Anda di halaman 1dari 10

KULKEL

MINI LAPORAN KASUS


MORBUS HANSEN (BT)
BALAI KESEHATAN KULIT, KELAMIN DAN KOSMETIKA

• Ahmad Rizal. M, S. Ked /105505405818


• Co-Ass UNISMUH Of Makassar

ar64640@gmail.com..............
STATUS PASIEN
Pasien datang ke poli Balai Kesehatan Kulit,
Identitas Kelamin dan Kosmetik dengan keluhan bercak
kemerahan pada kulit sejak 1 tahun yang lalu.
Awalnya terdapat bercak putih kecil di daerah
lengan kanan bawah semakin lama semakin
Nama : Nn. R
membesar dan meluas. Selain itu, terdapat bercak
Umur : 27th
kemerahan di daerah kaki sejak 1 minggu yang
Jenis Kl : Perempuan
lalu. Pasien tidak mengeluh gatal ataupun nyeri
Alamat : Bulukokeng pada bercak, pasien mengeluh terasa tebal pada
Pekerjaan: Karyawan bercak-bercak tersebut. Pasien menyangkal
adanya rontok bulu mata, alis & demam, pasien
menyangkal ada keluarga atau teman pasien
yang mengalami keluhan yang serupa. Ri-
wayat alergi makanan dan obat di sangkal.
Brachialis

STATUS
DERMATOLOGI
MORBUS HANSEN ( BT)
Femoralis

Lokasi
Regio Brachialis Dextra & Femoralis Anterior Senistra

Effloresensi
 Regio Brachialis : macula dan papul hiperpigmentasi
 Regio Femoralis : macula hiperpigemntasi
Differential diagnosis:
1. Psoariasis
DIAGNOSIS DAN 2. Tinea Circinata
PENATALAKSANAAN 3. Dermatitis Seboroik
Diagnosis Sementara:
Morbus Hansen BT

R/ Neurodex tab no X
ʃ1dd1
R/ Methylprednisolon 4 mg no X
ʃ 2 dd I
PEMBAHASAN
Lesi (kelainan) kulit yang mati rasa. Kelainan
kulit/lesi dapat berbentuk bercak keputihan
(hipopigmentasi) atau kemerahan
DEFINISI (erythematous) yang mati rasa (anastesi)
Penyakit infeksi kronis, dan
penyebabnya ialah Penebalan saraf tepi yang disertai dengan
gangguan fungsi saraf. gangguan fungsi
Mycobacterium Leprae yang saraf ini merupakan akibat dari peradangan
menyerang saraf tepi, kulit dan kronis saraf tepi (neuritis perifer).
jaringan tubuh lainnya kecuali  Gangguan fungsi sensoris : mati rasa
susunan saraf pusat. Cardinal  Gangguan fungsi motoris : kelemahan otot
Sign (parese) atau kelumpuhan (paralisis)
 Gangguan fungsi otonom : kulit kering dan
retak-retak

Adanya kuman tahan asam didalam


kerokan jaringan kulit (BTA +)
KLASIFIKASI

Borderline Tuberculoid (BT)


PEMERIKSAAN KLINIS
Inspeksi :
Terdapat 1 lesi pada Regio Brachialis
dan 1 lesi Regio Femoralis
Pemeriksaan rasa
raba
Hipostesi
: pada daerah lesi
Pemeriksaan saraf
tepididapatkan
Tidak : penebalan saraf dan
fungsi saraf yang terganggu
Indeks Bakteri
Pemeriksaan Bakteriologis : Cuka : +2 Cuki : +3
Kerokan kulit pada daerah cuping Tangan : +2 Kaki : +1
telinga kanan dan kiri & kelainan lesi
kulit yg aktif 8/4 = +2
Neurodex
PENGOBATAN Obat untuk mengatasi kram otot,
kesemutan, dan gangguan saraf tepi
lainnya akibat kekurangan vitamin B.
MORBUS HANSEN ( BT) Vitamin B kompleks sendiri berfungsi
untuk melindungi dan menjaga fungsi
saraf akan berjalan normal.

Methylprednisolone (kortikosteroid)
Menekan sistem kekebalan tubuh dan
mengurangi reaksi peradangan serta ge-
jalanya, seperti pembengkakan, nyeri,
atau ruam. 
DIAGNOSIS BANDING

PSOARIASIS

PSOARIASIS TINEA CIRCINATA


X
DERMATITIS SEBOROIK
Bercak merah berbatas tegas Bercak meninggi, seing Lesi di daerah berminyak dengan
dengan sisik berlapis-lapis meradang, mengandung vesikel/ sisik kuning berminyak gatal, kronis,
krusta residif, tidak ada rasa baal
DAFTAR PUSTAKA

1. Modlin RL, Rea TH, Lee DJ, Weinberg An. Leprosy. In: Goldsmith LA,
Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, Wolff K, (ed). Fitzpatrick’s
dermatology in general medicine, 8 th ed, New York: Mc Graw Hill.
2012: 2253-62.
2. Wisnu IM, Sjamsoe ES, Menaldi SLSW. Kusta. Dalam Menaldi
SLSW, Bromono K, Indriwati W (editors) Ilmu Penyakit Kelamin Edisi
Ketujuh. FK UI : Jakarta. 2016. Hal 87-102.
3. Jacoeb TNA. Psoriasis. Dalam Menaldi SLSW, Bromono K, Indriwati
W (editors) Ilmu Penyakit Kelamin Edisi Ketujuh. FK UI : Jakarta.
2016. Hal 213-222.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai