Anda di halaman 1dari 27

Nama: Jeumpa Syahrana Salsabila

Nim: P0713219012

Kasus Infeksi

1. Kasus DBD

Ny. Nally umur 29 tahun masuk rumah sakit pada tanggal 3 april 2014, TB 150 cm, BB 48 kg,
status menikah, di diagnosa susp DHF, anemia, dispepsia. Pasien bekerja sebagai PNS,
pendidikan S1. Suami pasien juga sebagai PNS dan pendidikan SMA. Keduanya bersuku dayak.
Keluhan : nyeri kepala, mual-mual, muntah-muntah.
Hasil pemeriksaan Biokimia : HB 8,8 g/dl, eritrosit 3,29 jt/UL, leukosit 29.100/mm, trombosit
26.000/mm. Pemeriksaan lg(G) dan lg (M) positif demam dengue.
Pemeriksaan kimia urin : kejernihan : kuning jernih
Data klinis pasien : TD 120/80 mmHg, Nadi :84x/menit, suhu : 38c, pernapasan : 24x/menit.
Secara fisik pasien tampak lemah dan hanya berbaring di tempat tidur, terkadang  bisa berjalan
sendiri ke kamar mandi.
Terapi : infus RL guyur 500 ml 40 TPM, lanjut 20 TMP, inj ranitidin 1x1 amp, injcefriaxone,
obat oral ; sistenol 3x10 mg(k/p).
Riwayat makan dahulu : pasien biasa makan tidak teratur , kadang tidak makan pagi karena
tidak sempat, makan siang selalu di luar, dan tidak suka mengosumsi sayur-sayuran
Hasil recall 24 jam saat awal masuk RS didapatkan energi 1100 kal, protein 30 gr, lemak 42 gr,
KH 159 gr.

NUTRITION CARE PROCESS ( NCP )

Identitas Pasien/Klien
Nama              : Ny. Nally
Usia                 : 29 Tahun
Jenis Kelamin  : perempuan
Pekerjaan        : PNS
BB                    : 48 kg
TB                    : 150 cm
Keluhan           : nyeri kepala, mual-mual, muntah-muntah
Diagnosa         : Demam Dengue

Hasil Recall
Energi(kal) Protein(gr) Lemak(gr) Karbohidrat(gr)
1100 30 42 159

Skrining  Gizi
Resiko ringan Resiko Sedang Resiko Tinggi
Berat badan Berat badan Berat badan
turun 2,5-5 kg turun 5-7,5 kg turun >7,5 kg
dalam 6 bulan dalam 6 bulan dalam 6 bulan
terakhir terakhir terakhir
RBW =80- 120 RBW = 70- 80 RBW = < 70
% %  atau 120-130 % ATAU
% >130 %
IMT = 20-25 kg/ √ IMT = 17- 18 IMT = < 17
m² atau 30 – 35 kg/m² atau >
kg/m² 35 kg/m²
Mual/ muntah Mual / muntah √ Malabsorbsi
ringan, diare berkepanjangan ,
diare
Nafsu makan Tidak ada nafsu Mendapat
turun makan makanan
perantara
dan/MLP
Gangguan Decubitus ringan Decubitus
mengunyah atau dan atau terbuka berat atau luka
menelan lainnya terbuka yang
tak kunjung
sembuh
Hipertensi Gagal ginjal Menderita
penyakit
pancreas berat
Atherosklorosis , Stadium awal Kanker
peningkatan penyakit kanker stadium lanjut
profil lemak dan / kemoterapi dengan
darah kakeksia
Menjalani Menjalani Menjalani
operasi ringan operasi berat operasi saluran
cerna
Anemia √ Diabetis tidak Malnutrisi
terkontrol
Ulkus Ganggaun Pasien di ICU
saluran cerna luka bakar
,pendarahan
saluran cerna
Istirahat √ Menderita Mengalami
ditempat tidur penyakit jantung sepsis
kongetiv
Dehidrasi ringan Stroke Trauma
multiple
Albumin 3,2 – Albumin 2,8 – Albumin <2,8
3,4 mg / dl 3,1 mg/ dl mg/ dl
Total limphosit Total limphosit Total
1200 – 1500 900 – 1200 limphosit <
sel /m³ sel /m³ 900 sel /m³
Depresi ringan Depresi sedang Depresi berat

Demam ringan Lainnya √ Lainnya


Keterangan:
Pasien dikatakan Bila terdapat 1 atau lebih faktor resiko tinggi atau 3 atau
beresiko tinggi lebih dari faktor resiko sedang atau 6 atau lebih faktor
resiko ringan.
Ahli gizi harus melakukan penilaian status gizi secara
lengkap perlu dilakukan evaluasi kembali dalam 3 – 5
hari.
Pasian dikatakan Bila terdapat 2 atau lebih factor resiko seadng atau 4 – 6
beresiko sedang faktor resiko ringan .
Ahli gizi harus menemui pasien paling  lambat dalam 3
hari , lakukan penilaian status gizi yang diperlukan
evaluasi kembali  3 – 5 hari .
Pasien diakatakan Bila terdapat < 4 faktor resiko ringan , cek kembali
beresiko ringan dalam 7 – 10 hari.
Resiko pasien : Resiko sedang

Nutrition assessment
Antropometr -        Berat Badan           = 48 kg
i -        Tinggi Badan          = 150 cm
-        BBI   = (TB-100) – 10% (TB-100)
= (150-100) – 10% (150-100)
= 50 – 5,0
= 45 kg
-          IMT = 48 kg/1,50 m2 = 21,33 kg/m2 (norml)
Biokimia -        HB                                   : 8,8 g/dl(rendah) >> normal 12-14
g/dl
-        Eritrosit                            : 3,29 jt/UL(rendah) >> normal 4,5-
5,5 jt/UL
-        leokosit                            : 29,100/mm(tinggi) >> normal 5-10
ribu/ml
-        Trombosit                        : 26.000/mm(rendah)>> normal 150-
400/mm
-       TD = 120/80 mmHg (normal)
-       Nadi = 84x/menit(normal)
Fisik / Klinis -       Suhu = 38oC (tinggi)
-       Pernapasan = 24x/menit(cepat)
-       Tampak lemah, hanya berbaring diatas tempat tidur
Dietary Ny. Nally sering makan tidak teratur, kadang tidak makan pagi
History kerana tidak sempat, makan siang selalu diluar, dan tidak suka
mengosumsi sayur-sayuran. Dari hasil recall makanan 24 jam di
peroleh hasil sebagai berikut :
·         Energi              : 1100 kkal
·         Protein            : 30 gram
·         Lemak             : 42 gram
·         Karbohidrat     : 159 gram
Ø  Audit Gizi
-       E    = (buruk)
-       P    = (buruk)
-       L    = (lebih)
-       KH  = (sedang)
Aktivitas
Bed  rest
Fisik
Pengobatan yang diberikan : -
Kesimpulan :  Dari hasil dapat disimpulkan bahwa Ny. Nally mempunyai status gizi
yang normal. Dari hasil audit intake energi dan protein Ny. Nally buruk, sedangkan untuk inteke
lemak Ny. Nally  lebih. Dilihat dari hasil pemeriksaan fisik dan klinis Ny. Nally mengalami
demam dibuktikan dengan suhu badan Ny. Nally yang tinggi. Pasien didiagnosa menderita
penyakit DBD/DHF paru dan Ny. Nally mempunyai keluhan nyeri kepala,mual dan muntah

Nutrien Diagnosa
a.      Domain Inteke
-          Nl-1.4
Kekurangan inteke energi yang disebabkan kurangnya ilmu pengetahuan terhadap
makanan dan zat gizi, adanya faktor psikologi misalnya setres dan eating disorder, yang
dibuktikan dengan hasil audit inteke energi sebesar 55,94 %
-          NI-52.2
Kekurangan intake protein yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan yang
berhubungan dengan makanan dan nutrisi dibuktikan dengan audit intake protein kurang
sebesar 31,25 %
-          NI-51.2
Kelebihan intake lemak yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan yang
berhubungan dengan makanan dan nutrisi serta kepercayaan atau sikap yang salah terhadap
makanan, nutrisi dan topik-topik yang terkait dengan nutrisi, dan kurang dalam pemilihan
makanan yang sehat dibuktikan dengan intake lemak berlebih sebesar 128,25 %
-           NI-53.6
Beresiko kekurangan intake serat disebabkan oleh kurangnya akses terhadap
makanan yang mengandung serat berkaitan dengan  tidak suka mengkonsumsi sayur-
sayuran.

b. Domain Klinis
-          NC-2.2
Perubahan nilai laboratorium terkait zat gizi khusus disebabkan oleh gangguan fungsi
lain akibat perubahan biokimia dibuktikan oleh kadar hb yang rendah

c. Domain Perilaku
-          (NB-1.1)
Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan makanan/zat gizi (NB-1.1) disebabkan
oleh keyakinan/perhatian yang salah mengenai makanan, zat gizi dan masalah-masalah lain yang
berhubungan dengan makanan/zat gizi dibuktikan dengan Ny. Nally biasa makan tidak teratur ,
kadang tidak makan pagi kerena tidak sempat dan tidak menyukai sayuran.

Proritas
1.      Prilaku
2.      inteke
3.      klinis
Intervensi Gizi
1.      Tujuan Diet
Jangka Pendek                :
a.      Mengurangi frekuansi mual dan muntah
b.      Memberikan makanan lebih banyak daripada keadaan biasa untuk memenuhi kebutuhan
energi dan protein yang meningkat.
c.       Mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh.

 Jangka Panjang               :
a.    Menambah BB hingga mencapai normal / Mempertahankan status gizi optimal.

b.    Mengubah pola makan pasien serta asupan gizi yang dikonsumsi pasien.

2.      Jenis Diet : TEPT

3.      Perhitungan Zat Gizi


perempuan         = 665 + (9,6 xBB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)
                        =  665 + (9,6 x 48) + ( 1,8 x 150) – ( 4,7 x 29 )
                        = 665 + (460,8 + 270) -136,3
                        = 665+ 730,8 – 136,3
                        = 1395,8 – 136,3
= 1259.5

            =>   1259,5 x Faktor aktivitas x  Faktor Stress


                = 1259,5 x          1,2              x       1,3
                = 1259,5 x 1,56
                = 1964,82 kal

Kebutuhan Protein     = (2,0 g/KgBB/hr)


                                    = 2,0 x 48
                                    = 96 gram
  x 100%     = 19,54 %
                                 
Kebutuhan Lemak       =     = 32,747 gram
                              
Kebutuhan Karbohidrat   = 100 % - 15 % - 19,54%= 65,46%      
                        Karbohidrat       = 321,54 gram                                

4.      Prinsip Diet :
a.      Tinggi kalori
b.      tinggi protein
c.       Rendah lemak
d.      Cukup karbohidrat

5.      Syarat Diet :
-       Energi diberikan tinggi sebesar 1964,82 kkal untuk menunjang aktifitas sehari-hari yang
diberikan secara bertahap sesuai  kemampuan pasien dan mencapai berat badan normal.
-       Protein diberikan tinggi sebesar 96 gram untuk mengganti sel-sel yang
rusak,    memenuhi kebutuhan dan memelihara jaringan tubuh.
-       Lemak diberikan rendah sebesar 32,747 gram untuk menyediakan alat transpor vitamin
larut lemak, mengurangi rasa mual dan menurunkan kadar kolesterol serta trigliserida.
-       Karbohidrat cukup diberikan sebesar 321,54 gram sebagai sumber energi untuk
menunjang aktivitas sehari-hari.
-       Vitamin mineral cukup untuk memelihara kekuatan otot saluran cerna.
-       Cairan cukup untuk mengatasi konstipasi.
-       Makanan sering diberikan dalam porsi kecil.
-       Makanan tidak merangsang dan mudah dicerna.
-       Menghindari makanan yang mengandung gas.

6.      Rute                                       : Melalui Oral

7.      Frekuensi                               : Porsi Kecil Tapi Sering


8.      BentukMakanan                   : Makanan Lunak

9.      Edukasi Gizi Melalui Konsultasi Gizi :


Topik                 : Asupan Gizi yang seimbang untuk pasien rawat inap DBD/DHF
Sasaran              : Ny. Nally dan Keluraga
Alat Peraga        : Food model/leaflet
Waktu                : ±30 menit
Materi               :
a.      Gizi seimbang untuk pasien DBD/DHF
b.      Anjuran dan Asupaan, jenis makanan bagi pasien DBD/DHF
c.       Penyebab Penyakit DBD/DHF
d.      Cara mencegah terjadinya DBD/DHF

Metode             : Ceramah, Tanya jawab, diskusi

10.  Monitoring/Evaluating
1.      Memonitor asupan  makanan klien apakah sudah sesuai dengan kebutuhan atau tidak
2.      Memonitor berat badan klien apakah meningkat, menurun atau tetap
3.      Memonitor jenis makanan yang diberikan apakah sesuai dengan anjuran atau tidak.
2. Kasus Pertusis

Bu Sinta berusia 31 tahun dengan BB 45 kg dan tb156 cm menempuh pendidikan S2 di UGM dan
sekarang bekerja sebagai wiraswasta. Kerja dua minggu yang lalu Bu Sinta mengalami batuk ringan pada
malam hari pada minggu ketiga batu Bertambah berat serangan Batu Panjang dan melengking disertai
muntah dari hasil pemeriksaan klinis diketahui tekanan darah 120/80 mmhg dan suhu 37,6 C titik
sedangkan data laboratorium menunjukkan kadar HB 13 g/dl. Sinta mengaku tidak pernah mengalami
penyakit apapun.

Rencana monitoring dan evaluasi

Antropometri: bb/3 hari

keadaan klinis: Tensi

suhu

KU

Dietary
intake/hari

edukasi: menanyakan kembali materi yang diberikan

kepatuhan pasien dengan dietnya

Resume PAGT

Assessment

Data dasar

diagnosa medis

pertusis

keluhan utama

riwayat penyakit sekarang: sejak dua minggu yang lalu Bu Sintia mengalami batuk ringan pada malam
hari pada minggu ketiga batuk pertama barat. Serangan batuk melenting dan panjang disertai muntah

Riwayat penyakit: dahulu pasien mengaku tidak pernah mengalami penyakit apapun riwayat penyakit

keluarga

skrining gizi

antropometri: BB= 45 kg TB = 156cm

IMT=45/1,56=18,52 (normal)

Lab: Kadar HB=13 mmHg(normal)

Fisik/klinis: Tekanan darah 120/80 mmHg

Suhu=37,6°C

Riwayat gizi sekarang


-

Riwayat gizi dahulu

Sosial ekonomi: pendidikan terakhir S2 di UGM pekerjaan sebagai wiraswasta

Identifikasi masalah

pertusis

 batuk panjang hingga melengking disertai muntah


 Diagnosa gizi peningkatan keluhan energi yang disertai perawatan penyakit pertusis dengan
ditandai batuk berat disertai muntah

Antropometri

BB 45
IMT= 2 = = 20,99
TB 1562
BBI= (TB-100)-10%

= (156-100)-10%

= 56-10%

= 50,4

BMR= 24 X BBI

= 24 X 50,4

=1209,6 kkal

SDA= 10% X 1209,6

= 120,96

= 120,96 + 1209,6

=1330,56 kkal

Aktv= 30% x 1330,56

= 399,16
TEE= SDA + Akt

=1330,56 + 399,16

= 1729,72 kkal

KH= 60% x 1729,72 = 1037,83 / 4 = 259,45

L =25% x 1729,72 = 432,43 /9 = 48,04

P = 15% x 1729,72 = 259,45 / 4 = 64,86

Intervensi

terapi diet

tujuan diet

 memberikan makanan adekuat untuk mempertahankan status gizi normal


 meningkatkan intake protein untuk memperbaiki sel-sel yang rusak
 meningkatkan imunitas
 meminimalisir terjadinya muntah

prinsip diet

 energi cukup
 tinggi protein
 tinggi vitamin C
 tinggi cairan

Syarat diet

 energi diberikan cukup sesuai kebutuhan


 protein diberikan 20% dari total kebutuhan energi
 lemak diberikan 20% dari total kebutuhan energi
 karbohidrat diberikan 60% dari total kebutuhan energi
 vitamin C diberikan 60 mg
 cairan diberikan cukup

cara pemberian: oral


frekuensi makan

 3 kali makanan Utama 2 kali makanan selingan


 kebutuhan energi dan zat gizi

Terapi edukasi

tujuan

 agar pasien dan keluarga memperbaiki pola konsumsi makan


 mengerti makanan yang boleh atau tidak selama proses pengobatan
 dapat menjalani diet yang disarankan dengan benar

sasaran: ibu sintia dan keluarga

waktu: 30 menit

Metode: penyuluhan individu

alat bantu: leaflet

materi

 pola hidup sehat


 pola makan yang benar bahan yang boleh dan tidak boleh
 bahan makanan yang dianjurkan

3. kasus TBC

Identitas Pasien/Klien
Nama              : Ny. Masha
Usia                 : 56 Tahun
Jenis Kelamin  : perempuan
Pekerjaan        : PNS
BB                    : 48 kg
TB                    : 149,5 cm
Diagnosa         : TBC

Assessment gizi
A. antropometri

BB= 33,5 kg TB= 149,5 cm IMT= LILA=19,8 cm RL= 152 cm

Kehilangan BB= 3 kg dalam 3 bulan

Estimasi TB= 63,18 + (0,63 x RL) – (0,17 x U)

= 63,18 + (0,63 x 152) – (0,17 x 56)

= 63,18 + 95,76 – 9,52

= 149,5 cm

Status gizi

Estimasi IMT= (1,1 x LILA)- 6,7

= (1,1 x 19,8)- 6,7

= 21,78 – 6,7

= 15,08 (under weight)

Antropometri

B. Biokimia

Biokimia Hasil lab Nilai rujukan Keterangan


Eritrosit 3,22 jt/ul 4,5-5,5 jt/ul Rendah
Na darah 135 mmol/l 136-145 mmol/l Rendah
Hb 6,8 mg/dl 12-15 mg/dl Rendah
Kalium 3,3 mmol.l 3,5-5 mmol/l Rendah
Albumin 3 g/dl 4-5,2 g/dl Rendah
Total CO2 28,2 mmol/l 19-24 mmol/l Tinggi
O2 saturasi 92% 94-98% Rendah
GDS 138 mg/dl <110 mg/dl Tinggi
Hemorit 21% 37-50% Rendah
Trombosit 464 rb/ul 150-400 rb/ul Tinggi

c. Clinik/fisik
KU: lemas, tidak kuat berdiri Vital sign: batuk darah campur darah fungsi GIT: nafsu makan turun

Hasil pemeriksaan Nilai rujukan keterangan


Tekanan darah 110/90 mmhg 120/80 mmhg Tinggi
Nadi 82x /menit 80-100x / menit Norma
Respirasi 20x /menit 16-20x /menit Normal
Suhu 36 C 36-37 C Normal

d. dietary history

Alergi makanan: tidak ada

pantangan makanan: tidak ada

Diet yg dijalani: tidak ada

asupan makanan

 kebiasaan makan pasien yaitu 3 kali sehari dengan 1 kali selingan


 makanan pokok beras lebih dari 1 kali sehari, jagung 3 sampai 6 kali seminggu ubi rambat 3
sampai 6 kali seminggu, biskuit 3 sampai 6 kali seminggu, kentang 3 sampai 6 kali seminggu,
singkong 3 sampai 6 kali seminggu
 Lauk hewani daging ayam ikan 3 sampai 6 kali seminggu
 lauk nabati tahu tempe lebih dari 1 kali sehari
 sayur wortel sayur hijau lebih dari 1 kali sehari
 buah pisang, pepaya 3 kali sampai 6 kali seminggu
 minum teh manis susu kental manis 1 kali sehari
 minyak santan lebih dari 1 kali sehari

hasil Recall 24 jam

 energi = 1710 kkal


 protein = 51, 3 gram
 lemak sama dengan 38 g,
 K H = 2 90,7 g
 asupan makan pasien berdasarkan kebutuhan energi 73% protein 52% lemak 73% dan
karbohidrat 82%
Intervensi gizi

Tujuan

 memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan pasien untuk mencapai berat badan normal
 memberikan makanan tinggi energi dan protein secara bertahap sesuai dengan kemampuan
pasien untuk mencapai keadaan gizi optimal
 meningkatkan kadar HB agar mendekati normal
 Meningkatkan kadar albumin agar mendekati normal
 menurunkan tekanan darah mendekati normal

Syarat diet

 Energi tinggi sesuai dengan kebutuhan


 kebutuhan protein tinggi 2 gram per kg BB
 kebutuhan lemak sedang 20% dari kebutuhan energi total
 kebutuhan karbohidrat tinggi 60% dari kebutuhan energi total
 makanan mudah dicerna dan tidak merangsang saluran cerna
 cukup vitamin dan mineral
 batasi cairan
 makanan yang diberikan dalam bentuk lunak

kebutuhan gizi

BMR= 665 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)

= 665 + (9,6 x 33,5) + (1,8 x 149,5) – (4,7 x 56)

= 665 + 475,9 + 269,1 – 263,2

= 1146,1 kkal

TEE= SDA + Akt

=1176,12 + 352,83

= 1528,95
TEE= BMR x faktor stress x faktor aktivitas

= 1146,1 x 1,7 x 1,2

= 233,8,04 kkal

Protein= 2g/kg BB = 396 kkal = 99 g

Lemak= 20% x 2338,04 = 467,6 kkal = 51,9 g

KH= 60% x 2338,04 = 1402,8 kkal = 350 g

Impementasi diet

Bentuk: lunak

Rute: oral

Frekuensi: 3x makanan utama 2x selingan

Rencara monitoring evaluasi

Parameter pengukuran waktu Targer ukur


Antropometri BB 2 hari sekali BB naik
Biokimia Kadar eritrosit, HB, 2 hari sekali Mendekati normal
albumin, GDS,
Trombosit,
hematoroid, total CO2,
o2 saturasi
Fisisk/klinik Tekanan darah, batuk Setiap hari Tekanan darah Normal
dahak, sesak napas batuk dahak berkurang
Dietary Asupan makan Setiap hari Asupan makan
compstock mendekatai 100%
Konsultasi gizi

Sasaran: Bu Masha dan keluarga

Waktu: 15 menit

Metode: konseling dan tanya-jawab

Media: leaflet, lembar balik Oma food model dan daftar bahan makanan penukar
tujuan

 agar pasien dan keluarga memahami diet yang dijalankan


 memberikan tambahan dan pengetahuan pasien dan keluarga tentang bahan makanan yang
baik dikonsumsi pasien dengan penyakit TBC paru
 memotivasi pasien untuk menjalankan aturan diet

4. kasus abdominalis

Nama              : Rafka
Usia                 : 3,3 Tahun
Jenis Kelamin  : laki laki
BB                    : 22,3 kg
TB                    : 98 cm
Diagnosa: Abdominalis

Assessment gizi
A. antropometri

BB= 22,3 kg TB= 98 cm IMT= LILA=22,4 cm RL= cm

BBI berdasarkan TB aktual= 15 kg

Status gizi berdasarkan BB/TB

BB aktual
Status gizi= x 100
BBI menurut TB
22,3
= x 100%
15

= 148,6%

B. Biokimia

biokimia Hasil lab Nilai rujukan Keterangan


Eritrosit 4,99 106/ul 4,5-5,5 106 /ul tinggi
leukosit 15,12 103/ul 4-11 1031/ul tinggi
Hemorit 35,1% 42-52% Rendah
Trombosit 350 103/ul 150-450 103 /ul normal
hemoglobin 11 g/dl 9,5-14 g/dl normal

c. klinis/fisik

SMRS:

 Muntah 1x
 Demam (-)
 Mencret/ diare (-)

MRS:

 Pasien diantar neneknya dalam keadaan sadar


 Nyeri diperut
 Batuk/pilek
 Makan minum agak susah

Tidak ada
 Mual
 Muntah
 Diare
 Konstipasi
 Sulit mengunyah/menelan
 Perubahan pengecapan

d. dietary history

Alergi makanan: tidak ada

pantangan makanan: tidak ada

Diet yg dijalani: tidak ada

asupan makanan

Intervensi gizi

tujuan

 memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan pasien untuk mencegah dan mengurangi
kerusakan jaringan tubuh
 memberikan zat gizi yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik
 memberikan zat gizi yang cukup untuk peningkatan kesehatan anak

Syarat diet

 energi dihitung berdasarkan BB ideal sesuai TB aktual dikalikan dengan a kg sesuai usia tinggi
yaitu 129 7,5 kkal
 kebutuhan protein tinggi 2 gram per kg BB 30 gram
 kebutuhan lemak sedang 25% dari kebutuhan energi total 31, 09 gram
 kebutuhan karbohidrat sisa dari perhitungan energi dikurang protein dan lemak 21 3,28 gram
 makanan mudah dicerna tidak perangsang saluran cerna
 cukup vitamin dan mineral dari sayuran buah kebutuhan gizi

BBI = 15 kg

Kebutuhan energi= BBI x AKG usia tinggi


= 15 x 86,5

= 1297,5 kkal

Protein= 2 g/kg BB = 120 kkal = 30 g

Lemak= 25% x 1894,5 = 324,357 kkal = 31,09

KH= 1297,5 – (120 + 324,375) – 853,125 kkal = 213,28 g

Impementasi diet

Bentuk: lunak

Rute: oral

Frekuensi: 3x makanan utama 2x selingan

Rencara monitoring evaluasi

parameter pengukuran waktu Targer ukur


antropometri BB 2 hari sekali BB naik
Biokimia Kadar eritrosit, HB, 2 hari sekali Mendekati normal
albumin, GDS,
Trombosit,
hematoroid, total CO2,
o2 saturasi
Fisisk/klinik Tekanan darah, batuk Setiap hari Tekanan darah Normal
dahak, sesak napas batuk dahak berkurang
dietary Asupan makan Setiap hari Asupan makan
compstock mendekatai 100%
Konsultasi gizi

Sasaran: pasien dan keluarga

Waktu: 30 menit

Metode: konseling dan tanya-jawab

Media: leaflet, food model dan daftar bahan makanan penukar

Bentuk: makanan biasa


tujuan

 Agar pasien dan keluarga memahami diet yang dijalankan


 memberikan tambahan pengetahuan pasien dan keluarga tentang bahan makanan yang baik
dikonsumsi
 memotivasi pasien untuk menjalankan anjuran dia di rumah sakit

materi

 menjelaskan mengenai diet yang diberikan


 menjelaskan tentang bahan makanan yang baik untuk konsumsi dan tidak dikonsumsi
 memotivasi keluarga pasien

5. kasus difteri

Nama Aqila

umur 12 tahun

jenis kelamin perempuan

BB: 135 cm

TB: 37 kg

anamnesis
anamnesis diperoleh dari ibu dan catatan medis penderita dilakukan di ruang isolasi

keluhan utama: nyeri telan

riwayat penyakit sekarang

 5 hari sebelum masuk rumah sakit anak mengeluh nyeri telan bertambah terus-menerus nyeri
bertambah saat makan dan minum anak masih mau makan dan minum sedikit-sedikit demam,
demam tidak tinggi hilang Timbul timbul bercak putih di lidah makin lama semakin membesar
nyeri berdarah Demam
 Tiga hari sebelum masuk rumah sakit anak masih dengan keluhan yang sama nyeri telan demam
bercak putih di lidah ada jarum saat waktu membuka mulut anak hanya bisa membuka mulut
sekitar 2 Jari anak kembali dibawa ke dokter diberi obat namun tidak ada perbaikan
 2 hari sebelum masuk rumah sakit anak masih dengan keluhan yang sama, Irawati inap selama 2
hari di ruang rawat biasa dilakukan pemeriksaan ditemukan terdapat bercak putih di mulut dan
tenggorokan kemudian dilakukan pengambilan sampel dibaca dan dilakukan pengecatan
didapatkan hasil kuman bentuk batang granula

Di IGD anak masuk ke IGD anak, dilakukan sesuai tenggorok, rawat bersama dengan bagian THT dan
mikrobiologi kemudian dirawat di ruang isolasi anak

Riwayat penyakit dahulu: anak tinggal di pesantren komari banyak teman-teman Pesantren nyeri telan
dan batuk

Riwayat penyakit keluarga: tidak ada keluarga yang sakit seperti ini

nasi biasa diberikan umur 14 bulan sampai sekarang, tiga kali nasi, lauk kadang telur atau ayam atau ikan
sering habis satu porsi kecil

Riwayat sosial ekonomi

ayah bekerja sebagai karyawan bengkel dengan penghasilan sekitar 1 juta perbulan Ibu tidak bekerja
menanggung dua orang anak belum Mandiri biaya pengobatan ditanggung Jamkesda

Pemeriksaan fisik

keadaan umum sadar, kurang aktif, retraksi

tanda vital

HR 98 kali permenit irreguler

nadi reguler, isi dan tegangan cukup


HD 100 per 65 mmhg

urin tampung 24 jam 1 500cc

R 28 kali permenit reguler

T 36,7 derajat

Antropometri

BB 37
IMT= 2 = = 20,32
TB 1352
BBI= (TB-100)-10%

= (135-100)-10%

= 35-10%

= 31,5

BMR= 24 X BBI

= 24 X 31,5

=756 kkal

SDA= 10% X 765

= 75,6

=765 +75,6

=831,6 kkal

Aktv= 30% x 831,6

= 249,48

TEE= 831,6 +249,48

= 1081,08 kkal

KH= 60% x 1081,08 =648,64 / 4 = 162,162


L =25% x 1081,08 = 270,27 /9 = 30,03

P = 15% x 1081,08 = 162,162 / 4 = 40,54

Impementasi diet

Bentuk: lunak

Rute: oral

Frekuensi: 3x makanan utama 2x selingan

tujuan

 memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan pasien untuk mencegah dan mengurangi
kerusakan jaringan tubuh
 memberikan zat gizi yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik
 memberikan zat gizi yang cukup untuk peningkatan kesehatan anak

Syarat diet

 energi dihitung berdasarkan BB ideal sesuai TB aktual dikalikan dengan kg sesuai usia
 kebutuhan protein tinggi 2 gram per kg BB 30 gram
 kebutuhan lemak sedang 25% dari kebutuhan energi total 31, 09 gram
 kebutuhan karbohidrat sisa dari perhitungan energi dikurang protein dan lemak 21 3,28 gram
 makanan mudah dicerna tidak perangsang saluran cerna
 cukup vitamin dan mineral dari sayuran buah kebutuhan gizi

terapi edukasi

Sasaran: pasien dan keluarga

Waktu: 30 menit

Metode: konseling dan tanya-jawab

Media: leaflet, food model dan daftar bahan makanan penukar

Bentuk: makanan lunak

tujuan
 Agar pasien dan keluarga memahami diet yang dijalankan
 memberikan tambahan pengetahuan pasien dan keluarga tentang bahan makanan yang baik
dikonsumsi
 memotivasi pasien untuk menjalankan anjuran dia di rumah sakit

materi

 pola hidup sehat


 pola makan yang benar bahan yang boleh dan tidak boleh
 bahan makanan yang dianjurkan

Anda mungkin juga menyukai