Kelompok V Termodinamika
MODUL TERMODINAMIKA
HUKUM 1 DAN II TERMODINAMIKA
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penyusun limpahkan kepada Allah SWT, atas berkat
dan inayahnya sehinga kita bisa diberi kemampuan dan kesehatan untuk
menyelesaian MODUL TERMODINAMIKA yang dapat tersusun dengan baik.
Salawat dan salam kita curahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang
diutus oleh Allah untuk menyempurnakan akhlak ummatnya dimuka bumi.
Kami menyadari dalam penyusunan Modul ini bukanlah hal yang mudah,
perlu keseriusan dan semangat yang tinggi. Tetapi berkat usaha yang dilakukan,
serta bantuan maupun arahan dari dosen Mata Kuliah Termodinamika yaitu ibu
“ANDI JUSRIANA, S.Si., M.Pd” yang memudahkan dalam penyusunan Modul ini.
Maka dari itu, penyusun berterimah kasih sebanyak-banyaknya atas motivasi dan
bantuan yang diberikan sehingga penyusun dapat penyelesaikan Modul ini.
Penyusunan Modul ini masih banyak kekurangan, maka dari itu, penyusun
memerlukan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sehingga
penyusun dapat menyelesaikan Modul lebih baik nantinya.
Kelompok 5
ii
Kelompok V
MODUL TERMODINAMIKA
HUKUM 1 DAN II TERMODINAMIKA
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN ............................................................................................. iv
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………… 35
iii
Kelompok V
MODUL TERMODINAMIKA
HUKUM 1 DAN II TERMODINAMIKA
PENDAHULUAN
DESKRIPSI MODUL
Modul ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir penulis, juga sebagai langkah
awal bagi kami sebagai generasi muda atau tenaga pendidik untuk memadukan ilmu
pengetahuan dengan kemajuan teknologi. Modul ini disusun secara baik agar
memudahkan pembaca dalam memahami materi yang ada didalammnya.
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
TUJUAN PEMBELAJARAN
iv
Kelompok V
MODUL TERMODINAMIKA
HUKUM 1 DAN II TERMODINAMIKA
Peta Konsep
Termodinamika
Isokhorik Adiabatik
(V Konstan) (𝑸 = 𝟎)
Terbagi Atas
1
Kelompok V
MODUL TERMODINAMIKA
HUKUM 1 DAN II TERMODINAMIKA
A. HUKUM I TERMODINAMIKA
Hukum I Termodinamika berkaitan dengan Hukum Kekekalan Energi untuk
sebuah sistem yang sedang melakukan pertukaran energi dengan lingkungan dan
memberikan hubungan antara kalor, energi, dan kerja (usaha). Hukum I
Termodinamika menyatakan bahwa untuk setiap proses, apabila kalor ditambahkan
ke dalam sistem dan sistem melakukan usaha, maka akan terjadi perubahan energi.
Jadi, dapat dikatakan bahwa Hukum I Termodinamika menyatakan adanya konsep
kekekalan energi. Energi dalam sistem merupakan jumlah total semua energi
molekul pada sistem. Apabila usaha dilakukan pada sistem atau sistem memperoleh
kalor dari lingkungan, maka energi dalam pada sistem akan naik. Sebaliknya, energi
dalam akan berkurang apabila sistem melakukan usaha pada lingkungan atau sistem
memberi kalor pada lingkungan. Dengan demikian, perubahan energi dalam pada
sistem yang tertutup merupakan selisih kalor yang diterima dengan usaha yang
dilakukan oleh sistem.
Selama gas mengalami suatu proses maka ada beberapa peristiwa yang dapat
terjadi, seperti:
Muncul kerja yang dilakukan oleh gas atau yang dilakukan oleh lingkungan\
Misalkan energi dalam awal gas U1 dan energi dalam akhir U2. Maka
perubahan energi dalam adalah
U U2 U1
Misalkan pada gas dilakukan kerja oleh lingkungan sebesar W.
2
Kelompok V
MODUL TERMODINAMIKA
HUKUM 1 DAN II TERMODINAMIKA
Q = ΔU + W
dengan:
Q = kalor yang diterima atau dilepaskan oleh sistem,
ΔU = U2 — U1 = perubahan energi dalam sistem, dan
W = usaha yang dilakukan sistem.
Persamaan merupakan ungkapah hukum I termodinamika. Hukum I
Thermodinamika dapat diilustrasikan pada Gambar..
3
Kelompok V
MODUL TERMODINAMIKA
HUKUM 1 DAN II TERMODINAMIKA
1. Delapan mol gas ideal dipanaskan pada tekanan tetap sebesar 2 × 105
N/m2 sehingga volumenya berubah dari 0,08 m3 menjadi 0,1 m3 . Jika
gas mengalami perubahan energi dalam gas sebesar 1.500 J, berapakah
kalor yang diterima gas tersebut.
Jawab
Diketahui:
p = 2 × 105 N/m2 ,
V1 = 0,08 m3 ,
V2 = 0,1 m3 , dan
ΔU = 1.500 J. Q = ΔU+ W
Q = ΔU + p(V2 – V1 )
= 1.500 joule + 2 × 105 N/m2 (0,1 – 0,08) m3 = 1.500 joule + 4.000
joule = 5.500 J
USAHA
Usaha dapat diperoleh dengan mengubah keadaan suatu gas. Pada Gambar
6 terjadi perubahan posisi piston seluas A akibat gaya tekan F.
Gambar 1.2
4
Kelompok V
MODUL TERMODINAMIKA
HUKUM 1 DAN II TERMODINAMIKA
Keterangan:
W = usaha (J)
P = tekanan (N/m2)
Jawab
Diketahui: PA = 2 atm
PB = Pc = 3 atm
A = 20 L
VB = 40 L
VC = 60 L
5
Kelompok V
MODUL TERMODINAMIKA
HUKUM 1 DAN II TERMODINAMIKA
W = WI + WII
2 atm + 3 atm
= (20 L) + (3 atm) (20 L)
= (50 + 60 L) atm L
= 110 atm L
= 1,1 × 104 J
ENERGI DALAM
Energi dalam (U) atau energi internal suatu sistem termodinamika
merupakan jumlah total energi kinetik partikel-partikel penyusunannya ditambah
jumlah energi potensial akibat interaksi antar partikel penyusunnya. Dalam sudut
pandang termodinamika, energi dalam adalah sifat keadaan gas yang memiliki nilai
tertentu untuk keadaan termodinamika tertentu. Energi dalam di lambangkan
dengan U. Selama terjadi perubahan keadaan suatu sistem, energi dalam dapat
berubah dari nilai awal U1 ke nilai akhir U2. Perubahan energi dalamnya dinyatakan
dengan ∆U = U2−U1.
6
Kelompok V
MODUL TERMODINAMIKA
HUKUM 1 DAN II TERMODINAMIKA
Ditanyakan: ∆U?
Penyelesaian
1. PERUBAHAN ENERGI
Dalam Perubahan energi dalam ΔU tidak bergantung pada proses bagaimana
keadaan sistem berubah, tetapi hanya bergantung pada keadaan awal dan keadaan
akhir sistem tersebut. Anda telah mengetahui bahwa proses-proses dalam
termodinamika terbagi atas empat jenis, yaitu isotermal, isokhorik, isobarik, dan
adiabatik. Perubahan energi dalam terjadi pada setiap proses tersebut dijelaskan
sebagai berikut.
a. Proses Isotermal
Anda telah memahami bahwa proses isotermal merupakan suatu proses
yang terjadi dalam sistem pada suhu tetap. Besar usaha yang dilakukan
T = Konstan
7
Kelompok V
MODUL TERMODINAMIKA
HUKUM 1 DAN II TERMODINAMIKA
Q = W = n R T ln 𝑉2𝑉1
b. Proses Isokhorik
Dalam proses isokhorik perubahan yang dialami oleh sistem berada
dalam keadaan volume tetap. Anda telah memahami bahwa besar usaha
pada proses isokhorik dituliskan W = p ΔV = 0. Dengan demikian,
persamaan Hukum Pertama Termodinamika untuk proses ini dituliskan
sebagai
Q=ΔU+W=ΔU+0
Q = ΔU
= U2 -U1
Q=ΔU=
2
3
nRΔT
atau
Q = U2 — U1 = 3n R (T2 —T1)
8
Kelompok V
MODUL TERMODINAMIKA
HUKUM 1 DAN II TERMODINAMIKA
c. Proses Isobarik
Jika gas mengalami proses isobarik, perubahan yang terjadi pada gas
berada dalam keadaan tekanan tetap. Usaha yang dilakukan gas dalam
proses ini memenuhi persamaan W = PΔ V = p(V2 – V1). Dengan
demikian, persamaan Hukum Pertama Termodinamika untuk proses
isobarik dapat dituliskan sebagai berikut.
Q = ΔU + W
Q = ΔU + p(V2 – V1)
d. Proses Adiabatik
9
Kelompok V
MODUL TERMODINAMIKA
HUKUM 1 DAN II TERMODINAMIKA
atau
W = — ΔU = — (U2— U1)
WΔ = — U = — 3 n R (T2 – T1)
2. Kapasitas Kalor
Kapasitas kalor gas adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan
suhu gas sebesar 1°C, untuk volume tetap disebut CV dan untuk tekanan tetap
disebut C p .
10
Kelompok V
MODUL TERMODINAMIKA
HUKUM 1 DAN II TERMODINAMIKA
C = Q ΔT
Pada gas, perubahan suhu dapat dilakukan dengan proses isobarik atau proses
isokhorik. Dengan demikian, kapasitas kalor gas dapat dibedakan menjadi dua,
yakni kapasitas kalor pada tekanan tetap (C p) dan kapasitas kalor pada volume
tetap (V). Perumusan kedua pada kapasitas kalor tersebut secara matematis dapat
dituliskan sebagai berikut.
QV = ΔU + W
Oleh karena dalam proses ini volume sistem tetap ( ΔU = 0) maka usaha
sistem W = 0 sehingga didapatkan persamaan
QV = ΔU
QP = ΔU + W
Oleh karena dalam proses ini tekanan sistem tetap ( Δp + 0), usaha sistem W
= p ΔV. Dengan demikian, persamaan Hukum Pertama Termodinamika dapat
dituliskan
Qp = ΔU + p ΔV
Qp = ΔU + p ΔV
atau
11
Kelompok V
MODUL TERMODINAMIKA
HUKUM 1 DAN II TERMODINAMIKA
Qp – QV = p ΔV
(C p CV)ΔT = pΔV
C p – CV = p V T Δ Δ (9–24
C p – CV = n/ R
ΔU = 3/ 2 nRΔT
Dengan demikian, kapasitas kalor pada proses isokhorik (QV = ΔU) dapat
dituliskan sebagai
CV = 3 /2 n R
C p = CV + n R
C p = 3/2 n R + n R
C p = 5/2 n R
Contoh Soal 1.5
Diketahui:
∆T = 312 K -300 K = 12 K
12
Kelompok V
MODUL TERMODINAMIKA
HUKUM 1 DAN II TERMODINAMIKA
Qp = 24 Kj = 24.000 J
Ditanyakan: Cp?
Penyelesaian:
𝑄𝑝 24.000 𝐽
Cp = = = 2.000 J/K
∆𝑇 12 𝐾
1. Sebuah mesin gas ideal bekerja dalam suatu siklus Carnot antara suhu tinggi T1
°C dan dan suhu rendah 127°C. Jika mesin menyerap kalor 60 kkal pada suhu
tertinggi dan membuang kalor 48 kkal, hitunglah:
a. usaha yang dihasilkan dalam satu siklus,
jawab
Diketahui:
T2 = 127° C, Q1 = 60 kkal, dan
Q2 = 48 kka
a. Berdasarkan Hukum Pertama termodinamika:
W = Q1 – Q2 = 60 kkal – 48 kkal = 12 kkal
13
Kelompok V
MODUL TERMODINAMIKA
HUKUM 1 DAN II TERMODINAMIKA
14
Kelompok V
MODUL TERMODINAMIKA
HUKUM 1 DAN II TERMODINAMIKA
kita. Pada suatu. sistem tertutup, energi dalam berubah serbagai hasil aliran
kalor atau usaha yang dilakukan. Pada sistem terbuka, seperti pada hewan,
energi dalam dapat mengalir secara bebas, baik kedalam maupun keluar.
Karena itu, ketika suhu lingkungan lebih tinggi dari tubuh, tubuh menyerap
kalor dari lingkungan, akan tetapi tubuh kita menggunakan kalor yang
diserap tersebut aan menunjang proses vitalnya. Pada saat menyantap
makanan, berarti kita memasukkan membawa energi masuk kedalam tubuh
kita, yang kemudian menaikkan energi dalam pada tubuh. Energi ini
digunakan untuk melakukan kerja atau usaha.
15
Kelompok V
MODUL TERMODINAMIKA
HUKUM 1 DAN II TERMODINAMIKA
d. Ekspansi Bebas
Cara lain untuk mendapatkan ∆Eint = 0 adalah untuk Q = W = 0
B. HUKUM II TERMODINAMIKA
Dalam hukum kedua termodinamika, terdapat
dua pernyataan klasik dari hukum tersebut yang dikenal
sebagai pernyataan Clausius dan Kelvin-Planck.
Gambar 1.7
16
Kelompok V
MODUL TERMODINAMIKA
HUKUM 1 DAN II TERMODINAMIKA
1. ENTROPI
Kita sudah melihat dua pernyataan hukum II termodinamika yang
ekivalen, yaitu Kelvin-Planck dan Clausius. Namun, kedua pernyataan tersebut
dapat digeneralisasi menjadi satu pernyataan dengan memperkenalkan terlebih
dahulu besaran yang bernama entropi. Entropi pertama kali diperkenalkan oleh
Clausisus tahun 1860. Menurut Clausius, suatu sistem yang melakukan proses
17
Kelompok V
MODUL TERMODINAMIKA
HUKUM 1 DAN II TERMODINAMIKA
reversibel (dapat dibalik arahnya) pada suhu konstan disertai penyerapan kalor
Q mengalami perubahan entropi
S Q/T
dengan S perubahan entropy, Q kalor yang diserap, dan T suhu proses
Dalam proses yang berlangsung secara spontan perubahan entropi
memenuhi persyaratan-persyaratan berikut ini
S > 0
Untuk sistem yang tidak terisolasi, perubahan entropi total, yaitu jumlah
entropi sistem dan lingkungan selalu posisitif,
S = Ssis + Sling > 0
2. MESIN KALOR
Dari pembahasan tersebut, tampak bahwa jika gas melakukan proses satu
siklus maka kerja total yang dihasilkan dapat berharga negatif. Kerja yang
berharga negatif menunjukkan bahwa gas melakukan kerja pada lingkungan.
Jika siklus proses dapat dilakukan berulang-ulang maka gas akan melakukan
kerja terus-menerus pada lingkungan. Untuk memanfaatkan kerja yang
dilakukan oleh gas tersebut orang lalu merancang mesin, yang dikenal dengan
mesin kalor. Dalam mesin ini gas diatur untuk melakukan siklus proses secara
terus menerus. Kerja yang dihasilkan gas digunakan untuk memutar mesin,
yang kemudian dapat diubah ke energi bentuk lain seperti energi listrik,
menggerakkan roda kendaraan, dan lain-lain. Contoh mesin kalor adalah mesin
kendaraan bermotor, turbin, mesin jet, dan sebagainya. Agar gas dalam
mesin kalor dapat melakukan proses siklus terus menerus, maka gas tersebut
perlu menyerap kalor. Sebagian kalor digunakan untuk melakukan kerja
(menggerakkan mesin) dan sisanya dibuang. Contohnya, dalam mesin
kendaraan, kalor diserap dari proses pembakaran bahan bakar dan sisa kalor
dibuang ke lingkungan udara luar. Dengan demikian, secara skematik, mesin
kalor diilustrasikan pada Gambar 12.24. Mesin kalor bekerja antara dua buah
18
Kelompok V
MODUL TERMODINAMIKA
HUKUM 1 DAN II TERMODINAMIKA
reservoir (sumber panas), yaitu reservoir panas yang bersuhu T1 dan reservoir
dingin yang bersuhu T2. Kalor mengalir dari reservoir panas menuju reservoir
dingin melewati mesin. Sebagian kalor dari reservoir panas digunakan untuk
menghasilkan kerja dan sisanya dibuang ke reservoir dingin. Dengan hukum
kekekalan energi diperoleh
Q1 Q2 W
dengan Q1 jumlah kalor yang diserap dari reservoir panas, Q2 jumlah kalor
yang dibuang ke reservoir dingin, dan W kerja yang dilakukan.
19
Kelompok V
MODUL TERMODINAMIKA
HUKUM 1 DAN II TERMODINAMIKA
Efisiensi
Efisiensi mengukur kemampuan suatu mesin mengubah kalor yang diserap
dari reservoir panas menjadi kerja. Untuk Q1 yang sama, mesin yang
menghasilkan kerja lebih besar dikatakan memiliki efisiensi lebih tinggi. Oleh
karena itu, efisiensi didefinisikan sebagai
= W/Q x 100%
W = QH + QC
W = 9200 J + (-6000 J)
W = 3200 J
20
Kelompok V
MODUL TERMODINAMIKA
HUKUM 1 DAN II TERMODINAMIKA
a. MESIN CARNOT
Efisiensi mesin kalor yang dibuat hingga sekarang tidak terlampau tinggi.
Hampir tidak ada mesin kalor yang dibuat dengan efisiensi di atas 50%.
Pertanyaan berikutnya, berapakah efisiensi tertinggi yang dapat dimiliki mesin
kalor? Mesin kalor dengan efisiensi tertinggi adalah mesin Carnot, yang
pertama kali dikaji oleh ilmuwan Prancis Sadi Carnot (1796-1832). Mesin
Carnot memiliki siklus yang terdiri dari dua proses adiabatik dan dua proses
isotermal). Proses AB dan CD adalah adiabatik dan proses BC dan DA adalah
isotermal. Kalor diserap dari reservolir bersuhu tinggi hanya pada proses BC
dan kalor dibuang ke reservoir bersuhu rendah hanya pada proses DA.
21
Kelompok V
MODUL TERMODINAMIKA
HUKUM 1 DAN II TERMODINAMIKA
Mesin Carnot adalah mesin yang paling sempurna. Namun ,mesin ini tidak
dapat dibuat. Mesin Carnot hanyalah mesin yang ada dalam teori. kita akan
dapatkan bahwa efisiensi mesin Cernot sama dengan 100% jika T1 = atau T2
= 0. Tetapi suhu nol dan tak berhingga tidak dapat dihasilkan. Jadi, efisiensi
mesin Carnot tidak mungkin mencapai seratus persen. Karena mesin Carnot
merupakan mesin yang paling efisien, maka efisiensi mesin-mesin kalor
lainnya berada jauh di bawah 100%.
Contoh Soal 1.9
1. Sebuah mesin Carnot mengambil 2500 J panas dari reservoir pada 500 K,
melakukan kerja, dan membuang sejumlah panas ke reservoir pada 325 K.
Berapa banyak kerja yang dilakukan?
Jawab :
W = QH + QC
W = 2500 J + (-1625 J)
W = 875 J
22
Kelompok V
MODUL TERMODINAMIKA
HUKUM 1 DAN II TERMODINAMIKA
23
Kelompok V
MODUL TERMODINAMIKA
HUKUM 1 DAN II TERMODINAMIKA
kendaraan besar seperti bus, truk, kereta api, bahkan kapal laut menggunakan
siklus diesel. Pada siklus diesel terdapat tiga volume utama yang menentukan
efisiensi mesin yaitu V1, V2, dan V3.
3. MESIN PENDINGIN
Mesin pendingin merupakan mesin kalor yang beroperasi secara terbalik.
Jika mesin kalor mengambil kalor dari reservoir panas dan melepaskannya ke
reservoir dingin, maka mesin pendingin melakukan operasi sebaliknya, yaitu
mengambil kalor dari reservoir dingin (di dalam refrigator) dan
melepaskannya ke reservoir panas (udara sekitar, di luar mesin pendingin). Jika
mesin kalor menghasilkan usaha mekanik, mesin pendingin justru memerlukan
usaha dari luar untuk kelangsungan operasionalnya. Usaha luar itu dapat
berupa energi listrik dari jaringan instalasi di rumah kita. menunjukkan
diagram aliran energi sebuah pendingin.
dari mesin dan dipindahkan ke reservoir panas selalu lebih besar daripada kalor
Q2, yang diserap mesin dari reservoir dingin dan selisihnya adalah usaha dari
luar (W) yang diberikan pada mesin. Perhatikan bahwa hubungan harga mutlak
persamaan berlaku baik pada mesin kalor maupun pendingin.
Secara umum, hal ini merupakan pernyataan hukum II
termodinamika dari Clasius, yaitu:
Adalah mustahil bagi proses manapun untuk mengalirkan kalor dari
reservoir dingin ke reservoir panas tanpa melibatkan usaha dari luar
25
Kelompok V
MODUL TERMODINAMIKA
HUKUM 1 DAN II TERMODINAMIKA
RANGKUMAN
1. Sistem dalam termodinamika adalah bagian ruang atau benda yang menjadi
pusat perhatian pengamatan.
26
Kelompok V
MODUL TERMODINAMIKA
HUKUM 1 DAN II TERMODINAMIKA
10. Mesin otto adalah mesin yang menggunakan bahan bakar bensin dan
sejenisnya yang disebut juga gasoline.
11. Mesin Diesel adalah mesin yang menggunakan bahan bakar solar.
27
Kelompok V
MODUL TERMODINAMIKA
HUKUM 1 DAN II TERMODINAMIKA
UJI KOMPETENSI
PILIHAN GANDA
Berilah Tanda Silang (x) pada jawaban yang benar !
1. Apa yang dimaksud dengan Adiabatik ?
A. Proses termodinamika yang terjadi pada gas keadaan suhu tetap
B. Proses termodinamika yang terjadi pada gas keadaan tekanan tetap
C. Proses termodinamika yang terjadi pada gas keadaan volume tetap
D. Merupakan banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikan suhu gas
E. Proses termodinamika yang berlangsung tanpa adanya pertukaran kalor
antara sistem dan lingkungan
2. Bagaimana bunyi hukum Termodinamika II tentang aliran kalor.... ?
A. “Apabila sistem gas menyerap kalor dari lingkungan sebesar Q1,
maka oleh sistem mungkin akan diubah
B. “membatasi perubahan energi mana yg dapat terjadi dan yg tidak
dapat terjadi”
C. “Kalor mengalir secara spontan dari benda bersuhu tinggi ke benda
bersuhu rendah dan tidak mengalir secara spontan dalam arah
kebalikannya”
D. “Energi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan, melainkan
hanya bisa diubah bentuknya saja.
E. “Total entropi semesta tidak berubah ketika proses reversible terjadi
dan bertambah ketika proses ireversibel terjadi”.
3. Kalor sebanyak 2000 Joule ditambahkan pada sistem dan lingkungan
melakukan usaha 2500 Joule pada sistem. Perubahan energi dalam sistem
adalah…..
A. 4500 Joule
B. 2500 Joule
C. 5500 Joule
D. 3500 Joule
28
Kelompok V
MODUL TERMODINAMIKA
HUKUM 1 DAN II TERMODINAMIKA
E. 4550 Joule
4. Apa yang dimaksud dengan Isobarik?
A. Proses termodinamika yang terjadi pada gas keadaan suhu tetap
B. Proses termodinamika yang terjadi pada gas keadaan tekanan tetap
C. Proses termodinamika yang terjadi pada gas keadaan volume tetap
D. Merupakan banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikan suhu gas
E. Proses termodinamika yang berlangsung tanpa adanya pertukaran kalor
antara sistem dan lingkungan
5. Semua gas ideal mengalami proses isokhorik sehingga…
A. semua molekul kecepatannya sama
B. pada suhu tinggi kecepatan rata-rata molekul lebih besar
C. tekanan gas menjadi tetap
D. gas akan melakukan usaha
E. tidak memiliki energi dalam
6. Sebuah mesin menyerap panas sebesar 2.000 Joule dari suatu reservoir
suhu tinggi dan membuangnya sebesar 1.200 Joule pada reservoir suhu
rendah. Efisiensi mesin itu adalah ….
A. 80 %
B. 75 %
C. 60 %
D. 50 %
E. 40 %
7. Mesin Carnot bekerja pada suhu tinggi 600 K, untuk menghasilkan kerja
mekanik. Jika mesin menyerap kalor 600 J dengan suhu rendah 400 K,
maka usaha yang dihasilkan adalah….
A. 120 J
B. 124 J
C. 135 J
D. 148 J
E. 200 J
29
Kelompok V
MODUL TERMODINAMIKA
HUKUM 1 DAN II TERMODINAMIKA
8. 1,5 m3 gas helium yang bersuhu 27oC dipanaskan secara isobarik sampai
87oC. Jika tekanan gas helium 2 x 105 N/m2 , gas helium melakukan
usaha luar sebesar….
A. 60 kJ
B. 120 kJ
C. 280 kJ
D. 480 kJ
E. 660 kJ
9. Grafik berikut ini menunjukkan hubungan antara volume (V) dan tekanan
(p) dari suatu gas.
Proses yang menunjukkan gas memperoleh energi terbesar dari usaha yang
dilakukan lingkungan pada gas adalah...
A. E ke A
B. D ke E
C. C ke D
D. B ke C
E. A ke B
10. Gas mengalami ekspansi secara isotermal dari volume awal 3 liter pada
tekanan 20 atm (1 atm = 1,01 x 105 Pa) menjadi volume akhir 24 liter.
Usaha yang dilakukan oleh gas tersebut adalah... (Diketahui: nRT1 =
P1V1 dan ln 2 = 0,693)
A. 1,25 x 103 J
B. 2,50 x 103 J
C. 12,5 x 103 J
D. 2,5 x 104 J
E. 1,25 x 105 J
11. Pada percobaan Joule, beban bermassa 5 kg mengalami perpindahan
kedudukan sebesar 2 m. Jika massa air sebesar 0,2 kg, perubahan suhu air
akibat kalor hasil gesekan sudu-sudu dan air adalah...
A. 1°C
B. 10°C
30
Kelompok V
MODUL TERMODINAMIKA
HUKUM 1 DAN II TERMODINAMIKA
C. 100°C
D. 0,1°C
E. 0,12°C
12. Suatu gas dimampatkan secara isobarik pada tekanan 2 MPa dari 0,5 m³
menjadi 0,4 m³. Usaha yang dilakukan pada gas adalah...
A. 10 Kj
B. 20 kJ
C. 100 kJ
D. 200 kJ
E. 400 kJ
13. Pada tekanan konstan 106 Pa, suhu 10 mol gas helium naik dari -20°C
menjadi 0°C. Perubahan energi dalam dan besar usaha yang dilakukan gas
helium jika gas tersebut menyerap kalor sebesar 4 kJ adalah... (R = 8,31
J/K mol)
A. ΔU = 2,49 kJ, W = 1,51 Kj
B. ΔU = 1,51 kJ, W = 2,49 kJ
C. ΔU = -2,49 kJ, W = -1,51 kJ
D. ΔU = -1,51 kJ, W = -2,49 kJ
E. ΔU = 2,49 kJ, W = 6,49 kJ
14. Monoatomik yang terdiri atas 1024 molekul dan bersuhu 400 K adalah...
(k = 1,38 x 10-23 J/K)
A. 0,34 Kj
B. 0,69 kJ
C. 1,38 kJ
D. 2,76 kJ
E. 8,28 kJ
15. 1,5 m3 gas helium yang bersuhu 27oC dipanaskan secara isobarik sampai
87oC. Jika tekanan gas helium 2 x 105 N/m2 , gas helium melakukan
usaha luar sebesar....
A. 60 kJ
B. 120 kJ
31
Kelompok V
MODUL TERMODINAMIKA
HUKUM 1 DAN II TERMODINAMIKA
C. 280 kJ
D. 480 kJ
E. 660 kJ
16. Mesin Carnot bekerja pada suhu tinggi 600 K, untuk menghasilkan kerja
mekanik. Jika mesin menyerap kalor 600 J dengan suhu rendah 400 K,
maka usaha yang dihasilkan adalah....
A. 120 J
B. 24 J
C. 135 J
D. 148 J
E. 200 J
17. Diagram P−V dari gas helium yang mengalami proses termodinamika
ditunjukkan seperti gambar berikut!
32
Kelompok V
MODUL TERMODINAMIKA
HUKUM 1 DAN II TERMODINAMIKA
E. 64,0
19. Perhatikan gambar di bawah ini!
33
Kelompok V
MODUL TERMODINAMIKA
HUKUM 1 DAN II TERMODINAMIKA
3. Mesin Carnot bekerja pada reservoir bersuhu 300K dan 600K dan
menyerap kalor 500kJ. Berapa kalor yang terbuang oleh mesin Carnot
tersebut?
1. 2000
5. /693 mol gas helium pada suhu tetap 27oC mengalami perubahan
volume dari 2,5 liter menjadi 5 liter. Jika R = 8,314 J/mol K dan ln 2 =
0,693 tentukan usaha yang dilakukan gas helium!
6. Tiga mol gas memuai secara isotermal pada suhu 27 0C, sehingga
volumenya berubah dari 20 cm3 menjadi 50 cm3. Hitung besar usaha yang
dilakukan gas tersebut!
7. Suatu gas ideal berada di dalam wadah bervolume 3 liter pada suhu 270C.
Gas itu dipanaskan dengan tekanan tetap 1 atmosfer sampai mencapai suhu
2270C. hitung kerja yang dilakukan gas!
8. Suatu gas memiliki volume awal 2,0 m3 dipanaskan dengan kondisi
isobaris hingga volume akhirnya menjadi 4,5 m3. Jika tekanan gas adalah
2 atm, tentukan usaha luar gas tersebut!
(1 atm = 1,01 x 105 Pa)
9. 2000/693 mol gas helium pada suhu tetap 27oC mengalami perubahan
volume dari 2,5 liter menjadi 5 liter. Jika R = 8,314 J/mol K dan ln 2 =
0,693 tentukan usaha yang dilakukan gas helium!
Selamat Mengerjakan
Anyone Who Has Never Made A mistake has NeverTried
Anything New
~𝐴𝑙𝑏𝑒𝑟𝑡 𝐸𝑖𝑛𝑠𝑡𝑒𝑖𝑛~
34
Kelompok V
MODUL TERMODINAMIKA
HUKUM 1 DAN II TERMODINAMIKA
DAFTAR PUSTAKA
35
Kelompok V