Anda di halaman 1dari 7

TUGAS BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN

SOP PENYAKIT LEPRA

Diajukan guna melengkapi tugas Kepaniteraan Senior


Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin
Periode 7 Februari – 6 Maret 2022

Disusun oleh :

Puspo Palupi Yekti Hangujiwat 22010118120004


Rahma Yulia Nurtari 22010118120015
Ariq Azky Yurico 22010118120020
Vinka Dwi Anggita 22010118120021
Aulia Firdaus 22010118130203

Dosen Pengampu :

Dr. dr. Renni Yuniati, SpKK, FINSDV, FAADV

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
2022
SOP LEPRA

1. Pengertian Leprosy (Lepra) adalah penyakit menular, menahun dan disebabkan oleh
Mycobacterium leprae yang bersifat intraselular obligat. Penularan kemungkinan
terjadi melalui saluran pernapasan atas dan kontak kulit pasien lebih dari 1 bulan terus
menerus. Masa inkubasi rata-rata 2,5 tahun, namun dapat juga bertahun-tahun
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penanganan Leprosy
3. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter di Fasilisitas Kesehatan Primer
4. Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesis keluhan pasien didapatkan bercak kulit berwarna
merah atau putih berbentuk plakat. Bercak kurang/mati rasa, tidak gatal. Lepuh
pada kulit tidak dirasakan nyeri. Kelainan kulit tidak sembuh dengan pengobatan
rutin, terutama bila terdapat keterlibatan saraf tepi.
Faktor Risiko :
a. Sosial ekonomi rendah.
b. Kontak lama dengan pasien, seperti anggota keluarga yang didiagnosis dengan
lepra
c. Imunokompromais
d. Tinggal di daerah endemik lepra
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik tanda Patognomonis
a. Tanda-tanda pada kulit
Perhatikan setiap bercak, bintil (nodul), bercak berbentuk plakat dengan kulit
mengkilat atau kering bersisik. Kulit tidak berkeringat dan berambut. Terdapat
baal pada lesi kulit, hilang sensasi nyeri dan suhu, vitiligo. Pada kulit dapat pula
ditemukan nodul.
b. Tanda-tanda pada saraf
Penebalan nervus perifer, nyeri tekan dan atau spontan padasaraf, kesemutan,
tertusuk-tusuk dan nyeri pada anggota gerak, kelemahan anggota gerak dan
atau wajah, adanya deformitas, ulkus yang sulit sembuh.
c. Ekstremitas dapat terjadi mutilasi
Untuk kelainan yang ditemukan pada pemeriksaan fisik, digunakan symbol
dalam penulisan di rekam medik.
3. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan mikroskopis kuman BTA pada sediaan kerokan jaringan kulit.
4. Petugas menegakkan diagnosa berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik
dan pemenriksaan penunjang
Diagnosis ditegakkan apabila terdapat satu dari tanda-tanda utama atau cardinal
(cardinal signs), yaitu:
a. Kelainan (lesi) kulit yang mati rasa.
b. Penebalan saraf tepi yang disertai gangguan fungsi saraf
c. Adanya basil tahan asam (BTA) dalam kerokan jaringan kulit (slit skin smear).
Sebagian besar pasien lepra didiagnosis berdasarkan pemeriksaan klinis. Klasifikasi
Lepra terdiri dari 2 tipe, yaitu Pausibasilar (PB) dan Multibasilar (MB).

Tabel perbedaan tipe PB dan MB


Tanda Utama PB MB

Bercak Kusta Jumlah 1-5 Jumlah >5

Penebalan saraf tepi disertai Hanya 1 saraf Lebih dari 1 saraf


gangguan fungsi (mati rasa
dan atau kelemahan otot, di
daerah yang dipersarafi saraf
yang bersang-kutan)

Kerokan jaringankulit BTA negatif BTA positif

Distribusi Unilateral atau Bilateral simetris


bilateral asimetris

Permukaan bercak Kering, kasar Halus, mengkilap

Batas bercak Tegas Kurang tegas

Mati rasa padabercak Jelas Biasanya kurangjelas

Deformitas Proses terjadi lebih Terjadi pada tahap


cepat lanjut

Ciri-ciri khas - Mandarosis, hidung


pelana, wajah singa
(facies leonina), gineko-
mastia pada laki-laki

5. Petugas melakukan penanganan :


a. Pasien diberi informasi mengenai kondisi pasien saat ini, serta mengenai
pengobatan dan pentingnya kepatuhan untuk eliminasi penyakit
b. Higiene diri dan pola makan yang baik perlu dilakukan
c. Pasien dimotivasi untuk memulai terapi hingga selesai terapi dilaksanakan
d. Terapi menggunakan Multi Drug Therapy (MDT) pada :
1. Pasien yang baru didiagnosis kusta dan belum pernah mendapat MDT

2. Pasien ulangan yaitu pasien yang mengalami hal-hal dibawah ini :

- relaps
- masuk kembali setelah default
- pindahan
- ganti klasifikasi
e. Terapi pada pasien PB :
➢ Pengobatan bulanan : hari pertama setiap bulannya (obat diminum di
depan petugas) terdiri dari 2 kapsul rifampisin @300mg (600mg) dan 1
tablet dapson/DDS 100mg
➢ Pengobatan harian : hari ke 2-28 setiap bulannya : 1 tablet dapson/DDS
100mg. 1 blister obat untuk 1 bulan
➢ Pasien minum obat selama 6-9 bulan (+ 6 blister)
➢ Pada anak 10-15 tahun, dosis rifampisin 450mg dan DDS 50 mg
f. Terapi pada pasien MB :
➢ Pengobatan bulanan : hari pertama setiap bulannya (obat diminum di depan
petugas) terdiri dari 2 kapsul rifampisin @ 300mg 600mg), 3 tablet lampren
(klofazimin) @100mg (300mg) dan 1 tablet dapson/DDS 100mg
➢ Pengobatan harian : hari ke 2-28 setiap bulannya : 1 tablet lampren 50mg
dan 1 tablet dapson/DDS 100mg. 1 blister untuk 1 bulan
➢ Pasien minum obat selama 12-18 bulan (+12 blister)

➢ Pada anak 10-15 tahun, dosis rifampisin 450mg, lampren 150mg, dan DDS
50mg untuk dosis bulanannya, sedangkan dosis harian untuk lampren 50mg
diselang 1 hari.
g. Dosis MDT pada anak <10tahun dapat disesuaikan berat badan :
1. Rifampisin 10-15mg/kg BB

2. Dapson 1-2 mg/kg BB

3. Lampren 1mg/kg BB
h. Obat penunjang dapat diberikan vitamin B1, B6, B1
i. Reaksi pengobatan
Tabel Faktor pencetus reaksi tipe 1 dan tipe 2
Reaksi Tipe 1 Reaksi Tipe 2
Pasien dengan bercak multiple dan Obat MDT, kecuali lampren
diseminata, mengenai area tubuh
yang luas serta keterlibatan saraf
multipel
Bercak luas pada wajah dan lesi BI >4+
dekat mata, berisiko terjadinya
lagoftalmos karena reaksi
Saat puerpurium (karena Kehamilan awal (karena stress
peningkatan CMI). Paling tinggi 6 mental), trisemester ke-3, dan
bulan pertama setelah melahirkan/ puerpurium (karena stress fisik),
masa menyusui setiap masa kehamilan (karena infeksi
penyerta
Infeksi penyerta: Hepatitis B dan C Infeksi penyerta: streptokokus, virus,
cacing, filarial, malaria
Neuritis atau riwayat nyeri saraf Stress fisik dan mental
Lain-lain seperti trauma, operasi,
imunisasi protektif, tes Mantoux
positif kuat, minum kalium
hidroksida

Tabel Perbedaan reaksi tipe 1 dan 2


No. Gejala Tanda Reaksi tipe 1 Reaksi tipe 2
1. Tipe kusta Dapat terjadi pada kusta Hanya pada kusta tipe
tipe PB maupun MB MB
2. Waktu Biasanya segera setelah Biasanya setelah
timbulnya pengobatan mendapat pengobatan
yang lama, umumnya
lebih dari 6 bulan
3. Keadaan umu Umumnya baik, demam Ringan sampai berat
ringan (sub-febris) atau disertai kelemahan
tanpa demam umum
4. Peradangan di Bercak kulit lama Timbul nodus
kulit menjadi lebih meradang kemerahan, lunak dan
(merah), bengkak, nyeri tekan, Biasanya
berkilat, hangat. pada lengan dan
Kadang-kadang hanya tungkai. Nodus dapat
pada Sebagian lesi. pecah
Dapat timbuk bercak
baru.
5. Saraf Sering terjadi, Dapat terjadi
umumnya berupa nyeri
saraf dan atau gangguan
fungsi saraf. Silent
neuritis (+)
6. Udem pada (+) (-)
7. Peradangan Anastesi kornea dan Iritis, iridosiklitis,
pada mata lafgoftalmos karena glaucoma, katarak, dll
keterlibatan N. V dan
N. VII
8. Peradangan Hampir tidak ada Terjadi pada testis,
pada organ lain sendi, ginjal, kelenjar
getah bening, dll

j. Terapi untuk REAKSI kusta ringan, dilakukan dengan cara :


➢ 2 minggu pertama 40mg/hr pagi hari sesudah makan
➢ 2 minggu pertama 30mg/hr pagi harisesudah makan
➢ 2 minggu pertama 20mg/hr pagi hari sesudah makan
➢ 2 minggu pertama 15mg/hr pagi hari sesudah makan
➢ 2 minggu pertama 10mg/hr pagi hari sesudah makan
➢ 2 minggu pertama 5mg/hr pagi hari sesudah makan
6. Petugas melakukan Konseling dan edukasi

a. Individu dan keluarga diberikan penjelasan tentang lepra, terutama cara


penularan dan pengobatannya
b. Dari keluarga diminta untuk membantu memonitor pengobatan pasien
sehingga dapat tuntas sesuai waktu pengobatan
Apabila terdapat tanda dan gejala serupa pada anggota keluarga lainnya,perlu
dibawa dan diperiksakan ke pelayanan kesehatan
5. Bagan Alur

6. Unit Terkait 1. Poli Umum


2. Poli KIA
7. Dokumen Rekam Medis
Terkait
8. Rekaman Halaman Yang dirubah Perubahan Dibekukan Tgl.
Historis

Anda mungkin juga menyukai