Anda di halaman 1dari 6

Nama Kurnia Indrayani, S.

Pd
NIP 199002112020122010
Tugas Core Issue, Penyebab, dan Penyelesaiannya
No Absen 22
Angkatan LVI
Instansi Pemerintah Kota Lubuk Linggau

ANALISIS ISSUE YANG ADA DI SMPN 11 LUBUKLINGGAU

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bangsa Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, potensi sumber
daya manusia, peluang pasar yang besar dan demokrasi yang relatif stabil. Untuk
dapat mengelola sumber daya yang berlimpah, di harapkan sistem pemerintahan
Negara Indonesia mempunyai suatu sistem birokrasi dengan SDM nya yang
berkualitas, salah satunya yaitu PNS profesional yang saat ini di kenal dengan
istilah ASN (Aparatur Sipil Negara). Dalam Undang-Undang Nomor. 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), ASN mampu menyelenggarakan pelayanan
publik bagi masyarakat, sebagai pelaksana kebijakan publik dan mampu
menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.
Pelatihan dasar CPNS merupakan pembekalan komprehensif agar CPNS
mempunyai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan untuk melaksanakan
tugas sebagai Aparatur Sipil Negara. Sesuai dengan peraturan Kepala LAN-RI
Nomor 1 tahun 2021 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan dasar CPNS golongan III, yang menggunakan aturan pola baru, peserta
diklat mengikuti proses pembelajaran yang mencakup nilai-nilai dasar profesi
PNS yang disebut dengan ANEKA yakni: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Pendidikan dan pelatihan dasar CPNS
ini dilakukan disetiap kota di Indonesia yang mengadakan penerimaan CPNS
diwilayahnya tanpa terkecuali, termasuk di kota Lubuklinggau.
Melalui pelatihan dasar ini diharapkan dapat membentuk PNS yang
berkualitas dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS yang telah di
internalisasikan dengan pembelajaran agenda II pelatihan dasar CPNS. Dengan
demikian peserta pelatihan dasar CPNS dapat menjadi Aparatur Sipil Negara yang
profesional dalam peranannya sebagai pelayan publik, perekat pemersatu bangsa,
dan pelaksana kebijakan publik. Melalui mata pelatihan agenda III, siswa
pelatihan dasar CPNS diharapkan dapat merancang kegiatan aktualisasi yang
dilatar belakangi dengan isu-isu mengenai Manajemen ASN, Pelayanan Publik,
dan Whole of Government (WoG). Selanjutnya agar nilai-nilai dasar tersebut dapat
tertanam kuat dalam diri PNS maka dilakukan Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi
PNS melalui kegiata habituasi pada tempat tugas masingmasing sebagaimana
yang di amanatkan dalam UU tentang ASN No.5 tahun 2014. Seorang guru
memiliki peranan penting terutama dalam bidang pendidikan yakni berkaitan
dengan keberhasilan siswa didiknya. Sehingga sebagai seorang guru tentunya
fungsi ASN tersebut haruslah terpatri secara mendalam dan untuk selanjutnya
diimplementasikan di instansi kerja dengan sebaik-baiknya sehingga terwujudlah
ASN yang profesional.
Sebagai ASN dalam bidang pendidikan, bagi seorang guru proses kegiatan
belajar mengajar merupakan bagian terpenting dalam pendidikan di sekolah. Siswa
sebagai penerima materi pelajaran mempunyai potensi yang berbeda-beda dan
potensi ini dapat dikembangkan secara optimal. Menurut Undang-undang (UU)
nomor 14 tahun 2015 tentang Guru dan Dosen, tugas utama guru adalah sebagai
berikut:

1. Mengajar
Mengajar berarti menyampaikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik.
Menjadikan peserta didik dari tidak  mengetahui menjadi mengetahui tentang
berbagai disiplin ilmu sesuai mata pelajaran masing-masing. Fokus utamanya
adalah aspek kognitif (intellectual) peserta didik.  
2. Mendidik
Tugas guru sebagai pendidik merupakan tugas yang boleh dikatakan agak
rumit. Tugas mendidik berkaitan dengan sikap dan tingkah laku (afektif) yang
akan dikembangkan pada  peserta didik.
3. Melatih
Tugas guru melatih peserta didik untuk memiliki sejumlah keterampilan dan
kecakapan sesuai mata pelajaran masing-masing. Pada sekolah umum, maka
keterampilan danm kecakapan yang dimaksud disini adalah keterampilan dan
kecakapan dasar.

4. Membimbing
Tugas guru membimbing peserta didik untuk mmahami materi pelajaran yang
belum dipahami secara optimal dengan berbagai metode ajar sesuai
kebutuhan.
5. Mengarahkan
Tugas guru mengarahkan peserta didik untuk mengikuti langkah – langkah
pembelajaran dikelas agar suasana pembelajaran terkondisikan.
6. Menilai
Tugas guru menilai hasil belajar peserta didik sesuai dengan indikator
pembelajaran yang ingin dicapai.
7. Mengevaluasi
Tugas guru mengevaluasi hasil belajar peserta didik untuk mengetahui
perkembangan.
Untuk mewujudkan guru yang memiliki kompetensi pemerintah telah
mengamanatkan Undangundang Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen.
Secara filosofis, pendidikan merupakan hak yang sangat mendasar bagi manusia.
Sebagai hak bagi manusia, pendidikan berfungsi untuk mengembangkan dan
menjamin kelangsungan hidup suatu bangsa atau negara. Dalam konteks ini,
pendidikan berfungsi untuk pembebasan (kemerdekaan) manusia dari kebodohan,
ketertinggalan dan eksploitasi. Dengan pendidikan dapat mengembangkan
kemampuan, mutu, dan martabat kehidupan suatu bangsa. Konsep inilah yang
kemudian melahirkan konsep pendidikan untuk semua. Untuk mewujudkan
tujuan pendidikan nasional secara efektif dan efisien diperlukan pendidikan yang
berkualitas. Pendidikan berkualitas adalah pendidikan yang dapat
mengembangkan seluruh potensi siswa didik sehingga membentuk insan yang
berkarakter, manusia yang cerdas baik secara intelektual, emosional maupun
spiritual.

Permenpan No 16 tahun 2009 Bab II Pasal 3 bahwa jenis guru berdasarkan


sifat, tugas, dan kegiatannya meliputi 1. Guru Kelas, 2. Guru Mata Pelajaran, dan
3. Guru Bimbingan Konseling. Pendidikan berkarakter dan cerdas (kurikulum
2013) dimaksudkan untuk membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran dan
lebih bertanggung jawab. Ini menjadi salah satu jawaban terhadap beragam
persoalan pembelajaran yang kurang efektif. Perlunya pengembangan media
pembelajaran agar minat belajar siswa dapat ditingkatkatkan. pembelajaran
siswa dapat ditingkatkan dengan mengganti media pembelajaran atau dengan
menggunakan media pembelajaran yang berbeda-beda agar dapat
mengembangkan meningkatkan minat belajar siswa, siswa tidak merasa bosan
dalam pembelajaran dan menjadi pengalaman belajar baru bagi siswa.
Rendahnya minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan materi penerapan Norma-Norma dalam
kehidupan sehari-hari di SMP Negeri 11 Lubuklinggau yaitu dengan dibuktikan
dengan masih pasifnya respon siswa dalam mengerjakan dan mengumpulkan
tugas jika diberikan latihan pengetahuan khususnya dalam menyebutkan
contoh-contoh penerapan norma, pada saat ulangan harian, bahkan dalam
menerapkannya di kehidupan sehari-hari. Respon siswa yang masih terlalu pasif
ini membuat perlunya adanya inovasi oleh guru Seni Budaya dalam pembelajaran
sehingga minat belajar siswa meningkat dan tujuan dari pembelajaran tersebut
dapat tercapai. Guru yang berkualitas dan profesional diharuskan dapat
menciptakan pembelajaran yang aktif dan kreatif sehingga suasana belajar
menjadi lebih kondusif dan menyenangkan. Hal ini akan tercapai apabila dengan
adanya pemilihan model, metode, strategi dan media pembelajaran yang tepat.
Namun pada kenyataan yang ada masih banyak guru yang menerapkan media
pembelajaran belum efektif dan konvensional. Media pembelajaran yang belum
efektif dan masih masih konvensional ini cenderung kurang mengikut sertakan
siswa, guru masih menjadi pusatnya, siswa hanya dituntut untuk mengerjakan
tugas – tugas saja tanpa tahu aturan dari pembuatan suatu karya seni rupa. Hal
ini mengakibatkan rendahnya minat belajar siswa, sehingga proses pembelajaran
seperti ini menimbulkan kebosanan dan kelelahan pikiran pada siswa.
Media pembelajaran yang digunakan sangat berpengaruh terhadap minat
belajar siswa, guru harus pandai memilih media pembelajaran yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, dibutuhkan media pembelajaran
yang menuntut keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran
yang dimaksud salah satunya adalah media pembelajaran audiovisual. Siswa
kebanyakan belum mengenal dan mengetahui cara membuat suatu karya seni
rupa yang baik dan benar yang sesuai dengan teknik dan aturannya. Hal ini
menjadi suatu tantangan bagi guru Seni Budaya untuk mencari jalan dan
berupaya agar kegiatan berkarya Seni Rupa menjadi kegiatan yang
menyenangkan bagi siswa. Upaya yang di maksud salah satunya guru Seni
memberikan video pembelajaran yang tepat kemudian sama – sama mengulas
materi yang ada dalam video tersebut, lalu merepresentasikannya dalam bentuk
suatu karya seni rupa. Berdasarkan permasalahan yang ada pada diatas. maka
penyusun sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), membuat aktualisasi yang
berjudul “ Peningkatan Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Seni Budaya
Materi Seni Rupa Melalui Media Audiovisual Pada Siswa Kelas VII di SMP Negeri
07 Lubuklinggau ”
B. Deskripsi Isu
Definisi sederhana menurut Regester dan Larkin (2003:42) bahwa isu mempresentasikan suatu
kesenjangan antara praktek organisasi dengan harapan-harapan para stakeholdernya. Sedangkan
menurt Barry Jones dan Chase isu adalah sebuah masalah yang belum terpecahkan yang siap diambil
keputusannya. Dengan kata lain, sebuah isu yang muncul ke permukaan adalah suatu keadaan atau
kondisi yang terjadi didalam ataupun diluar organisasi, yang jika dibiarkan akan menimbulkan efek
yang signifikan pada fungsi atau kinerja organisasi tersebut atau pada tujuan-tujuan organisasi yang
hendak dicapai. Munculnya sebuah isu dalam sebuah organisasi tidak dapat diprediksi sebelumnya,
oleh sebab itu organisasi diminta untuk selalu siap mengatasi isu-isu yang akan muncul yang dapat
membuat organisasi tersebut menjadi krisis. Penanganan isu oleh organisasi ini beragam, hal ini
sangat berkaitan seberapa besar potensi isu yang muncul tersebut mempengaruhi organisasi dan
bagaimana cara organisasi tersebut mengatasi isu yang ada. Selain itu dalam hal ini isu dapat
dijadikan tolak ukur dalam meningkatkan pembelajaran dalam pendidikan terutama pada SMP
Negeri 07 Lubuklinggau. Adapun isu yang terjadi di SMP Negeri 07 Lubuklinggau dalam pembelajaran
Seni Budaya yaitu: 1. Rendahnya Minat Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Seni Budaya Materi Seni
Rupa di Kelas VII di SMP Negeri 07 Lubuklinggau. 2. Masih Kurangnya Kemampuan Guru Dalam
Mengelolah Proses Pembelajaran. 3. Kurangnya Minat Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Seni
Budaya. Dari hasil analisis kriteria isu menggunakan analisia AKPK di atas,bahwasanya isu Rendahnya
minat belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 07 Lubuklinggau sangat layak diangkat dalam rancangan
aktualisasi nilai-nilai dasar PNS di SMP Negeri 07 Lubuklinggau karena mempunyai jumlah angka
tertinggi yaitu 19 sebagai peringkat pertama dari isu-isu yang lainnya. 16 C. Analisis Isu Isu yang telah
diidentifikasi di atas kemudian akan dilakukan analisis untuk menetapan kriteria isu dan kualitas isu
sehingga mendapatkan kualitas isu tertinggi dengan menggunakan instrumen AKPK (Aktual,
Kekhalayakan, Problematika, Kelayakan) untuk memilih isu yang dikategorikan sebagai isu aktual
yang akan di tetapkan sebagai isu utama. Untuk menentukan kualitas penyebab isu dengan
menggunakan alat analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth). Adapun kriteria instrumen AKPK
adalah sebagai berikut: 1. Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam
masyarakat. 2. Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak. 3. Problematik
artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya.
4. Kelayakanartinya isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan m 5. asalahnya. Berdasarkan analisis penentuan kriteria kualitas isu dengan
menggunakan metode AKPK,kemudian dianalisis kembali dengan alat analisis USG yaitu: 1. Urgency :
Seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti. 2. Seriousness : Seberapa
serius isu itu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan. 3. Growth : Seberapa besar
kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani sebagaimana mestinya. Penilaian
secara USG dilakukan dengan menggunakan nilai dengan rentang nilai 1 sampai dengan 5. Semakin
tinggi nilai

Anda mungkin juga menyukai