Anda di halaman 1dari 83

Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS.

Teknik Mesin UNUD

DIKTAT
THERMODINAMIKA DASAR

Oleh:
I Gusti Ketut Sukadana, ST. MT.

1 2

Wcv

T u rb in

B o ile r Condensor
Pompa
5

2016
PS. Teknik Mesin Universitas Udayana

igksukadana@unud.ac.id, 1
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

KATA PENGANTAR

Kata Thermodynamics berasal dari dua kata dasar yaitu : Thermo dan
Dynamics. Thermo yang berarti : Energi (Panas, Kerja, dll), dan Dynamics yang
berarti : Pergerakan, Perubahan atau Aliran. Jadi kata Thermodynamics berarti :
Aliran, Pergerakan atau Perubahan Energi. Ilmu Thermodynamics adalah : Ilmu
yang mempelajari tentang perubahan, pergerakan atau aliran Energi pada suatu sistem
keteknikan.
Sehingga Mata Kuliah Thermodinamika mengajarkan tentang bagaimana
Pergerakan, Perubahan atau Aliran Energi keluar atau masuk pada suatu sistem
keteknikan. Ada Dua Hukum yang mendasari dari ilmu Thermodinamika adalah :
1. Hukum Thermodinamika I, Hukum ini akan membahas tentang Energi atau
Kesetimbangan Energi dengan batasan sistem, proses yang berlangsung pada
sistem, tingkat keadaan sistem dan keadaan proses dari sistem serta asumsi-
asumsi yang lain.
2. Hukum Thermodinamika II, Hukum ini akan membahas tentang ENTROPY ,
yaitu suatu usaha Pengecekan Ulang terhadap asumsi-asumsi yang telah diambil
dalam usaha penyederhanaan analisa suatu sistem. Untuk membuktikan bahwa
suatu sistem tidak mungkin beroperasi secara Adiabatik Reversibel (Isentropic)
tanpa menyerap atau membuang panas dari atau ke Lingkungan.
Dalam Ilmu Thermodinamika hanya mempelajari tentang Pergerakan,
Perubahan atau Aliran Energi suatu sistem. Sedangkan tentang bagaimana cara energi
tersebut mengalir, bergerak atau berubah akan dapat dipelajari pada Ilmu
Perpindahan Panas, Mekanika Fluida dan lain-lain. Jadi Ilmu Thermodinamika
adalah ilmu dasar yang mendasari semua keilmuan yang ada di Teknik Mesin.
Demikianlah Tulisan ini kami buat, dan untuk kesempurnaan tulisan ini
penulis mengharafkan kritik dan saran dari para pembaca.

Bukit Jimbaran, 2016


Penulis

I Gusti Ketut Sukadana, ST. MT.

igksukadana@unud.ac.id, 2
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

DAFTAR ISI
COVER 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I KONSEP DASAR THERMODINAMIKA 4
1.1. Energi 4
1.2. Satuan Energi 4
1.3. Satuan Energi Lain 5
1.4. Kerja 6
1.5. Konsep Gas Idial 9
1.6. Siatem 11
1.7. Lingkungan 13
1.8. Pandangan Makroskopik dan Mikrokospik 14
1.9. Interaksi Energi 14
BAB II HUKUM THERMODINAMIKA I 17
2.1. HK. TH. I Untuk Siklus 17
2.2. Internal Energi 19
BAB III PROPERTIES THERMODINAMIKA ENTHALPY 26
3.1. Enthalpy 26
3.2. Panas Spesific Tekanan Constan dan Volume Constan 32
3.3. Hukum Pertama untuk Persamaan Laju. 34
3.4. Konservasi Masa 34
3.5. Konservasi Masa dan Volume Atur 35
4.6. Hukum Thermodinamika I Untuk Volume Atur 37
BAB IV. KONSEP STEADY STATE STEADY FLOW 39
4.1. Aplikasi Volume Atur 39
BAB V KONSEP USUF 45
BAB VI HUKUM THERMODINAMIKA II 52
6.1. Mesin Panas dan Refrigerator. 52
6.2. Hukum Thermodinamika II 54
6.3. Proses Reversible 56
6.4. Proses Irreversible 56
6.5. Siklus Carnot 57
6.6. Efisiensi Siklus Carnot. 58

DAFTAR PUSTAKA 59
LAMPIRAN GGBPP
LAMPIRAN KONTRAK PERKULIAHAN

igksukadana@unud.ac.id, 3
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

BAB I
KONSEP DASAR

Umum:
Dalam Thermodinamika ada 3 kata kunci;
 Energi (Energy)
 Sistim (System)
 Lingkungan (Sorounding)

1.1. Energi

adalah : suatu kemampuan untuk melakukan kerja.


Jenis-jenis energi adalah:
1. E. Kerja (W) : Merupakan Fungsi dari perubahan jarak (volume).
2. E. Panas (W) : Merupakan Fungsi dari beda temperatur.
3. E. Potensial (Ep) : Ada dua bentuk energi Potensial
a. Ep. Geodetik : merupakan Fungsi ketingian, dan
b. Ep. Pressure : merupakan fungsi dari tekanan
4. E. Kenetik (Ek) : Merupakan fungsi dari beda kecepatan.
5. E. Dalam (U) : merupakan fungsi dari beda temperatur.
6. E.kimia : Fungsi dari prosentase kandungan kimia dalam bahan.
7. E. Listrik : merupakan fungsi dari beda potensial, ataupun kuat arus.

1.2. Satuan Energi

Energi mempunyai besaran dan satuan:


 Sistem satuan adalah : suatu nilai yang menyatakan identitas suatu besaran.
 Ada dua (2) sistem satuan yaitu;
1. Sistem Satuan Internasional atau Satuan Metris (SI).
2. Sistem Satuan British.
 Satuan mempunyai Dimensi. Dimensi adalah suatu lambang yang dapat
digunakan untuk mengetahui suatu besaran. Dimensi dibagi menjadi 2 yaitu
a. Dimensi primer : Dimensi yang besaranya ditentukan secara
sembarang.
b. Dimensi sekunder : Dimensi yang besarannya mengikuti dimensi
primer.

Tabel 1.1. Perbandingan antara Satuan SI dan Satuan British.


Sistem SI Sistem British
Besaran Simbol Satuan Simbol Satuan
Dimensi Primer
- Masa M Kilogram (Kg) M Pound mass (Lbm)
- Panjang L Meter (m) L Feet (ft)
- Waktu T Detik (s) T Second (s)
- Gaya - - F Pound Force (Lbf)
Dimensi Sekunder
-1 -1
- Kecepatan LT m/s LT Ft/s
-2 -2
- Percepatan LT m/s2 LT Ft/s2
- Gaya MLT-2 Kg.m/s2 (N) - -

igksukadana@unud.ac.id, 4
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

- Tekanan ML-1T-2 Kg/m.s2 (N/s2) FL-2 Lbf/in2 (Psi)


- Energi 2 -2 Kg.m2/s2 (N.m/s) FL Lbf.ft
ML T
- Daya -2 -3 (Joule/s),Kg.m2/s3 (J/s) FLT-1 Lbf.ft/s
ML T
(Watt)

1.3. Satuan Energi Lain

Konsep satu (1) Kalori.

Gambar 1.1. Konsep satu kalori

1 Kalori adalah Energi yang dibutuhkan untuk memanaskan 1 Kg. Air pada tekanan 1
atm meningkatkan suhu air sebesar 1° C.
1 kalori = 426,7 joule

Konsep 1 BTU

Gambar 1.2. Konsep 1 BTU

1 BTU. Adalah : Energi yang dibutuhkan untuk memanaskan 1 lbm. air pada tekanan
1 atm. sehingga suhunya meningkat sebesar 1° F.
1 BTU = 2545 lbf . ft

igksukadana@unud.ac.id, 5
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

1.4. Energi Kerja (W).

Kerja adalah : Gaya sistem dikali jarak perpindahan, Rumus umum kerja adalah:

W  ( f ………………………………..…(1.1)

1. Kerja Rol. .x)

Gambar 1.3. Konsep Kerja Rol.

 Asumsi; 1. Sistem tanpa gesekan (fgesek = 0)


2. Gaya yang diberikan ke sistem adalah konstan.

Catatan : adalah Konstan, jadi kerja yang dilakukan adalah:


- Jika gaya
Kerja akan dapat∂Wdihitung
= F . ∂xapabila kita tahu besarnya F (gaya) yang diberikan ke
sistem, apakah F
WKonstan
1-2 = F ∫ atau
∂x variabelitic.
W1-2 = F.∆x
W1-2 = F(x2 – x1)..................................................................(1.2)

- Jika gaya merupakan suatu persamaan linier:


F = a + bx.....................................................................(1.3)
maka ∂W =
∂(F.x) W1-2 = ∫
F . ∂x
W1-2 = ∫ (a + bx).∂x,
W1-2 = (ax + ½bx2)│
W1-2 = a (x2 – x1) + (b/2) (x2² – x1²)................................(1.4)

igksukadana@unud.ac.id, 6
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

2. Kerja Pegas

k k

X1

X2

Gambar 1.4. Konsep kerja Pegas.


Keterangan :
a. Pegas tanpa beban, dengan depleksi X1.
b. Pegas dengan beban, dengan depleksi X2.
dimana
k = konstanta pegas
-. Konsep Free body diagram (FBD) :

Fs

m Setimbang,

w
dari Free bodi diagram untuk kondisi setimbang :
w = Fs

dimana : Gaya Berat benda w = m.g / gc


dan : Gaya Pegas Fs = k.x

sehingga kerja pegas adalah :


∂W = Fs.∂x
∂W = ∫ k.x.∂x
W = ½ k.x ².....................................................................(1.5)

igksukadana@unud.ac.id, 7
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

3. Konsep Kerja Silinder-Piston.

Gambar 1.5. Konsep Silinder Piston

Keterangan gambar:
Pi = Tekanan indikatif pembakaran.
X1 = TMA (Titik Mati Atas)
X2 = TMB (Titik Mati Bawah)
F = Gaya dorong akibat Pi (tekanan indikatip)
W = Kerja piston

Dari konsep Newton kerja sebagai fungsi dari perubahan jarak perpindahan.
∂W = ∂(F.x)
W = F.∂x (untuk gaya = constan)...................................(1.6)
Rumus Umum Kerja Piston :
∂W = ∂(P.V)
∂W = P.∂V + V.∂P.............................................................(1.7)

Asumsi; - Tanpa Gesekan (frictionless)


- Sistem kondisi tunak (Steady State)
- Kerja pada proses expansi Isobaris atau proses Quasi
Equillibrium (Perubahan
tekanan antara TMA dan TMB diabaikan )
V.∂P = 0 (karena sistem Quasi Equillibrium)

Sehingga ∂W = P.∂V.........................................................................(1.8)

Hubungan persamaan (1.8) dengan hukum Newton :


Gaya Tekan = Tekanan x Luas Piston
F = P x AP

Dimana Luas piston: AP = ¼.π.(DP)²

Dan, ∂W = F.∂x
∂W = P.AP.∂x Dimana : ∂V = AP.∂x
Ada dua kondisi Proses :
 Bila ν1 < ν2 → Proses expansi, piston bergerak dari TMA ke TMB, maka;
∂W = P.∂ν
W1-2 = P.∫∂ν
W1-2 = P.(ν2 – ν1)

igksukadana@unud.ac.id, 8
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

→ (bernilai positive yang berarti system menghasilkan kerja).


 Bila ν1 > ν2 → Proses kompresi, piston bergerak dari TMB ke TMA,maka;
∂W = P.∂ν
W1-2 = P.∫∂ν
W1-2 = P.(ν2 – ν1)
→(bernilai negative yang berarti sistem membutuhkan kerja).

1.5. Konsep Gas Idial

Gas Idial adalah Suatu gas yang diasumsikan memenuhi persamaan seperti
dibawah :

PV  mRT P
atau Pv  atau  RT …………………….(1.9)
Dimana : RT 
P = Tekanan Fluida (lbf/in2), (N/m2), (Psi)
dll. V = Volume ( m3), (ft3)
v = Volume spesific Fluida (ft3/lbm), (m3/kg)
RO = Konstanta Gas Universal
= 8,3149 (kj/kmol.K)
= 1544 (lbf.ft/lbmol.R)
T = Temperatur (R), (K), (oC), dll.
R = Konstanta Gas
= Ro
B ( zat )

Contoh : Konstanta gas sebuah gas H2O adalah


; Diketahui : BMH2O = 18 (kg/kmol)

Maka :R
R0
 RH 2O  8,3149 (kj / kmol.K ) ,
H 2O
18 (kg / kmol)
,
BM H 20

Catatan,
1. Persamaan Gas Idial hanya berlaku untuk zat yang memiliki kondisi
Tekanan rendah dan Temperatur tinggi (kondisi fluida Temperaturnya lebih
tinggi dari temperatur jenuhnya.
2. Temperatur jenuh adalah Temperatur zat yang garis Temperaturna berimpit
dengan garis Tekanannya

Contoh Soal 1.
Pada sistem Silinder-Piston, dimana fluida kerjanya diasumsikan sebagai Gas
Idial. Kondisi awal Tekanan 1 atm, volume 3 ft3. mengalami proses kompresi
sehingga volume akhir menjadi setengah kali volume awal.
Hitung. Kerja yang dilakukan sistem ?
a. Bila proses kompresi Isobaric (tekanan konstan)
b. Bila proses kompresi Isothermal (Temperatur konstan)
c. Bila Proses kompresi Polytropic PVn = Constan, n = 1,4.
Jawaban :
a. Proses Isobaric, P = Constan.

igksukadana@unud.ac.id, 9
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

W  ( PV )
W  P.V V asumsi proses QuasiequillibriumV .P  0
.P,
W  P. V 2
2

W12   P.V P


, V
1 1

 P (V2 V1 )

 P.V1 V2
( 1)
V1
14,7 (lbf / in2 ).144 (in2 / ft 2 ).3( ft3 ) . (0,5 1)
  (14,7 .144 .1,5)lbf . ft
tanda (-) untuk proses ini sistem memerlukan kerja dari luar sistem.

b. Proses Isothermis, T = Constan.


W  ( PV )
W  P.V V asumsi proses QuasiequillibriumV .P  0
.P,
W  P. V
dimana : untuk gas idial berlaku

PV  mRT P
atau Pv  atau  RT
m RT 
P RT
V
2
V
V
2
V
W   mRT . W12  mRT . ln( 2 )
1 V
, W12  m.R.T 
1 V
,
V1
V2
W  P .V ln( )
12 1 1
V1
W12 14,7 (lbf / in2 ).144 (in2 / ft 2 ). 3( ft 3 ). ln(0,5)
W12   .........

tanda (-) untuk proses ini sistem memerlukan kerja dari luar sistem
c. Proses Polytropic, PVn = C, n = 1,4.

W (PV )
W  P.V V .P, asumsi proses QuasiequillibriumV .P  0
W  P.V

dimana : PV n  C
P
C,
Vn
2
C 1 2

igksukadana@unud.ac.id, 1
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD
W  W1  C (1n )
 n
V
2 1
V 1

, n
1 V

dimana : 1n C .V 1n  C .V 1n


W12  C (V 2 V1 1n ), 2 2 1 1
W12 
1n 1 n

igksukadana@unud.ac.id, 1
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

C  P .V n  P .V n
1 1 2 2
Sehingga :
P .V .V 1n  P .V n .V 1n
n

W12  2 2 2 1 1 1
1 n

W1  P2 .V2  P1.V1


2
1 n
dan :
1,4
P1.V nP .V , P2  P1 V1 P  P .21,4
2 2
1
n
, V1
akhirnya : 2

(21,4.0,51).P.1
W1 2  , W1 2 (21,4.0,5 1).14,7 (lbf / in2 ).144(in2 / ft 2

1 n ) 11,4
W1 2 ...........(lbf . ft)

tanda (-) untuk proses ini sistem memerlukan kerja dari luar sistem

1.6. SISTEM

Sistem adalah segala sesuatu yang diambil oleh seorang ilmuan untuk
mempermudah proses analisa dengan batasan sistem tertentu.
Sistem dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Sistem masa atur (Control mass).
2. Sistem volume atur (Control volume).
Cara mengambar system;
1. Ambil sistem yang akan dianalisis.
2. Batasi sistem dengan garis putus-putus.
1.6.1. Sistem masa atur (Control Mass) :
Ciri-ciri sistem masa atur :
1. Sitem tertutup (Close System).
2. Tidak ada masa yang keluar masuk sistem.
3. Volume sistem dapat tetap atau berubah (batas sistem dapat tetap atau
berubah).

Contoh sistem masa atur:

Gambar 1.6. Sistem Rigid Body dan silider-piston

igksukadana@unud.ac.id, 1
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

Sistem silinder-piston yang melakukan ekspansi atau kompresi masa sistem


tetap, tapi volume sistem dapat membesar atau mengecil, maka batas sistem akan
berubah membesar atau mengecil. Untuk sistem rigid body dipanaskan atau
didinginkan masa sistem tetap dan volume serta batas sistem tidak berubah.

1.6.2. Sistem volume atur (Control Volume)


Ciri-ciri sistem volume atur :
1. Ada masa yang keluar dan atau masuk sistem.
2. Volume dapat tetap atau berubah (batas sistem dapat tetap atau
berubah).
3. Batas sistem ada nyata ada semu.

Gambar 1.7. sistem volume atur

Contoh : Turbin, Pompa rotary, Kompresor Rotary

Contoh soal 2.
1. Sebuah body dengan masa tetap, mempunyai berat pada ketinggian 30.000 ft (g=
32,08 ft /s²) yang ditopang oleh pegas penyeimbang dan dikalibrasi pada sea level,
berat yang terbaca pada kondisi pegas setimbang 9,3 lbf, berapa masa body
tersebut?

Fo

Gambar 1.8. Sistem Silinder Piston

2. Sebuah piston mempunyai luas 1ft, jika tekanan gas 10 lbf/in² diatas tekanan
atmosfir pada silinder tertutup, asumsi percepatan gravitasi standard. hitung masa
piston agar piston setimbang?
Jawab.
Diketahui h = 30.000 ft
g = 32,08 ft/s²
w = 9,3 lbf
gc = 32,174 (lbm.ft/lbf.s²)
Ditanya m =..........?

igksukadana@unud.ac.id, 1
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

Jawab : W = m.g/gc
9,3 = m . 32,08 /32,17
9,3 = m . 0,997
m = 9,847 lbm

2. Diketahui : Ap = 1ft
Pgas = 10 lbf /in² diatas atmosfir
= 10 lbf/in² + 14,175 lbf/in²
=24,175 lbf/in²
g = 32,174 ft/in²
gc = 32,174 (lbm.ft/lbf.s²)

ditanya mp =…….?

Asumsi : piston dalam keadaan setimbang

Gambar 1.9. Free Body Diagram (Diagram Benda Bebas)


Jawab :
Karena keadaan setimbang maka :

Fgas  Fatm  W piston


sehingga :

Fgas  Fatm  Wpiston

Pgas g
 Apiston  (Patm  Apiston )  (m )
gc
in2  
2 2
2 in2 2   32,174( ft / s2 )

24,175(lbf / in ) 144( ).1( ft )  14,175(lbf / in ) 144( ).1( ft )    mpiston 


ft 2 ft 2 32,174(lbm. ft / lbf .s2 )
   
2 in2 2  2 in2 2 
mpiston  24,175(lbf / in ) 144( ).1( ft )  14,175(lbf / in ) 144( 2 ).1 ft 
ft 2  ft 
mpiston  1440lbm

igksukadana@unud.ac.id, 1
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

1.7. Lingkungan (Sorrounding)


Adalah: Segala sesuatu yang tidak termasuk ke dalam sistem atau berada di
luar sistem yang telah ditentukan.

1.8. Pandangan Macroscopic dan Microscopic.

a. Pandangan Microscopic.
Adalah pandangan yang menganalisa penomena secara atomok, tergantung dari
jumlah melekul atom dalam suatu zat atau sistem.
Contoh : Suatu zat dengan volume 1 ft3 pada tekanan P (lbf/in2) dan Temperatur T
(R) atau (P = 1 atm, T = 25 oC, 70 F).
Dari posisi, 1 atom A memiliki tiga persamaan searah sumbu x, y, dan z, untuk
1020 atom akan mempunyai 3.1020 persamaan.
Dari kecepatan, 1 atom mempunyai 6 persamaan kecepatan, dan untuk 1020 atom
mempunyai 6.1020 persamaan kecepatan.

b. Pandangan Macroscopic (Clasical Thermodynamics).


Pandangan yang menitik beratkan pada harga rata-rata dari zat dalam jumlah
besar. Karena kalau diambil satu saja sudah bisa mewakilkan keseluruhan atom-
atom yang ada pada zat atau sistem tersebut.

1.9. Interaksi Energi


a. Besar kecilnya interaksi energi dipengaruhi oleh sifat-sifat zat yang berada
pada sistem.
b. Sifat zat adalah suatu nilai (harga)yang dimiliki oleh zat yang besarnya tidak
dipengaruhi oleh Proses yang sering disebut Properties zat yang hanya
tergantung pada tingkat keadaan awal dan tingkat keadaan akhir.
c. Sifat zat yang tidak tergantung pada proses adalah Temperatur dan Tekanan
(disebut Properties zat).
d. Sedangkan Kerja dan Panas bukan properties zat karena tergantung pada
proses.

1.10. Proses dan siklus


Proses adalah Suatu perubahan kondisi dari satu tingkat keadaan ke tingkat
keadaan lainnya. Tingkat keadaan adalah suatu kondisi zat tertentu yang ditentukan
oleh berbagai sifat zat tersebut.
Contoh :

Gambar 1.10. Contoh kerja berguna pada lapisan batas sistem

igksukadana@unud.ac.id, 1
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

Siklus adalah: suatu proses sistem yang perubahan tingkat keadaannya dapat kembali
ke tingkat keadaan awal, contoh siklus motor bakar, siklus turbin gas, siklus turbin
uap dll.

1.11. Unit dari massa, Panjang, Waktu dan Gaya


Hubungan antara masa, panjang dan waktu biasanya disebut dengan Hukum
Newton kedua tentang gerak, bahwa gaya terjadi pada suatu body di pengaruhi oleh
jumlah masa dan percepatan dalam arah dari gaya tersebut.

F  m.a
atau F  m.g ...........................................................(1.10)

Secara Umum persamaan Hukum Newton adalah:

m.a
F atau F  m.g .........................................................................(1.11)
gc gc
Dimana :
F = Gaya (N, kgf, kg.m/s2, dyn, gr.cm/s2, lbf)
m = masa (kg, gr, lbm)
a = Percepatan ( m/s2, cm/s2, ft/s2)
g = percepatan gravitasi (m/s2, ft/s2)
gc = Gravitasi spesific (Satuan Metris = 1 Non dimensi)
( Satuan British = 32,174 (lbm.ft/lbf.s2))
Contoh 3.
1 lbm = 1 lbf tapi 1 kg tidak sama dengan 1N buktikan !!!
Buktinya :
Untuk 1 lbm masa zat pada sea level dengan g = 32,174 ft/s2 gaya beratnya
adalah
m.a atau m.g
F F
gc gc
1(lbm). 32,174 ( ft / s2 )
F
32,174 (lbm. ft / lbf .s2 )
F 1(lbm)
Untuk 1 kg masa zat pada sea level dengan g = 9,81 m/s2 gaya beratnya adalah
m.a atau m.g
F F
gc gc
1(kg).9,81(m / s )
2
F
1 terbukti.
F  9,81(kg.m / s2 ), (N
)
Catatan :
1 in = 2,54 cm, 1 m = 1.650.763,73 kali panjang gelombang
1 kg = 2.2046 lbm, impra merah atom Kr_86

1.11. Volume

igksukadana@unud.ac.id, 1
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD
 gr.cm 
1 dyne = 1 , 1 s = 9.192.631,770 siklus atom Cesium.
 2 
 s 
 kg.m   lbf .s2 
1N = 1  2 , 1 Slug = 1  
 s   ft 

igksukadana@unud.ac.id, 1
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

Volume spesific adalah volume perunit masa disimbulkan (ν) satuan (ft3/lbm).
Densitas adalah : masa perunit volume disimbulkan (ρ) satuan (lbm/ft3). (ν) dan (ρ)
adalah Intensive properties. Untuk volume yang kecil (δv) dari sistem dan masa (δm),
maka volume spesific adalah :

v
  Limits δv1 = volume terkecil....................................(1.12)
vv1
m

1.19. Tekanan.
Tekanan suatu fluida diam adalah merata ke segala arah dan dinamakan
tekanan normal , secara sepesific suatu luas yang sangat kecil δA dan δA1 (luas
terkecil) suatu fluida continum dan δFn adalah komponen gaya normal terhadap δA,
Tekanan difinisi sebagai :

Limits F
P ………………………………………………(1.13)
AA
1
n
A
Tekanan P pada titik dalam fluida adalah setimbang dan sama dalam segala arah.
1 atm = 14,6959 lbf dynes
 1,01325.106

lbf in2 cm2


1 in Hg = 0,491
in2

Gambar 1.11. Pola ilustrasi yang digunakan dalam mengukur tekanan

igksukadana@unud.ac.id, 1
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD
Gambar 1.12. Contoh cara mengukur tekanan

igksukadana@unud.ac.id, 1
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

BAB II
HUKUM THERMODINAMIKA I

2.1. Hukum Thermodinamika I Untuk Sistem Bekerja Secara Siklus.


Bila suatu sistem tertutup melakukan proses secara siklus sejumlah panas yang
diberikan equivalent dengan sejumlah kerja yang dihasilkan. (untuk asumsi sistem
steady state perubahan Energi Dalam (∂U) sistem adalah nol)

∂Q ≈ ∂W....................................................(2.1)

Karena satuan ∂Q (kcal) atau (BTU), berbeda dengan satuan ∂W (kgf.m) atau
(lbf.ft), maka harus ditambah factor Konversi (J), dimana nilai J adalah:
J = 778 (lbf . ft/BTU)
J = 426 ,9 (kgf . m/ kcal)

Sehigga J.∂Q = ∂W.............................................(2.2)

Kalau suatu sistem mendapat panas lebih dari satu sumber panas dan lebih
dari satu kerja yang dihasilkan maka Hk Thermodinamika I:

∑ J.∂Q = ∑∂W...........................................(2.3)

dimana: ∑ = penjumlahan

Siklus adalah: suatu sistem yang bekerja dari keadaan awal dan kembali ke awal.
Untuk kondisi Proses Steady State:

∑ J.∂Q - ∑∂W = 0.....................(2.4)

Artinya: tidak ada energi yang tersimpan dalam sistem, sehingga efisiensi sistem
sebenarnya adalah 100%.

Konsep proses siklus Hukum Thermodinamika I.

Gambar. 2.1. Konsep Hukum Thermodinamika I

Suatu sistem pada TK I diberikan kerja sebesar W, sehingga keadaan sistem


berubah dari TK I ke TK II, kemudian sistem didinginkan, maka sistem akan
membuang panas dari tingkat keadaan II sistem kembali ke TK I dengan melepas
Kalor (∂Q).

igksukadana@unud.ac.id, 2
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

Karena semua system termal bekerja secara siklus, maka persamaan Hukum
Thermodinamika I menjadi:

J  Q  W ..........................................(2.5)

dimana:  : integral siklus → karena kodisi sistem dapat kembali


ketingkat keadaan semula.

Untuk suatu system yang bekerja secara siklus dengan proses sembarang

Gambar 2.2. Konsep Hukum Thermo I pada Siklus Sembarang

 Siklus I – II – I, lewat A dan B


2 1 2 1

 1
Q | A   Q | B   W | A   W | B ......................(2.6)
2 1 2

 Siklus I – II –2 I, lewat A dan C


1 2 1

 1
Q | A   Q |C   W | A   W |C ........................(2.7)
2 1 2

 Persamaan 2.6
2
dirubah2menjadi 1 1

 1
Q | A   W | A   W | B   Q | B .........................(2.8)
1 2 2

 Persamaan 2.7 dirubah menjadi


2 2 1 1

Q | A   W | A   W |C   Q |C ........................(2.9)
1 1 2 2
 Subtitusikan 1persamaan1 2.6 dan 2.7
1 1 2 2

 2
W |B   Q |B   W |C   Q |C   Q | A   W | A  C …(2.10)
2 2 2 1 1

Asumsi; 1. steady state


2. sistem stasioner
3. sistem tertutup

igksukadana@unud.ac.id, 2
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

Artinya;
1. Jika sistem diberi sejumlah kerja maka sistem akan membuang sejumlah
panas
2. Jika sistem diberikan sejumlah panas maka sistem akan menghasilkan
sejumlah kerja
3. C (constan) berarti “memenuhi Hukum Kekekalan Energi” atau disebut
Energi Dalam.
Dan : 2
2 2

 1
Q   W  
1 sistem
dE
1

W E E

2
Q  sistem

1
2

 1 2 1

 Q   W
2 2
 me2  e1  …………………………(2.11)
1 1
sistem

Keterangan:
E = Energi dalam total
e = Energi dalam spesifik (..../kg)

2.2. Internal Energi


Internal Energi adalah ekstensive properties tergantung pada masa dari
sistem, secara umum Energi Kinetik dan Energi Potensial juga ekstensive properties.
U = Simbul untuk Internal Energi untuk sejumlah masa dari substansi.
u = Simbul untuk Internal Energi perunit masa substansi disebut internal
energi spesifik.

Rumus energi dalam


u  Cv  T → spesifik energi dalam
U  m  Cv  → total energi dalam
T

Persaman (2.11) diatas menjadi:

 Q   W   atau
U
Q  W  U
dimana; Q = jumlah panas (kalor)
W = jumlah kerja
U = perubahan energi dalam

igksukadana@unud.ac.id, 2
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

Gambar 2.3. Sistem Stasionare

igksukadana@unud.ac.id, 2
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

Gambar 2.4. Sistem Bergerak (Portable)

Pesamaan Thermodinamika I adalah:

2 2 2

…………………….(2.12)
 Q   W   dE |
sistem
1 1 1

Energi sistem :
dE |sistem  dEkinetik  dE potensial  U
Kalor masuk :
Q  m f  LHV
Kerja Siatem :
W  (P V )
 PV  VP dim VP  0(Quasiequillibrium)
ana
 PV → P(VTMA  VTMB )
Penjabaran Energi Sistem :
g
Ekinetik  1 mv 2 E m z
2 potensial
gc
2 2

m(v2  v g
dE  1 dE m  z )
) (z
kinetik12 potensial
2gc 2 1
gc
U  (U 2  U1 )  m(u2  u1 )

Persamaan (2.12) menjadi:

Q12 W12  E2  E1 sistem


Q12 W12  (U2 U1 )  (Ek 2  Ek1 )  (E p 2  Ep1 )
sis
m m.g
Q W  m(u  u ) (V V ) 
2 2
Z ) …(2.13)
 (Z
12 12 c g 2 1
2 1 2 1
2.g c sistem

igksukadana@unud.ac.id, 2
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

Catatan :
1 hp = 33000  lbf . ft  = 42,4  BTU  = 2545  BTU 
 min   min   
     hr 

= 44240  lbf . ft  = 56,9  BTU  = 3412  BTU 


1 kw  min   min   
     hr 

Kesimpulan Hukum Termodinamika I.


1. Terdapat suatu sifat dari suatu sistem tertutup yang nilainya akan berubah
selama perubahan tingkat keadaan yang disebabkan oleh perbedaan antara
kalor yang diberikan dengan kerja yang dihasilkan.
U  Q  → Energi Dalam......................................(2.14)
W
Energi Dalam suatu sistem akan dapat bertambah atau berkurang sesuai
dengan perubahan tingkat keadaan sistem.
Energi Dalam tidak dapat menalir melewati batas sistem, bila Energi Kinetik
dan potensial sistem diperhitungkan maka U dapat diganti dengan simbul E
dan:
E |sistem  Ekinetik  E potensial  ………………………(2.15)
U

2. Hukum Thermodinamika I sering dikenal dengan Hukum Kekekalan Energi:


- Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
- Energi hanya dapat dirubah dari satu bentuk energi ke bentuk energi
yang lain atau Energi Universal adalah Konstan
3. Mesin gerak pertama adalah mesin gerak yang dapat menghasilkan kerja
secara terus menerus tanpa menyerap energi sekeliling, mesin ini adalah
Imposible.

Contoh soal 2.1.Udara sebagai Gas Idial mula-mula pada tekanan 14,7 Psia
Temperatur 60 oF di kompresikan secara isobaris sehingga volumenya menjadi 0,25
kali volume awal
Hitung: Besar dan arah perpindahan energi sebagai kerja dan panas ?
Penyelesaian:
Diketahui: P1 = 14,7 psia, T1 = 60 F = (60 + 460) = 520
R V2 = 0,25.V1
Dari Persamaan Hukum thermodinamika I:
Q – W = ∆U
Dimana:
Untuk fluida kerja sebagai gas idial:

P.V  m.R.T , P.v  R.T


atau P1.v1  R.T1
R = konstanta gas (udara)
 lbf . ft 
= 53,34 lbm.R 
 

igksukadana@unud.ac.id, 2
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

Volume spesifik pada tingkat


 lbfkeadaan
. ft  1.
53,34 . 520 (R)
 
R.T1 lbm.R 
v  P 
1 
 lbf   in2 
1
14,7  in2 .144  
   ft 2 
 ft 3 
v1 13,3 
lbm
 
Kerja sistem:
dW  d (P.V )
 P.dV V .dP, proses isobaris dP  0, dan
dW  P.dV
2

W12  P dV
1

 P (V2 V1 )
 P(0,25.V1 V1)
3
W   P .V
12 1 1
4
3
w  P .v
12 1 1
4
3  lbf   in 2   ft 3 
 14,7 2 .144  2 .13,3 
4 in lbf . ft ft   lbm 
w   21115,08
12
 
 BTU
lbm  
w   27,1296
12
 
 lbm 
- Energi Dalam:
(u2  u1 )  Cv .(T2  T1 )

dimana :
C = 0,17  BTU 
v
lbm.R
 BTU 
Cp = 0,24  
lbm.R
 
Dari Gas Idial :
P1.v1  R.T1 P .v P , untuk P = P → v1 v2
.v
→2 1 1  2 
1
P2 .v2  R.T2 T1 T2 T1 T2

igksukadana@unud.ac.id, 2
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

v2
T T
1
2
v1
0,25.v1
 T  0,25.T
1 1
v1
T2  0,25.520 R 130 R
u  (u  BTU 
2  u1 )  0,17  .(130  520) (R)
lbm.R
 BTU   
u   66,3
 
lbm  
- Panas yang disipasi:
q12  w12  u BTU
   BTU 
q  (27,13)   66,3
12
   
 BTU
 lbm    lbm 
q12   93,43
 
 lbm 

Keterangan :
w negative (-) artinya sistem memerlukan
kerja. q negative (-) artinya sistem membuang

Contoh Soal 2.
Pada sistem Silinder-Piston, dimana fluida kerjanya diasumsikan sebagai Gas
Idial. Kondisi awal Tekanan 1 atm, volume 3 ft3. mengalami proses kompresi
sehingga volume akhir menjadi setengah kali volume awal.
Hitung. Kerja yang dilakukan sistem ?
a. Bila proses kompresi Isobaric (tekanan konstan)
b. Bila proses kompresi Isothermal (Temperatur konstan)
c. Bila Proses kompresi Polytropic PVn = Constan, n = 1,4.
Jawaban:
a. Proses Isobaric, P = Constan.
W  ( PV )
W  P.V V asumsi proses QuasiequillibriumV .P  0
.P,
W  P. V 2
2

W12   P.V P


, V
1 1

 P (V2 V1 )
V
 P.V ( 2 1)
1V
1

14,7 (lbf / in2 ).144 (in2 / ft 2 ).3( ft3 ) . (0,5 1)


  (14,7 .144 .1,5)lbf . ft

igksukadana@unud.ac.id, 2
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

tanda (-) untuk proses ini sistem memerlukan kerja dari luar sistem.

b. Proses Isothermis, T = Constan.


W  ( PV )
W  P.V V asumsi proses QuasiequillibriumV .P  0
.P,
W  P. V
dimana : untuk gas idial berlaku

PV  mRT P
atau Pv  atau  RT
m RT 
P RT
V
2
V
V
2
V
W   mRT . W12  mRT . ln( 2 )
1 V
, W12  m.R.T 
1 V
,
V1
V2
W  P .V ln( )
12 1 1
V1
W12 14,7 (lbf / in2 ).144 (in2 / ft 2 ). 3( ft 3 ). ln(0,5)
W12   .........

tanda (-) untuk proses ini sistem memerlukan kerja dari luar sistem

c. Proses Polytropic, PVn = C, n = 1,4.

W (PV )
W  P.V V .P, asumsi proses QuasiequillibriumV .P  0
W  P.V

dimana: PV n  C
P
C,
Vn
2
C 1 2

W  W1  C (1n )
 n
V
2 1
V 1

, n
1 V

dimana: 1n 1n C .V 1n  C .V


W12  C (V 2 V1 ),
1n

1n W12  2 2 1 1
1 n
C  P .V n  P .V n
1 1 2 2
Sehingga:
P .V .V n 1n
 P .V n .V 1n
W12  2 2 2 1 1 1
1 n

igksukadana@unud.ac.id, 2
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

W1  P2 .V2  P1.V1


2
1 n
dan:

P1.V 1 1,4
P .V , P2  P1 V1
n P  P .21,4
2 2
n
, V1
2

igksukadana@unud.ac.id, 2
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

akhirnya:

(21,4.0,51).P.1
W1 2  , W1 2 (21,4.0,5 1).14,7 (lbf / in2 ).144(in2 / ft 2

1 n ) 11,4
W1 2 ...........(lbf . ft)

tanda (-) untuk proses ini sistem memerlukan kerja dari luar sistem

igksukadana@unud.ac.id, 3
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

BAB III
PROPERTIES THERMODINAMIKA ENTHALPY

3.1. Enthalpy

Suatu proses sepesifik secara frekuensi berisi kombinasi properties


thermodinamika, dimana properties dari substansi selalu mengalami perubahan
kondisi. Perhatikan sistem dibawah.system yang bekerja dengan terjadinya
perubahan energi dalam akibat diberikannya sejumlah panas.
Asumsi : - Sistem beroperasi secara Quasiequllibrium ( P = C )
- Sistem tidak mengalami perubahan kecepatan (Ek = 0)
- Sistem tidak mengalami perubahan posisi (Ep = 0)
- Hanya terjadi kerja selama proses yang dinyatakan dengan
perubahan batas sistem.

W

U

Q
Gambar 3.1. Sistem Silinder-Piston

Dari Hukum Thermodinamika I:

Q  U  W
Dimana :
Kerja : W  P V
 (Untuk proses quasi Equllibrium)
W  P   V
W1-2 = P( V2-V1)

Energi dalam : U  CV  T
U1-2 = (U2 – U1)
= CV. ( T2 – T1)
dan
Q12  U 2  U1   P V2  V1 
........................(3.1)
 2  PV2  U1  PV1
Q12  U

Perpindahan panas selama proses ditunjukan oleh perubahan kwantitas (u + P.v)


antara kondisi awal dan kondisi akhir yang disebut Properties Thermodinamika, yang
merupakan fungsi dari kondisi sistem. Jelasnya difinisi dari ekstensive properties
yang baru disebut dengan Enthalpy.

igksukadana@unud.ac.id, 3
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

Persamaan Enthalpy: h  CV  T
Atau: H = U  PV (total Enthalpy)
Atau: h = u  Pv (Spesific Enthalpy)
Maka:
Q12  H 2  H1 Total.

Atau

Energi dalamnya:
q12  h2 u h1h  P.v Spesific.

Contoh soal 3.2.


Hitung internal energi (u) dari superheat freon R-12 pada Tekanan 100 (lbf/in2),
Temperatur 200 F.
Jawaban:
 lbf 
Pada P = 100 in dan T = 200 F, dari tabel R-12 didapat :

  BTU
 
h = 105,63
 
 lbm 
 ft 3

v = 0,5441  lbm 
 
maka:
uh
P.v  lbf   in 2  ft 3 

 BTU
u 105,63    100  2 .144  2 . 0,5441 
lbm  in   lbf
ft . ft 
  lbm 
 
778 
 BTU  BTU 
u  95,55

 
lbm
 
Enthalpy untuk suatu fluida yang diasumsikan sebagai gas idial sama dengan
enthalpy fluida tersebut pada kondisi superheated (super panas). Entalphy untuk
kondisi jenuh dapat diberikan suatu kwalitas seperti volume sepesifik dan energi
dalam.

igksukadana@unud.ac.id, 3
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

Cara mencari enthalpy fluida kerja dengan menggunakan konsep Pure substance
conssep ( konsep substansi murni )

cp
P = konstan

Gambar 3.2. Diagram Anomali air

Gambar 3.3. Diagram Temperatur-Entropy air.

Keterangan:
Enthalphy untuk cair jenuh disimbulkan dengan (hf).
Enthalphy untuk uap jenuh disimbulkan dengan (hg).
Perubahan enthalphy selama proses penguapan disimbulkan dengan (hfg).
Energi dalam untuk uap jenuh disimbulkan dengan (ug).
Energi dalam untuk cair jenuh disimbulkan dengan (uf).
Perubahan energi dalam selama proses penguapan disimbulkan dengan (ufg).

igksukadana@unud.ac.id, 3
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

Penjelasan gambar 3.2 dan 2.3:


- Proses A – B. Proses pemanasan (Panas Sensibel)
Cirinya: - Temperatur Naik
- Fase tetap

QAB  (hB  hA )
 (h f ,B  h f , A ) ……………………………(3.2)

- Prose B – C Proses Boiling (Panas Laten).


Ciri-cirinya:
- Temperatur tetap
- - Fase berubah

QBC  (hC  hB )
 (hg ,C  h f ,B …(3.3)
)

- Proses C – D Proses penguapan (Panas Sensibel),


Cirinya:
- Fase uap panas lanjut (super heat vapor).
- Temperatur berubah

QC D  (hD  hC )
 (hg ,D  hg ,C ) ……………………………..(3.4)

Gambar 3.4 Mekanisme perubahan energi pada air.

Untuk kondisi fluida berada pada titik antara titik B dan titik C (kondisi jenuh)
properties fluida dapat dihitung dengan cara:
Enthalpy:
h  (1 x).h f  h  h )
x.hg (h
fg g f
 h f  x.(hg  h f dimana :
) hf   h fg )
 h  x.h (hg
f fg
dan :

igksukadana@unud.ac.id, 3
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD
h  hg  (1 x).h ………………………………..(3.5)
fg

igksukadana@unud.ac.id, 3
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

Energi dalam:
u  (1 x).u f  x.ug u  u )
(u
fg g f
 u f  x.(ug  u f dimana :
) uf   u fg )
 u  x.u (ug
f fg
dan:
u  ug  (1 x).u ………………………………..(3.6)
fg

Volume spesifik:
v  (1 x).v f  x.vg
v  v )
(v
fg g f
 v f  x.(vg  v f dimana :
) vf   v fg )
 v  x.v (vg
f fg
dan :
v  vg  (1 x).v ……………………………….(3.7)
fg

Dan properties yang lainnya.

Contoh soal 3.1.


Suatu sistem Silinder piston mempunyai Volume 2 ft3, masa uap 0,5 lbm pada
tekanan 60 lbf/in2. Panas ditransfer ke uap sampai Temperatur 500 oF, Tekanan
selama proses constan.
Hitung:
a. Panas Yang ditransfer
b. Kerja Proses.
Asimsi: Perubahan energi Potensial dan Kinetik tidak significant.
Jawaban:
Persamaan umum:
Q1  m(u2  u1  W12
Kerja : 2 )
dW  d (P.V )
 P.dV V .dP, proses isobaris dP  0, dan
dW  P.dV
2

W12  P dV
1

 P (V2 V1 )  m.P.v2  v1 

dan: 
Q1  m(u2  u1 )
 m.h2  h1
2

Q12

igksukadana@unud.ac.id, 3
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

 m.P.v2  v1 
diketahui:
V 2 ft3  ft 3 
v1  
1
4
m 0,5 lbm 
 
lbm 
v1  vg ,1 (1 x1 ).v fg ,1

igksukadana@unud.ac.id, 3
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

Tingkat Keadaan I.
Pada P = 60 (lbf/in2) Saturated vapor , dari tabel (A.1.2). saturated didapat
vg,1 = 7,177 (ft3/lbm),
vf,1 = 0,017378 (ft3/lbm)
vfg,1 = (vg,1 – vf,1) = 7,177 – 0,017378
= 7,160
(ft3/lbm) ug,1 = 1098,3
(BTU/lbm)
ufg,1 = 836,3
(BTU/lbm) dari persamaan
diatas didapat:
v1  vg  (1 x1 ).v fg
4,0  7,177 (1 x1).7,160
3,177
1 x   0,443
7,160
Tingkat Keadaan I.
Dari tabel A.1.2. Pada BTU
P = (lbf/in

2
) didapat :
h  262,25
f ,1
 
 BTU
lbm  
h 1178,0
g ,1
 
BTU
lbm 
h  915,8
fg ,
1  
dan:  lbm 
h1  hg ,1  (1 x).h fg ,1
h1  1178,0  (0,443).915,8 BTU  lbm

h1  772,0 BTU
lbm
 
Tingkat Keadaan II.
Dari tabel Superheat Steam (A.1.3.), pada P = 60 (lbf/in2) dan T = 500 oF.
v2  v  ft 
 9,399
g, 3 lbm 
2



h2  hg ,2 1283,0 BTU  lbm



u2  ug ,2 1178 BTU  lbm

Maka:
a. Panas Ditransfer.
Q12  m.h2  h1 

 0,5lbm.1283,0  772,0 BTU  lbm



Q12  255,5(BTU )

igksukadana@unud.ac.id, 3
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

b. Kerja Sistem.
W12  m.P.v2  v1 
 .144 in2 
60  lbf 

 0,5 lbm. 
in2    
ft  9,399  4,0 ft3

778  lbf . ft 
 BTU 
W12  30,0 (BTU )

Perubahan Energi Dalam.


U 2 U1  Q12 W12
 (255,5  30,0) (BTU )
U 2 U1  225,5 (BTU )

Atau cek ulang:


u1  ug ,1  (1 x).u fg ,1
1098,3  0,443.(836,3)


u1  727,6 BTU
lbm

Sehingga:
Q12  m(u2  u1  W12
)
 BTU 
 0,5 lbm1178,6  727,6  30,0 BTU 
 
Q12  255,5(BTU )  lbm 

3.2. Panas Spesific Pada Tekanan Constan dan Volume Constan

Panas spesific pada volume constan dan panas spesific pada tekanan constan
sepenuhnya suatu fungsi untuk perhitungan Thermodinamika dan umumnya untuk
gas.
- Panas Spesific pada volume constan (Cv) didefinisi:
 u 
Cv 
  T ...........................................................................(3.8)
 v
- Panas Spesific pada Tekanan constan (Cp) didefinisi:
C p  h  ...........................................................................(3.9)
  T
 p
Panas spesifik didefinisi: perpindahan panas, perbedaan nilai yang terjadi untuk panas
spesifik dari suatu kasus pertama, panas ditransfer tertentu dan pada kasus ke dua nol.

igksukadana@unud.ac.id, 3
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

Gambar. 3.5. Memperlihatkan dua arah (kondisi) yang


memberikan perubahan Energi Dalam.

Panas Spesific adalah: Kalor yang ditransfer ke pada sistem untuk menaikan
Temperatur 1 kg air sebesar 1 oC. Atau kalor yang dibutuhkan untuk menaikan
temperatur 1 lbm water sebesar 1 F.

Contoh Soal 3.4.


Perkirakan panas spesifik proses Tekanan Konstan dari uap pada 100
(lbf/in2), 360 oF berubah menjadi 400 oF.

Penyelesaian:
Rumus: Cp  h 
 
 T
 p
Dari tabel A.1.3. pada P1 = 100 (lbf/in2),
T1 = 360 oF, didapat h1 = 1205,9 (BTU/lbm)
Pada P2 = 100 (lbf/in2)
T2 = 400 OF, didapat h2 = 1248,5 (BTU/lbm)
Maka:
h 
C p  
 T
 p
 h2  h1   1248,5 1205,9
440  360
 
T T
  2 1  

CP  0,533 BTU
lbm.F

Energi dalam, Enthalpy dan panas spesifik untuk Gas Idial (GI).
Persamaan Umum Gas Idial:
P.V  m.R.T , P.v  R.T
atau P1.v1  R.T1
Internal Energi untuk Gas Idial adalah hanya fungsi dari temperatur.
u  f (T )

Sebuah Gas Idial diberikan Temperatur memiliki internal energi spesifik (u) tanpa
tekanan.

igksukadana@unud.ac.id, 4
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

3.3. Hukum Pertama untuk Persamaan Laju.

Internal waktu (δt) selama sejumlah panas (∆q) menembus batas sistem dapat
menghasilkan sejumlah kerja (δW) oleh sistem, Perubahan Internal Energi (∆U),
perubahan Energi Kinetik (∆Ek) dan perubahan Energi Potensial (∆Ep) pada sistem.
Dari Hukum Thermodinamika I.
Q  U  Ek  Ep  .....................................................(3.10)
W

Persamaan (3.10) diatas masing-masing komponen dibagi dengan (δt) akan menjadi
persamaan laju rata-rata dari transfer energi seperti panas, Kerja dan peningkatan
energi sistem.
Q U Ek Ep W .....................................................(3.11)
   
t t t t t

Untuk penyelesaian persamaan (3.11), gunakan limts untuk masing-masing kwantitas


dengan (δt) mendekati nol, dan:
lim its Q


t0 Q  laju perpindahan panas
limits Wt 

t0
t W  Daya
limits U dU
  perubahan energi dalam
t0
t dt
limits Ek dEk

t0
t dt
lim its
Ep dE p

t0
t dt

Jadi persamaan laju dari Hukum Thermodinamika I menjadi:



 dU dEk dE p  
Q   W   ........................................................(3.12)
 dt dt dt 
Dapat ditulis :

 dE  

Q W  ......................................................................(3.13)

d system

3.4. Konservasi Masa

Hubungan relative antara masa dan energi dihubungkan oleh persamaan:


E  m.C 2 ..........................................................................(3.14)
Persamaan diatas tanpa terjadi perubahan masa hanya perubahan energi. Misal suatu
sistem tangki rigid body berisi 1 lbm campuran steichiometric bahan bakar
hydrocarbon (gasoline) dan udara. Untuk pembakaran dan setelah pembakaran dapat
di transfer sekitar 1250 BTU dari sistem yang di butuhkan untuk pengembalian sistem
ke temperatur awal.
Dari Hukum Thermodinamics I:

igksukadana@unud.ac.id, 4
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD
Q12  (U 2 U1  W
12
)

igksukadana@unud.ac.id, 4
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

Bila W1-2 = 0, dan Q1-2 = - 1250 BTU, energi sistem menurun sebesar 1250 BTU
selama proses perpindahan panas. Sekarang hitung masa selama proses
E  m.C
2 
dimana : g = 32,17  lbm. ft 
c
lbf . sec2
 
C = Kecepatan cahaya = 9,83.108 ft
ft sec

m (lbm). 9,83.10 8 2
 sec

 2
 
1250 BTU 
 lbm. 
32,17ft 2 
 lbf . sec
 
11
m  3,24.10 (lbm)
Penurunan Energi sebesar 1250 BTU dari sistem, masa sistem juga menurun sebesar
3,24.10-11 (lbm).

3.5. Konservasi Masa dan Volume Atur.

Control Volume adalah: suatu volume ruangan yang tertarik untuk dipelajari
dan dianalisa secara umum. Permukaan volume atur tergantung dari control
permukaan dan selalu terbuat dari pemukaan tertutup.

Gambar 3.6. Diagram sekematik volume atur memperlihatkan


pengumpulan dan transfer masa dan energi

Diagram sekematik dari volume atur dengan transfer panas, kerja poros. Penjumlahan
dari masa pada volume atur dengan lapisan batas bergerak. Dari Hukum konservasi
masa.
mt  mi  mt  t  me................................................................................................................(3.15)
Aliran didalam control volume selama m  = peningkatan masa dari volume atur
t
selama (δt). t

igksukadana@unud.ac.id, 4
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD
m   m ......................................................(3.16)
 m 
i me t t sistem
t

igksukadana@unud.ac.id, 4
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

atau,
 i
  t  m  0............................................................(3.17)
t
m t
me
m
Laju aliran masa rata-rata dari aliran melewati permukaan atur selama (δt).
mi  me   mt  t  mt 
t t      0 .................................................(3.18)
   
Dengan menggunakan konsep limits untuk penyelesaian persamaan diatas, yaitu:
limits 
mt t  mt
 dmcv
t0
  ..........................................................(3.18.a)
m t  dt
lim its e
 ..........................................................................(3.18.b)

t0 m
 e
lim its mti
 mi.........................................................................................................................................(3.18.c)
t0
t
Substitusikan persamaan (3.18.a,b,c) ke persamaam (3.17) dan menjadi:
mi  dmcv
  0 atau m i  me dm .................................(3.19)
me dt  dt
cv

Gambar 3.7. Diagram sekematik volume atur untuk analisa persamaan kontinuitas

Untuk sistem yang mempunyai sisi masuk dan sisi keluar lebih dari satu maka
persamaan (3.19) menjadi penjumlahan aliran-aliran dari variasi luas aliran :
  dmcv
0
 i  e
m  m 
............................................................(3.20)
atau
  dmcv
m e  mi 
dt
0

igksukadana@unud.ac.id, 4
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

4.6. Hukum Thermodinamika I Untuk Volume Atur.

Dibandingkan dengan Hukum Thermodiamika I untuk sistem masa atur,


persamaannya dapat ditulis:
Q12  E2  E1  W12 ………………………………………….(3.21)
Persamaan laju rata-rata dapat ditulis dengan membagi dengan interval waktu (δt).

Q E  E  W
t  2  ………………………………………….(3.22)
t t

Sebuah sistem memiliki masa awal (mi), perubahan keadaan sistem dan volume atur
selama interval waktu (δt) masa (δmi) masuk ke volume atur dengan luas (Ai), dan
masa (δme) meninggalkan volume atur melewati luas (Ae). Analisa kita dengan
mengasumsikan keadaan masa (δmi) adalah uniform properties juga (δme) uniform
properties.

Gambar 3.8 Diagram sekematik volume atur untuk analisa persamaan kontinuitas

Total kerja yang dihasilkan selama proses (δW). Akibat dari masa (δm i) dan (δme)
melewati permukaan atur dan Kerja ((δWcv) sejumlah panas (δQ) melewati lapisan
batas selama (δt).
Et = Energi pada volume atur pada waktu (t)
Et+δt = Energi pada volume atur pada waktu (t + δt)
Dan :
E1 = Et+ ei. δmi energi sistem pada waktu t
E2 = E(t + δt)+ ee. δme energi sistem pada waktu (t + δt)

igksukadana@unud.ac.id, 4
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

Kemudian:
E2 – E1 = (E(t + δt)+ ee. δme) – (Et+ ei. δmi)
E2 – E1 = (E(t + δt) - Et) – (ee. δme + ei. δmi).........................................(3.23)

Dimana:
ee. δme + ei. δmi = Aliran energi melewati permukaan atur selama (δt)
yang dihasilkan dari masa δm e dan δmi melewati
permukaan atur.
Total kerja yang dihasilkan sistem selama waktu (δt):
W  Wcv  (Pe .ve .me  Pi .vi .mi )................................................(3.24)
Substitusikan persamaan (3.23) dan (3.24) ke persamaan (3.19) maka akan didapat :

Q mi  P .v )  ( Et  t Et ) )  me  P .v ) 
 (e ….(3.25)
Wcv
(e
i i i e e e
t t t t t
dan disederhanakan menjadi:
2 g
e  P.v  u  P.v  V  .Z
2.gc gc

e  P.v  h  .Z
V2 gc ………………………………………...(3.26)

2. gc
Substitusikan persamaan (3.25) ke persamaan (3.26) didapat:
Q mi g me V 2 g
 (h  V i 2  )  Et   Et ) (h  e  ) Wcv
Z t
)
( Z 
g
c
t i
2.g i
t e
2.g e
t

t t
gc c c
…(3.27)
Penyelesaian persamaan (3.17) diatas dengan menggunakan metoda limits sebagai
berikut:
limits Q


t0 Qcv
t
lim
its
Et   E   dEcv
t
t

t0
t dt
lim its Wcv
W
t0 cv

lim its mt V


2
g
V2 g
t0 e e
(he   Ze )  me .(he  e
 Ze )
t 2.gc gc 2.gc gc
lim its
m V2 g V2 g
t0 i
(hi  i
 Zi )  mi .(hi  i
 Zi )
t
2.gc gc 2.gc gc
Dan persamaan (3.17) menjadi:

igksukadana@unud.ac.id, 4
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

Q

 m (h g dEcv 
 V 
2
i )  m (h  V e2  g) W
Z Z
CV i
2. gc
i
gc dt e e e gc cv
i
2.g c
............(3.28)

Untuk sistem yang memiliki lebih dari satu sisi masuk dan sisi keluar:

Q   m (h g dEcv
  m (h  V e2  

 V 
2
i ) g) W
Z Z
CV i i
2.g c i gc dt e e e gc cv
2.g c
...(3.29)

igksukadana@unud.ac.id, 4
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

BAB IV.
KONSEP STEADY STATE STEADY FLOW
(SSSF)

4.1. Aplikasi Volume Atur.


Aplikasi pertama dari persamaan volume atur dapat dikembangkan pada
model analitis untuk pelaksanaan pelajaran jangka panjang seperti Turbin,
Kompresor, Nosel, Kondensor dll.

Batasannya proses SSSF (Steady State Steady Flow) adalah:


1. Volume atur tidak mengalami perubahan posisi relatif terhadap kordinat yang
telah ditentukan (Sistem Stasinare).
2. Masa dari volume atur pada setiap kandisi tidak dipengaruhi oleh perubahan
waktu (Sistem Steady State).
3. Fluk massa (aliran massa) saat masuk atau keluar sitem tidak dipengaruhi oleh
perubahan waktu (Sistem Steady Flow).
4. Energi panas yang melewati batas sistem adalah tidak dipengaruhi oleh
perubahan waktu (Sistem Steady State).

Gambar 4.1. Sebuah sistem Compresor Rotari.


Keterangan:
 Sisi masuk (inlet): propertis fluida kerja sisi masuk:
Pi , Ti , Vi , mi dan Zi
 sisi keluar (Outlet) : propertis fluida kerja sisi keluar:
Pe , Te , Ve , me dan Ze

Dari tabel propertis fluida kerja akan didapat nilai-nilai:


 Dari yang diketahui adalah Pi dan , maka dari tabel properties fluida akan
Ti
didapat hi , ui , vi dan lain-lain
 Dari yang diketahui adalah Pe dan , maka dari tabel properties fluida akan
Te
didapat he , ue , ve dan lain-lain
Dari Rumus hukum Thermodinamika I

Ein
dE
 Eout  |cv ………….………………….............….…(4.1)
dt
igksukadana@unud.ac.id, 4
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

dimana:
 
V2 g
Ein  W   mi (hi   zi ) ,
2gc gc
  V 2 g
Eout  Q  me (he  e
 ze ) ................................................(4.2)
2 gc

Subtitusi E dan E ke rumus Hukum Thermodinamika I maka:


in out

 
 
V2 g    dE
  V g
  m (h  i
 z )  Q  m (h  e 2  z )  | ……......(4.3)
W i i
2gc  e e
2gc gc e cv
gc i
 dt

 


Dari persamaan (4.3) sama-sama dikalikan dt dan diintegralkan dari tingkat keadaan
I menuju tingkat keadaan II:
II 
 V 2  g z )dt  II  II

Wdt   m (h   m (h
II  2 II
 Qdt   Ve  g ze )dt  dE |
 

 I i i 2gc gc i   e e
2gc gc  cv

I
 I
 I
  I

Penyelesaian menggunakan konsep steady state dt  0 :


II  
……………………………………………………......(4.5.a) ,
Wdt  W
I

II  V2 g 
V2 g
  mi (hi  i
zi )dt   mi (hi  i
 zi )................................(4.5.a)

I
2gc gc 2gc gc
II  

……………………………………………………………..(4.5.c) ,
 Qdt 
Q
I
II V 2 
g
 me (he  V e g z )dt 

 mi (he  e
2
 e ze )..............................(4.5.d)
 
2gc gc 2gc gc
I

II

 dE | cv  E II  E I  | cv
I

  II 2

VI 2 g (4.5.e)
V
EII  EI |  m (u   zII )  mI (uI   zI )
cv II II
2 gc gc 2 gc gc
igksukadana@unud.ac.id, 5
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

igksukadana@unud.ac.id, 5
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

Sehingga pesamaann (4.4) menjadi:

 
   2 g  Ve 2 g
W   mi (hi  2gc
Vi zi )  Q  me (he 
   ze) 
gc 2gc gc 
  
 
.

 V g 
 VII2
g  
m (u   z )  m (u  I  2
z ) ……….(4.6)
 II II 2gc II  I I
2gc gc I 
gc 
 
 cv

Kalau sistem pada kondisi Steady Flow → mi  me  (mI  mII )  C



1
 g  z
 
 h )
  z } 
2
V 
2
V
W m{(hi e
i e i e
Q
2gc gc
…...(4.7)
  u  1 V 2
 g
z  z }
 2
V
m{ uII II I II I
I
2gc gc

Contoh soal 4.1.


Laju aliran masa ke kompresor adalah 10.000 (lbm/hr), dan panas ditransfer
dari kompresor sebesar 30.000 (BTU/hr), perhatikan data dibawah untuk uap masuk
dan keluar kompresor :

Properties Kondisi sisi masuk Kondisi Keluar


Tekanan (lbf/in2) 300 15
Temperatur (F) 700 -
Qualitas (x) (%) - 100
Kecepatan (ft/s) 200 600
Ketinggian (ft) 16 10

g = 32,17 (ft/s2)
gc = 32,17
(lbf.ft/lbm.s2) J = 778
(lbf.ft/BTU)
Ditanya : Daya Kompresor P =…….?
Kerja Kompresor W =……?

Penyelesaian :

Asusmsi SSSF :
SS (Steady State) → dt  0
SF (Steady Flow) → mi  me
Diketahui Sistem Kompresor rotary seperti dibawah :

igksukadana@unud.ac.id, 5
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

Gambar 4.2. Sistem Kompresor

Rumus terpakai:

1


V
h ) V 2
2
 g z  z }
 

  u 
1
V 2
 g z  z }
  2
V
W m{(hi i
e Q m{ uII II I
e
2gc gc
i e I
2gc gc
II I

Karena SSSF maka:


(Perubahan Energi Sistem)
g
1
 z
 2I
m u II  uI   V 2

  zI   0
2gc II
V  gc
II

maka persamaan

terpakai menjadi:

 h 1
 g 
 h  z 
2
z 0
V 2

V
W m i
i e i e
Q
e
2gc gc

Sisi masuk
Pi = 300 Psia
Ti = 700 F
Dari tabel Superheated (A.1.3) didapat maka: hi =1368,3 BTU/lbm
2
Vi (200( ft / s))2
 2
..............lbf . ft / lbm

2gc 2  32,172(lbm. ft / lbf .s )
dikonversikan: 

……. lbf . ft / lbm 1

igksukadana@unud.ac.id, 5
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD
778lbf . ft / BTU   0,799 BTU / lbm)

g 32,172( ft / s2 )

igksukadana@unud.ac.id, 5
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

dikonversikan:

.........lbf . ft / lbm 1
0,206 (BTU / lbm)
 778lbf . ft / BTU

Sisi keluar
Pe =15 lbf
xe =100% (uap jenuh)
dari tabel saturated Vapor (A.1.2) didapat: he =1150,9 BTU / lbm


V
2 e (600( ft / s))2
..............lbf . ft / lbm
2gc 
2  32,172(lbm. ft / lbf .s 2

)
dikonversikan
1
........lbf . ft / lbm   7,2 (BTU / lbm)
778lbf . ft / BTU 
32,172( ft / s2 )
 gz 
i 16( ft) ........BTU / lbm
gc 32,172(lbm. ft / lbf .s2
)
dikonversikan

1
........lbf . ft / lbm  0,0128 (BTU / lbm)
 778lbf . ft / BTU

Substitusikan semua hasil diatas ke persamaan terpakai:
Kerja Kompresor:
  
BTU )  10.000 ( lbm ) (1368,3  1150 ,9 0,799  7,2 0,0206  0,0128 )
W  30.000 (
hr  hr 
 

 ...............................(BTU / hr)

Kompresor diberikan Kerja dari luar kompresor seperti motor listrik atau sumber
lainnya.

Daya adalah;

...................(BTU / hr)
P  2545(BTU / HP.hr) ..................(HP)

Contoh Soal 4.2.


Uap pada tekanan 100 lbf / in dan temperatur 400 o memasuki sebuah
2
F
nossel terisolasi dengan kecepatan 200 ft / s . Kemudian uap keluar pada kecepatan
2000 ft / s dengan tekanan 20 lbf / in 2 .

igksukadana@unud.ac.id, 5
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

Inlet O utlet

Gambar nozzle convergance-divergance


hitung.
a. Temperatur akhir keluaran nossel jika jika uap keluar dalam superheated ?
b. Hitung kualitas uap bila uap keluar dalam bentuk saturated ?

Contoh Soal 4.3.


Perhatikan sebuah pembangkit daya uap sederhana, seperti gambar dibawah,
dengan sejumlah data-data yang dimiliki oleh pembangkit sebagai berikut:

Lokasi Tekanan ( lbf / in 2 Temperatur


) (F)/Kwalitas
Keluar Boiler 300 600
Masuk Turbin 280 550
Keluar Turbin dan
Masuk Kondensor 2 93 %
Masuk Pompa 1,9 110

Kerja Pompa 3 (BTU/lbm)

1 2

Wcv

T u rb in

Condensor
B o ile r Pompa
5

Gambar 4.3 Sistem pembangkit daya uap.

Hitung:
a. Panas ditransfer pada pipa distribusi antara boiler dan turbin ?
b. Kerja Turbin.
c. Panas ditransfer pada Kondensor.
d. Panas ditransfer pada Boiler.

igksukadana@unud.ac.id, 5
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

BAB V
KONSEP USUF
(Unsteady State Unsteady Fow)

Konsep dasar proses dengan pendekatan USUF (Unsteady State Unsteady Flow)
adalah:
a. Volume atur relative konstan terhadap bidang koordinat.
b. Masa pada volume atur terjadi perubahan terhadap waktu tapi pada saat-saat
tertentu. Kondisi adalah Uniform melewati volume atur.
c. Masa yang melintasi setiap penampang aliran pada permukaan atur adalah
konstan.
Keseluruhan proses berlangsung selama waktu (t) pada saat tertentu selama proses
berlaku persamaan continuitas.

dmcv 

dt  me   mi  0...................................................................(5.1)
Dengan mengintegrasikan terhadap waktu (t) didapat perubahan masa pada volume
atur selama proses keseluruhan:
t
 dm 

 
 c
.dt m .................................................................(5.2)
 d  m21  c
0

Total masa meninggalkan



volume atur selama (t) adalah:
t
 
 m me .dt  ........................................................................(5.3)
 e
0  

Dan totalt masa memasuki volume atur selama (t) adalah:


 
m  i .dt   ........................................................................(5.4)
 m
i
0  

Sehingga untuk periode waktu (t) dapat ditulis persamaan continuity untuk proses
USUF adalah:
m2  m1  cv   me   mi  0 ......................................................(5.5)
Masukan persamaan diatas ke dalam persamaan hukum I thermodinamika, untuk
proses USUF selama waktu (t):
   V2 g  dE 2 V g  
Q   m  hi  i    cv   me  he  e   ..(5.6)
Zi c Ze Wcv
i
2.gc gc  dt 2.gc gc 
 

Sesaat dari waktu kondisi dimana volume atur adalah uniform, Hukum I
Thermodinamika untuk proses USUF menjadi:

2   V g  d   V
2
g  V2 g  
 
Q   m  hi  i
 c   u
m Z   e me  he 
Zi  

 Ze
g 

 5
igksukadana@unud.ac.id,
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD
 Wcv 
i
 2.gc gc  dt 2. gc cv 2.gc gc 
  

...........................................................(5.7)

igksukadana@unud.ac.id, 5
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

Selanjutnyan diintegrasikan persamaan terhadap waktu (t) didapatlah:


t 

 Wcv dt  Wcv
0

t 2 
V2 g
mi (hi  V i g z )dt  m (h 

  i i 
i
i zi )

2gc gc 2gc gc
0
t 

Q
0
cv dt  Qcv
t 
V g 
V g
 z e )dt   mi (he 
e 2 2
me (he  e
 ze )

0 2gc gc 2gc gc
d  V2 g    V2 g   V2 g 
 m u Z .dt  m2  u2  2
 Z2   m1  u1  1  Z1 

2.gc gc   2.gc gc   2. gc gc 
dt   cv

Dan untuk periode waktu (t) dapat ditulis seperti hukum I untuk proses USUF adalah ;
2 V 
g2    V g 
2  V g 
Qcv   m  hi  i
   m2  u2  2
Z   m1  u1  1
 Z1 
Zi 2
i
2.g gc   2.gc gc   2. gc gc  
 c  cv
...(5.8)

2 V g 
  m e  he  e  Wcv
Ze
2.gc gc 

Contoh Soal 5.1.


Uap Pada Tekanan 200 (lbf/in2), 600 F mengalir dalam sebuah pipa. Pipa
dihubungkan ke sebuah tangki oleh sebuah katup. Katup di buka maka tangki akan
diisi oleh uap sampai tekanannya 200 (lbf/in2), kemudian katup ditutup, Proses
diasumsikan adiabatik reversibel tanpa ada energi kinetik dan energi potensial.
Hitung : Temperatur akhir uap ?

200 lbf/in2, 60 F

Control
Surface

Initial
evacuated

Gambar 5.1
Penyelesaian:

igksukadana@unud.ac.id, 5
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD
Assumsi: Volume atur pada kondisi steady state.
Persamaan terpakai: persamaan HK TH I USUF.

igksukadana@unud.ac.id, 6
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

 V2
g   g 

2  V g 
2  V
Qcv  m  hi  i
   m2  u2  2
   m1  u 1  1
 Z1 
Zi Z2
i
2.gc gc   2.gc gc   2. gc gc cv
 
2 V g 
  me  he  e  Z e Wcv
2.gc gc 

Dimana:
Qcv  0, Wcv  0
me  0, m1 cv  0
Persamaan diatas akan menjadi:
mi (hi )  m2 .u2
Jumlah masa yang masuk sistem sama dengan jumlah masa yang berda pada
Sistem, menurut persamaan kontinuitas:
mi  m2
dan persamaan menjadi:
hi  u2
Diketahui:
Pi = 200 (lbf/in2), T = 600 F, dan dari tabel sperheated steam
didapat: hi = 1322,1 (BTU/lbm)
Sehingga: u2 = h i
u2 = 1322,1 (BTU/lbm)
Kondisi akhir tangki P = Patm = 14,69 (lbf/in2) dan dari tabel superheated steam
didapat:

T (F) u (BTU/lbm)
800 1294,4
x??? 1322,1
1000 1373,7

Pakai persamaan interpolasi:


Tx  800 1322,11294,4
1000 800  1373,7 1294,4
Tx  883 F

Contoh soal 5.2.


Jika tangki pada soal diatas mempunyai volume 10 ft3 dan awalnya berisi
saturated vapor pada 50 (lbf/in2). Kemudian katup di buka dan uap dari pipa pada
tekanan 200 (lbf/in2), 600 F mengalir ke dalam tangki sampai tekanan tangki 200
(lbf/in2). Hitung: Jumlah masa uap masuk ke dalam tangki ?

Penyelesaian :
Tingkat keadaan I (sebelum katup di buka)
- Dari tabel saturated steam
pada: P1 = 50 (lbf/in2).
Didapat:
ν1 = 8,518 (ft3/lbm)
u1 = 1095,6 (BTU/lbm)
- Volume total tangki

igksukadana@unud.ac.id, 6
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD
: V = 10 ft3

igksukadana@unud.ac.id, 6
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

- Sehingga masa uap awal dalam tangki:


V 10 ( ft 3 )
m1  
1v 8,518 ( ft )
3
lbm
m1 1,173 (lbm)

200 lbf/in2, 60 F

Control
Surface
Initial
evacuated
50 lbf/in2

Tingkat keadaan 2:
- Dari tabel saturated steam pada Pada P = 200 (lbf/in2)
didapat ν2 = ν2 = 2,289 (ft3/lbm)
- Masa akhir uap didalam tangki :
V 10 ( ft3 )
m 
2
v2 2,289 ( ft 3
)
m2  4,37 (lbm) lbm
Jumlah masa uap baru masuk ke dalam tangki :
mi  m2  m1
mi  4,37 1,174
mi  3,196(lbm)

Contoh soal 5.3.


Sebuah tangki volumenya 50 ft3 berisi amoniah kondisi saturated pada tekanan
200 (lbf/in2). Tingkat keadaan awal tangki berisi 50 persen cairan dan 50 persen uap
dalam prosen volume. Uap dikeluarkan dari bagian atas tangki sampai tekanan 100
(lbf/in2), Asumsi hanya uap keluar dan proses adalah adiabaik.
Hitung : Masa amoniah yang dibuang ?

Penyelesaian:
Assumsi:
Qcv  0, Wcv  0
mi  0
Perubahan energi kinetik dan potensial diabaikan.

Pada P = 200 (lbf/in2) → didapat hg 632,7 (BTU/lbm)


Pada P = 100 (lbf/in2) → didapat hg 626,5 (BTU/lbm)
Selama proses perubahan enthalpy sangat kecil (adiabatik) dan rata-rata enthalpy:

igksukadana@unud.ac.id, 6
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

h 
e cv 
 629,6 BTU
lbm

Persamaan USUF dan :
me .he  m2 .u2  m1.u1  0
Percontinuitas :
m2  m1 cv  me  0
Kombinasikan persamaan diatas akan menjadi:
m2 .he  u2   m1 he  u1 
Dari tabel amoniah:
Pada P = 200 (lbf/in2) → v ft ) , v 1,502  ft 
f 3
 0,02732 ( lbm g1 2 lbm 



h f 1  150 BTU  lbm



200  lbf 144  in 2   ft 3 
2 .0,0273  lbm 

u f  h f  P1.v f 150,9 BTU
lbm


 in2 
778

 lbf
ft
. ft


 
1 1 1
 BTU 


u f 1 149,9 BTU
lbm

200  lbf 144  in 2   ft 3 


ug1  
 P1.v g  632,7 BTU
lbm
   in2   ft 2 .1,502 
 
lbm 

hg1 1
778  lbf . ft 
 BTU 

u f 1  577,1 BTU
lbm

Pada P = 100 (lbf/in2) → v  ft 
 0,02584 ( ) , vg 2  2,952
f ft
3
lbm 2
lbm 


100  lbf 2   ft3
144  in 2 .0,02584  lbm 

u f 2  h f  P2 .v f 104,7 BTU
lbm



in2   ft 
778  lbf . ft 
 
2 2
 BTU 

u f 1 104,2 BTU lbm


100  lbf 144  in 2   ft 3 


ug 2  hg  P2 .vg  626,5 BTU lbm
  in2 

 ft
2 .2,952 
 
lbm 

2 2
778  lbf . ft 
 BTU 

igksukadana@unud.ac.id, 6
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD


u f 1  571,9 BTU
lbm


u fg 2  u g 2  u f 2   571,9 104,2  BTU
lbm

igksukadana@unud.ac.id, 6
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

Tingkat Keadaan I:

Masa zat cair:


V 25  ft 3
mf    915 (lbm)
vf 1

 ft3
0,02732  lbm 
V  
Masa uap: mg  16,6 (lbm)
25 ft 3 lbm
 
vg1  ft3
1,502
 

Energi pada kondisi I:


m1.he  932 lbm x 629,6 BTU
lbm

 586,8 BTU 
m1.u1  m f 1.u f 1  mg1.ug1

 915 lbm.149,9 BTU  lbm


16,6 lbm.577,0 BTU lbm
146,7 BTU 
Substitusi energi keadaan I ke persamaan Hukum I Thermodinamika.
m2 .he  u2   m1 .he  u1 
 m1.he  m1.u1
..............................(x)
 586,8 BTU 146,7 BTU 
m2 .he  u2   440,1 BTU 

Tingkat Keadaan II:


Cari m2 dan u2 ?
Masa tingkat keadaan II : m2  V
v 2  ?????
Volume jenis tingkat keadaan II :

v2  x2 .vg 2  1 x2 .v f


2
v  x v  v 
 f2 2 g2 f
v 3  0,0258 
ft 
2,952  0,0258
 lbm
2
masa tingkat keadaan II :
 50 ft 3   
...................................................(y1)
m2    2,952  0,0258
0,258  x 2 
Energi Dalam :
u2  x2 .ug 2  1 .u f  u f  x2 g  u f 2 
x2 2 2 2

u2  104,2 BTU  lbm
 x 2,952 
2 ...............................(y2)

0,0258
u2 104,2  x2.467,7
Substitusikan persamaan y1 dan y2 ke persamaan x maka:
m2 he  u2   440,1

igksukadana@unud.ac.id, 6
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

 
50 ft3
629,6  104,2 x2.467,7  440,1
0,0258  x2 
.2,926
x2  0,01137  kwalitas uap

igksukadana@unud.ac.id, 6
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

Maka:
v2  0,0258  0,01137.2,926
 ft
v3  0,0590 
 lbm 

2

Masa 2: m2 
V 50
2
 0,0590  847 (lbm)
v

Jadi masa Amoniah yang di keluarkan adalah:


me  mI  mII
 932  847
me  85 (lbm)

igksukadana@unud.ac.id, 6
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

BAB VI
HUKUM THERMODINAMIKA II

Hukum Pertama Thermodinamika pada sejumlah siklus suatu sistem


dinyatakan bahwa integral siklus dari energi panas adalah sama dengan integral siklus
sejumlah kerja dari sistem. Hukum Thermo I tidak terlalu memperhatian arah aliran
dari energi panas atau kerja. Sebuah siklus dimana sejumlah panas yang ditransfer
dari sistem adalah sma dengan sejumlah kerja yang dihasilkan oleh sistem. Hukum
thermo I tidak membahas sistem secara aktual (dengan berbagai asumsi). Maka dari
beberapa kejadian akhirnya diperkenalkanlah persamaan Hukum Thermodinamika II.
Secangkir kopi panas akan menjadi dingin karena terjadi transfer panas ke
lingkungan, bahwa panas tidak mungkin berpindah dari lingkungan lebih dingin ke
media yang lebih panas.

6.1. Mesin Panas dan Refrigerator.

Sistem dan lingkungan adalah dua kata kunci dalam pengembangan hukum
thermodinamika I, seperti gambar dibawah. Sejumlah gas dalam sebuah sistem dan
sistem ini melakukan siklus, dimana pertama kerja diberikan ke sistem dengan
memutar pedal dengan beban, kemudian siklus akan lengkap bila sistem mentransfer
panas ke lingkungan.

Gambar 6.1 Sebuah sistem bekerja secara siklus termasuk Kerja dan Panas.

Dua buah sistem satu pada temperatur tinggi dan satu lainnya pada temperatur
rendah, proses yang terjadi adalah panas akan ditransfer dari sistem bertemperatur
tinggi ke sistem bertemperatur rendah. Suatu hal yang imposible adalah panas dapat
berpindah dari sistem bertemperatur rendah ke sistem bertemperatur tinggi. Ilustrasi
ke dua membandingkan antara mesin kalor dengan refrigerator sebagai reference
ppompa kalor. Mesin kalor sebuah sistem yang beroperasi secara siklus yang
mempunyai kerja positip dan panas positip transfer bersih. Dimana pompa kalor
sistem yang beroperasi secara siklus dan panas dari temperatur rendah ke temperatur
tingi dengan cara sistem diberikan sejumlah kerja.

igksukadana@unud.ac.id, 6
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

Gambar 6.2. Contoh siklus lengkap yang imposible panas


berpindah dari temperatur rendah ke temperatur tinggi tanpa diberi kerja.

Sebuah pembankit daya uap sebuah contoh mesin kalor, setiap komponen dari
pembangkit mungkin dianalisa dengan kondisi SSSF (Steady State Steady Flow)
dengan air atau uap sebagai fluida kerja.

Gambar 6.3. Mesin Kalor dengan proses SSSF

Sejumlah panas (QH) ditransfer dari benda bertemperatur tinggi mungkin merupakan
produk pembakaran dapur, reaktor atau dari fluida sekunder yang dipanaskan pada
reaktor. Dari gambar (6.3) sekematik turbin digunakan untuk menggerakan pompa
secara signifikant berapa jumlah kerja bersih yang dihasilkan selama siklus.
Kwantitas panas (QL) dibuang ke bodi yang bertemperatur rendah, umumnya pada air
pendingin dalam kondensor.
Efisiensi thermis dari mesin kalor secara umum adalah perbandingan antara
kerja bersih (energy sought) dengan energi masuk ( Energy that cost), Energy bersih
atau energi berguna dari mesin kalor adalah kerja (work), dan energi that costs money
adalah energi panas dari sumber temperatur tinggi (costs of the fuel). Efisiensi thermis
adalah :

igksukadana@unud.ac.id, 7
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

th
W (energy sought)
 Q (energy that cos
ts)

th
QH  QL
 Q
H
QL
th 1 Q
H

Siklus kedua tidak mungkin lengkap atau tidak mungkin terjadi bahwa panas
berpindah dari temperatur rendah ke temperatur tinggi, tapi hal ini mungkin terjadi
pada refrigerator. Fluida kerja pada refrigerator sistem adalah refrigerant seperti freon
atau amoniah. Secara thermodinamika panas ditransfer ke refrigeran pada evaporator
dimana tekanan dan temperatur rendah. Kerja diberikan ke refrigerant pada
kompresor dan panas ditransfer dari freon pada kondensor dimana tekanan dan
temperatur tinggi. Tekanan mengalami penurunan setelah melewati katup atau pipa
kapiler.

Gambar 6.4. Siklus refrigerator sederhana

Refrigrator dan pompa kalor mempunyai perbedaan operasi siklus, sejumlah kerj dan
sejumlah panas yang ditransfer dari temperatur rendah ke temperatur tinggi.
Sebuah refrigerator thermoelectric, kerja diberikan ke thermoelectric
refrigerator dari energi listrik, dan energi panas ditransfer dari permukaan refrigerator
ke cold junction (QL) dan dari hot junction ke lingkungan (QH). Efisiensi dari
refrigerator dinyatakan dalam bentuk Coefisien Of Performance (COP) dan
disimbulkan dengan β adalah :
Q (energy sought)
  W L(energy that cost)
QL

QH QL
1

QH 1
QL
6.2. Hukum Thermodinamika II
Ada dua pernyataan clasik dari hukum II yang dikenal dengan Pernyataan
Kelvin-Planck dan Pernyataan Clausius.

igksukadana@unud.ac.id, 7
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD
Pernyataan Kelvin-Planck :

igksukadana@unud.ac.id, 7
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

Adalah tidak mungkin (Impossible) membuat sebuah sistem yang akan


beroperasi secara siklus dan tanpa menghasilkan dampak lain dan menkar panas
dengan satu reservoar. Atau tidak mungkin membuat mesin kalor yang beroperasi
secara siklus yang mengambil sejumlah panas dari temperatur tinggi tanpa
menghasilkan sejumlah kerja. Kerja dapat dihasilkan dari mentrasfer panas dari dua
tingkat temperatur berbeda, dan panas ditransfer ari temperatur tinggi ke temperatur
tinggi. Adalah impossible membuat sebuah mesin yang mempunyai efisiensi 100
persen.
Pernyataan Clausius :
Adalah impossible membuat sebuah sistem yang beroperasi secara siklus dan
tidak berdapak lain dengan mentransfer panas dari bodi lebih dingin ke bodi yang
lebih panas.
Kedua pernyataan diatas adalah serupa, tapi pernyataan Kalvin-planck lebih
diikuti. Gambar 6.5. adalah refrigerator tanpa diberi kerja, sejumlah panas (QL)
ditransfer dari reservoar temperatur rendah ke refrigerator dan sejumlah panas (QL) di
transfer ke reservoar temperatur tinggi.dan sejumlah panas (QH) yang lebih besar dari
(QL) mentransfer panas dari reservoar temperatur tinggi ke mesin kalor dan mesin
membuang sejumlah panas (QL) dengan menghasilkan sejumlah kerja.

Gambar 6.5. Demonstrasi kesamaan dari kedua pernyataan dari hukum II

Gambar 6.6. Demonstrasi mesin perpetual jenis kedua


Gambar 6.6. Sebuah pembangkit daya, sejumlah panas (QL) ditransfer dari laut
ke bodi bertemperatur tinggi dengan pompa panas, kerja dibutuhkan (W!) dan panas
ditransfer ke bodi bertemperatur tinggi (QH), kemudian sejumlah panas ditransfer ke
mesin kalor, dengan pernyataan Kavin-Planck tentang hukum II dan sejumlah kerja
QH = W. Dan sejumlah kerja (QH - QL) diberikan untuk menggerakan pompa kalor,

igksukadana@unud.ac.id, 7
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

dan menghasilkan kerja bersih (Wnet = QL) yang akan dapat dipergunakan sebagai
penggerak.

6.3. Proses Reversible


Jika efisiensi sebuah sistem tidak mungkin 100 persen. Apakah efisiensi
maksimum dapat diperoleh ? Tahap pertama untuk menjawab pertanyaan tersebut
adalah didefinisi sebuah proses idial atau proses reversible. Proses Reversible untuk
sebuah sistem adalah suatu proses yang dapat balik tanpa merubah kondisi sistem atau
lingkungan.
6.4. Proses Irreversible
Faktor-faktor yang membuat proses irreversibel :
1. Friction (gesekan).
Gesekan yang terjadi pada sistem menyebabkan proses irreversible (tidak
dapat balik), lihat gambar 6.8. memperlihatkan sebuah kotak bergerak keatas
pada bidang miring diberi beban yang bergerak ke bawah. Tentunya ada
sejumlah kerja yang dilakukan. Sejumlah kerja digunakan untuk mengatasi
gesekan yang terjadi antara permukaan benda dan bidang, dan sejumlah lain
digunakan untuk meningkatkan energi potensial benda, benda tersebut akan
kembali ke posisi awal bila beban dihilangkan dan benda meluncur ke bawah,
sejumlah panas akan ditransfer oleh sistem ke lingkungan.
2. Unrestrained Expansion (Ekspansi tiba-tiba)
Gambar 6.10. sebuah tangki dimana gas dipisahkan dari vacum dengan sebuah
membran. Jika membran di pecah dan gas akan mengisi seluruh tangki. Juga
kompresi sebuah gas pada sistem silinder-piston sejumlah panas akan
ditransfer dari gas ke lingkungan sampai tercapai kondisi awal. Ketika kerja
diberikan dan sejumlah panas ditransfer ke lingkungan, lingkungan tidak
kembali pada kondisi awal.

-Q

a b c

Gambar 6.7. Demonstrasi faktor gesekan


menyebabkan proses irreversibel

System
Boundary
-W

Gas Vacuum Reverse Process


G
-Q as System Boundary

Initial State

igksukadana@unud.ac.id, 7
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

Gambar 6.9. Demonstrasi faktor ekspansi tiba-tiba


menyebabkan proses irreversibel

3. Perpindahan panas akibat perbedaan temperatur tertentu.


Bandingkan sebuah sistem terdiri dari benda bertemperatur tinggi dan benda
bertemperatur rendah, dan panas berpindah dari bodi bertemperatur tinggi ke
bodi bertemperatur rendah
4. Pencampuran dua buah substance
Gambar 6.9. dua buah gas yang berbeda dipisahkan dengan sebuah membrane,
bila membrane di pecah dan akan terjadi pencampuran homogen antara gas
oksigen dan nitrogen mengisi seluruh tangki.
5. Faktor lain.
Faktor lain yang menyebabkan proses irreversibel yang tidak dapat dijelaskan
secara detail di sini antara lain : Efek Hysterisis, Kerugian dalam circuit
listrik (I2R).

6.5. Siklus Carnot.


Jika efisiensi semua mesin kalor kurang dari 100 %, berapakah efisiensi siklus
terbaik yang dapat dimiliki? Untuk mesin kalor mendapatkan panas dari reservoar
temperatur tinggi dan membuang panas ke reservoar bertemperatur rendah.

Gambar 6.10. Contoh mesin kalor beroperasi


dengan sikls carnot
Sikuls carnot terdiri dari empat proses dasar antara lain ;
1. Proses Isothermal Reversibel, dimana panas ditransfer ke atau dari
reservoar temperatur tinggi.
2. Proses Adiabatik Reversibel, Temperatur fluida kerja turun dari
temperatur tinggi ke temperatur rendah.
3. Proses Isothermal Reversibel, dimana panas ditransfer ke atau dari
reservoar temperatur rendah.
4. Proses Adiabatik Reversibel, Temperatur fluida kerja meningkat dari
temperatur rendah ke temperatur tinggi.

igksukadana@unud.ac.id, 7
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

6.6. Efisiensi Siklus Carnot.


Ada dua hal penting yang menyangkut efisiensi carnot :
Pertama :
Hal yang sangat tidak mungkin membuat sebuah mesin yang beroperasi antara
dua buah reservoar memiliki effisiensi lebih dari mesin reversibel yang beroperasi
antara dua buah reservoar yang sama. Asumsi sebuah mesin reversibel beroperasi
antara dua buah reservoar yang sama memiliki efisiensi lebih besar dari pada mesin
reversibel beroperasi antara dua reservoar yang sama. Panas ditransfer ke mesin
irreversible sebesar (QH), panas dibuang sejumlah (QL’), dan kerja menjadi (WIE) sama
dengan (QH - QL’), seperti gambar 6.11. Mesin reversibel yang beroperasi seperti
refrigerator (selama proses reversibel memungkinkan) dan sejumlah panas ditransfer
dengan reservoar temperatur rendah sejumlah QL, dan sejumlah panas ditransfer pada
reservoar temperatur tinggi (QH) dan sejumlah kerja dibutuhkan sejumlah WRE sama
dengan (QH - QL). Asumsi efeisiensi ireversibel mesin lebih besar bila QL’< QL dan
WIE> WRE.

Gambar 6.11. Demostrasi siklus karnot efisiensi siklus


beroperasi antara dua reservoar temperatur.
Kedua :
Semua mesin yang beroperasi dengan siklus carnot antara dua reservoar
bertemperatur konstan memiliki efisiensi yang sama. Siklus Carnot lebih efisien
dibanding siklus yang lain. Siklus Carnot beroperasi diantara dua buah reservoar.

igksukadana@unud.ac.id, 7
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

DAFTAR PUSTAKA

1. Gordon, J. Van Wylen dan Ricard E. Sontag, 1973, Fundamental Of Clasical


Thermodynamics, John Wiley and sons, Canada.

2. Doran dan Saphiro, 1993, Thermodynamics, Mc. Graw Hill Book Company,
England.

3. Raynold dan Parkins, 1999, Thermodynamics, Mc. Graw Hill Book Company,
England.

4. Yunus A. Cengel, 1997, Thermodynamics and Heat Transfer, Mc. Graw Hill,
America.

igksukadana@unud.ac.id, 7
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

GARIS GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN


IDENTITAS MATA KULIAH
1 Mata Kuliah THERMODINAMIKA I
2 Kode Mata Kuliah MKK 3017
3 Beban Studi 2 SKS
4 Semester 3
5 Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini mencakup materi yang akan meningkatkan
kemampuan mahasiswa dalam menganalisa sistem thermal secara
konsep konsep hukum thermodinamika I dan II. Materi
perkuliahan terdiri dari: Definisi dan konsep dasar
Thermodinamika, Kerja dan Panas, Propertis dari Substansi
Murni, HukumThermodinamika I, Hukum Thermodinamika II,
Entropy, Irreversibel dan availability proses dari sistem
keteknikan.
6 Tujuan Mata Kuliah Setelah mengikuti perkuliahan ini, Mahasiswa teknik mesin
semester III mampu menganalisa sistem keteknikan dengan
menggunakan konsep-konsep hukum thermodinamika I dan II
secara benar.

PROGRAM PERKULIAHAN
No TIK Pokok Sub. Pokok Bahasan Metode Media Waktu Bacaan
Bahasan
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Mahasiswa dapat Pendahuluan 1. Sistem Thermodinamika Cerama LCD 2X
mengenal dan Konsep- dan volume atur h, dan 100
menjelaskan konsep dasar 2. Pandangan mikroskopis Diskusi With
berbagai definisi dan difinisi dan Makroskopis Board
dari konsep thermodinami 3. Properties dan kondisi
thermodinamika ka substansi
4. Siklus dan Proses + contoh
soal
5. Unit masa, Panjang,
Waktu dan Gaya + contoh
saol
6. Volume Spesifik,
Tekanan, Kwalitas sekala
Temperatur internasional
+ Contoh Soal
2 Mahasiswa dapat Konsep- 1. Definisi Kerja Cerama LCD 2X
menganalisa sistem konsep dasar 2. Unit Kerja + contoh soal. h, dan 100
Melakukan atau dan difinisi 3. Kerja berguna pada Diskusi With
memerlukan kerja thermodinami pergerakan lapisan dari Board
dan panas ka system compresibel
. sederhana pada proses
Quasi Equillibrium
4. Kerja pada batas
pergerakan dari sistem
yang lain + contoh soal
5. Definisi Panas constant +
contoh soal
6. Perbandingan kerja dan
panas
3 Mahasiswa dapat Properties 1. Substansi Murni Cerama LCD 3X
menganalisa dari Substansi 2. Phase solid-liquid-vapor h, dan 100
properties dari Murni dalam substansi murni Diskusi With

igksukadana@unud.ac.id, 7
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

substansi murni 3. Properties independent Board


. dari substansi murni
4. Persamaan kondisi uap
dari compresible
subtansi
5. Tabel Properties
thermodinamika +
contoh Soal.
6. Diagram Thermodinamika
substansi murni
7. Contoh dan soal latihan
UTS
4 Mahasiswa dapat Hukum 1. HK. TH untuk sistem Cerama LCD 4X
mengaplikasikan Thermodinam yang bekerja secara h, dan 150
konsep-konsep ika I siklus. Diskusi With
hukum 2. HK TH I untuk perubahan Board
thermodiamika I kondisi pada sebuah
dalam menganalisa sistem.
kesetimbangan 3. Internal Energi-
energi berbagai thermodinamika
sistem keteknikan. Properties, contoh soal.
4. Properties
thermodinamika
Enthalpy, contoh soal
5. Panas spesifik pada
volume dan tekanan
konstan, contoh soal.
6. Internal Energi, Enthalpy
dan panas Spesifik dari
gas ideal, contoh soal.
7. HK I persamaan Laju
8. Konservasi Masa pada
volume atur
9. HK. TH. I pada volume
atur
10.Proses SSSF + contoh
soal
11.Proses USUF + contoh
soal
5 Mahasiswa mampu Hukum 1. Refrigerator dan Mesin Cerama LCD 4X
menganalisa Thermodinam Panas h, dan 150
kesetimbangan ika II 2. Hukum Thermodinamika Diskusi With
energi yang terjadi II Board
pada suatu sistem 3. Proses Reversibel
dan penyebab 4. Faktor-faktor Proses
ketidak seimbangan Irreversibel.
analisa secara riil. 5. Efisiensi Siklus Carnot.
contoh soal
UAS

PUSTAKA
Gordon, J. Van Wylen dan Ricard E. Sontag, 1973, Fundamental Of Clasical Thermodinamics, John Wiley
Doran dan Saphiro, 1993, Thermodinamics, Mc. Graw Hill Book Company, England.
Raynold dan Parkins, 1999, Thermodinamics, Mc. Graw Hill Book Company, England.
Yunus A. Cengel, 1997, Thermodynamics and Heat Transfer, Mc. Graw Hill, America.

igksukadana@unud.ac.id, 7
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

MATAKULIAH : THERMODINAMIKA I
KONTRAK KODE : MKK 3017
PERKULIAHAN Kredit : 2 SKS
Semester :3
TUJUAN MATA KULIAH
1. Dengan diberikan suatu sistem yang dengan kondisi batas tertentu, mahasiswa peserta
kuliah dapat memahami sistem volume atur, dan Properties suatu substansi berdasarkan
thermodinamika dengan benar
2. Dengan diberikan suatu sistem yang dengan kondisi batas tertentu, mahasiswa peserta
kuliah dapat memahami prinsip proses, siklus, volume spesifik dan sekala tekanan dan
temperatur suatu sistem dengan benar.
3. Dengan diberikan suatu sistem yang dengan kondisi batas tertentu, mahasiswa peserta
kuliah dapat menganalisa kerja yang terjadi secara benar.
4. Setelah perkuliahan ini mahasiswa peserta kuliah mampu menganalisa proses perubahan
pase padat-cair-uap dari substansi murni secara benar..
5. Setelah perkuliahan ini mahasiswa peserta kuliah dapat menganalisa konsep-konsep
penurunan persamaan kondisi pase uap dari substansi kompresible dengan benar
6. Setelah mengikuti kuliah ini, Mahasiswa peserta kuliah dapat menganalisa Grafik
Thermodinamika Properties secara benar
DESKRIPSI MATA KULIAH
Mata kuliah ini mencakup materi yang akan meningkatkan kemampuan mahasiswa
dalam menganalisa sistem thermal secara konsep konsep hukum thermodinamika I dan II.
Materi perkuliahan terdiri dari : Definisi dan konsep dasar Thermodinamika, Kerja dan
Panas, Propertis dari Substansi Murni, HukumThermodinamika I, Hukum Thermodinamika
II, Entropy, Irreversibel dan availability proses dari sistem keteknikan.
STRATEGI PERKULIAHAN
Pelaksanaan perkuliahan berupa tatap muka selama 100 menit per minggu, 100 menit kuliah
dan 100 menit tutorial. Model pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran langsung.
BUKU BACAAN
1. Gordon, J. Van Wylen dan Ricard E. Sontag, 1973, Fundamental Of Clasical
Thermodinamics, John Wiley and sons, Canada.
2. Doran dan Saphiro, 1993, Thermodinamics, Mc. Graw Hill Book Company, England.
3. Raynold dan Parkins, 1999, Thermodinamics, Mc. Graw Hill Book Company,
England.
4. Yunus A. Cengel, 1997, Thermodynamics and Heat Transfer, Mc. Graw Hill,
America
EVALUASI
Evaluasi terdiri dari beberapa bentuk:
1. Tugas. Tugas baca topik-topik yang akan disampaikan dosen, mengerjakan soal secara
mandiri oleh mahasiswa yang diberikan tiap 2 minggu sekali di akhir perkuliahan.
(Materi saatminggu ini dan minggu berikutnya).
2. Kuis. Mengerjakan soal secara mandiri oleh mahasiswa di kelas yang diberikan tiap 2
minggu sekali di akhir perkuliahan. (Materi pada minggu sebelumnya).
3. Evaluasi tengah semester (UTS) diadakan setelah pertemuan ke 8.
4. Evaluasi akhir semester (UAS) diadakan setelah pertemuan ke 16.
5. Softskill:
a. Kejujuran (di nilai dari pelaksanaan dan hasil dari Tugas, Kuis, UTS, dan UAS)

igksukadana@unud.ac.id, 8
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

b. Disiplin (Pengumpulan Tugas, Kuis, UTS, dan UAS)


c. Berani mengemukakan gagasan tertulis (Cara menulis kan jawaban di papan tulis,
hasil kuis, UTS, dan UAS)
KRITERIA PENILAIAN SCORE
1. ABSENSI KEHADIRAN 5%
2. TUGAS 15%
3. QUIS 15%
4. UTS 30%
5. UAS 30%
DISTRIBUSI SETIAP PERTEMUAN
Perte Materi
Minggu
muan
ke Ke
Perkenalan, Kontrak Perkuliahan, Sistem Thermodinamika dan Konsep
1 I
Volume atur, Pandangan Makro dan mikro, Properties dan kondisi substansi
Konsep Proses dan Siklus, Unit masa, panjang, waktu dan gaya, Sekala
2 II tekanan dan temperature, Penurunan persamaan dimensi suatu besaran,
Contoh soal
Definsi Kerja, unit kerja, kerja berguna pada proses kompresi Quasi
3 III
Equillibrium, Konsep Penurunan persamaan kerja berguna, Contoh soal
Sistem lain yang melakukan kerja, unit panas, perbandingan kerja dan panas,
4 IV
Menjelaskan konsep kerja dan panas suatu sistem. Contoh soal.
Definisi substansi murni, Kesetimbangan pase padat-cair-uap dalam
5 V substansi murni, Penjelasan diagram temperatur-volume sustansi murni,
Contoh Soal
Properties bebas dari substansi murni, Penyelesaian Persamaan kondisi pase
6 VI
uap dari substansi kompresible, Contoh soal.
Tabel thermodinamika properties, Penurunan persamaan thermodinamika
7 VII
properties, Contoh soal
8 VIII UTS
Grafik Thermodinamika Properties, Penjelasan Grafik Thermodinamika
9 IX
Properties, Contoh soal
HK TH. Untuk sistem bekerja secara siklus, HK TH untuk perubahan
10 X kondisi pada sistem, Konsep Internal Energi thermodinamika Properies,
Contoh soal
Properties thermodinamika Enthalpy, Panas Spesifik pada volume dan
11 XI tekanan konstan, Internal Energi, Panas Spesifik dan enthalpy dari gas idial,
Contoh soal
Konsep HK I Persamaan laju, Konsep Konservasi masa pada volume atur,
12 XII
Konsep HK TH I pada volume atur, contoh soal
13 XII Proses SSSF, proses USUF, Refrigerator dan mesin kalor,
Konsep HK TH II, Konsep Proses Reversibel, Konsep Penurunan Persamaan
14 XIV Proses Reversibel Konsep Proses Irreversibel, Konsep Penurunan Persamaan
faktor irreversibel.
Konsep Kerja siklus carnot, Konsep Penurunan Persamaan siklus carnott,
15 XV
Konsep penurunan persamaan kesetimbangan energi siklus
16 XVI UAS
Lain-lain :

igksukadana@unud.ac.id, 8
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

1. Mahasiswa dengan persentase kehadiran kurang dari 75 % tidak


diperbolehkan Mengikuti ujian.
2. Tidak diadakan ujian susulan (ujian hanya dilaksanakan satu kali)

MATAKULIAH : THERMODINAMIKA I
KODE : MKK 3017
SILABUS Kredit : 2 SKS
Semester :3

DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata kuliah ini mencakup materi yang akan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisa sistem therm

CAPAIAN PEMBELAJARAN PRODI YANG DIDUKUNG


1.1.1 Mahasiswa dapat mengenal dan menjelaskan berbagai definisi dari konsep
thermodinamika.
1.1.2 Mahasiswa dapat menganalisa sistem Melakukan atau memerlukan kerja dan panas.
1.1.3 Mahasiswa dapat menganalisa properties dari substansi murni.
2.1.1 Mahasiswa dapat mengaplikasikan konsep-konsep hukum thermodiamika I dalam
menganalisa kesetimbangan energi berbagai sistem keteknikan.
2.1.2 Mahasiswa mampu menganalisa kesetimbangan energi yang terjadi pada suatu
sistem dan penyebab ketidak seimbangan analisa secara riil.

CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH


Mahasiswadapatmengenaldanmenjelaskanberbagaidefinisidarikonsep thermodinamika.
Mahasiswa dapat menganalisa sistem Melakukan atau memerlukan kerja dan panas.
Mahasiswa dapat menganalisa properties dari substansi murni.
Mahasiswa dapat mengaplikasikan konsep-konsep hukum thermodiamika I dalam menganalisa kesetimbangan ener
Mahasiswa mampu menganalisa kesetimbangan energi yang terjadi pada suatu sistem dan penyebab ketidak se

POKOK BAHASAN
PENDAHULUAN
Sistem Thermodinamika dan volume atur
Pandangan mikroskopis dan Makroskopis
Properties dan kondisi substansi
Siklus dan Proses + contoh soal
Unit masa, Panjang, Waktu dan Gaya + contoh saol
Volume Spesifik, Tekanan, Kwalitas sekala Temperatur internasional + Contoh Soal
PANAS DAN KERJA
Definisi Kerja
Unit Kerja + contoh soal.

igksukadana@unud.ac.id, 8
Diktat Thermodinamika Dasar, I Gusti Ketut Sukadana, PS. Teknik Mesin UNUD

2.3.Kerja berguna pada pergerakan lapisan dari system compresibel sederhana pada
proses Quasi Equillibrium
2.4. Kerja pada batas pergerakan dari sistem yang lain + contoh soal
2.5. Definisi Panas constant + contoh soal
2.6. Perbandingan kerja dan panas
3. PROPERTI DAN SUBSTANSI MURNI
1. Substansi Murni
2. Phase solid-liquid-vapor dalam substansi murni
3. Properties independent dari substansi murni
4. Persamaan kondisi uap dari compresible subtansi
5. Tabel Properties thermodinamika + contoh Soal.
6. Diagram Thermodinamika substansi murni
7. Contoh dan soal latihan
4. HUKUM THERMODINAMIKA I
1. HK. TH untuk sistem yang bekerja secara siklus.
2. HK TH I untuk perubahan kondisi pada sebuah sistem.
3. Internal Energi-thermodinamika Properties, contoh soal.
4. Properties thermodinamika Enthalpy, contoh soal
5. Panas spesifik pada volume dan tekanan konstan, contoh soal.
6. Internal Energi, Enthalpy dan panas Spesifik dari gas ideal, contoh soal.
7. HK I persamaan Laju
8. Konservasi Masa pada volume atur
9. HK. TH. I pada volume atur
10. Proses SSSF + contoh soal
11. Proses USUF + contoh soal
5.HUKUM THERMODINAMIKA II

1. Refrigerator dan Mesin Panas


2. Hukum Thermodinamika II
3. Proses Reversibel
4. Faktor-faktor Proses Irreversibel.
5. Efisiensi Siklus Carnot. contoh soal

PUSTAKA
Gordon, J. Van Wylen dan Ricard E. Sontag, 1973, Fundamental Of Clasical Thermodinamics, John Wiley
Doran dan Saphiro, 1993, Thermodinamics, Mc. Graw Hill Book Company, England.
Raynold dan Parkins, 1999, Thermodinamics, Mc. Graw Hill Book Company, England.
Yunus A. Cengel, 1997, Thermodynamics and Heat Transfer, Mc. Graw Hill, America.

igksukadana@unud.ac.id, 8

Anda mungkin juga menyukai