Anda di halaman 1dari 4

Header halaman: Judul Artikel Prosiding

HASIL DAN PEMBAHASAN penggunaan bank sampah serta pemanfaatan


daur ulang sampah menjadi produk daur ulang,
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat di dimana di Desa Mojowuku sudah ada
Kp. Tegalkiang RW 08 Desa Sukawening pengusaha wiraswata yang memproses daur
mengenai permasalahan pengelolaan sampah ulang plastik. Fokus pembinaan kepada warga
belum teratasi dengan baik. Penyuluhan dan perempuan yang menjadi pengurus PKK
pemilahan sampah dilakukan untuk setempat, sebagai role model bagi warga
memperoleh perubahan dalam pengolahan perempuan lainnya, informasi disebarkan saat
sampah dengan melibatkan pemateri dari Ibu kegiatan rutin PKK dan pertemuan warga.
Camat Sukawening Nila Fitrianty,S.S telah
dilakukan sosialisasi penyuluhan pengelolaan Secara garis besar penerapan metode
sampah pada Hari Jumat, tanggal 27 Agustus dilakukan sebagaimana berikut ini, yaitu
2021. dengan melakukan pendekatan kepada warga
dan stakeholders. Dengan warga dilakukan
Dengan adanya penyuluhan pengelolaan dengan interaksi dan komunikasi tatap muka
sampah Kp. Tegalkiang Desa Sukawening melalui dialog dan pertemuan- pertemuan
masyarakat sangat antusias dengan kegiatan dengan warga di komunitas, tidak hanya pada
penyuluhan sampah dan penanganannya saat kegiatan sosialisasi dan edukasi dilakukan.
tersebut. Sampah yang tidak ditangani dengan Dengan stakeholders dilakukan dengan
baik akan mengakibatkan terjadinya perubahan mengupayakan adanya dialog dan kerja sama,
keseimbangan lingkungan yang merugikan. khususnya pemerintah daerah setempat (di
Pencemaran lingkungan oleh sampah level desa Kp. Tegalkiang pengelola bank
berdampak buruk bagi manusia maupun sampah Desa Sukawening Kabupaten Garut).
lingkungan seperti tanah dan udara. Oleh
karena itu untuk mengatasi masalah sampah
diperlukan penanganan atau pengendalian
yang baik. Penanganan sampah menjadi
semakin rumit dengan semakin kompleksnya
kegiatan dan majunya teknologi (Hariyanto,
2014:240). Kurangnya pemahaman masyarakat
mengenai cara pemilihan dan pengelolaan
sampah harus segera diatasi degan cara
peningkatan pengetahuan melalai sosialisasi.

Kegiatan ini merupakan kegiatan Gambar 1. Dokumentasi acara penyuluhan


penyuluhan atau memberikan edukasi dengan pengelolaan sampah 3R dan kegunaan bank
menyampaikan tentang konsep pengelolaan sampah.
sampah, jenis sampah, sumber sampah,
pengelolaan sampah dengan 3R (reduce, reuse, Faktor Pendukung dan Penghambat
recycle), kegunaan bank sampah serta Kegiatan
pengelolaan sampah anorganik menjadi aneka
kreasi (hasta karya) maupun daur ulang. Berdasarkan evaluasi pelaksanaan kegiatan,
dapat diidentifikasi faktor-faktor pendukung
Kegiatan ini memberikan macam- macam dan penghambat dalam pelaksanaan program
contoh pengelolaan sampah berupa pelatihan pengabdian ini, antara lain:
wirausaha untuk menjadikan sampah sebagai
aneka kreasi (hasta karya), kegunaan dan cara 1. Faktor Pendukung
1
Header halaman: Judul Artikel Prosiding

a) Kepala Desa bisa bekerjasama dan masih bisa dimanfaatkan. Contoh:


mendukung pelaksanaan kegiatan Memanfaatkan sisa makanan atau sayur
penyuluhan. untuk makanan ternak, menggunakan
b) Ibu Ketua PKK sangat mendukung botol isi ulang sebagai pot bunga.
dan membantu kelancaran kegiatan
penyuluhan. d. Recycle yaitu dengan mendaur
c) Antusiasme ibu-ibu peserta pelatihan ulang sampah yang masih bisa di daur
dalam mengikuti program ulang. Contoh : Mengolah sampah
penyuluhan. organik menjadi pupuk kompos,sampah
plastik seperti bekas detergen, bungkus
kopi, dan lainnya dimanfaatkan kembali
untuk dibuat kerajinan tangan seperti
2. Faktor Penghambat tas, dompet, vas bunga, tempat tisu dan
a) Keterbatasan waktu pelaksanaan bentuk kreatif lainnya.
penyuluhan.
Pengelolaan sampah dengan Bank Sampah
Sistem Pengelolaan Sampah
Pengelolaan sampah dengan metode Bank Sampah merupakan konsep
3R (Reduce, Reuse, Recycle) pengumpulan sampah kering dan basah yang
dipilah serta memiliki manajemen layaknya
Berikut ini adalah proses pengelolaan perbankan tapi yang ditabung bukan uang
sampah menggunakan sistem 3R : melainkan sampah. Warga yang menabung
disebut sebagai nasabah memiliki buku
a. Melakukan pemilahan sampah tabungan dan dapat meminjam uang yang
yang dilaksanakan di rumah masing- nantinya dikembalikan dengan sampah seharga
masing yakni membedakan sampah uang yang dipinjam. Bank sampah adalah
organik dan sampah anorganik. Setalah strategi untuk membangun kepedulian
proses pemilahan langkah selanjutnya masyarakat.
adalah pengangkutan sampah dari
rumah masing- masingke Penyuluhan memberi pengaruh yang
penampungan sampah atau bank bermakna (signifikan) terhadap perubahan
sampah. Sampah anorganik, untuk pengetahuan ibu ibu di Kp. Tegalkiang.
sampah ini secara langsung mempunyai
nilai ekonomis karena akan ditimbang Lucie (2005:48) menjelaskan bahwa
sesuai jenisnya. penyuluhan sebagai proses perubahan perilaku
tidak mudah. Dalam proses perubahan
b. Reduce yaitu mengurangi perilaku, sasaran diharapkan untuk berubah
sampah dan menghemat pemakaian bukan semata- mata karena penambahan
barang agar tidak menimbulkan pengetahuan saja. Namun, diharapkan juga
sampah yang berlebih. Contoh : adanya perubahan pada ketrampilan sekaligus
mengurangi pemakaian sampah sikap mantap yang menjurus kepada tindakan
kantong plastik dengan cara atau kerja yang lebih baik, produktif, dan
menggantinya dengan keranjang untuk menguntungkan. Notoatmodjo menjelaskan
kegiatan belanja sehari-hari. bahwa suatu sikap belum tentu mewujudkan
suatu tindakan (overt behavior). Untuk
c. Reuse yaitu dengan mewujudkan sikap menjadi tindakan diperlukan
menggunakan kembali sampah yang faktor pendukung (support) atau suatu kondisi

2
Header halaman: Judul Artikel Prosiding

yang memungkinkan seperti adanya fasilitas pemanfaatan limbah plastic menjadi produk
dan dukungan dari berbagai pihak. bernilai ekonomis dan memiliki nilai jual yang
cukup diminati oleh masyarkat lainnya.
Dari hasil kegiatan penyuluhan terhadap
masyarakat yang dilakukan diketahui bahwa Dalam pelatihan tersebut setiap peserta
masyarakat Kp. Tegalkiang menyadari betapa diberikan bahan-bahan yang digunakan untuk
berbahayanya sampah bagi lingkungan membuat hasil karya, produk yang akan dibuat
mereka, baik sampah organic maupun sampah dalam penyuluhan dan pelatihan ini adalah :
non organic, mereka meyakini bahwa sampah
menimbulkan masalah yang jauh lebih besar Kantong cantik dari plastic bekas kemasan kopi
apabila tidak dikelola dengan benar, namun sabun deterjen dan lain-lain
demikian sebagian besar masyarakat merasa
bahwa intensitas penyuluhan terhadap Alat dan bahan :
masyarakat mengenai program
penanggulangan sampah baik dari pemerintah 1. 50 bungkus Bekas kopi
daerah maupun lembaga lain dinilai masih 2. Gunting
sangat jarang, sehingga banyak masyarakat 3. 50 cm bisban untuk tali tas ukuran 3 cm
yang tidak memahami menganai cara 4. 1 meter bisban ukuran 2 cm
pengelolaan sampah. 5. Retsleting atau dapat menggunakan
perekat 4 cm
Selain itu ketersediaan sarana dan prasarana 6. Jarum dan benang jahit (sebaiknya
pembuangan sampah dilingkungan masyarakat menggunakan mesin jahit agar lebih
masih sangat sedikit sekali, sehingga cepat)
masyarakat kebingungan kemana mereka harus 7. Furing/Kain lapisan tas
membuang sampah, hal ini yang menyebabkan
masyarakat sekitarnya hanya membakar Cara membuat kantong dari bekas kemasan
sampah dihalaman rumah, atau bahkan kopi
membuangnya di pinggir sungai bahkan
didekat persawahan. 1. bersihkan plastic dari noda dan kotoran
untuk membersihkannya dapat
menggunakan kertas tisu, namun jika
sulit anda bias merendamnya dengan
menggunakan air hangat
2. gunting dua buah kemasan dengan
ukuran yang diinginkan, usahakan
potongan kedua kemasan plastic
memiliki ukuran yang sama
3. pasang dan jahit perekat / retsleting
untuk lebih cepat dilakukan dengan
menggunakan mesin jahit, pada bagian
depan dan belakang tas
4. pasang dan jahit bisban dengan lebar 3
Gambar 2. Tempat pembuangan akhir cm pada bagian permukaan plastic
sampah yang belum memadai. bagian depan dan belakang untuk tali
tas
Dalam penyuluhan pengelolaan sampah ini 5. pasang dan jahit renda katun sekaligus
masyarakat diberikan beberapa contoh bisban ukuran 2 cm pada sisi atas
bagaimana menghasilkan berbagai produk dari
3
Header halaman: Judul Artikel Prosiding

lembar kemasan plastic, lakukan http://personal.its.ac.id/files/pub/2892-


langkah ini pada kemasan plastic untuk m_sritomo-ie-
bagian depan dan belakang Makalah%20TA%20Irma.pdf
Karwowski, Waldemar. 2005. Ergonomics and
6. sambungkan kedua kemasan yang telah
Human Factors: The Paradigms for science,
dipotong dengan ukuran 7 cm (untuk engineering, design, Technology, and
sisi kiri dan kanan) sehingga Management of Human-Compatible
membentuk lembaran yang panjang Systems. USA:Ergonomics (in press).
7. hubungkan dan sambungkan dengan Disiplin Masyarakat dalam
menggunakan mesin jahit bagian Penanganan Sampah Kota. Pusat Studi
nomor 7 dengan lembar plastic untuk Lingkungan, 7: 20-25
http://surabaya.bisnis.com/read/20170307/3
bagian depan dan belakang
/94487/surabaya-resmi-miliki-bank- sampah-
8. kemudian pasang bisban pada seluruh induk
tepi Martinus T.,B. 2014. Pengaruh Faktor- Faktor
9. jadihal sebuah tas yang mungil dan Sosial Ekonomi Terhadap Perilaku
cantik berbahan dasar bekas kemasan Pengelolaan Sampah Domestik di Nusa
plastik Tenggara Timur. Volume 12 Issue 2: 105-
117 (2014) ISSN 1829-8907.Program Studi
Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana
Kini tak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk
UNDIP
membeli tempat pensil baru, bahkan kreasi ini Riswan, Henna Rya S.., dan Agus H. 2011.
bisa dijadikan sebagai hadiah untuk adikmu Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di
atau teman-temanmu. Sangat mudah dan unik Kecamatan Daha Selatan. Jurnal Ilmu
Lingkungan Vol.9, No.1, April
2011.Program Studi Ilmu Lingkungan
Sulistyowati. 2006. Analisis Mengenai Dampak
DAFTAR PUSTAKA Lingkungan (AMDAL) Dalam Pengelolaan
Sampah Kota. Program Pasca Sarjana
Pengetahuan Lingkungan Ibu-Ibu Rumah Universitas Muhammadiyah Surakarta
Tangga Terhadap Pengelolaan Sampah Undang-undang pengelolaan sampah Nomor
Rumah Tangga di Kecamatan Nganuk, 18/2008
Kab. Nganjuk. Universitas Negeri Malang Yustina. 2006. Hubungan pengetahuan
Bintarto, R. 1997. Geografi kota, pengantar, lingkungan dengan persepsi, Sikap dan
cetakan pertama. Yogyakarta. Spring minat dalam pengelolaan lingkungan
hidup Pada guru sekolah dasar di kota
Data Kementerian Lingkungan Hidup 2010 pekanbaru; Jurnal Biogenesis Vol. 2(2):67-
Feliana, Y. k. 2001. Membangun Budaya 71, 2006
Darsono, V. 2005. Upaya Pengelolaan Sampah
Perkotaan. Jurnal Teknologi Industri IX, 3
(Juli):247-252
Damanhuri, Enri. Tri Padmi. 2010. Pengelolaan
Sampah. Program Studi Teknik
Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan
Lingkungan Institut Teknologi Bandung.
Irma Hardi Pratiwi, Sritomo Wignjosoebroto,
dan Dyah Santhi Dewi 2006. SISTEM
PENGELOLAAN SAMPAH PLASTIK
TERINTEGRASI DENGAN PENDEKATAN
ERGONOMI TOTAL GUNA
MENINGKATKAN PERAN SERTA
MASYARAKAT (STUDI KASUS : SURABAYA)
artikel diakses pada tanggal 27/01/2018
melalui alamat
4

Anda mungkin juga menyukai