Anda di halaman 1dari 4

Nama : Aswita Aprililian Sihaloho

NIM : 191101156

Kelas/Sem : B semester 4

Kelompok : 3B

Dosen : Nunung Febriany Sitepu, S.Kep, Ns, MNS

SAP (Sasaran Acara Penyuluhan)


HIV/AIDS & Penyalahgunaan napza

Sasaran : Masyarakat pegagan Julu II

Tempat : Balai Desa

Tanggal : Selasa, 4 Mei 2021

Waktu Pertemuan : 10.00-10.20 (20 menit)

A. Capaian Pembelajaran

Setelah mengikuti pendidikan kesehatan ini anggota keluarga dapat memahami mengenai
HIV/AIDS dan Penyalahgunaan NAPZA

B. Keterampilan akhir yang diharapkan


Setelah mengikuti pertemuan ini, anggota keluarga dapat :
a. Memahami apa itu HIV/ AIDS dan Penyalahgunaan NAPZA
b. Gejala yang terjadi
c. Bagaimana cara penularannya
d. Hal-hal apa saja yang harus dilakukan untuk mencegah HIV/AIDS dan
Penyalahgunaan NAPZA.
C. Bahan Kajian/Materi
a) Pengertian HIV/AIDS dan Penyalahgunaan NAPZA
b) Gejala HIV/AIDS dan Penyalahgunaan NAPZA
c) Cara penularan HIV/AIDS dan Penyalahgunaan NAPZA
d) Pencegahan HIV/AIDS dan Penyalahgunaan NAPZA
D. Kegiatan belajar, Media dan alat pengajaran

Tahap Kegiatan belajar Kegiatan Sasaran Media dan Alat


Pendahuluan D : Deskripsi D = Mengucapkan salam.  Laptop
R : Revelansi Materi yang akan  Kamera atau
T : Tujuan disampaikan adalah handphone untuk
pengertian, penularan, merekam
gejala dan pencegahan  Proyektor
HIV/AIDS &
penyalahgunaan NAPZA
R = Untuk memahami
apa itu HIV/AIDS dan
penyalahgunaan NAPZA
dan mencegah terjadinya
penularan HIV/AIDS dan
penyalahgunaan NAPZA
T = Warga dapat
terhindar dari HIV/AIDS
dan penyalahgunaan
NAPZA
Penyajian U : Uraian U = Menjelaskan  Laptop
C : Contoh Pengertian, Gejala, Cara  Handphone
L : Latihan penularan dan  Proyektor
Pencegahan penularan
HIV/AIDS dan
penyalahgunaan NAPZA
C = Mencontohkan
kegiatan yang tidak dapat
menularkan HIV/AIDS
L = Meminta audiens
memperagakan beberapa
contoh
Penutup T : Test T = Meminta 1 atau 2  Laptop
U :Umpan responden untuk  Handphone
Balik /feedback mengulangi kembali
T : Tindak Lanjut materi yang telah
disampaikan
U = Memuji dan
memberikan respon
positif kepada responden
T = Memberi peringatan
kembali dan Mengakhiri
pertemuan dengan
memberi salam

E. Evaluasi : Menanyakan dan memastikan bahwa responden paham tentang apa yang
disampaikan oleh pemateri dan memahami isi materi :
a. Memahami apa itu HIV/AIDS & penyalahgunaan NAPZA
b. Bagaimana cara penularannya
c. Gejala apa saja yang terjadi pada penyalahgunaan NAPZA
d. Hal-hal apa saja yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan
NAPZA
F. Referensi
A, Yuni., L, Yuniar., Zairil . 2019. Analisis Faktor yang Mempengaruhi
Penanggulangan HIV/AIDS di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Padang Pariaman Tahun 2018. Jurnal Kesehatan Andalas. 2019; 8

Marbun, J., Aritonang, A, N., Supiadi, E., Maryami,A., Ismudiyarti, Y. 2012. Peran Lembaga
Kesejahteraan Sosial (LKS) Dalam Penyalahgunaan NAPZA Di Jawa Barat. Jurnal
Ilmiah Pekerjaan Sosial Volume 11 Nomor 1, Juni 2012

Nurhayati, F. (2014). Pengalaman Orang Yang Hidup Dengan HIV/AIDS (ODHA) Yang
Masih Aktif Menggunakan Napza Di RSKO Jakarta. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas
Husada, 12(1): 48-49.
Syarif, J., dkk. (2018). Penyuluhan Bahaya Penyalahgunaan Napza Bagi Pelajar Dan Remaja.
Journal of Character Education Society, 1(2): 31-32.
G. Bahan Kajian

a. Pengertian HIV/AIDS

HIV adalah retrovirus yang termasuk golongan virus RNA, yaitu virus yang
menggunakan RNA sebagai Molekul pembawa informasi genetik (Depkes, 2003).
HIV merupakan retrovirus yang merusak system imun. Infeksi virus ini
mengakibatkan terjadinya penurunan sistem kekebalan yang terus-menerus, yang
akan mengakibatkan defisiensi kekebalan tubuh. AIDS (Acquired Immuno
Deficiency Syndrome) adalah suatu kumpulan kondisi klinis tertentu yang
merupakan hasil akhir dari infeksi oleh HIV (Price & Wilson, 2006). AIDS
mencerminkan kasus HIV yang telah berlangsung lama.

b. Cara penularan
Penularan HIV dapat terjadi melalui berbagai cara, yaitu : Transmisi seksual,
transmisi parenteral, transmisi perinatal (Ignatavicius & Workman, 2010; Durham
& Lashley, 2010). Transmisi parenteral dapat terjadi pada pengguna NAPZA
suntik (IDU). Jarum suntik bekas yang telah digunakan oleh pengguna NAPZA
secara intravena jika digunakan lagi oleh pengguna yang lain maka akan terjadi
transmisi atau penularan HIV.

c. Gejala penyalahgunaan NAPZA


(1) Depresan, pemakai akan tertidur atau tidak sadarkan diri; (2) Halusinogen,
pemakai akan berhalusinasi (melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada); (3)
Stimulan, mempercepat kerja organ tubuh seperti jantung dan otak sehingga
pemakai merasa lebih bertenaga untuk sementara waktu. Karena organ tubuh terus
dipaksa bekerja di luar batas normal, lama-lama saraf-sarafnya akan rusak dan
bisa mengakibatkan kematian; (4) Adiktif, pemakai akan merasa ketagihan
sehingga akan melakukan berbagai cara agar terus bisa mengonsumsinya. Jika
pemakai tidak bisa mendapatkannya, tubuhnya akan ada pada kondisi kritis
(sakaw).
d. Pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan NAPZA
1. Program Informasi: Dalam hal memberikan informasi sebaiknya dilakukan
secara hati-hati, dan menghindari informasi yang sifatnya sensasional dan
ambisius, karena dalam hal ini justru akan menarik bagi mereka untuk menguji
kebenarannya dan merangsang keberaniannya.
2. Program Pendidikan Efektif: Pada program ini bertujuan untuk pengembangan
kepribadian pendewasaan pribadi meningkatkan kemampuan dalam mengambil
keputusan yang bijak, mengatasi tekanan mental secara efektif, meningkatkan
kepercayaan diri, menghilangkan gambaran negatif mengenai diri sendiri dan
meningkatkan kemampuan komunikasi.
3. Program Penyediaan Pilihan Bermakna: Konsep ini bertujuan untuk
mengalihkan penggunaan zat adiktif pada pilihan lain yang diharapkan dapat
memberikan kepuasaan bagi kebutuhan manusiawi yang mendasar yaitu bio-
psiko-sosial-spiritual.
4. Pengenalan Diri dan Intervensi Dini: Mengenal dengan baik ciri-ciri anak yang
mempunyai resiko tinggi untuk menggunakan NAPZA merupakan suatu langkah
yang bijaksana, baik yang berada dalam taraf coba-coba, iseng, pemakai tetap
maupun yang telah ketinggalan, kemudian segera memberikan dukungan moril
dan penanganan,apabila anak mengalami atau mengghadapi masa krisis dalam
hidupnya.
5. Program Pelatihan Ketrampilan Psikososial: Program latihan ini diterapkan atas
dasar teori belajar, yang mengatakan bahwa gangguan penyalahgunaan NAPZA
merupakan perilaku yang dipelajari individu dalam lingkup pergaulan sosialnya.
Kedua Personal and Social Skill training kepada remaja dikembangkan suatu
ketrampilan dalam

Anda mungkin juga menyukai