UJI TARIK
Oleh:
Dr. Ir. SAIFUDDIN, M.T.
UJI TARIK
Kegiatan Pengembangan Jobsheet ini Dibiayai dengan Sumber Dana DIPA Politeknik
Negeri Lhokseumawe Tahun Anggaran 2021
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Kimia Penulis,
Mengetahui/Mengesahkan
Wakil Direktur Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni
Politeknik Negeri Lhokseumawe
i
HALAMAN PENGESAHAN REVIEWER
Jobsheet mata kuliah Praktikum Pengetahuan Bahan dan Korosi (TRKI 222) yang
disusun oleh:
Telah memenuhi syarat-syarat penulisan Jobsheet yang dibiayai dengan sumber dana
DIPA Politeknik Negeri Lhokseumawe Tahun Anggaran 2021
Reviewer:
Mengetahui, Menyetujui,
Kepala Pusat Pengembangan Ketua Departemen Pendidikan
Pembelajaran dan Penjaminan Mutu Dan Pengembangan Pembelajaran
ii
LABORATORIUM : PENGUJIAN
POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
PENGUJIAN : UJI TARIK
I. Capaian Praktikum/Kompetensi
Setelah melaksanakan praktikum, mahasiswa diharapkan:
1. Dapat mengetahui prosedur pengujian uji tarik bahan polimer dengan benar
2. Dapat melakukankan analisis pungujian tarik maksimum pada bahan polimer
3. Dapat mengetahui pengaruh tensile terhadap perubahan panjang bahan
(Elongansi)
4. Dapat menghitung tegangan, renggangan dan modulus elestik suatu bahan
polimer
5. Dapat mengoperasikan alat uji tarik MTS Model E43
III. Teori
3.1. Pengertian Uji Tarik
Uji tarik adalah salah satu uji stress-strain mekanik yang bertujuan mengetahui
kekuatan bahan terhadap gaya tarik. Dengan melakukan uji tarik kita mengetahui
bagaimana bahan tersebut bereaksi terhadap tenaga tarikan dan mengetahui sejauh mana
1
material bertambah panjang. Bila kita terus menarik suatu bahan sampai putus, kita
akan mendapatkan profil tarikan yang lengkap berupa kurva. Kurva ini menunjukkan
hubungan antara gaya tarikan dengan perubahan panjang.
Banyak hal yang dapat kita pelajari dari hasil uji tarik. Bila kita terus menarik
suatu bahan (dalam hal ini suatu logam) sampai putus, kita akan mendapatkan profil
tarikan yang lengkap yang berupa kurva seperti digambarkan pada Gambar.1.
Kurva ini menunjukkan hubungan antara gaya tarikan dengan perubahan panjang.
Profil ini sangat diperlukan dalam desain yang memakai bahan tersebut.
Biasanya yang menjadi fokus perhatian adalah kemampuan maksimum bahan
tersebut dalam menahan beban. Kemampuan ini umumnya disebut "Ultimate
Tensile Strength" disingkat dengan UTS, dalam bahasa Indonesia disebut tegangan
tarik maksimum. Untuk semua bahan, pada tahap sangat awal uji tarik, hubungan antara
beban atau gaya yang diberikan berbanding lurus dengan perubahan panjang bahan
tersebut. Ini disebut daerah linier atau linear zone. Di daerah ini, kurva pertambahan
panjang vs beban mengikuti aturan Hooke, yaitu : rasio tegangan (stress) dan regangan
(strain) adalah konstan.
2
bahan tersebut. Ini disebut daerah linier atau linear zone. Di daerah ini, kurva
pertambahan panjang vs beban mengikuti aturan Hooke sebagai berikut:
rasio tegangan (stress) dan regangan (strain) adalah konstan
Stress adalah beban dibagi luas penampang bahan dan strain adalah pertambahan
panjang dibagi panjang awal bahan.
Stres : σ = F/A (1)
Strain : ε = ΔL/L (2)
Keterangan
F: gaya tarikan,
A: luas penampang
ΔL : pertambahan panjang,
L panjang awal
Hubungan antara stress dan strain (regangan) dirumuskan:
E=σ/ε (3)
3
Gambar 2. Bentuk dimensi benda uji (speciment) ASTM D638
IV. Alat/Bahan
4.1. Gambar Peralatan
V. Prosedur Praktikum
Setting kondisi mesin dengan data program sbb:
(1) Hidupkan computer tunggu beberapa saat
(2) Hidupkan mesin uji MTS dan biarkan sampai lampu indicator hijau
(3) Birkan sesaat dan tunggu semua mondisi alat dalam keadaan normal
(4) Pasang grips uji tarik bawah dan atas dan ukur jarak space antar grips
(5) Double clik icon program alat uji tarik dan tunggu beberapa saat
(6) Pasang atau letakkan sampel specimen pada grips atas dan bawah
(7) Atur laju penarikan (mm/menit)
(8) Atur kondisi temperatur ruang (o C)
(9) Catat dan print hasil
4
VI. Data Percobaan
Data output :
(1) Tanggal =………/……../……..
(2) Nama Spesimen =…………………….
(3) Ukuran specimen = ……………………
(4) Laju Penarikan ( mm / menit ) =…………………….
(5) Tegangan Max ( MPa) =……………………
(6) Tegangan Luluh offset ( MPa) =……………………
(7) Modulus Elastis (MPa) =……………………
(8) Gaya Mak ( kN ) =……………………
(9) Strain (%) =……………………
I.2 Kesimpulan
Mahasiswa menyebutkan berapa tingkat kekuatan bahan uji dari setiap sample
yang diperoleh.
5
Mahasiswa juga dapat menyebutkan berapa pengaruh hubungan variable lainnya
disesuaikan dengan kondisi sampel uji yang diperoleh dari setiap sample yang
ditugaskan.