Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan kesehatan adalah suatu bentuk intervensi atau upaya yang

ditujukan kepada perilaku, agar perilaku tersebut kondusif Pendidikan secara

umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang

lain, baik individu, kelompok atau masyarakat, sehingga mereka melakukan

apa yang di harapkan oleh pelaku pendidikan, yang tersirat dalam pendidikan

adalah: input adalah sasaran pendidikan (individu, kelompok, dan

masyarakat), pendidik adalah (pelaku pendidikan), proses adalah (upaya yang

direncanakan untuk mempengaruhi orang lain), output adalah (melakukan apa

yang diharapkan atau perilaku) (Notoatmodjo, 2012).

Pendidikan kesehatan adalah proses mengajarkan masyarakat

mengenai kesehatan (Nursalam 2013). Awal tahun 2020 telah mewabah

pandemi Covid -19 yang telah disepakati seluruh dunia sebagai virus yang

berbahaya. WHO sendiri pun telah menyatakan virus Covid-19 tidak akan

hilang. Covid-19 diyakini sebagai virus yang menyebabkan penyakit menular

yang menyerang pernapasan dan menyebabkan sindrome pernapasan akut

parah SARS Cov-2. Hingga saat ini virus Covid-19 masih dianggap virus jenis

baru belum diidentifikasi sebelumnya pada manusia (Kemenkes RI, 2020).

Sejak Maret 2020 Organisasi Kesehatan Dunia resmi mengumumkan

wabah Covid-19 sebagai pandemi global. Dalam waktu kurang dari enam

bulan virus ini telah mampu menginfeksi di 212 negara, mulai dari Asia,

1
2

Eropa, AS, hingga Afrika Selatan Jumlah kasus dan kematian berubah setiap

jam, kini pasien posititif virus Covid-19. Daratan Cina merupakan episentrum

awal penularan yang memiliki kasus terjangkit paling tinggi di dunia Januari

sampai 28 Maret 2020 kasus infeksi Covid 19 yang terkonfirmasi mencapai

571.678 kasus. Awalnya kasus terbanyak terdapat di Cina, namun saat ini

kasus terbanyak terdapat di Italia dengan 86.498 kasus, diikuti oleh Amerika

dengan 85.228 kasus dan Cina 82.230 kasus. Kematian akibat virus ini telah

mencapai 26.494 kasus.) tanggal 10 April 2020, sudah ada 3.512 kasus positif

terjangkit COVID-19 yang tersebar di 34 provinsi, 282 orang dinyatakan

sembuh dan 306 orang meninggal. Artinya tingkat kematian (Case Fatality

Rate atau CFR) kasus positif COVID-19 di Indonesia menjadi 8,7 persen.

Dengan tingkat kematian tersebut, Indonesia menjadi Negara tertinggi

keempat setelah Italia, Perancis dan Spanyol yang tingkat kematiannya

berturut-turut sebesar 12,77 persen, 10,56 persen dan 10,16 persen (Kemenkes

RI, 2020).
3

Pemerintah telah membuat beragam kebijakan, langkah pertama yaitu

berupa anjuran social distancing. Pemerintah menyadari bahwa penularan

dari Covid-19 ini bersifat droplet percikan lendir-lendir kecil dari dinding

saluran pernapasan seseorang yang sakit dan keluar pada saat batuk atau

bersin. Dari pemahaman tersebut, pemerintah juga mewajibkan masyarakat

untuk menggunakan masker agar dapat mencegah penularan dan menjaga

jarak antar orang, sehingga kemungkinan tertularnya virus Covid-19 ini

semakin rendah. Untuk daerah Ibukota Jakarta telah melakukan kebijakan

lockdown sesuai permintaan Gubernur berdasarkan nomor 5 tahun 2020

tentang Peniadaan Sementara Kegiatan Peribadatan dan Keagamaan di Rumah

Ibadah (Yunus & Rezki, 2020).

Melihat negara Indonesia yang semakin hari angka terinfeksi virus

Covid-19 yang terus meningkat membuat berbagai daerah melakukan

kebijakan untuk mencegah penyebaran dari virus Covid-19. Sesuai dengan

arahan Jokowi yang memerintahkan kepala daerah mulai dari provinsi hingga

kabupaten dan kota menetapkan situasi penyebaran Covid-19 di wilayahnya

dengan berkonsultasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana,

pernyataan presiden tersebut menetapkan Indonesia dalam status bencana

nasional Non Alam Covid-19 (Zahrotunnimah, 2020).

Sesuai dengan arahan dari presiden tersebut membuat para pemerintah

kota maupun daerah menerapkan berbagai upaya antisipasi penyebaran virus

Covid-19. Seperti adanya arahan untuk menggunakan masker, physical

distancing maupun social distancing, serta work from home ataupun

menganjurkan masyarakat menerapkan pola hidup bersih dan sehat, sehingga


4

dapat meminimalisir penyebaran dari virus ini. Perilaku hidup bersih dan sehat

(PHBS), dianggap cara yang sangat efektif diterapkan saat ini untuk mencegah

diri dari paparan virus Covid-19. Seperti yang telah banyak dilakukan oleh

masyarakat perkotaan, di perdesaan juga ikut menerapkannya. Perilaku sehat

yang dimaksud merupakan perilaku masyarakat yang proaktif untuk

memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah resiko terjadinya

penyakit, melindungi diri dari penyakit serta berperan aktif dalam gerakan

kesehatan masyarakat (Wulansari, 2011).

Beragam kebijakan dan aturan yang dibuat untuk merespon

penyebaran virus Covid-19, maka akan muncul pola kesadaran dan perilaku

masyarakat. Tulisan ini mencoba untuk menggambarkan perilaku Masyarakat

Dusun Omba Mamben Daya Kecamatan Wanasaba masih kurang

memperhatikan protokol kesehatan contohnya seperti keluar rumah tidak

menggunakan masker karena sebagaian besar terjadi kurangnya pemahaman

mereka terhadap bahaya penyakit dan manfaat penanganan dan besarnya

hambatan dalam akses kesehatan. Di satu sisi masyarakat Dusun Omba

Mamben Daya Kecamatan Wanasaba kurang memiliki pemahaman seberapa

rentan mereka tertular COVID-19, seberapa parahnya penyakit ini, apa

manfaat melakukan pencegahan, dan kurangnya petunjuk untuk bertindak.

Peneliti melihat angka kejadian perilaku Masyarakat Dusun Omba

Mamben Daya Kecamatan Wanasaba masih kurang memperhatikan protokol

kesehatan sebesar 75 % dan yang memperhatikan protokol kesehatan 25 %.

Maka Upaya peneliti untuk membangun kesedaran masyarakat Dusun Omba


5

Mamben Daya Kecamatan Wanasaba harus di tingkatakan dengan cara

memberikan pengetahuan Pendidikan Kesehatan.

Perilaku kesehatan Masyarakat Dusun Omba Mamben Daya

Kecamatan Wanasaba dengan menggunakan model perilaku kesehatan.

Peneliti melihat fenomena kesehatan dari perilaku seseorang karena kesehatan

tidak selalu melihat dari sisi penyakit. Tetapi juga sangat dipengaruhi oleh

dimensi sosial dan dimensi perilaku (Ekowarni, 2001). Dengan menyebarnya

virus Covid-19 sebagai suatu virus yang baru, maka akan muncul perilaku-

perilaku yang baru pula untuk merespon situasi. Dimana perilaku yang bisa

bersifat mencegah, mengobati bahkan menularkan semuanya dipengaruhi dari

pengetahuan Masyarakat Dusun Omba Mamben Daya Kecamatan Wanasaba.

Baik buruknya pengetahuan akan mempengaruhi upaya dalam pencegahan

penyakit yang menular (Ningsih, 2013). Sehingga secara umum tulisan ini

bertujuan untuk melihat perilaku-perilaku baru di dususn Omba Mamben

Daya Kecamatan Wanasaba yang berkaitan dengan kesehatan meraka selama

masa pandemi berlangsung.

Dusun Omba Mamben Daya Kecamatan Wanasaba menjadi pilihan

peneliti untuk menjadi lokasi yang memberikan banyak data dalam penelitian

kali ini. Sama seperti masyarakat perkotaan, orang-orang di dususn Omba

Mamben Daya Kecamatatan Wanasaba juga mendapatkan dan mengikuti

perkembangan informasi penyebaran Covid-19 Salah satunya membangun

pos pemeriksaan di tempat-tempat yang menjadi akses keluar masuk ke

dususn Omba Mamben Daya namun upaya yang dilakukan dalam pencegahan

belum maksimal 100% karena dilihat dari segi perilaku masyarakat yang
6

paham dalam penceghan penulran Covid-19 sebesar 75% dan 25%

masayarakat yang belum paham tentang pencenggahan penularan Covid-19

seperti masih kurang memperhatikan protokol kesehatan contohnya seperti

keluar rumah tidak menggunakan masker karena sebagaian besar terjadi

kurangnya pemahaman mereka terhadap bahaya penyakit dan manfaat

penanganan dan besarnya hambatan dalam akses kesehatan. Di satu sisi

masyarakat Dusun Omba Mamben Daya Kecamatan Wanasaba kurang

memiliki pemahaman seberapa rentan mereka tertular COVID-19, seberapa

parahnya penyakit ini, apa manfaat melakukan pencegahan, dan kurangnya

petunjuk untuk bertindak sehingga peneliti membangun kesedaran masyarakat

Dusun Omba Mamben Daya Kecamatan Wanasaba harus di tingkatakan

dengan cara memberikan pengetahuan Pendidikan Kesehatan.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah adakah Pengaruh

Pendidikan Kesehatan Terhadap Prilaku Pencegahan Penularan Covid-19 Di

Dusun Omba Mamben Daya Kecamatan Wanasaba?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap

Prilaku Pencegahan Penularan Covid-19 Di Dusun Omba Mamben Daya

Kecamatan Wanasaba.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi perilaku pencegahan penularan Covid-19 sebelum di

berikan pendidikan kesehatan.


7

b. Mengidentifikasi perilaku pencegahan penularan Covid-19 setelah di

berikan pendidikan kesehatan.

c. Menganalisa pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perilaku

Pencegahan Penularan Covid-19 Di Dusun Omba Mamben Daya

Kecamatan Wanasaba.

D. Manfaat Peneliti

1. Bagi Peneliti

Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang ilmu

keperawatan, serta dapat memberikan pengalaman nyata tentang metode

penelitian di lapangan.

2. Bagi Institiusi

Sebagai bahan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan bagi

peserta didik khususnya pada pendidikan S1 Keperawatan dan sebagai

tambahan informasi mengenai perilaku pencegahan penularan Covid-19.


8

3. Bagi Masyarakat

Sebagai tambahan informasi pada masyarakat khususnya Dusun

Omba Mamben Daya yang nantinya dapat membuka wawasan perilaku

pencegahan penularan Covid-19.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai bahan masukan dan tambahan informasi mengenai

perilaku pencegahan penularan Covid-19.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian serupa pernah di lakukan oleh Jaji, J. (2020, August),

dengan judul “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Media Leaflet

terhadap Pengetahuan Warga Dalam Pencegahan Penularan Covid 19”. Desain

Penelitian yang di gunakan PreExperimental Design tanpa kelompok control

dengan metode pendekatan One Group Pretest-Posttest Design. Pengumpulan

data dilakukan dengan cara: data primer berupa data karakteristik responden

anak (usia, jenis kelamin) diperoleh secara langsung dari responden melalui

wawancara dengan menggunakan kuesioner google form. Analisa data

menggunakan perhitungan statistik deskriptif (nilai rata-rata, standar deviasi,

frekuensi dan persentase) dan uji – t. Teknik sampling yang di gunakan adalah

teknik sampling yang di gunakan adalah purposive sampling dengan hasil

penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan

media leafletterhadap pengetahuan warga dalam pencegahan penularan covid

19.

Berbeda dengan penelitian yang sekarang yaitu saat ini calon peneliti

berkeinginan melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pendidikan


9

Kesehatan Terhadap Perilaku Pencegahan Penularan Covid-19 Di Dususn

Omba Mamben Daya Kecamatan Wanasaba”. Desain penelitian yang

digunakan adalah penelitian PreExperimental Design dengan pendekatan one-

group pre-post test design, analisis data menggunakan uji-t. Teknik sampling

yang digunakan adalah insidental sampling. Perbedaan penelitian ini dengan

penelitian sebelumnya adalah terletak pada variable dependent, desain

penelitian dan subyek penelitian.


Tabel 2.1
Perbedaan dan Persamaan Penelitian Sekarang dengan Penelitian Terdahulu

Penelitian Judul penelitian Metode penelitian Hasil penelitian Persamaan Perbedaan


Jaji, J. “Pengaruh Penelitian hasil penelitian - Variabel - Variabel
(2020, Pendidikan PreExperimental Design menunjukan bahwa ada independen dependen tidak
August) Kesehatan Dengan metode pendekatan One pengaruh pendidikan pendidikan menggunakan
Media Leaflet Group Pretest-Posttest kesehatan dengan kesehatan Perilaku
terhadap Design Analisa data media leaflet terhadap - Variabel dependen - Objek dan
Pengetahuan Warga menggunakan pengetahuan warga Pengetahuan Warga tahun
Dalam Pencegahan perhitungan statistik dalam pencegahan Dalam Pencegahan Penelitian
Penularan Covid deskriptif dengan uji-t penularan covid 19. Penularan Covid 19
19”. dengan media
Leaflet
Pahrudin “Pengaruh Desain penelitian hasil penelitian -Variabel - variabel
(2021) Pendidikan PreExperimental Design menunjukan bahwa ada independen dependen
Kesehatan Terhadap dengan pendekatan one- Pengaruh Pendidikan pendidikan tidak
Perilaku Pencegahan group pre-post test Kesehatan Terhadap kesehatan menggunakan
Penularan Covid-19 design, analisis data Perilaku Pencegahan -Variabel dependen media leaflet
Di Dususn Omba menggunakan uji-t. Penularan Covid-19 Di perilaku pencegahan - objek dan
Mamben Daya teknik sampling Dususn Omba Mamben penularan Covid-19. tahun
Kecamatan insidental sampling. Daya Kecamatan penelitian
Wanasaba” Wanasaba

1
2

Anda mungkin juga menyukai