Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL JURNAL REVIEW

Disusun Oleh:
Erino Nainggolan
(3202422014)
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

PENDIDIKAN ANTROPOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
OKTOBER 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya kritikal
jurnal saya ini dapat terselesaikan. Saya juga mengucapkan terimakasih bagi
seluruh pihak yang telah membantu dalam pembuatan kritikal jurnal saya dan
berbagai sumber yang telah saya pakai sebagai data dalam pembuatan kritikal
jurnal ini. Saya menyadari bahwa saya adalah manusia yang mempunyai
keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat
diselesaikan dengan sempurna dalam pembuatan kritikal jurnal ini.
Saya berharap kritikal jurnal ini dapat berguna dan bermaaf dalam rangka
menambah wawasan dan pengetahuan kita kepada setiap orang yang
membacanya.
Saya telah melakukan semaksimal mungkin dengan kemampuan yang saya
miliki, saya bersedia menerima kritik dan saran dari teman-teman semua
khususnya dari Dosen Pengampu Yasarotodo dan saya akan menerima kritik dan
saran tersebut sebagai bahan untuk dapat memperbaiki kekurangan dari kritikal
jurnal saya ini dimasa yang akan datang. Semoga kritikal jurnal saya ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Akhir kata saya ucapkan terimakasih.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Rasionalisasi Pentingnya CJR
Critical Jurnal Review (CJR) merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk me-
review satu jurnal dan/atau menbandingkan isi jurnal satu dengan isi jurnal lain
yang berhubungan satu sama lain. CJR dilaksanakan agar mahasiswa/pembaca
dapat mampu menganalisis isi dari jurnal yang telah dipilih. Pada mata kuliah
Metode Penelitian Antropologi ini akan membahas 2 (dua) jurnal. Pentingnya CJR
bagi mahasiswa adalah agar mahasiswa dapat mengetahui mana jurnal yang baik
dalam segi hal isi jurnal, tata bahasa, kelengkapan isi jurnal dan keterkaitan antara
jurnal utama dan jurnal pembanding.

1.2Tujuan Penulisan Critical Jurnal Riview (CJR)


Tujuan dari Critical Jurnal Review (CJR) adalah untuk memenuhi salah tugas mata
kuliah Perubahan Sosial Budaya. CJR juga bertujuan untuk menambah wawasan
serta pengetahuan pembaca terutama pengaruh dan dampak yang seperti apa
yang dapat dirasakan oleh masyarakat akibat adanya media yang mampu
menciptakan perubahan sosila budaya.

1.3Manfaat Critical Jurnal Review


Manfaat CJR antara lain sebagai berikut :
 Menambah wawasan para pembaca.
 Menambah pengetahuan pembaca mengenai bagaimana pengaruh antara
media dan perubahan sosial budaya yang terbentuk dalam masyarakat.
Pada jurnal pembanding lebih dispesifikkan kepada para mahasiswa.

1.1 Identitas Artikel dan Journal yangDireview


 Jurnal Utama
Judul Artikel : Media dan Perubahan Sosial Budaya
Nama Journal : Jurnal Farabi
Tahun : 2015
No/Vol : No 1/Vol.12
Penulis : Andries Kango
Kota terbit : Gorontalo
ISSN/eISSN : 1907-0993/2442-8264

 Jurnal Pembanding
Judul Artikel : Perubahan Sosial Budaya Akibat Media Instagram Bagi
Kalangan Mahasiswi di Kota Padang
Nama Journal : Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya
Tahun : 2019
Penulis : Elva Ronaning Roem dan Sarmiati
Kota terbit : Padang, Sumatera Barat
eISSN : 2355-5963

BAB II
RINGKASAN JURNAL
 Jurnal Media dan Perubahan Sosial Budaya
Dalam konteks mediasi teknologi media berperan dalam membentuk cara
manusia berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain. Teknologi media,
layaknya sebuah struktur, membatasi apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan oleh
manusia. Media merupakan elemen penting yang menjadi pangkal dari
perubahan sosial. Media dilihat sebagai kekuatan sosial dari luar yang masuk
(atau dimasukkan) ke dalam situasi sosial tertentu dan mengakibatkan efek
perubahan beruntun. Budaya, sebagai identitas sebuah masyarakat, tidak luput
dari pengaruh media tersebut. Dengan dukungan teknologi, media telah
membantu mematahkan jarak antara makrososial dan mikrososial juga antara
makrobudaya dan mikrobudaya. Media membawa tema-tema publik ke dalam
lingkungan privat tempat ia memasuki dan dipengaruhi oleh kondisi, orientasi dan
kebiasaan lokal. Oleh karena itu dunia publik telah dibangun kembali dalam
zaman elektronika (media), baik secara teknologi, maupun sosial budaya.
Dalam sejarah Perkembangan Media Everett M. Rogers membagi perkembangan
komunikasi manusia dalam empat era, dimulai dari tahun 34000 SM, periode Cro
Magnon, hingga memasuki era komunikasi interaktif. Berikut tahap-tahap
perkembangan komunikasi manusia yaitu Era Komunikasi Tulisan/4000 SM ke
depan, Era Komunikasi Tulisan/1456 M ke depan, Era Telekomunikasi/1844 M ke
depan, dan Era Komunikasi Interaktif. Rogers membagi perkembangan
komunikasi manusia dalam empat era, yakni: Pertama, Era Komunikasi Tulisan;
Kedua, Era Komunikasi Cetak; Ketiga, Era Telekomunikasi dan Keempat, Era
Komunikasi Interaktif. Riwayat perkembangan komunikasi sebelumnya
menunjukkan, bahwa semakin belakangan ternyata semakin cepat jarak dari
inovasi teknologi komunikasi.
Dalam Paradigma Media. Media diartikan sebagai alat atau instrumen komunikasi
yang memungkinkan seseorang untuk merekam serta mengirim informasi dan
pengalaman-pengalaman dengan cepat kepada khalayak yang luas, terpencar-
pencar dan heterogen. Sebagai alat komunikasi massa media dapat digambarkan
dengan elemen-elemen sebagai berikut: Pertama, media merupakan aktivitas
komunikasi massa yang berorientasi berdasarkan isi media; Kedua, media
menggunakan konfigurasi teknologi (televisi, radio, video teks, majalah dan buku);
Ketiga, sistem media massa, apakah formal atau non-formal (menyangkut sistem
media, kantor pusat, sistem publikasi dan sebagainya); Keempat, dioperasikan
berdasarkan ketentuan hukum dan kesepakatan antara para profesional dan
praktisi, khalayak dan kecenderungan sosial masyarakat; Kelima, diterbitkan oleh
kelompok yang terdiri atas: pemilik modal, redaktur, distributor, periklanan dan
pelanggan; Keenam, menyampaikan informasi, hiburan, pikiran-pikiran dan
simbol-simbol; Ketujuh, ditujukan kepada audiens yang banyak.
Media dipengaruhi oleh berbagai segmen, di antaranya adalah pertimbangan
bisnis, pengaruh pemerintah dengan orientasi masalah politik, pengaruh undang-
undang yang berlaku, pengaruh kecenderungan khalayak dan pengaruh pemilik
serta professional media. Media selain menyampaikan informasi, hiburan, kesan-
kesan dan juga simbol berdasarkan orientasi media. Namun, pada prinsipnya,
media diperuntukkan bagi khalayak massa yang tersebar, besar dan luas.
Pengaruh Media adalan sadar atau tidak sadar media telah menjadi bagian
penting dari kehidupan masyarakat. Melalui media manusia dapat belajar banyak
hal yang bisa dijadikan pelajaran. Berita tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi
di luar negeri maupun dalam negeri dapat diketahui dengan cepat dan mudah
melalui media massa. Hal ini karena media massa memiliki kemampuan untuk
memberikan informasi-informasi secara efektif.
Adapun peran media yaitu: pertama, media dapat memperluas cakrawala
pemikiran, kedua, media dapat memusatkan perhatian, dan ketiga adalahmedia
mampu menumbuhkan aspirasi.
Fungsi media sebagai penunjang perubahan sosial yaitu: Pertama, sebagai
pemberi informasi. Dalam hal ini fungsi penyampaian informasi dapat dilakukan
sendiri oleh media. Tanpa media, sangat mustahil informasi dapat disampaikan
secara tepat dan cepat. Kedua, sebagai pengambilan keputusan. Dalam hal ini
media massa berperan sebagai penunjang yang mana menuntut adanya
kelompok-kelompok diskusi yang akan mengambil keputusan, disamping itu
diharapkan adanya perubahan sikap, kepercayaan, dan norma-norma sosial. Hal
ini berarti media massa berperan dalam menghantarkan informasi sebagai bahan
diskusi, menyampaikan pesan para pemuka masyarakat serta memperjelas
masalah-masalah yang disampaikannya. Ketiga, media berfungsi sebagai pendidik.
Dalam hal ini, media dapat meningkatkan tingkat pengetahuan masyarakat.
Dalam hal Teori dan Proses Perubahan Sosial. Teori perubahan sosial mencakup
beberapa hal. Pertama, bagaimana kecepatan suatu perubahan terjadi, ke mana
arah dan bentuk perubahan, serta bagaimana hambatan-hambatannya. Kedua,
faktor apa yang berpengaruh terhadap perubahan sosial. Paling tidak terdapat
enam faktor yang berpengaruh terhadap perubahan sosial; (1) penyebaran
informasi, meliputi pengaruh dan mekanisme media dalam menyampaikan pesan-
pesan ataupun gagasan (pemikiran); (2) modal, antara lain SDM ataupun modal
finansial; (3) teknologi, suatu unsur dan sekaligus faktor yang cepat berubah
sesusai dengan perkembangan ilmu pengetahuan; (4) ideologi atau agama,
bagaimana agama atau ideologi tertentu berpengaruh terhadap proses
perubahan sosial; (5) birokrasi, terutama berkaitan dengan berbagai kebijakan
pemerintahan tertentu dalam membangun kekuasaannya; (6) agen atau aktor.
Ketiga, dari mana perubahan terjadi, dari negara, atau dari pasar bebas (kekuatan
luar negeri), atau justru dari dalam diri masyarakat itu sendiri. Keempat, hal-hal
apa saja yang berubah dan bagaimana perubahan itu terjadi. Perubahan dapat
sesuatu yang berbentuk fisik (tampak/material), seperti terjadinya pembangunan
dalam pengertian fisik, tetapi ada pula hal-hal yang tidak tampak (non-material),
seperti pemikiran, kesadaran, dan sebagainya. Kelima, hal-hal atau wacana-
wacana apa saja yang dominan dalam proses perubahan sosial tersebut. Keenam,
bagaimana membedakan konteks-konteks perubahan dalam setiap masyarakat
dan bagaimana proses sosial tersebut berlangsung.
Teori dan Proses Perubahan Budaya. Budaya berasal dari kata Sanskerta
buddhaya, yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal. Ada
pendapat yang membedakan antara budaya dan kebudayaan. Budaya adalah
“daya dari budi” yang berupa cipta, rasa dan karsa, sedangkan kebudayaan adalah
hasil dari cipta, rasa dan karsa itu. Dalam tulisan ini, budaya dan kebudayaan
digunakan dalam arti yang sama. Wujud ideal dari kebudayaan bersifat abstrak,
tidak dapat diraba, dan lokasinya berada dalam alam pikiran warga masyarakat di
mana kebudayaan itu hidup. Wujud ideal kebudayaan disebut juga adat atau adat
istiadat. Wujud kedua dari kebudayaan disebut dengan sistem sosial, mengenai
tindakan berpola dari manusia itu sendiri. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-
aktivitas manusia-manusia yang berinteraksi, berhubungan serta bergaul satu
dengan lainnya dari hari ke hari menurut pola-pola tertentu berdasarkan adat tata
kelakuan. Sebagai rangkaian aktivitas manusia dalam suatu masyarakat, sistem
sosial ini bersifat konkret, terjadi di sekeliling kita sehari-hari, dapat diobservasi,
difoto dan didokumentasi. Wujud ketiga dari kebudayaan disebut dengan
kebudayan fisik berupa benda-benda yang dapat diraba, dilihat dan difoto.
Implikasi Media terhadap Perubahan Sosial Budaya

 Jurnal Pembanding Perubahan Sosial Budaya Akibat Media Instragram


Bagi Kalangan Mahasiswi di Kota Padang

Perkembangan jejaring sosial Instagram saatini seakan sudah menjadi bagian yang
pentingbagi pergaulan kekinian di kalangan mahasiswi. Tidak dapat dipungkiri,
mahasiswi masa kiniidentik dengan telepon genggam mereka
yangpenggunaannya bisa dilakukan hampir 24 jam dalam sehari. Penggunaan
media sosial pun selalu beragam untuk diakses, artinya Tidakhanya Instagram
yang mereka gunakan namun juga diikuti dengan perangkat komunikasi sosial
lainnya yang paling sering digunakan seperti facebook, twitter, path, youtube,
line, dan Whatsapp. Hal ini merupakan salah satu ciri dari masyarakat modern.
Terbukti munculnya teknologi yang bersifat interaktif, seperti dunia maya, akan
mengubah masyarakat di masa yang akandatang. Penguasaan teknologi juga
dapat dilihat dari pola pemikiran masyarakat dewasa sekarang yang telah
berubah dalam proses interaksi sosial mereka. Produk jejaring sosial bisa
berbentuk jasa dan berbentuk komunikasi yang mampu memfasilitasi setiap
hubungan yang terjadi antara orang dengan satu sama lain.Setiap orang memiliki
minat yang tinggi untuk menggunakannya tanpa terkecuali mulai dari orang
dewasa, para remaja, bahkan usia dibawah umur.
Seseorang bisa menjadi sangat berbeda kehidupannya antara didunia nyata
dengan dunia maya, hal ini terlihat terutama dalam jejaring sosial. Penggunaan
Instagram pada akhirnya membudaya pada diri mahasiswi bahwa teknologi
adalah salah satu pendukung paling mendasar dan pendorong utama
munculnyaproses kebudayaan. Salah satunya dalam memanfaat media sosial
Instagram sebagai media berkreasi dan menguatkan identitas diri. Sementara itu
mahasiswidi Kota Padang, untuk dua Universitas yakni Universitas Andalas dan
Universitas Bung Hatta, yang bagi para mahasiswi tersebut Instagram memiliki
magnet bagi hidup mereka dan membuatmereka memiliki media dan dunia
sendiri.
Sentrock (2011) menyatakan bahwa per- gaulan setiap orang berbeda, dalam
penggunaan media sosial, usia berpengaruh pada tingkat kematangan yang
hampir sama. Observasi pe- nulis dilapangan salah satu yang memberikan
pengaruh buruk bagi mahasiswi di Kota Padang dalam penggunaan Instagram
sebagai cara pergaulan di dunia maya bagi mereka adalah pengaruh teman
sebaya. Mahasiswi berasumsi Instagram adalah kamus baru dalam mengenal
adunia nyata mereka. Karena setiap saat bebas tanpa batasan untuk melakukan
komunikasi pada siapapun. Sarkawi juga menyebut bahwa sifat kebudayaan yang
berupa simbol ini juga memungkinkan, siapapun dapat dengan mudah bisa
melakukan komunikasi yang setiap saat dapat diteruskan dari seorang individu
kepada individu lain atau dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dengan kata
lain kebudayaan adalah fenomena yang mencakup kehidupan individu dan dapat
menjelaskan seluruh perilakunya sebagai manusia.
Fahlepi, (2017) menyebutkan Media Sosial (Social media) adalah media online
yang mendukung interaksi sosial. Sementara itu Instagram dirancang sebagai
sebuah aplikasi untuk berbagi foto yang dapat dilihat oleh Followers dari
pengunggah foto tersebut dan dapat saling memberikan komentar antara
sesamanya. Dalam konteks penggunaan teknologi informasi, perilaku adalah
penggunaan sesungguhnya dari teknologi.
Dalam hal ini Hanners menggambarkan terjadinya empat kemungkinan
sehubungan adanya penyatuan budaya dimasa mendatang. Pertama, munculnya
manusia dengan produk global atau yang disebut dengan Homo genisasi global.
Produk budaya global dibawa oleh budaya barat yang diprediksi akan
mendominasi di seluruh dunia. Semua manusia diseluruh dunia akan berusaha
melakukan perubahan mulai dari jiplakan gaya hidup, pola konsumsi, nilai dan
norma serta gagasan dan keyakinan masyarakat barat.
Berkaitan dengan penggunaan Instagram dan budaya, sesuatu yang tidak bisa
dilepaskan dalam fenomena kehidupan mahasiswi saat ini, kehadiran Instagram
bagian dari produk sebuah budaya global dalam penggunaan teknologi canggih
yakni internet membuat mahasiswi yang mulanya pendiam dan pemalu, tidak
berani bicara menjadi tidak punya rasa malu lagi, bahkan berani memberi
komentar karena bicara di internet bagi mereka bisa bersifat lebih bebas.
Penggunaan internet yang lebih fleksibel tidak seperti media massa TV dan Radio.
Hal ini membuat mahasiswi menjadi tidak ragu-ragu beropini secara online. Setiap
interaksi yang dillakukan mahasiswi terjadi ketika menggunakan Instagram.
Keberadaan Instagram yang muncul karena budaya global inilah yang membuat
mahasiswi kini mampu mengubah diri mereka menjadi apa yang mereka inginkan.
Data primer dalam peneltian ini diperoleh dari informan mahasiswi yang
berjumlah 25 orang dan aktif menggunakan Instagram. Mahasiswi- mahasiswi
tersebut merupakan mahasiswi dari dua perguruan tinggi di Kota Padang, yakni
Universitas Andalas dan Universitas Bung Hatta. Proses mendapatkan informan
peneliti lakukan dengan cara purposive sampling memakai kriteria. Salah satunya
melihat informan terlibat dalam sehari menggunakan Instagram bisa mencapai 12
hingga 24 jam. Proses wawancara dilakukan secara mendalam dan pengamatan
melalui laman akun Instagram mereka peneliti lakukan dengan tujuan memahami
perspektif informan mengenai makna media sosial khususnya Instagram bagi
mahasiswi yang berasal dari dua Universitas yang berbeda tersebut. Sehingga
dapat diketahui bagaimana mereka memanfaatkannya media tersebut dalam
kehidupan mereka. Untuk menganalisis data dilapangan, Model Miles dan
Huberman menjadi pilihan bagi penulis, yang dimulai dengan mengumpulkan
data, kemudian reduksi data, hingga penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Pada dasarnya, karakter dasar dari media sosial adalah terbentuknya jaringan
antar pengguna. Jaringan ini tidak sekadar mem- perluas hubungan pertemanan
atau pengikut (follower) di internet semata, tetapi juga harus dibangun dengan
interaksi antar pengguna tersebut. Secara sederhana interaksi yang terjadi di
media sosial minimal berbentuk saling mengomentari atau memberikan tanda,
seperti tanda love n like di Instagram. Mahasiswi berusaha memanfaatkan
keadaan ini untuk mencari jati diri mereka pula bahwa dengan memanfaatkan
Instagram bagi setiap orang tidak hanya saja untuk mendapatkan sebuah
kesenangan, namun juga membuat diri mereka perlu mendapatkan dukungan
bahwa setidaknya Instagram membuka cakrawala untuk melihat dunia yang luas
dalam hidup mereka.
Perubahan Sosial dan Budaya akibat Media Instagram, setiap manusia selalu
mengalami perubahan. Setiap perubahan-perubahan tersebutselalu berpengaruh
setidaknya pada nilai sosial, pola-pola perilakunya dalam kehidupan. Penggunaan
media sosial membawa perubahan dalam kehidupan masyarakat, bahkan
dikalangan mahasiswi sebagai bagian dari masyarakat modern yang dikatakan
sebagai orang yang berpikiran maju saat ini dalam hal intelektualitas. Munculnya
media sosial salah satunya Instagram menjadikan pola perilaku mahasiswi
mengalami pergeseran baik budaya, etika dan norma yang ada. Tak dapat
dipungkiri dari berbagai kalangan dan usia hampir semua mahasiswi saat ini
memiliki dan meng-gunakan media sosial sebagai salah satu sarana guna
memperoleh dan menyampaikan informasi ke publik. Instagram dalam
keadaannya muncul dan memungkinkan setiap penggunanya berusaha
merepresentasikan diri mereka dengan pola berinteraksi yang mereka ciptakan
selalu tidak sama antara satu dan yang lain hingga, berbagi, berkomunikasi
dengan pengguna lain, dan membentuk ikatan sosial secara virtual.
Secara tak langsung prediksi Hanners dalam Teori Ecumene Culture mampu
menjelaskan makna dari penelitian ini, bahwa dalam berinteraksi dan
berkomunikasi dalam dunia jejaring sosial dapat membuat seseorang melakukan
penilaian- penilaian tersendiri atas diri mereka, serta dapat melakukan pertukaran
budaya yang berlangsung secara terus menerus dalam hidupnya. Bahkan setiap
orang bebas memakai Instagram untuk memilih budaya modern bagi mereka
dalam melintasi jarak, ruang, dan waktu dengan menggunakan teknologi
komunikasi tanpa harus terikat dalam ruang dan waktu dalam pemakaiannya.
Perubahan sosial dalam penggunaan Instagram yang berdampak pada mahasiswi,
menurut Verbena Ayuningsih Purbasari dan Suharno (2019) pada dasarnya yang
dilakukan karena mahasiswi merupakan bagian dari masyarakat memiliki dua
pengertian besar. Pertama, mahasiswi adalah bagian dari masyarakat sebagai
sebuah realitas yang dapat muncul dengan sendirinya. Kedua, mahasiswi sebagai
bagian dari masyarakat muncul karena sebuah realitas yang terbentuk terlebih
dahulu karena adanya interaksi dan komunikasi antar individu dalam jaringan
sosial tersebut.
Keberadaan Instagram yang bersifat kekinian pada akhirnya mampu merubah
perilaku seseorang dalam hidupnya. Kebiasaan yang memunculkan perubahan
sosial tersebut pada akhirnya memunculkan pola komunikasi yang dibangun
melalui pendekatan budaya. Hasan (2017) dalam hasil penelitiannya yang dimuat
dalam Jurnal Jantro Pola Komunikasi dalam diri seseorang muncul karena
kesadaran yang dimiliki seseorang yang dilakukannya dengan berbagai cara yang
dimiliki oleh orang tersebut.

BAB III
PEMBAHASAN JURNAL

3.1 Pembahasan Isi Jurnal


Pada jurnal yang berjudul Media dan perubahan Sosial Budaya dijelaska
secra rinci bagaimana suatu media mampu mempengaruhi dan menciptakan
sebuah perubahan terutama dalam segi perubahan sosial dan perubahan budaya
yang tercipta. Dalam jurnal utama ini dijelaskan begitu rinci bahwa media dapat
memainkan peran penting dalam proses perubahan sosial budaya dalam suatu
masyarakat. Terutama dalam era teknologi masa kini, media dapat dengan
mudahnya membantu mematahkan jarak antara makrososial dan mikrososial dan
juga antara makrobudaya dan mikrobudya. Media mampu emmbawa tema-tema
publik ke dalam lingkungan privat tempatnya memasuki dan dipengaruhi oleh
kondisi, orientasi, dan kebiasaan lokal. Dalam konteks inilah mediasi teknologi
media berperan dalam membentuk cara manusia berinteraksi dan berkomunikasi
satu dengan yang lainnya. Dalam jurnal ini juga dijelaskan secara rinc bagaimana
perkembangan media hingga masa kinidan secara paradigmanya sendiri, media
ini adalah alat atau instrumen komunikasi yang mampu memungkinkan seseorang
merekam serta mengirim informasi dan pengalaman-pengalaman mereka secara
cepat kepada khalayak yang luas, terpencar-pencar dan bersifat heterogen.
Secara umum itulah media, tetapi media ini juga juga mempunyai pengaruh
yang tinggi terhadap perubahan. Oleh sebab itu saya mengambil jurnal yang
memberikan bentukan media massa mampu mempengaruhi perubahan sosial
budaya yang terjadi pada masa kini di masyarakat. Saya mengambil jurnal kedua
yang relevan yaitu yang berjudul Perubahan Sosial Budaya Akibat Media
Instagram Bagi Kalangan Mahasiswi di Kota Padang, dalam jurnal ini dikatakan
bahwa adanya proses perubahan mahasiswi yaitu adanya perilaku yang
dimunculkan dan digambarkan melalui tahapan proses, awalnya mereka
mengenal media sosial instagram dari orang-orang yang berada disekitarnya yaitu
keluarga maupun teman lingkungan (teman sepermainan) dan tak disadari bahwa
hal tersebut mampu menjadi virus dan mempengaruhi mereka hingga trend
instagram ini mengenal dan terbiasa memainkan, berselancar dengan media
instagram itu sendiri, maka mereka dapat dengan terbiasa mendapatkan segala
informasi yang disajikan di media sosial instagram termasuk apapun yang mereka
inginkan terkait dengan gaya hidup. Hal itulah yang mampu mengubah kebiasaan
lama mereka yang saling menghomati lebih baik secara tatap muka tetapi telah
berubah ke dunia virtual.

3.2 Kelebihan dan kelemahan Jurnal


3.2.1 Kelebihan Jurnal
 Kedua jurnal yang berjudul “Media dan perubahan Sosial Budaya” dan
“Perubahan Sosial Budaya Akibat Media Instagram Bagi Kalangan
Mahasiswi di Kota Padang” ini dalam sistematika penulisannya sudah
bagus, karna sesuai dengan kaidah penulisan jurnal dimana judul nya tidak
melebihi 20 kata.
 Kedua jurnal ini sangat bagus dibaca karna didalam jurnal ini membahas
mengenai pengaruh media terutama media massa terhadap perubahan
sosial budaya masyarakat secara umum. Namun pada jurnal satu dijelaskan
secara teori bagaimana media dan perubahan sosial tersebut mampu saling
berpengaruh dan diperjelaskan oleh jurnal yang kedua yang membahas
secara spesifik media massa (Instragram) dan pengaruhnya terhadap
perubahan sosial budaya di kalangan mahasiswi di kota Padang.
 Dalam hasil penelitian metode di jurnal pembanding yang digunakan adalah
metode purposive sampling memakai kriteria, dan adnya proses
wawancara didalamnya serta adanya pengamatan melalui laman akun
Instagram yang akan diwawancarai, yang dimulai dengan mengumpulkan
data, kemudian reduksi data, hingga penyajian data dan penarikan
kesimpulan. Tetapi pada jurnal utama tidak disebutkan metode penelitian
yang digunakan.
 Dalam kedua jurnal isi pembahasan yang diambil dan dituangkan dapat
dengan mudah di pahami, bahasa yang digunakan dapat dimengerti dengan
cepat dan tepat. Kosa kata atau pun pembendaharaan di dalam jurnal ini
terlihat sederhana dan membangun.
 Dalam jurnal pembanding terdapat juga dalam hasil dan pembahasan
dijelaskan secara jelas berbentuk tabel yaitu terdapat dua nama tabel
yakni, instagram membudaya dengan pemakaian hingga 24 jam dan
instagram memperluas hubungan komunikasi dalam dunia maya tanpa
batas
 Terdapat juga banyak kutipan yang berasal dari pendapat para ahli,
ssehingga dapat menambah wawasan atau pola ingatan atau kosa kata dari
pembaca mengenai pendapat-pendapat para ahli.
 Abstrak yang digunakan pada jurnal ini adalah abstrak bahasa Indonesia
dan bahasa Inggris (pada jurnal kedua), dan abstrak yang digunakan pada
jurnal utama yaitu hanya menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa
Inggris juga..

3.2.2 Kekurangan Jurnal


 Pada jurnal utama tidak dipaparkan dan dijelaskan secara jelas metode
yang digunakan

BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Media adalah instrumen antara fungsi dan peran terhadap proses perubahan
sosial-budaya dalam masyarakat. Perubahan tersebut melalui proses reproduksi,
transformasi, belajar kebudayaan, perkembangan kebudayaan, penyebaran
kebudayaan, belajar unsur-unsur kebudayaan dan inovasi. Setiap manusia harus
mengenal bagaimana keajaiban media mampu merubah pola sosial dan budaya,
baik dari karekter media, fungsi, peran, dan pengaruhnya dalam masyarakat
modern ini. Peran media terhadap perubahan sosial budaya terletak pada
kemampuanny menanamkan the pictures in our heads, mendasari respon dan
sikap khalayak terhadap berbagai obyek sosial.
Penggunaan media sosial cenderung menyebabkan isolasi bagi diri mereka,
sehingga menghabiskan waktunya di dunia maya. Akibat penggunaan media
Insta- gram yang berlebihan mengakibatkan seseorang akan terpapar media
sosial, mereka akan memiliki kebulatan tekad dan hati untuk terus menggunakan
Instragram, karena bagi mereka hadirnya media sosial Instagram memungkinkan
siapa pun dapat mengunggah apa saja membuat hati mereka merasa senang. Dan
pada akhirnya penggunaan Instagram di kalangan mahasiswi menjadi sebuah
budaya yang pada akhirnya memberikan keleluasaan bagi mereka terhadap
kebebasan tanpa batas-batas antara ruang pribadi dan ruang publik. Dalam hal ini
konsekuensi adanya Instagram membuat peng- gunaan media sosial itu harus
siap-siap untuk berubah antaralain mulai dari gaya hidup serta hubungan antara
pengguna dan teknologinya.

4.2 Saran
Melalui media, mampulah mengubah segala jenis komunikasi dan interaksi
kita dengan oranglain. Dalam hal tersebut, Instagram merupakan salah satu
contoh nyata media mampu mempengaruhi kebiasaan baik secara sosial maupun
budaya. Oleh sebab itu, tetaplah menjadi pengguna yang bijaksana dalam
menempatkan seuatu perubahan.

Daftar Pustaka
Roem, Elva Ronaning. 2019. Perubahan Sosial Budaya Akibat Media Instagram
Bagi Kalangan Mahasiswi di Kota Padang. Padang: Jurnal Antropologi: Isu-Isu
Sosial Budaya.
Kango, Andries. 2015. Media dan Perubahan Sosial Budaya. Gorontalo: Jurnal
Farabi.

Anda mungkin juga menyukai