Kasus 2
Dokter Rizal berpraktek sebagai dokter umum dengan SIP: 1234/Dinkes/2017 di Jalan HBR
Motik, Landas Pacu Timur, Palembang, RT 13 RW 6, Demang Lebar Daun 30146 Telp. (0730)
6545555 dari hari Senin sampai Sabtu, jam praktek mulai jam 16.00 sampai jam 20.00. Pada
tanggal 4 November, datang seorang pasien bernama Monika Kristina, perempuan, usia 24
tahun 2 bulan 2 hari menderita hipertensi, ke tempat prekteknya. Ny. Monika datang ke klinik
dengan keluhan yeri ulu hati yang telah dirasakan selama 3 hari. Setelah dokter melakukan
pemeriksaan, dokter mendiagnosa pasien mengalami tukak lambung, lalu dokter meresepkan
obat sebagai berikut:
1. Uraikanlah obat yang terdapat pada resep di atas berdasarkan nama obat dan zat aktif,
indikasi, farmakodinamik (mekanisme kerja), efek samping dan kontraindikasi.
(Sertakan literatur yang digunakan)
folikulitis,
hipertrikosis,
dermatitis perioral,
perubahan warna
kulit, reaksi alergi
kulit.
Kontraindikasi:
Infeksi jamur
sistemik kecuali jika
digunakan terapi anti
infeksi khusus;
Admin IM dalam
purpura
trombositopenik
idiopatik. Admin
intratekal. Pemberian
vaksin hidup atau
hidup yang
dilemahkan secara
bersamaan (pada
pasien yang
menerima dosis
imunosupresif).
Laz Peptic ulcer, Lanzoprazole ESO:
(Lansoprazole) Gastro-oesophageal menggantikan Hypomagnesemia,
reflux disease, benzimidazole gastric gangguan
Reflux oesophagitis antisecretory agent, penglihatan,
bekerja sebagai Proton urticaria, rash,
Pump Inhibitor (PPI). gangguan psikis
Bekerja memblokir (depresi, insomnia,
tahap akhir dan kebingungan).
Jelita Mayang Sari
04011281722143 / Beta 2017
Tugas Farmakologi Blok 27 Tahun 2020
pembentukan asam
lambung dengan Kontraindikasi:
menghambat H+/K+ - Sedang dalam
adenosine penggunaan obat
triphosphatase rlprivirine dan
(ATPase) enzim. atazanavir.
Kontraindikasi:
Hipersensitivitas thd
meloxicam, aspirin,
atau NSAID lain.
Riwayat atau
perdarahan
gastrointestinal aktif,
ulserasi atau
perforasi yang
berhubungan dengan
penggunaan NSAID.
Jelita Mayang Sari
04011281722143 / Beta 2017
Tugas Farmakologi Blok 27 Tahun 2020
2. Apakah pemberian meloxicam pada resep di atas sudah tepat dengan kondisi pasien?
Jelaskan alasan pemberiannya berdasarkan aspek farmakologi obat. Jika tidak berikan
alasannya. (Sertakan literatur)
Meloxicam tidak perlu diberikan kepada pasien sebab obat ini merupakan
golongan NSAID (Non-Steroid Anti-Inflammatory Drugs) yang dapat merusak gaster
dan memperparah kondisi tukak lambung yang dialami pasien. Ulkus peptikum adalah
kelainan pada mukosa saluran cerna bagian atas yang meluas melalui mukosa
muskularis ke lapisan yang lebih dalam dari dinding usus. Ada dua faktor risiko utama
untuk penyakit tukak lambung - Helicobacter pylori dan NSAID. Obat ini memiliki
manfaat yang baik dan riwayat penggunaan klinis yang panjang, tetapi dapat
menyebabkan tukak lambung yang dapat menyebabkan komplikasi yang fatal
(Atchison JW, Herndon CM, Rusie E., 2013). NSAID bekerja dengan menghambat
COX-1 di saluran gastrointestinal menyebabkan pengurangan sekresi prostaglandin dan
efek sitoprotektifnya pada mukosa lambung. Oleh karena itu, hal ini meningkatkan
kerentanan terhadap cedera mukosa (Brune K, Patrignani P, 2015). Penghambatan
COX-2 juga dapat berperan dalam cedera mukosa. Maka itu, peresepan meloxicam
pada kondisi pasien dengan tukak lambung tidak tepat.
3. Uraikan obat yang ada pada kasus di atas dengan kriteria berikut ini.
a. Macam bentuk sediaan obat yang tersedia di pasaran
Prolon (methylprednisolone)
Tablet - 2 mg
- 4 mg
- 8 mg
- 16 mg
- 32 mg
Suspensi Injeksi - 2 mg
- 5 mg
- 25 mg
- 20 mg
- 40 mg
- 80 mg
Jelita Mayang Sari
04011281722143 / Beta 2017
Tugas Farmakologi Blok 27 Tahun 2020
Lansoprazole
Meloxicam
Eperisone Hcl
Lansoprazole Oral:
Tukak lambung 30 mg 1 x / hr selama 4-8 minggu
Meloxicam Oral:
Dewasa: Osteoartritis PO Sebagai tab: 7,5 mg / hr, dpt
ditingkatkan menjadi Maks 15 mg / hr jika perlu. Sebagai
kapsul: 5 mg setiap hari. Maks: 10 mg / hari. Artritis
reumatoid; Ankylosing spondylitis 15 mg / hr. Dosis dapat
disesuaikan tergantung pada respon dan tingkat keparahan
kondisi pasien, dapat dikurangi menjadi 7,5 mg setiap hari.
Maks: 15 mg setiap hari.
Eperisone Hcl Oral:
50 mg 3x sehari.
e. Uraikan interaksi yang terjadi dalam resep (obat yang berinteraksi, jenis
interaksi, efek interaksi, mekanisme interaksi, dan rekomendasinya)
i. Informasi obat (aturan pakai, terapi non farmakologi, informasi yang berkaitan
dengan terapi)
Kasus 4
Dokter Alexa berpraktek sebagai dokter umum dengan SIP: 1357/Dinkes/2019 di Jalan Delima
2 No. 199 Telp: (0730) 326701 dari hari Senin sampai dengan Sabtu, jam praktek mulai jam
16.00 sampai dengan jam 20.00. Pada tanggal 4 November 2020 datang seorang pasien
bernama Ahmad 30 tahun, mengeluh batuk sejak 3 hari yang lalu. Batuk disertai dahak, tidak
demam, tidak sesak nafas, dan tidak pilek. Pemeriksaan fisik didapatkan suhu afebris, pulmo,
dan lainnya tak ada kelainan. Dokter mendiagnosa batuk dan memberi terapi antipiretik,
mukolitik, dan antihistamin.
necrolysis
(TEN)
8. Erythema
multiforme
Kontraindikasi:
Ambroxol tidak
boleh digunakan
pada pasien dengan
riwayat
hipersensitivitas
atau anafilaksis
terhadap ambroxol.
Bromhexine Mukolitik Bromhexine meningkatkan Efek samping:
transportasi lendir dengan 1. Berbahaya:
mengurangi viskositas lendir Steven-
dan dengan mengaktifkan Johnson
epitel bersilia (pembersihan syndrome,
mukosiliar). Efek sekretolitik toxic
dan sekretomotor di area epidermal
saluran bronkial ini necrolysis
meredakan batuk dan 2. Gastrointest
memfasilitasi ekspektasi inal:
Mual,
muntah,
diare, nyeri
pada perut
3. Umum :
4. Sistem
syaraf :
5. Kulit
Kontraindikasi:
Hipersensitivitas
Jelita Mayang Sari
04011281722143 / Beta 2017
Tugas Farmakologi Blok 27 Tahun 2020
Kontraindikasi:
1. Ulkus
peptikum
2. Anak < 2
tahun
Cyclidrol Mukolitik Cyclidrol adalah mukolitik Efek samping:
yang digunakan pada 1. Nyeri perut
penyakit pernapasan karena 2. Ruam kulit
batuk berdahak. Kontraindikasi:
Gangguan ginjal
Erdosteine Eksaserbasi akut Erdosteine, suatu prodrug Efek samping:
bronkitis kronis. erdotin, menghambat adhesi Nyeri epigastrium,
bakteri ke sel epitel dan perubahan rasa,
membuka ikatan disulfida di angioedema., mual,
mukoprotein bronkial,
Jelita Mayang Sari
04011281722143 / Beta 2017
Tugas Farmakologi Blok 27 Tahun 2020
3. Uraikan obat yang pada kasus di atas dengan kriteria berikut ini:
a. Informasi obat (aturan pakai, terapi non farmakologi, informasi yang berkaitan
dengan terapi)
Jelita Mayang Sari
04011281722143 / Beta 2017
Tugas Farmakologi Blok 27 Tahun 2020
Cara pakai:
Per oral (tablet atau sirup): 8-16 mg tid
Peringatan
Pasien dengan riwayat ulkus peptikum, asthma, gangguan hati
dan ginjal berat. Pengobatan bat ukuntuk anak-anak
(khususnya di bawah 6 tahun) harus dilakukan secara hati-
hati, mengingat adanya risiko bahaya dan keterbatasan bukti
efikasi obat. Kehamilan dan laktasi.
Efek Samping
SJS-TEN, mual-muntah, diare, sakit perut, berkeringat,
angioedema, urtikaria, bronkospasme, sakit kepala, pusing,
kemerahan pada kulit (rash), pruritus.
Interaksi
Bromhexine dapat meningkatkan penyerapan obat-obatan
antibiotik jika digunakan secara bersamaan
Penyimpanan
4. Uraikan obat yang pada kasus diatas dengan kriteria berikut ini
a. Macam bentuk sediaan obat yang tersedia di pasaran
Nama obat Sediaan
Bromhexine Tablet 8 mg
Sirup 4mg/5ml
Mucohexin tablet
8mg/tab; 4 tab/strip
(Merek dagang);
Bromhexine HCL
(generik)
Bisolvon tablet
8mg/tab; 4 tab/strip
(Merek dagang);
Bromhexine HCL
(generik)
Cara:
Dapat digunakan sebelum atau sesudah makan.