Anda di halaman 1dari 9

Foto Polos Abdomen pada Anak

Radiografi polos menunjukkan tiga struktur kategorikal yang terdiri dari jaringan
lunak, udara dan kepadatan tulang atau kalsifikasi menurut koefisien penyerapan sinar-
X.Batas struktur jaringan lunak termasuk hati, limpa, ginjal, otot psoas, kandung kemih, otot,
dan peritoneum sering dapat diidentifikasi dengan lemak yang mengelilinginya. Hati terletak
di kuadran kanan atas, sedangkan limpa dan lambung terletak di kuadran kiri atas.
Hepatomegali dapat diidentifikasi dengan kontur menonjol dari ujung hati di bawah rusuk ke-
12 pada pandangan terlentang. Karena lemak perihepatik tidak mencukupi pada neonatus dan
bayi, sulit untuk mengidentifikasi garis hepar pada radiografi polos.
Penampilan lambung bervariasi, tergantung pada posisi anak. Pada gambar tegak,
udara bergerak ke fundus, yang berada di bawah diafragma, medial ke bayangan limpa. Pada
pandangan terlentang, lambung dibatasi oleh udara di dalam antrum yang lebih anterior.
Distensi lambung normal setelah makan penuh tetapi tidak normal jika pasien datang dengan
riwayat muntah. Limpa yang membesar dapat menggantikan gelembung udara lambung ke
medial. Pembesaran limpa juga dapat menggantikan fleksura limpa kolon ke arah kaudal dan
medial, dan mungkin ada elevasi hemidiafragma kiri. Sebagian dari setiap kutub ginjal atas
biasanya memanjang di atas rusuk ke-12, dengan ginjal kanan biasanya sedikit lebih rendah
dari kiri karena posisi hati. Sumbu vertikal ginjal harus sejajar dengan sepertiga bagian atas
otot psoas. Penghapusan garis psoas dan garis ginjal sangat tidak spesifik. Visualisasi
asimetris dari margin psoas sering terjadi dan biasanya disebabkan oleh variasi anatomi,
skoliosis, dan intraperitoneal (seperti apendisitis) serta patologi retroperitoneal.
Udara adalah media kontras yang melekat dalam diagnosis polos dan pola gas di perut
dapat paling berguna untuk menilai status anatomi dan fungsional usus. Jumlah gas yang
relatif besar biasanya ada di lambung dan usus besar tetapi hanya sejumlah kecil yang
biasanya terlihat di usus kecil. Biasanya untuk dapat mengidentifikasi rugae lambung pada
radiografi terlentang. Jarang terdapat gas yang cukup di usus halus untuk membentuk lebih
dari panjang yang pendek, dan meskipun pola mukosa dapat terlihat, pita tipis dari
conniventes katup jarang diidentifikasi pada pasien normal. Udara dan cairan adalah isi
normal dari usus kecil, dan kadar cairan yang pendek tidak abnormal pada radiografi tegak.
Usus besar mudah diidentifikasi dengan haustra, kaliber lebih besar dari loop usus kecil dan
lokasi perifer dan posterior. Jumlah gas yang ada di usus besar normal sangat bervariasi, dari
hampir tidak ada hingga apa yang tampak seperti distensi gas abnormal. Gas yang cukup
biasanyahadir untuk haustra kolon untuk diidentifikasi dengan mudah. Kaliber usus besar
sangat bervariasi, dan ada banyak tumpang tindih antara normal dan abnormal. Tingkat cairan
yang umum pada orang normal, dan biasanya terletak di usus besar. Tiga sampai lima tingkat
cairan kecil dapat terlihat, terutama di kuadran kanan bawah, tanpa bukti obstruksi usus atau
ileus paralitik.
Akhirnya, struktur tulang perlu diperiksa secara hati-hati, terutama pada pasien yang
sangat muda, yang dapat mengalami kesulitan dalam mengungkapkan dengan tepat dari mana
rasa sakit itu berasal. Badan vertebra, ketinggian ruang diskus, kesejajaran tulang belakang,
dan ukuran pedikel harus diperiksa berkaitan dengan kerangka pada radiografi abdomen.
Posisi supinasi diperoleh pada setiap evaluasi radiografi abdomen. Jika pasien terlalu
muda atau sakit untuk berdiri, maka sebagai pengganti posisi supinasi diperoleh posisi left
lateral decubitus. Left lateral decubitus dan posisi supinasi digunakan untuk mengevaluasi
tingkat udara bebas dan cairan intraperitoneal.

Gambar 1. Foto Polos Abdomen Anak.

Necrotizing Enterocolitis
Necrotizing enterocolitis adalah proses peradangan saluran pencernaan pada neonatus
dan bayi yang berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas yang signifikan. NEC dapat
menyebabkan sepsis, perforasi usus, dan kematian. NEC ditandai oleh kerusakan yang
bervariasi pada saluran usus seperti kerusakan mukosa, penebalan mukosa, nekrosis hingga
perforasi. NEC paling sering ditemukan di ileum terminal dan kolon asendens proksimal,
namun seluruh usus bisa terlibat dan mengalami kerusakan yang ireversibel. Tanda klinis
yang menonjol adadalah nyeri perut, demam, dan darah dalam tinja.
Temuan radiografi konvensional dan USG abdomen dari NEC memiliki peran penting
dalam diagnosis, yaitu adanya dilatasi usus, pneumatosis intestinalis (gas di dalam dinding
usus) , udara pada vena portal, dan udara bebas intraperitoneal. Pneumatosis intestinalis
disebabkan oleh produksi gelembung-gelembung kecil hidrogen oleh bakteri di dalam
dinding usus. Gas di dalam dinding usus bisa berlokasi di submucosa atau subserosa dan
memberikan gambaran seperti gelembung (air bubble) atau penampang bujur atau seperti
cincin (curvilinear/lucency ring like) pada penampang lintang.
Gelembung udara intramural merupakan ekskavasasi udara dari dalam lumen usus.
Udara intramural lebih sering terdapat di usus halus distal dan usus besar proksimal dan
karena itu paling sering terlihat di kuadran kanan bawah. Gas intramural akan menuju ke
vena portal melalui vena mesenterika. Gelembung udara yang dibawa oleh vena mesenterika
yang bersirkulasi ke dalam vena portal dapat ditunjukkan bahkan sebelum visualisasi gas
vena portal pada radiografi. Gas di dalam vena porta menunjukkan gambaran garis lusen
bercabang-cabang sesuai dengan percabangan vena porta di hepar. Gambaran radiologic
perforasi dapat berupa gas bebas intraperitoneal, cairan bebas intraperitoneal, atau lingkar
usus melebar.

Gambar 2. (a) Distensi abdomen pada NEC. (b) Foto polos abdomen distensi abdomen.
Gambar 3. (a) NEC dan Pneumatosis intestinalis (arrow: linear, arrowhead: bubbly). (b) NEC
dengan Pneumatosis dan gas pada Vena Porta (arrow: gas di vena porta, arrowhead:
pneumatosis)

Gambar 4. Football Sign.

Pneumoperitoneum
Pneumoperitoneum adalah adanya udara bebas dalam ruang peritoneum yang
biasanya terkait dengan perforasi dari saluran pencernaan. Ada banyak penyebab untuk
pneumoperitoneum dan bervariasi tergantung pada usia. Pada neonatus, penyebab yang
paling mungkin adalah perforasi lambung sekunder enterocolitis necrotizing atau obstruksi
usus.. Selain itu, mungkin ada penyebab iatrogenik, seperti perforasi dari tabung nasogastrik
atau dari ventilasi mekanis. Tanda dan gejala berbagai penyebab perforasi peritoneum
mungkin seperti kaku perut, tidak ada bising usus, nyeri epigastrium atau jatuh pada kondisi
shock yang parah. Teknik radiografi diambil 2 foto , meliputi foto abdomen posisi supine dan
foto Thorax posisi erect atau left lateral dekubitus. Udara bebas walaupun dalam jumlah yang
sedikit dapat terdeteksi pada foto polos. Pasien tetap berada pada posisi tersebut selama 5-10
menit sebelum foto diambil. Tanda yang dapat ditemukan pada pneumoperitoneum adalah
sebagai berikut.
1. Crescent sign : adanya gambaran udara bebas berbentuk bulan sabit di bawah diafragma
pada pemeriksaan foto polos abdomen posisi erect.
Gambar 5. Crescent Sign.

2. Rigler Sign : memvisualisasikan dinding terluar lingkaran usus disebabkan udara di luar
lingkaran usus dan udara normal intralumen.

Gambar 6. Rigler Sign.

3. Football Sign : biasanya menggambarkan pengumpulan udara di dalam kantung dalam


jumlah besar sehingga udara tampak membungkus seluruh kavum abdomen, mengelilingi
ligamen falsiformis sehingga memberi jejak seperti gambaran bola kaki.

Gambar 7. Football Sign.


4. Urachus tampak seperti garis tipis linier di tengah bagian bawah abdomen yang berjalan
dari kubah vesika urinaria ke arah cranial.

Gambar 8. Urachus Sign.

5. Triangle Sign menggambarkan udara bebas yang terakumulasi di antara 3 bowel loops
yang berdekatan dengan peritoneum parietal sehingga membentuk gambaran radiolusen.

Gambar 9. Triangle Sign.

6. Cupola Sign mengacu pada akumulasi udara di bawah tendon sentral diafragma yang
berbentuk seperti kubah.

Gambar 10. Cupola Sign.


7. Continuous diapraghm sign. Hemidiafragma kiri dan kanan tampak kontras dengan udara
bebas.

Gambar 11. Continous Diaphragm Sign.

8. Doge’s cap sign (Morrison’s pouch free gas). Morrison’s pouch merupakan rongga antara
liver dan ginjal kanan. Apabila terdapat udara bebas maka akan terbentuk gambaran
segitiga yang terakumulasi di morrison’s pouch yang letaknya setinggi costae 11.

Gambar 12. Doge’s Cap Sign.

9. Ligamentum falciform sign. Ligamentum falciform merupakan ligament yang


menghubungkan anterior abdomen dengan hepar. Apabila terdapat udara di sekitar
ligamentum maka gambaran ligamentum falciformis akan tampak jelas.

Gambar 13. Ligamentum Falciform Sign


10. Inverted V sign menunjukkan adanya udara di sekitar ligamentum umbilikalis lateral.

Gambar 14. Inverted V’s sign.

Hypertrophy Pyloric Stenosis


Hypertrophy Pyloric Stenosis (HPS) merupakan suatu kondisi yang terjadi pada bayi
dengan lambung bagian pylorus mengalami penebalan yang abnormal. Definisi lainnya, HPS
merupakan kelaina penyempitan di jalan keluar lambung sampai bagian pertama dari
duodenum disebabkan hipertrophy muskulus sekitar jalan keluar tersebut (pilorus) dan
mengalami spasme saat lambung kosong
Manifestasi klinis HPS adalah obstruksi yang menyebabkan muntah proyektil non
bilous sesudah pemberian minuman formula atau ASI. Muntah yang terus menerus
menyebabkan terjadinya pengosongan lambung. T ampak peristaltic lambung dan teraba
masa di perut yang bentuk olive di kuadran kanan atas. Frekuensi dan volume muntah sering
kuat dan berkepanjangan, sehingga produk muntah bisa berupa darah kebiruan karena
gastritis. Pada suatu penelitian, 66 % pasien disertai hematemesis karena esofagitis atau
gastritis. Tergantung berapa lama gejala terjadi, sebagian pasien mengalami dehidrasi,
alkalosis, hipokalemia, irritable, berat badan turun, dan pertumbuhan lambat. Keadaan
jaundice terjadi pada kira-kira 2% bayi dengan HPS sekunder. Tujuh persen berhubungan
dengan malformasi. Tiga malformasi utama yaitu malformasi intestinal, obsruksi uropati dan
atresia esofagus.
Bayi sering datang dengan tanda dehidrasi dengan berat badan rendah dan nafsu
makan yang tak terpuaskan sehingga tampak kening muka berkerut dan keriput. Pada
beberapa bayi, didapatkan perut buncit di hipokondrium, dan tampak aktivitas peristaltik
meningkat di dinding perut yang tipis. Pada palpasi tampak massa bentuk bulat telur, mobile,
yang teraba di epigastrium atau di kuadran kanan dan disebut sebagai olive sign.
Foto polos radiografi tidak mempunyai peran penting dalam penentuan diagnosis
HPS. Distensi lambung masif (diameter > 7cm) dengan isi cairan atau udara dengan
gambaran gas di intestinal minimal yang disebut sebagai single bubble umumnya mendukung
diagnosis HPS. Namun temuan tersebut tidak spesifik. Karena jika sebelum dilakukan foto
polos pasien muntah, sehingga lambung tampak tidak terlalu distensi. Selain itu tampak
gambaran caterpillar sign yang merupakan tanda peningkatan gelombang peristaltik di
gaster.

Gambar 15. (a) Caterpillar’s sign. (b) Single bubble appearance.

Referensi:
1. Awolaran OT. Radiographic signs of gastrointestinal perforation in children: A pictorial
review. African journal of paediatric surgery: AJPS. 2015 Jul;12(3):161.
2. Block J. Atlas of Emergency Radiology. McGraw-Hill Education; 2015.
3. Daldrup-Link HE, Gooding CA, editors. Essentials of pediatric radiology: a
multimodality approach. Cambridge University Press; 2010 Sep 2.
4. Dunn EA, Olsen ØE, Huisman TA. The Pediatric Gastrointestinal Tract: What Every
Radiologist Needs to Know. Diseases of the Abdomen and Pelvis 2018-2021. 2018:157-
66.
5. Fox JC. Clinical Emergency Radiology Second Edition.
6. Lampl BS, Gupta A, Park E. Imaging of Pediatric Gastrointestinal Emergencies.
7. Lee HJ. Plain abdominal radiography in infants and children. Korean Journal of Pediatric
Gastroenterology and Nutrition. 2011 Jun 1;14(2):130-6.
8. Stafrace S, Blickman JG, editors. Radiological imaging of the digestive tract in infants
and children. Springer International Publishing; 2016 Jul 1.

Anda mungkin juga menyukai