Anda di halaman 1dari 9

JOBSHEET

UJI TARIK

Oleh:
Dr. Ir. SAIFUDDIN, M.T.

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA KIMIA INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
2021
HALAMAN PENGESAHAN INSTITUSI

UJI TARIK

Kegiatan Pengembangan Jobsheet ini Dibiayai dengan Sumber Dana DIPA Politeknik
Negeri Lhokseumawe Tahun Anggaran 2021

Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Kimia Penulis,

Dr. Ir. Saifuddin, M.T. Dr. Ir. Saifuddin, M.T.


NIP. 196609301993031003 NIP. 196609301993031003

Mengetahui/Mengesahkan
Wakil Direktur Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni
Politeknik Negeri Lhokseumawe

Zamzami, S.T., M.Eng.


NIP. 197911122003121003

i
HALAMAN PENGESAHAN REVIEWER

Jobsheet mata kuliah Praktikum Pengetahuan Bahan dan Korosi (TRKI 222) yang
disusun oleh:

Nama : Dr. Ir. Saifuddin, M.T.


NIP : 196609301993031003
Jurusan : Teknik Kimia

Telah memenuhi syarat-syarat penulisan Jobsheet yang dibiayai dengan sumber dana
DIPA Politeknik Negeri Lhokseumawe Tahun Anggaran 2021

Reviewer:

1. Dr. Ratna Sari, S.T., M.T.


NIP. 19701231 199512 2002 .....................................

2. Ir. Herri Mahyar, M.T.


NIP. 19621201 198902 1001 ......................................

Mengetahui, Menyetujui,
Kepala Pusat Pengembangan Ketua Departemen Pendidikan
Pembelajaran dan Penjaminan Mutu Dan Pengembangan Pembelajaran

Ir. Herri Mahyar, M.T. Ir. Jufriadi, M.T.


NIP. 19621201 198902 1001 NIP.19641102 199303 1002

ii
LABORATORIUM : PENGUJIAN
POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
PENGUJIAN : UJI TARIK

I. Capaian Praktikum/Kompetensi
Setelah melaksanakan praktikum, mahasiswa diharapkan:
1. Dapat mengetahui prosedur pengujian uji tarik bahan polimer dengan benar
2. Dapat melakukankan analisis pungujian tarik maksimum pada bahan polimer
3. Dapat mengetahui pengaruh tensile terhadap perubahan panjang bahan
(Elongansi)
4. Dapat menghitung tegangan, renggangan dan modulus elestik suatu bahan
polimer
5. Dapat mengoperasikan alat uji tarik MTS Model E43

II. Keselamatan Kerja


Keselamatan Kerja yang harus diperhatikan mahasiswa dalam melaksanakan
praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Saat praktikum mahasiswa wajib menggunakan jas lab katun, handscoon, dan
memakai kacamata keselamatan.
2. Menjaga sikap saat praktikum: tidak berlari, tidak merokok, tidak sedang
makan/minum, tidak berteriak dan menjaga ketertiban lab.
3. Memastikan menggunakan bahan dan peralatan laboratorium sesuai kebutuhan
4. Memastikan menyimpana modul speciment dalam tempat yang tepat
5. Menjaga kebersihan laboratorium, termasuk di dalamnya membersihkan area
kerja praktek setelah selesai praktikum.

III. Teori
3.1. Pengertian Uji Tarik
Uji tarik adalah salah satu uji stress-strain mekanik yang bertujuan mengetahui
kekuatan bahan terhadap gaya tarik. Dengan melakukan uji tarik kita mengetahui
bagaimana bahan tersebut bereaksi terhadap tenaga tarikan dan mengetahui sejauh mana

1
material bertambah panjang. Bila kita terus menarik suatu bahan sampai putus, kita
akan mendapatkan profil tarikan yang lengkap berupa kurva. Kurva ini menunjukkan
hubungan antara gaya tarikan dengan perubahan panjang.
Banyak hal yang dapat kita pelajari dari hasil uji tarik. Bila kita terus menarik
suatu bahan (dalam hal ini suatu logam) sampai putus, kita akan mendapatkan profil
tarikan yang lengkap yang berupa kurva seperti digambarkan pada Gambar.1.

Gambar 1. Gambaran singkat uji tarik

Kurva ini menunjukkan hubungan antara gaya tarikan dengan perubahan panjang.
Profil ini sangat diperlukan dalam desain yang memakai bahan tersebut.
Biasanya yang menjadi fokus perhatian adalah kemampuan maksimum bahan
tersebut dalam menahan beban. Kemampuan ini umumnya disebut "Ultimate
Tensile Strength" disingkat dengan UTS, dalam bahasa Indonesia disebut tegangan
tarik maksimum. Untuk semua bahan, pada tahap sangat awal uji tarik, hubungan antara
beban atau gaya yang diberikan berbanding lurus dengan perubahan panjang bahan
tersebut. Ini disebut daerah linier atau linear zone. Di daerah ini, kurva pertambahan
panjang vs beban mengikuti aturan Hooke, yaitu : rasio tegangan (stress) dan regangan
(strain) adalah konstan.

3.2 Hukum Hooke (Hooke's Law)


Untuk hampir semua logam, pada tahap sangat awal dari uji tarik, hubungan
antara beban atau gaya yang diberikan berbanding lurus dengan perubahan panjang

2
bahan tersebut. Ini disebut daerah linier atau linear zone. Di daerah ini, kurva
pertambahan panjang vs beban mengikuti aturan Hooke sebagai berikut:
rasio tegangan (stress) dan regangan (strain) adalah konstan
Stress adalah beban dibagi luas penampang bahan dan strain adalah pertambahan
panjang dibagi panjang awal bahan.
Stres : σ = F/A (1)
Strain : ε = ΔL/L (2)
Keterangan
F: gaya tarikan,
A: luas penampang
ΔL : pertambahan panjang,
L panjang awal
Hubungan antara stress dan strain (regangan) dirumuskan:
E=σ/ε (3)

Untuk memudahkan pembahasan, Gambar 1 kita modifikasi sedikit dari hubungan


antara gaya tarikan dan pertambahan panjang menjadi hubungan antara tegangan dan
regangan (stress vs strain). Selanjutnya kita dapatkan Gbr.2, yang merupakan kurva
standar ketika melakukan eksperimen uji tarik. E adalah gradien kurva dalam daerah
linier, di mana perbandingan tegangan (σ) dan regangan (ε) selalu tetap. E diberi
nama "Modulus Elastisitas" atau "Young Modulus". Kurva yang menyatakan
hubungan antara strain dan stress seperti ini kerap disingkat kurva SS (SS curve).
Bentuk bahan yang diuji, untuk sampel baik polimer atau logam biasanya dibuat
spesimen dengan dimensi seperti pada Gambar.2.

3
Gambar 2. Bentuk dimensi benda uji (speciment) ASTM D638
IV. Alat/Bahan
4.1. Gambar Peralatan

Gambar 3. Alat MTS dan Grips untuk uji tarik

V. Prosedur Praktikum
Setting kondisi mesin dengan data program sbb:
(1) Hidupkan computer tunggu beberapa saat
(2) Hidupkan mesin uji MTS dan biarkan sampai lampu indicator hijau
(3) Birkan sesaat dan tunggu semua mondisi alat dalam keadaan normal
(4) Pasang grips uji tarik bawah dan atas dan ukur jarak space antar grips
(5) Double clik icon program alat uji tarik dan tunggu beberapa saat
(6) Pasang atau letakkan sampel specimen pada grips atas dan bawah
(7) Atur laju penarikan (mm/menit)
(8) Atur kondisi temperatur ruang (o C)
(9) Catat dan print hasil

4
VI. Data Percobaan
Data output :
(1) Tanggal =………/……../……..
(2) Nama Spesimen =…………………….
(3) Ukuran specimen = ……………………
(4) Laju Penarikan ( mm / menit ) =…………………….
(5) Tegangan Max ( MPa) =……………………
(6) Tegangan Luluh offset ( MPa) =……………………
(7) Modulus Elastis (MPa) =……………………
(8) Gaya Mak ( kN ) =……………………
(9) Strain (%) =……………………

Tabel 1. Contoh table hasil pengujian kuat tarik


No. Tebal Lebar Luas Beban ᵟu LO ∆L ℰ
(mm) (mm) (mm2) P (kg) (kg/mm2) (mm) (mm) (%)

Rata- rata Rata-rata

VII. Analisa dan Kesimpulan


I.1Analisa Data
Contoh analisa data dapat dibuat sebagai berikut berdasarkan data pengamatan
pada Tabel 1 dapat dibuat grafik hubungan antara gaya tyarik terhadap pertambahan
panjang. Contoh table seperti yang ditunjukan pada Tabel 1 dan beserta grafiknya

I.2 Kesimpulan
Mahasiswa menyebutkan berapa tingkat kekuatan bahan uji dari setiap sample
yang diperoleh.

5
Mahasiswa juga dapat menyebutkan berapa pengaruh hubungan variable lainnya
disesuaikan dengan kondisi sampel uji yang diperoleh dari setiap sample yang
ditugaskan.

VIII. Daftar Pustaka


Uji Tarik, (1987). Annual Book of ASTM Standar, American Society For Testing
Material, Philadepia. PA.
Dieter, G.E., (1990). Metalurgi Mekanik, Erlangga. Jakarta.
Hadi, B.K., (2000). Mekanika Struktur Komposit, Departemen Pendidikan Nasional,
Jakarta.
Jones, R.M., (1975). Mechanics of Composite material, MC Graw Hill, New York.
Van Vlack, L.H., (1985). Ilmu dan Teknologi Bahan, Edisi Kelima, Erlangga. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai