan sangat penting untuk dijaga sebagai usaha pencegahan
infeksi. Berikut ini hal yang perlu dilakukan untuk menjaga kebersihan diri ibu
a. Perawatan daerah genetalia eksterna
▪ Daerah kewanitaan dibersihkan setiap kali ibu mandi dan setelah buang air. Daerah
tersebut dibersihan dengan menggunakan sabun dan air bersih dengan cara pembersihan
daerah vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang kemudian membersihkan daerah
sekitar anus.
▪ Penggantian pembalut dilakukan maksimal setiap 6 jam sekali.
b. Perawatan payudara
▪ Payudara dirawat agar tetap bersih dan kering terutama pada bagian putting susu dengan
menggunakan bra yang menyokong payudara.
▪ Apabila putting susu lecet, oleskan kolostrum/ ASI pada daerah putting susu dan areola
setiap selesai menyusui. Pemberian ASI dimulai dari putting susu yang tidak lecet. Apabila
putting susu ibu lecet parah, dapat diistirahatkan selama 24 jam
5. Seksualitas
Hubungan seksual dapat dilakukan apabila darah sudah berhenti dan luka episiotomi sudah
sembuh. Koitus bisa dilakukan pada 3-4 minggu post partum. Libido menurun pada bulan pertama
postpartum, dalam hal kecepatan maupun lamanya, begitu pula orgasmenya. Secara fisik aman
untuk melakukan hubungan suami istri begitu darah merah berhenti dan ibu dapat melakukan
simulasi dengan memasukkan satu atau dua jari ke dalam vagina, apabila sudah tidak
terdapat rasa nyeri, maka aman untuk melakukan hubungan suami istri.
6. Kontrasepsi
Idealnya setelah melahirkan boleh hamil lagi setelah 2 tahun.Pada dasarnya ibu tidak mengalami
ovulasi selama menyusui ekslusif atau penuh 6 bulan ibu belum mendapatkan haid (metode
amenorhe laktasi).Meskipun setiap metode kontrasepsi beresiko, tetapi menggunakan kontrasepsi
jauh lebih aman.Metode hormonal, khususnya oral (estrogen-progesteron) bukanlah pilihan
pertama bagi ibu yang menyusui.Kontrasepsi yang cocok bagi ibu pada masa nifas antara lain
metode amenorea laktasi (MAL), pil progenstin (mini pil), suntikan progestin, impal dan AKDR.
7. Senam nifas
Untuk mencapai hasil pemulihan otot yang maksimal, sebaiknya latihan masa nifas dilakukan
seawal mungkin dengan catatan ibu menjalani persalinan normal dan tidak ada penyulit post
partum.Senam nifas sebaiknya dilakukan secara perlahan, semakin lama semakin kuat.Senam
nifas yang dilakukan secara teratur setiap hari dapat membantu mengencangkan otot perut dan
mengurangi keluhan sakit punggung pada ibu nifas
8. Tanda Bahaya Nifas
a. Perdarahan vagina yang luar biasa dan tiba-tiba bertambah banyak atau lebih dari darah haid
biasa atau hingga ganti pembalut 2x selama ½ jam.
b. Pengeluaran vagina yang berbau busuk
c. Rasa sakit di bagian abdomen atau punggung
b. Sakit kepala yang terus menerus, sakit ulu hati dan masalah penglihatan
c. Pembengkakan di tangan, wajah dan kaki
8
d. Payudara yang berubah menjadi merah, panas dan terasa sakit
e. Kehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama
f. Merasa sangat letih, sedih dan tidak mampu mengasuh bayi dan dirinya sendiri

Peralatan
1. Alat peraga
2. Leaflet
3. Lembar balik

Metode
No Langkah kegiatan Waktu Dosen Pengampu
1 Tugas individu: 1x100’ Etik Khusniyati,SST., S.Psi.,
- Membuat leaflet sehubungan dengan M.Keb.
scenario kasus
2 Simulasi/Role play
- Simulasikan kasus diatas dengan
memberikan edukasi kepada ibu nifas
tentang:
a. Tanda bahaya nifas
b. Nutrisi nifas
c. Personal higiene
d. Eliminasi
e. Ambulasi dan istirahat
f. Konseling Keluarga Berencana
g. Konseling masalah seksualitas

Ceklist penilaian
Pendidikan Kesehatan Pada Ibu Nifas
Penilaian
No Kegiatan Bobot
0 1 2
A Persiapan alat 10
1 Ruangan yang tenang dan nyaman
2 Media atau alat peraga sesuai materi pendidikan
kesehatan
(Leaflet, lembar balik, atau alat bantu yang lain)
B Sikap dan Perilaku 30
1 Menyambut ibu dan mengucapkan salam
2 Mempersilahkan duduk dan memperkenalkan diri
3 Komunikasi dengan ibu selama melakukan tindakan,
ramah, sabar dan teliti
4 Menjaga privasi dan kenyamanan ibu
7 Menggunakan bahasa yang dimengerti oleh ibu
8 Menjelaskan dengan berbagai cara dan metode agar ibu
mengerti
9 Memperhatikan reaksi ibu baik verbal maupun non

9
Penilaian
No Kegiatan Bobot
0 1 2
verbal dan tanggap terhadap reaksi ibu
C Langkah Pelaksanaan 40
1 Menjelaskan tujuan pendidikan kesehatan yang akan
dilaksanakan
a. Maksud dan tujuan
b. Kontrak waktu yang dibutuhkan
c. Persetujuan kesediaan klien
2 Melakukan apersepsi tentang pengetahuan,
pemahaman dan pengalaman yang sudah diketahui
sebelumnya
3 Memberikan pendidikan kesehatan pada ibu nifas mengenai
: gizi ibu nifas meliputi tambahan kalori, menu seimbang,
kebutuhan cairan dalam sehari, pemberian Vitamin A dan
tablet tambah darah
4 Personal hygiene, meliputi mandi, ganti pakaian
pembalut dan menjaga kebersihan daerah genatalia
5 Pakaian meliputi pakaian yang longgar menyerap keringat
elastis dan pemakaian BH yang menyangga payudara
6 Pola miksi dan defekasi meliputi perubahan pola BAB
dan BAK, kebersihan setelah BAB dan BAK
7 Pemberian ASI secara on demand dan tidak terjadwal. Cara
meneteki yang benar, cara menyendawakan dan cara
menilai kecukupan ASI.
8 Perawatan payudara dan masalah atau penyulit pada
laktasi atau menyusui
9 Seksualitas pada ibu nifas.
10 Keluarga berencana (KB), meliputi penggunaan alat
kontrasepsi macam-macam alat kontrasepsi, mekanisme
kerja, jangka waktu, efek samping
11 Kapan harus kontrol pada masa nifas, dimulai saat 6-8
jam post partum, 3-7 hari post partum, 8-28 minggu post
partum dan 29-42 minggu post partum dan tanda-tanda
bahaya pada masa nifas.
12 Menanyakan pada ibu apakah sudah mengerti untuk
meyakinkan bahwa telah mengerti informasi yang didapat.
Menjawàb pertanyaan ibu bila ada
13 Melakukan evaluasi tentang materi dan proses penyuluhan
14 Memberikan umpan balik (dukungan dan pujian)
15 Merangkum atau menyimpulkan
16 Mengingatkan kembali untuk kontrol ulang sesuai jadwal
17 Melakukan evaluasi pemahaman ibu terhadap materi
pendidikan kesehatan yang telah diberikan
D Teknik 20
1 Menggunakan media atau alat peraga yang sesuai
2 Melaksanakan penyuluhan secara sistematis, efektif dan
efesien
3 Melaksanakan penyuluhan dengan baik

10
Konseling Pada Ibu Nifas
Penilaian
No Kegiatan Bobot
0 1 2
A Persiapan alat 10
1 Ruang nyaman dan tertutup.
2 Alat peraga sesuai dengan materi konseling
3 Alat tulis, dokumentasi
B Sikap dan perilaku 30
1 Menyambut ibu dan mengucapkan salam
2 Mempersilakan duduk dan memperkenalkan diri
3 Komunikasi dengan ibu selama melakukan tindakan,
ramah, sabar dan teliti, tanggap terhadap masalah atau
keluhan ibu
4 Menjaga privasi dan kenyamanan ibu
5 Memberikan perhatian penuh kepada ibu dengan SOLER :
a. Face your client squarely and smile (menghadap ke
ibu dan senyum)
b. Open and non judgemental facial expression
(Ekspresi muka menunjukkan sikap terbuka dan tidak
menilai)
c. Lean towards client (Tubuh condong ke ibu)
d. Eye contact in a culturally-acceptable manner (kontak
mata atau tatap muka sesuai dengan cara dan budaya
setempat.
e. Relaxed and friendly (Rileks dan bersahabat)
C Langkah Pelaksanaan 40
1 Menggali masalah atau keluhan ibu
2 Mengklarifikasi masalah yang dikeluhkan ibu
3 Menjelaskan tujuan konseling yang akan
dilaksanakan
a. Maksud dan tujuan konseling
b. Waktu yang dibutuhkan
c. Persetujuan kesediaan klien
4 Menjelaskan kepada ibu tentang penyebab masalah atau
keluhan yang dialami.
5 Memberikan kesempatan pada ibu untuk menanyakan
kembali atau menyampaikan pendapat lain
6 Bersama dengan klien menemukan solusi sesuai dengan
keluhan yang dialami
7 Melakukan evaluasi tentang materi dan proses
konseling (menanyakan satu persatu)
8 Memberikan umpan balik (dukungan dan pujian)
9 Marangkum atau menyimpulkan bersama – sama dengan ibu
10 Menyepakati pertemuan berikutnya
D Teknik 20
1 Menggunakan media atau alat peraga
2 Melaksanakan konseling dengan sistematis, efektif & efisien
3 Melaksanakan konseling dengan baik

11
Keterangan:
0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan namun kurang benar
2 : dilakukan dengan benar

TOTAL NILAI = (NA x 10) + (NB x 30) + (NC x 40) + (NA x 20)
100

Format Penilaian Simulasi (Role Play)


Skor
No Aspek penilaian Grade Skor Indikator kinerja
didapat
1. Kesesuaian Tidak ada kesesuaian antara skenario, dengan data
skenario dengan Kurang 0-5 yang berorientasi pada masalah yang diangkat dan
data yang referensi yang digunakan
berorientasi
Ada kesesuaian skenario dengan data yang
pada masalah
Cukup 6-10 berorientasi pada masalah yang diangkat tetapi
yang diangkat,
referensi tidak tepat
serta
menggunakan Ada kesesuaian dengan data yang berorientasi pada
sumber/referensi Baik 10-15 masalah yang diangkat dan menggunakan referensi
yang sesuai yang sesuai
(20%) Ada kesesuaian dengan data yang berorientasi pada
Sangat
16-20 masalah yang diangkat dan menggunakan referensi
Baik
yang sesuai dan terbaru
2. Kesesuaian Tidak menggunakan bahan dan alat simulasi sama
Kurang 0-3,75
bahan dan alat sekalii
simulasi (15%) Menggunakan bahan dan alat namun tidak sesuai
Cukup 3,76-7,5
dengan tema
Menggunakan bahan dan alat sesuai dengan tema
Baik 7,6-11,25
tetapi tidak efektif
Sangat Menggunakan bahan dan alat simulasi sesuai dengan
11,26-15
Baik tema dengan sangat efektif
3. Kesesuaian tema Tema melenceng dari isu praktik kebidanan yang
Kurang 0-6,25
dengan isu praktik dibahas
kebidanan yang up Tema sesuai dengan praktik kebidanan yang dibahas
to date (25%) Cukup 6,26-12,5
namun sangat biasa dan tidak up to date
Tema sesuai dengan isu praktik kebidanan yang
Baik 12,6-18,75 dibahasa yang up to date tetapi sudah banyak
digunakan
Sangat Tema sesuai dengan isu praktik kebidanan yang yang
18,76-25
Baik dibahas, up to date dan inovatif
4. Kesesuaian Kurang 0-3,75 Kostum menggunakan pakaian harian
kostum (15%)
Kostum menggunakan pakaian khusus yang tidak
Cukup 3,76-7,5
sesuai dengna tema

12
Skor
No Aspek penilaian Grade Skor Indikator kinerja
didapat
Kostum menggunakan pakaian khusus yang sesuai
Baik 7,6-11,25 dengan tema namun belum namun belum secara
keseluruhan
Sangat Kostum menggunakan pakaian khusus yang sesuai
11,26-15
Baik dengan tema dan sudah dipakai secara keseluruhan
5. Kerjasama dalam Kurang 0-6,25 Tidak terlihat adanya kerjasama antar tim
tim 25%)
Terlihat ada kerjasama, tetapi tidak semua anggota
Cukup 6,26-12,5
berkerjasama
Terlihat ada kerjasama darn semua anggota
Baik 12,6-18,75
berkerjasama
Terlihat ada kerjasama darn semua anggota
Sangat
18,76-25 berkerjasama dan kompak melaksanakan serta dapat
Baik
menutupi kesalahan perorangan

TOTAL NILAI DIDAPAT

Daftar Pustaka
Brayshaw. E. 2007. Senam hamil dan nifas. EGC. Jakarta.
Heni Puji W. 2018. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui: Kementerian Kesehatan RI, Jakarta
Mubarak, W. I., 2012. Promosi Kesehatan Untuk Kebidanan, Salemba Medika, Jakarta.
Saleha, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika (hlm: 71-76).
Suherni., Widyasih, H., Rahmawati, A., 2009. Perawatan Masa Nifas, Cetakan Ketiga, Fitramaya,
Yogyakarta.
Sulistyawati, A., 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas, Edisi Pertama, Andi, Yogyakarta.
Sylvia.1998. Kehidupan Seks Selama Kehamilan Dan Setelah Melahirkan. Jakarta Arcan
Wiknjosastro dan Waspodo. 2007. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjdo.
Wiknjosastro, Hanifa. 2007.Ilmu Kebidanan . Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

13
LAMPIRAN

Panduan Kriteria Penilaian Total


Sistem penilaian pencapaian kompetensi yang dikembangkan mengacu pada aktivitas yang dilakukan
mahasiswa baik di dalam maupun di luar kelas, sehingga penilaian didasarkan pada pencapaian aspek
kognitif, psikomotor, dan afektif yang terdiri dari:
1. UTS = 25%
2. UAS = 30%
3. Penugasan, seminar dan diskusi = 25%
4. Proses (Simulasi/Praktikum/Skill Lab) & Kehadiran = 20%
Evaluasi formatif untuk menilai kemajuan pencapaian kompetensi dan untuk upaya perbaikan dilakukan
sesuai format yang tersedia terutama saat mahasiswa melakukan diskusi atau kerja kelompok,
seminar, keaktifan selama proses pembelajaran termasuk pencapaian kehadiran 75% menjadi syarat
untuk mengikuti ujian akhir semester (UAS).
Kehadiran tutorial harus 100 %. Mahasiswa yang tidak dapat hadir karena kemalangan, sakit dengan
keterangan dokter dan tugas dari kampus akan mendapat penugasan presentasi terkait dengan topik
tutorial yang ditinggalkan di hadapan Tutor.
Konversi nilai
A = 80-100
B = 70-79
C = 60-69
D = 40-59
E = < 40

14

Anda mungkin juga menyukai