PENDAHULUAN
Kegawatan adalah suatu kondisi atau situasi keadaan ancaman bahaya ataupun sudah
terjadi dampak buruk dari bahaya tersebut yang mengakibatkan kerusakan lebih lanjut.
Kondisi khusus yang memerlukan suatu tindakan tertentu di luar prosedur dan aturan sehari-
hari disebut gawat darurat (gadar) atau emergency [ CITATION Pra20 \l 1033 ]. Keadaan Gawat
darurat terjadi secara mendadak sehingga mengakibatkan seseorang atau banyak orang
memerlukan penanganan dan pertolongan segera secara cermat, tepat dan cepat. Tujuan
utama pada pertolongan gawat darurat adalah untuk menyelamatkan nyawa pasien dan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hefferman, 2016 dalam Oxyandi, 2019
Amerika serikat,di Queens, Nassau dan Suffolk Newyork pada pengalaman Klien di rumah
sakit perawat yang selalu berprilaku dengan sopan dan berkomunikasi dengan baik dari tahun
ke tahun mengalami penurunan. Pada tahun 2005 ke tahun 2006 perawat yang berperilaku
sopan dan berkomunikasi baik menunjukan 81% menjadi 77%, mendengarkan keluhan klien
sebanyak 71% menjadi 66% dan selalu menjelaskan sesuatu dengan cara mereka sendiri
sebanyak 72% menjadi 65%, Hal ini menunjukan penerapan komunikasi yang tidak efektif
dapat mengganggu hubungan yang terapeutik antara klien dan perawat dan akan berdampak
kepada klien. Perawat harus jujur dan gamblang dalam memberikan informasi dan tindakan-
tindakan kegawat darurat. Perawat harus mampu memberikan gambaran situasi yang
sesunguhnya serta memberikan support verbal maupun non verbal tanpa menambahkan
kecemasan pada pasien. Pasien dapat merasakan puas ataupun tidak puas apabila pasien
sudah mendapatkan pelayanan Kesehatan yang diberikan petugas di IGD, baik yang
bersifat fisik, kenyamanan dan keamanan serta komunikasi terpeutik yang baik. Hasil
penelitian [ CITATION Dar16 \l 1033 ] menunjukkan bahwa komunikasi yang baik memberikan
Selain komuninasi terapeutik, perawat juga memiliki peran advokasi dalam memberikan
asuhan keperawatan. Dewasa ini kebutuhan bagi perawat untuk bertindak sebagai advokat
pasien meningkat. Pasien membutuhkan perlindungan dari perawat ketika seseorang sakit,
kekuatan fisik dan mentalnya menurun. Pasien yang dalam kondisi lemah, kritis dan
kesalahan pemberian asuhan keperawatan. Hal ini juga mencegah terjadinya malpraktik yang
akibatnya merugikan pasien bahkan kematian pasien. Selama berada dalam masa perawatan
dirumah sakit sangat mungkin terjadinya human error oleh tenaga kesehatan yang dapat
merugikan pasien. Sebagai satu-satunya yang berhubungan langsung dengan pasien, seorang
perawat dituntut untuk lebih hati-hati dan teliti dalam setiap tindakan, baik itu dalam
Bagaimana fungsi advokasi dan komunikasi perawat pada kasus kegawatan, kedaruratan
1.3 Tujuan
berbagai sistem
berbagai sistem
Pradita Nurmalia, I. B. (2020). Program Public Safety Center (PSC) 119 Mataram Emergency
Medical Service (MEMS). HIGEIA JOURNAL OF PUBLIC HEALTH, 301.