Dari ketentuan pasal tersebut terlihat jelas bahwa perjanjian kerja yang
dilakukan antara pekerja/buruh dengan pengusaha semuanya tergantung
kesepakatan kedua belah pihak. Namun dengan batasan-batasan yang
disebutkan dalam UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,
perjanjian kerja yang dilakukan harus menunjukkan adanya kejelasan atas
pekerjaan antara pekerja/buruh dengan pengusaha.