Anda di halaman 1dari 3

DERMATITIS SEBOROIK (L21)

No.Dokumen : 440/ / UKP/2018


No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 20/12/2017
Halaman :

UPT Hani Hariri,S.Kep, Ners.M.MKes


PUSKESMAS JAMANIS NIP. 19720120 200604 1 003

1. Pengertian Dermatitis seboroik(DS) adalahpenyakitkulit yang


biasanyamenjangkiti kulit kepala dan area tubuh yang
berminyak,seperti punggung,wajah serta dada bagian atas.pada kulit
kepala penyakit ini menyebabkan berwarna merah,berketombe dan
bersisik,perih. Bila sisik ini dilepaskan makan akan timbul bintik
perdarahan di kulit di bawahnya.
2. Tujuan Sebaga ipenerapan langkah-langkah dalam melakukan diagnosis dan
terapi kasus Dermatitis seboroik
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Jamanis
Nomor : 800/SK/……/CBR/I/2017 Tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi PMK No.5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktek Klinik Bagi dokter
di Fasilitas Pelayanan Primer
5. Prosedur/ 1. Alatdanbahan
Langkah-langkah -
2. Anamnesis
A. Keluhan
Pasien datang dengan keluhan munculnya bercak merah dan
kulit kasar. Kelainan awal hanya berupa ketombe ringan pada
kulit kepala (pitiriasis sika) sampai keluhan lanjut berupa
keropeng yang berbau tidak sedap dan terasa gatal.

B. Faktor resiko:
- Genetik
- Faktor kelelahan
- Stress emosional
- Infeksi
- Defisiensi imun
- Jenis kelamin pria lebih sering daripada wanita
- Usia bayi bulan 1 dan usia 18-40 tahun
- Kurang tidur

3. Pemeriksaan Klinis
A. Tanda patognomonis:

1/3
 Papul sampai plak eritema
 Skuama berminyak agak kekuningan
 Berbatas tidak tegas

B. Predileksi
Kulit kepala, dahi, glabela, belakang telinga, belakang leher,
alis mata, kelopak mata, liang telinga luar, lipat naso labial,
sternal, areola mammae, lipatan bawah mammae pada
wanita, interskapular, umbilikus, lipat paha, daerah anogenital.
Bentuk klinis lain: pada lesi berat seluruh kepala tertutup oleh
krusta, kotor dan berbau (cradle cap).

4. Pemeriksaan Penunjang
Tidak diperlukan.

5. Diagnosis
Diagnosis Klinis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik.

6. Diagnosis Banding
a. Psoriasis (skuamanya berlapis-lapis, tanda Auspitz, skuama
tebal seperti mika).
b. Kandidosis (pada lipat paha dan perineal, eritema berwarna
merah cerah berbatas tegas dengan lesi satelit di sekitarnya)
c. Otomikosis
d. Otitis eksterna

7. Komplikasi
Pada anak, lesi bisa menjadi luas menjadi penyakit Leiner atau
eritroderma.

8. Terapi
A. Farmakologi
1. Topikal (2x sehari)
- Pada lesi di kulit kepala, diberikan shampo selenium
sulfida 1.8 (Selsun-R) atau ketokonazol 2% shampo,
zink pitirion (Shampo anti ketombe),Pada kasus dengan
manifestasi dengan inflamasi yang lebih berat diberikan

2/3
kortikosteroid kuat (betametasone valerat krim 0,1%)
- Pada kasus dengan infeksi jamur, perlu
dipertimbangkan pemberian krim ketokonazol 2%
topikal.

2. Oral sistemik
- Antihistamin sedatif, yaitu: clorfeniraminmaleat (2x1
tablet) selama maksimal 2 minggu, atau
- cetirizin 1x10 mg / hari selama maksimal 2 minggu.

B. KonselingdanEdukasi
a. Pasien diminta untuk memperhatikan faktor predisposisi
terjadinya keluhan, misalnya stres emosional dan kurang
tidur. Diet juga disarankan untuk mengkonsumsi makanan
rendah lemak.
b. Memberitahukan kepada orangtua bahwa kelainan ini
umumnya muncul pada bulan-bulan pertama kehidupan
dan membaik seiring dengan pertambahan usia.
c. Memberikan informasi dengan faktor konstitusi bahwa
penyakit ini sukar disembuhkan tetapi dapat terkontrol
dengan mengontrol emosi dan psikisnya.
6. Unit Terkait BP UMUM
UGD
RANAP
KIA
PONED
7. DokumenTerkait Rekam Medic

8. Rekamanhistoris
Tanggalmulai
No Yang diubah Isi Perubahan
perubahan diberlakukan

3/3

Anda mungkin juga menyukai