PADANG
OLEH:
SUSI ANGGRAINI
2019149
MINANG PADANG
2020
LEMBAR PENGESAHAN
OLEH:
SUSI ANGGRAINI
2019149
Pembimbing:
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v
DAFTAR TABEL...................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................7
1.1 Latar Belakang............................................................................................................7
2.1.2 Apotek....................................................................................................13
iii
BAB IVMETODE PENELITIAN.........................................................................23
4.1 Jenis Penelitian.........................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................29
LAMPIRAN...........................................................................................................31
iv
DAFTAR LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
Pelayanan Resep..........................................................................19
v
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
Dewasa ini persaingan dalam dunia bisnis sudah semakin tajam, para
pemasar dituntut tidak hanya meningkatkan kualitas produk tetapi juga kualitas
maka yang menjadi kunci utama untuk menjadi pemenang dalam persaingan
pelanggan.
merupakan aspek vital dalam rangka bertahan dalam bisnis dan memenangkan
tampil sebagai pemenang dalam persaingan tetapi bisa juga sebaliknya, dimana
hal itu bisa menjadi bumerang yang dapat menghancurkan posisi perusahaan
produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan tersebut. Semuanya itu perlu
7
ditempuh oleh perusahaan untuk mencapai profitabilitas yang tinggi sehingga
persaingan dan bisa menjadi peminpin pasar yang tangguh. Untuk dapat
Dalam hal ini, apoteker memiliki tanggung jawab untuk mewujudkan mutu
pelayanan yang baik sesuai dengan harapan konsumen (Harianto, 2005). Sejalan
berorientasi pada produk obat menjadi paradigma baru yang berorientasi pada
(Anonim, 2009).
Apotek Madya selalu berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada
dengan apotek lainnya, perlu disadari bahwa apotek-apotek lain juga memiliki
menginginkan sesuatu yang lebih baik saat datang ke apotek, yaitu ketersediaan
obat yang dicari, mendapatkan informasi seputar obat dari apoteker ataupun
Apotek, Apotek Madya selalu berusaha untuk memberikan suasana yang nyaman
ketika pelanggan datang ke Apotek, seperti ruangan yang bersih dan sejuk,
pelayanan pegawai yang selalu ramah, dan juga ketersediaan obat yang selalu
diberikan oleh konsumen mengenai seberapa layanan jasa dan produk dapat
Apotek Madya.
Bagi Apotek
memenuhi kepuasan pasien yang lebih baik dimasa yang akan datang.
Bagi Akademi
Bagi Peneliti
Apotek.
Bagi Masyarakat
dalam apotek yang memiliki omset yang cukup stabil. Selain itu, Apotek Madya
dimulai dari proses penyiapan proposal, pengumpulan data awal, melakukan studi
melakukan analisis data dan penulisan laporan yang diperkirakan pada bulan Juli
2020.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Apotek
apoteker. Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus dan telah
bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan
maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.
obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi
Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetik.
Resep adalah permintaan tertulis dari dokter atau dokter gigi kepada apoteker,
baik dalam bentuk paper atau electronik untuk menyediakan dan menyerahkan
obat bagi pasien sesuai peraturan yang berlaku. Obat adalah bahan atau paduan
dan/ atau implant yang tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah,
memperbaiki fungsi tubuh. Bahan medis habis pakai adalah alat kesehatan yang
ditujukan untuk penggunaan sekali pakai yang daftar produknya diatur dalam
b. Dispensing
d. Konseling
berupa:
a. Apotek
c. Puskesmas
d. Klinik
e. Toko obat
f. Praktek bersama
d. Ruang konseling
e. Ruang penyimpanan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis
pakai
f. Ruang arsip
perlakuan atau cara melayani orang lain untuk memenuhi apa yang menjadi
merupakan
proses kolaboratif yang bertujuan untuk mengidentifikasi, mencegah dan
(Situmorang, 2000).
a. Apotek berlokasi pada daerah yang dengan mudah dikenali oleh masyarakat
b. Pada halaman terdapat papan petunjuk yang dengan jelas tertulis kata apotek
aktivitas pelayanan dan penjualan produk lainnya, hal ini berguna untuk
penyerahan.
e. Masyarakat diberi akses secara langsung dan mudah oleh apoteker untuk
f. Lingkungan apotek harus dijaga kebersihannya, apotek harus bebas dari hewan
pengerat, serangga
pendingin.
brosur/materi informasi.
c) Ruangan tertutup untuk konseling bagi pasien yang dilengkapi dengan meja
d) Ruang racikan
wawancara langsung
b. Dimensi waktu lama pelayanan diukur dengan waktu (waktu telah ditetapkan)
c. Prosedur tetap untuk menjamin mutu pelayanan sesuai standar yang telah
ditetapkan.
kefarmasian, salah satu indikator yang mudah dilakukan adalah dengan mengukur
KERANGKA KONSEP
teori yang kuat serta di tunjang oleh informasi yang bersumber pada berbagai
: diteliti
: tidak diteliti
Dalam penelitian ini hanya digunakan satu variabel yaitu variabel bebas.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingkat kepuasan (Supranto, 2006).
Dalam hal ini, digunakan skala tingkatan yang terdiri dari: sangat puas, puas,
cukup puas, tidak puas, sangat tidak puas kelima penilaian tersebut diberi bobot
sebagai berikut:
Definisi operasional adalah suatu cara untuk membatasi ruang lingkup atau
Apotek Madya
pelayanan
Apotek Madya
3.4 Hipotesis Penelitian
2010).
METODE PENELITIAN
Juli 2020.
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang datang ke Apotek Madya
(Sugiyono, 2011).
Kriteria sampel meliputi kriteri inklusi dan eksklusi, di mana kriteria
a. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah kriteria dimana subjek penelitian dapat mewakili dalam
b. Kriteria eksklusi
Syarat responden yang tidak dapat dipakai dalam penelitian ini adalah:
Buta huruf
N = Ukuran populasi
400 400
n= = 80
400 × (0.1)2 + 1 5
=
pelanggan yang datang sebanyak 400 orang perbulannya, maka besar sampel yang
Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data
kepustakaan yang diambil dari sumber-sumber yang terkait dengan penelitian ini.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah
a. Kuisioner
memberikan jawaban
kuesioner yang diisi oleh pasien yang datang ke Apotek Madya. Seluruh
kepentingan penelitian.
kosong.
Langkah ini bertujuan untuk memperoleh data yang baik agar diperoleh
c. Cleaning
d. Tabulasi (Tabulating)
penilaian:
a. Sangat puas = 5
b. Puas = 4
c. Cukup puas = 3
d. Tidak puas = 2
Metode analisis yang digunakan yaitu analisis data deskriptif. Analisis data
berikut:
b. Sedang = 56%-75%
c. Rendah = <55%
DAFTAR PUSTAKA
Sari, Fitri dan Suprianto. 2017. Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan
Kefarmasian Di Apotek Global Medan. Jurnal Dunia Farmasi: Volume 1,
No.3, Agustus 2017 : 91-100.
Jenis Kelamin :
Umur :
Pekerjaan :
Berilah tanda check list (√) untuk setiap pertanyaan ini sesuai dengan
kenyataan yang diterima dalam pelayanan Apotek
1. Ketepatan
jadwal
pelayanan
yang diberikan
oleh petugas
farmasi
2. Penjelasan
informasi obat
yang diberikan
petugas
farmasi
3. Kecepatan
Kehandalan petugas
farmasi dalam
pengerjaan
obat
4. Respon
petugas
farmasi ketika
anda
menyuruh
untuk
mengulang
kembali
tentang
penjelasan
obat
5. Kemampuan
petugas
farmasi dalam
menyelesaikan
keluhan pasien
6. Ketanggapan
petugas
farmasi dalam
menjawab
pertanyaan
dari pasien
7. Ketanggapan
petugas
farmasi untuk
berkonsultasi
dengan dokter
ketika obat
anda tidak
tersedia di
apotek
Ketanggapan 8. Kemampuan
petuga farmasi
memberitahu
ketika obat
anda tidak
tersedia hari
ini dan
disarankan
untuk kembali
pada esok hari
9. Kemampuan
petugas
farmasi dalam
memberikan
informasi yang
jelas dan
mudah
dimengerti
tentang
resep/obat
yang diterima
oleh pasien
10. Kemampuan
petugas
farmasi dalam
berkomunikasi
dengan pasien
11. Petugas
farmasi
memberikan
informasi obat
tanpa diminta
12. Petugas
farmasi
bersikap sabar
dan ramah
dalam
melayani
pasien
13. Petugas
Empati farmasi
memberikan
kesempatan
kepada pasien
untuk
menyampaikan
keluhannya
14. Petugas
farmasi
bersikap adil
dan tidak pilih-
pilih terhadap
pasien
15. Kesediaan
petugas
farmasi untuk
meminta maaf
jika terjadi
kesalahan
16. Petugas
memberikan
perhatian yang
sama kepada
semua pasien
17. Tersedianya
Ruangan
khusus untuk
pelayanan
informasi obat
18. Ruangan
Berwujud pelayanan
informasi obat
nyaman
19. Petugas
menuliskan
aturan pakai
yang mudah di
mengerti
20. Tersedianya
informasi obat
dalam bentuk
brosur
Padang, 20
( )