Anda di halaman 1dari 4

NAMA : SLAMET WIDODO

NIM : 20525299093

TUGAS AKHIR

SOAL
1. Buatlah studi kasus setiap KB dalam modul ini dengan pendekatan berpikir kritis
dan kreatif?
2. Buatkan kesimpulan terhadap kasus tersebut?

JAWABAN
1) Studi kasus KB 1 – KB 4 Yaitu:
KB 1 STADI KASUS
Identifikasi

Di SMP Negeri 2 Tenggarong memiliki 3 laboratorium komputer dan masing-masing lab


sudah dipasng jaringan LAN (Local Area Network). Jaringan Internet dengan ISP indohome
menggunkan fiber optik dengan kecepatan 50MBPs. Penyebaran Internet menggunakan
wireless yang dipasang di beberapa titik. SMP Negeri 2 Tenggarong memiliki CCTV
sebanyak 16 Titik. Memiliki 1 ruang perpustakaan yang aktifitasnya masih konvensional.
Memiliki Fingerprint untuk absensi karyawan.
Masalah yang ada:
Jaringan Internet tidak tersebar diseluruh sudut bangunan Sekolah.
CCTV tidak bisa diakses menggunkan Internet.
Jaringan Internet ketika diakses banyak guru mengalami down.
Pelayanan Perpustakaan yang konvensional dirasa kurang maksimal.
Fingerprint yang masih offline sehingga kepala sekolah mengalami kesusahan dalam
pengawasan / kontrolling absensi karyawan karena tidak real-time.
Solusi yang ditawarkan yaitu:
- Perlunya penambahan jumlah akses point sehingga penyebaran akses internet
tersebar diseluruh ruang kelas SMP Negeri 2 Tenggarong.
- Perlunya Pembuatan username dan password untuk masing-masing guru sehingga
security password lebih terjaga dan terkendali.
- Perlunya manajemen bandwitch dengan menggukan mikrotik sehingga akses internet
lebih stabil dan tidak ada penumpukan bandwith.
- Perlunya dibangun sistem informasi perpustakaan sehingga memudahkan siswa untuk
peminjaman dan pengembalian buku dan memudahkan pengelola perpustakaan dalam
pengolaan data perpustakaan.
- Perlunya dibangun sistem informasi yang terintegrasi dengan Fingerprint sehingga
kepala sekolah mudah mengontrol siapa karyawan yang belum datang.

KB 2 STUDI KASUS

Identifikasi

- Identifikasi Laboratorium SMP negeri 2 Tenggarong, Berdasarkan Identifikasi hardware


SMP Negeri 2 Tenggarong memiliki 3 Laboratorium, masing-masing laboratorium
memiliki hardware sebagai berikut:
Lan 1 : terdiri dari 1 server dan 32 Computer Client (PC), 1 HUB, 1 infocus, 1 printer
Lab 2 : Terdiri dari 1 Server dan 32 Computer Clinet (PC), 1 HUB, 1 infocus, 1 printer
Lab 3 : Terdiri dari 1 Server dan 24 Computer Clinet (Laptop), 1 HUB, 1 Infocus, 1
printer
- Topologi yang digunakan yaitu: Topologi Star
- Jenis jaringan LAN (Local Area network) menggunakan kabel RJ 45

Masalah yang ada:


- Komputer tidak terhubung ke jaringan internet, sehingga siswa tidak bisa akses internet
pada saat praktek.
- Antar lab tidak saling terhubung, sehingga tidak bisa sharing data antar laboratorium.
- Komputer / Laptop harus tercolok kabel RJ 45 ketika ingin menghubungkan ke
Jaringan.
- Komputer Server tidak ditempatkan pada ruang server secara khusus sehingga suhu
Server panas.
Solusi yang ditawarkan yaitu:
- Laboratorium komputer di sambungkan dengan internet sehingga seluruh komputer
bisa mengakses internet
- Agar bandwith internet tidak terpakai secara berlebihan maka perlunya manajemen
bandwith pada masing-masing komputer.
- Agara Internet ditak digunkan untuk mengakses internet yang negatif maka diberi
scurity menggunakan mikrotik.
- Agar Komputer Server tidak cepat Panas maka perlu dibuatkan ruang khusus untuk
komputer server sehingga suhu ruangan server lebih teratur.
KB 3 STUDI KASUS
Identifikasi

- SMP negeri 2 tenggarong akses internet menggunakan fiber optik dengan ISP
Indihome, dengan kecepatan 50MBPs
- Penyebaran Internet nirekabel menggunakan akese point yyang dipasang di beberapa
titik.
Masalah yang ada:
- Tidak semua ruang kelas terjangkau akses wifi, sehingga guru pada saat mengajar
tidak bisa mengakses internet untuk mencari bahan ajar.
- Guru susah terhubung ke jaringan wifi ketika sudah banyak guru yang masuk ke wifi
tertentu.
- Guru mengalami akses internet yang lambat ketika mengakses guru mengakses
internet secara bersamaan dalam satu akses point.
- User bisa mengakses semua laman / website termasuk konten yang negatif.

Solusi yang ditawarkan yaitu:


- Penambahan akses point di beberapa titik lain sehingga penyebaran internet bisa
merata di setiap ruang kelas.
- Peningkatan kualitas perangkat akses point agar mampu menghendel banyak client
- Memanajemen bandwith menggunkan mikrotik agar pemakian bandwith merata, maka
dibutuhkan mikrotik untuk mengatur/membagi bandwith sehingga kecepatan internet
lebih merata.
- Perlunya filter laman / website agar user tidak bisa mengakses konten yang negatif
dengan menggunkan mikrotik.

KB 4 STUDI KASUS
Identifikasi

SMP negeri 2 Tenggarong selama pandemi covid-19 berlangsuyng sesuai dengan arahan
Dinas Pendidikan kabupaten Kutai kartanegara tidak melaksanakan Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM) tatap muka, sehingga selama pandemi covid-19 SMP Negeri 2
Tenggarong melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) menggunakan metode
daring yang menggunkan aplikasi google meet, zoom, google classroom.
Masalah yang ada:
- mengalami kesusahan dalam kontroling kegiatan daring tersebut.
- kesusahan membuat laporan kegiatan KBM metode daring
Solusi yang ditawarkan yaitu:
- Selain menggunakan LMS diatas diharapkan menggunakan LMS alternatif yaitu
Membangun Learning Manajemen Sisten (LMS) menggunakan Moodle sehingga
Kegiatan Belajar mengajar menggunakan LSM bisa lebih terkontrol.
- Perlunya membangun sistem informasi sekolah

2) Rangkuman terhadap kasus tersebut :


Berdasarkan studi kasus kegiatan belajar 1 sampai dengan kegiatan belajar 4 dapat
disimpulkan bahwa masih perlunya penggembangan khususnya masalah jaringan internet
yaitu dengan manajemen bandwith internet dengan menggunkan mikrotik / sisco dengan
demikian tidak terdapat lagi akses inteernet yang lelet, dan penambahan akses point
sehingga penyebaran internet yang dapat merata disetiap ruang kelas. Selain itu perlunya
pembangunan sistem informasi sekolah seperti pembuatan portal Learning Manajemen
sistem sehingga pembelajaran jarak jauh bisa lebih efektif dan lebih mudah dalam
kontroling, pembuatan sistem informasi perpustakaann, integrasi fingerprint ke sistem
informasi sekolah. Pengelolaan laboraorium yang lebih profesional dengan pembangunan
ruang khusus server dengan suhu rungan yang sesuai dengan yang dibutuhkan komputer
server sehingga komputer server tidak cepet rusak. Perlunya Installasi jaringan komputer
dengan topologi yang pas sehingga terlihat rapi dan mudah di analisa jika terjadi
kerusakan.

Anda mungkin juga menyukai